Showing posts with label Catatan Harian. Show all posts
Showing posts with label Catatan Harian. Show all posts

Caleg yang Dipercaya dan Pilihan Kami

Caleg yang Dipercaya dan Pilihan Kami – Dua kali usai mencoblos dalam pemilihan umum 10 tahun terakhir ini, saya mengirimkan pesan teks ke WA secara pribadi calon anggota legislatif (caleg) yang saya pilih. Sedikitnya saya merasa tahu dedikasinya untuk masyarakat karena sering mengamati akun media sosialnya. Saya sampaikan kepadanya bahwa kami sudah memilihnya dan mengharapkan yang terbaik, berdoa supaya Allah berkahi.

Baca selengkapnya

I'm Gonna Fight for Her

I'm Gonna Fight for HerEntah bagaimana, tiba-tiba saja saya berada di tengah segerombolan anak. Makin lama, anak-anak Sekolah Dasar Negeri Kompleks Mangkura semakin banyak di sekitar saya. Rasanya seperti terjebak tetapi entah terjebaknya karena apa.

Baca selengkapnya

Jelang December Rain

Jelang Desember Rain – Cuaca panas menyengat di Makassar akhir-akhir ini. Bukannya November rain, cuaca panas ekstrem di Makassar baru berhenti di awal Desember. Jadinya “Desember rain”, deh. Alhamdulillah, Allah masih kasih musim hujan. Tidak kebayang kalau masih terik sampai saat ini.

Baca selengkapnya

Covid, Cerita Lalu Kelabu

Covid-19 akan selalu jadi cerita lalu kelabu yang takkan pernah terlupakan bagi keluarga kami. Kedua orang tua saya berpulang 2 tahun lalu setelah berjuang melawan penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini. Sebelumnya, saya, suami, dan ketiga anak kami juga kena penyakit yang virusnya masih terus bermutasi ini.

Baca selengkapnya

Intermezzo Sampah dan Tukang Parkir

Intermezzo Sampah dan Tukang ParkirAda dua kejadian unik saya alami di penghujung Ramadhan lalu. Ketika terik panas matahari sedang gegap gempita, kedua kejadian ini menjadi sebuah intermezzo yang menggelitik dan membuat saya sejenak berpikir. Perjalanan bermotor di siang bolong membuat saya tertegun dua kali dan sejenak melupakan sengatan sinar matahari yang menembus kulit.

Baca selengkapnya

Amaliah Ramadhan Bersama Teman Lama

Amaliah Ramadhan Bersama Teman Lama – Ketika ide melakukan amaliah Ramadan tercetus dalam sebuah pertemuan sekelompok kecil teman lama yang saya hadiri, sudah ketahuan siapa yang akan melakukannya. Siapa lagi kalau bukan sekelompok kecil teman lama itu.

Baca selengkapnya

Kelindan Memori Ramadan, Abadi dengan Jaringan Internet Cepat

Kelindan Memori Ramadan, Abadi dengan Jaringan Internet Cepat – Rangkaian memori dan suasana Ramadan sekarang berkelindan. Berkas kenangan masa lalu meliuk-liuk, berkelebatan di benak. Ingatan tentang almarhum Papa (panggilan saya kepada ayah) kerap mengemuka di saat-saat begini saya ingat bagaimana kebiasaan my old man setiap harinya. Kalah cepat sedikit, beliau sudah keluar rumah untuk pergi membeli ifthar buat seisi rumah.

Internet Cepat

Kenangan Tentangnya

 

Di dekat rumah kami, setiap Ramadan banyak penjual penganan berbuka puasa yang mudah dijangkau dengan berjalan kaki. Usai salat ashar di masjid, Papa berjalan kaki menuju salah satu booth penjual penganan itu, sering kali mengajak satu atau dua cucunya. Anak-anak saya senang-senang saja diajak Ato’-nya karena mereka boleh memilih penganan yang mereka inginkan.

Sesampainya di rumah, Papa tidak pernah memberikan bungkus penganan yang dibelinya kepada saya kalau saya tak memintanya. Tak pernah pula menyuruh saya memindahkan ke piring atau mangkuk. Selalu beliau yang membawanya masuk, meletakkannya di meja makan, mengambil piring bersih dari lemari piring di dapur, menata kue di atas piring, lalu menyiapkan gelas jika yang dibelinya berupa es buah atau es cendol.

Selalu begitu sampai-sampai saya merasa tidak enak sendiri karena saya tidak selalu ngeh kedatangan beliau sehingga sering kali – tahu-tahu penganan untuk ifthar sudah terhidang di meja makan. Kalau cepat bergerak, saya mengambil penganan yang dibawanya dan meletakkannya di atas piring bersih. Kemudian dilanjutkan dengan mempersiapkan teh untuk minuman puasa seisi rumah, dilanjutkan dengan menyiapkan makan malam.

Begitulah kelebatan memori tentang family man pertama yang saya kenal di dunia ini. Sejak kecil, sosok ayah dan suami yang saya tahu itu ya sosok seperti beliau. Selalu care dan membantu pekerjaan rumah. Apapun bisa dilakukannya, mulai dari mengerjakan pekerjaan tukang kayu, tukang semen, memasak, hingga menjahit. Bukan pekerjaan menjahit utuh, lebih kepada menjahit pakaiannya yang robek.

Sejak Ramadan tahun 2022 beliau tak bersama kami. Papa meninggalkan kami pada tanggal 7 September 2021, menyusul ibunda yang berpulang dua hari sebelumnya. Kata orang-orang, bagaikan cinta mati karena tanggal berpulang keduanya hanya berselang dua hari saja.

Entahlah, apa memang demikian. Yang saya tahu, ibu saya memang tak bisa jauh dari suaminya. Di dalam rumah saja, kalau 5-10 menit tak melihat Papa maka Mama akan ribut mencarinya atau menyuruh kami mencarinya padahal Papa hanya ada di sekitar pekarangan, mengurusi tanaman-tanamannya atau sedang ngobrol dengan bapak-bapak di masjid dekat rumah usai salat fardhu.

Internet Provider - Mengabadikan Kelindan Memori

Perbedaan yang paling mencolok dalam Ramadan 2022 adalah kenangan tentangnya. Tentunya, ketiadaan ibunda juga merupakan perbedaan mencolok berikutnya. Saya tak lagi menghadapi obsesi ibunda tentang kekinclongan rumah jelang lebaran, juga tak lagi meladeninya menelepon keluarga besarnya di kota-kota lain di Indonesia setiap hari untuk sekadar bertukar kabar.

Pandemi covid-19 bukan hanya membawa bencana sakitnya kami sekeluarga, melainkan juga menjadi perantara penyebab kepergian kedua orang tua saya ke alam barzakh. Dengan jaringan internet cepat, saya mengabadikan hari-hari pilu itu di blog dan media sosial sebagai catatan sejarah kami.

Tentunya bukan bermaksud berlarut-larut dalam kepiluan. Saya sudah move on, hanya saja yang namanya ingatan khas akan tetap membayang. Semua orang, termasuk saya memiliki memori jangka panjang yang memungkinkan kita hidup dalam dua dunia, yaitu masa lalu dan masa sekarang.

 

Menjalani Masa Sekarang dan Masa Depan dengan Kemudahan Jaringan Internet Cepat

 

Masa sekarang adalah masanya menatap ke depan, pada masa yang masih menjadi misteri, bertemankan jaringan internet cepat. Berapa banyak orang di zaman ini yang bisa hidup tanpa internet? Bahkan menyimpan kenangan saja menggunakan internet. Silaturahmi dengan teman lama dan keluarga besar kedua orang tua bisa dilakukan dari rumah dengan internet IndiHome.

Ini juga pembeda Ramadan dulu dan sekarang bagi saya. Dahulu keluarga kecil saya pengguna internet mobile yang mengandalkan kuota. Awalnya tidak terlalu terasa, lama-kelamaan menguras kantong dan perasaan, terlebih saat pembelajaran daring dilangsungkan selama lock down akibat pandemi. Menjerit dalam hati per bulannya bisa habis 500 ribu rupiah.

Sejak menggunakan jaringan internet cepat dari Telkom Indonesia, pengeluaran bulanan kami terkait internet bisa dipangkas karena kami  berlangganan paket internet pascabayar yang pemakaian dan pembayaran per bulannya relatif sama dan jauh lebih murah. Anak-anak lebih bersukacita dalam menunggu waktu berbuka puasa tiba.

Zaman digital sekarang menyediakan banyak pilihan aktivitas bagi keluarga yang memilih ingin di rumah saja saat menunggu waktu berbuka puasa tiba. Dengan internet banyak informasi penting yang bisa diperoleh, juga bisa memperdalam ilmu Islam.

Bagi anak-anak pun lebih menyenangkan ketimbang di masa saya kanak-kanak dulu. Dulu saya harus puas dengan satu stasiun televisi nasional saja atau mendengarkan siaran radio yang mana kurang acara anak-anaknya. Kalau pun acara anak-anak berlangsung, harus mengalah sama acara nasional kalau waktunya bertepatan dan siaran langsung disiarkan dari stasiun TV nasional itu.

Pilihan Aktivitas di Internet

Sekarang pilihannya banyak. Untuk nonton hiburan pun bisa menggunakan internet. Salah satu sarana hiburan bagi pelanggan IndiHome adalah dari paket add-on berupa streaming semua tayangan film, drama series, TV series, hingga Netflix Original milik Netflix sepuasnya dengan jaringan internet cepat dan stabil. Di samping itu, cara pembayarannya pun lebih praktis karena tagihan Netflix termasuk dalam tagihan bulanan IndiHome dan tidak perlu kartu kredit.

Kumpul bareng keluarga pun menjadi makin seru dengan berlangganan Minipack Channel TV dari jaringan internet cepat dari Telkom Indonesia. Menyediakan beragam pilihan tayangan favorit mulai dari film blockbuster Hollywood, drama Korea, olahraga, hiburan, edukatif, dan tayangan untuk anak. Tarifnya pun terbilang murah, mulai dari Rp5.000 per bulan untuk 2 channel IndiJowo, hingga Rp475.000 untuk paket Big Combo yang terdiri atas 58 channel.

Tentu saja, perlu kita pahami bahwa internet itu bagaikan belati bermata dua. Keutamaan internet perlu diiringi dengan pengetahuan mengenai sisi negatif beraktivitas dengan internet seperti keamanan digital karena dunia maya itu sangat luas dan banyak hal bisa terjadi secara tak terduga.

Yang jelas, dalam bulan Ramadhan, prioritas kita adalah menjalankan kewajiban sebaik-baiknya sebagai hamba Allah, di antaranya dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Bukan begitu?

Makassar, April 2023

Baca selengkapnya

Bencana Hidrometeorologi Awal 2023

Bencana Hidrometeorologi Awal 2023 – Secara perlahan tapi pasti air yang menggenang di ruang tengah rumah kami naik. Saya mengamati banjir sembari tetap melantunkan ayat-ayat suci. Hujan deras turun sejak sebelum subuh. Hanya sesekali berhenti sebentar lalu hujan dengan intensitas deras turun lagi.

Baca selengkapnya

Pengalaman Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi

Pengalaman Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi – Saya takjub sendiri bila melihat foto anak-anak saat masih bayi dan balita. Melihat wajah unyu mereka … saya tidak ingat … kok ya tidak tersimpan di dalam memori jangka panjang saya ya. Saya hanya bisa mencoba mengingat wajah saat mereka kecil dengan bantuan foto-foto yang ada.

Baca selengkapnya

Minim Drama Ojek Online Jika Menyadari Kita Bermitra dengan Driver

Minim Drama Ojek Online Jika Menyadari Kita Bermitra dengan Driver– Ketika memesan taksi online akhir Desember lalu, sang driver yang menerima orderan menanyakan apakah saya akan menunggu karena posisinya agak jauh dari rumah saya. Saya perhatikan, aplikasi GoJek sering kali memberikan orderan saya kepada driver yang agak jauh posisinya bukannya kepada yang sangat dekat terlebih dulu. Dugaan saya karena “bintang” perolehannya yang terbaik dibandingkan yang berada dekat dari lokasi saya – correct me if I’m wrong, ya.

Baca selengkapnya

Silaturahmi yang Terjalin Berkat Jelajah Cita Cita

Silaturahmi yang Terjalin Berkat Jelajah Cita Cita – Acara Jelajah Cita-Cita yang saya hadiri tanggal 18 Desember lalu menjadi jalan terhubungnya silaturahmi dengan sejumlah teman. Saya hanya tahu akan bertemu dengan teman bloger bernama Prima dan Zaenab Dwi Ujiani (Uji) dari Ibu Profesional di sana. Saya dan Prima mewakili IIDN Makassar, menjalankan amanah sebagai influencer di acara yang diselenggarakan oleh komunitas Ibu Profesional serentak di 29 kota yang terdiri atas 11 tuan rumah dan 18 sub titik, salah satunya di Makassar.

Baca selengkapnya

Mempererat Bonding dengan Saudara, Liburan Cara Aku Bareng Traveloka

Mempererat Bonding dengan Saudara, Liburan Cara Aku Bareng Traveloka – Ada missed call dari adik laki-laki satu-satunya. Handphone saya mute makanya saya tak mendengar telepon dari Muhyi. “Ada materi. Orang Kemdikbud lagi bicara,” segera saya kirim text message melalui WhatsApp kepadanya. “Oh ... sampe malam, ya?” tanyanya.

Baca selengkapnya

Menyelesaikan 15 Tantangan ToT Fasilitator Ibu Penggerak

Menyelesaikan 15 Tantangan ToT Fasilitator Ibu Penggerak – Menyambung tulisan sebelumnya: Tantangan Akhir Tahun, Goes to ToT Fasilitator Ibu Penggerak. Tantangan ketujuh, ini kali pertama bagi saya langsung mengikuti kegiatan setelah menempuh jarak ribuan kilometer dengan pesawat terbang. Kegiatannya berlangsung sampai malam pula, hanya ada jeda untuk salat zuhur/makan siang, salat ashar/coffee break, dan salat magrib/makan malam. Hari pertama, kegiatan selesai pukul 9 lewat.

Baca selengkapnya

Tantangan Akhir Tahun, Goes to ToT Fasilitator Ibu Penggerak

Tantangan Akhir Tahun, Goes to ToT Fasilitator Ibu Penggerak – Tantangan yang menarik untuk ditaklukkan menjadi petualangan dan pembelajaran tersendiri. Selain itu, bisa menjadi ancaman terhadap kenyamanan atau eksistensi. Tantangan di bulan November lalu dimulai dari 15 hari terakhir di bulan Oktober ketika mengikuti pelatihan Ibu Penggerak via daring.

Baca selengkapnya

Kapan ke Jakarta Lagi?

Kapan ke Jakarta Lagi? – Belum lama ini anak bungsu saya menanyakan pertanyaan yang saya tak bisa jawab sekaligus membawa perasaan senang sampai-sampai saya tertawa karena bingung menjawabnya. Dia bertanya begini, “Mama, kapan Mama ke Jakarta lagi?”

Baca selengkapnya

Di Balik #IndiHomeBloggerInauguration: Mencari Jalan

Penting tidak penting tulisan Di Balik #IndiHomeBloggerInauguration: Mencari Jalan ini dibuat. Sebagai catatan pribadi bagaimana langkah saya menuju Jakarta dan balik ke Makassar di antara rasa khawatir tersesat berhubung saya bukan orang yang mobile. Maksudnya, di dalam kota saja saya tak banyak keluar rumah, lebih sering beraktivitas dari rumah. Perjalanan September lalu itu merupakan perjalanan pertama saya naik pesawat terbang sendirian.

Baca selengkapnya

Modus Penipuan Mengaku dari Telkom

Modus Penipuan Mengaku dari Telkom – Hari ini telepon rumah berdering lagi, pada jam tidur siang seperti kemarin. Saya angkat telepon dan diam, berkonsentrasi pada pendengaran. Terdengar suara seperti suara perempuan operator mesin yang berkata, “Nomor Anda akan diblokir.” Buru-buru saya letakkan gagang. Fix, ini penipu yang kemarin.

Baca selengkapnya