Catatan Akhir Tahun 2025

Catatan Akhir Tahun 2025 - Sudah di penghujung tahun 2025 saja. Kalau diingat-ingat, dalam tahun ini saya beberapa kali tidak memenuhi target menulis pribadi. Pengennya saya bisa menulis sedikitnya 9 tulisan dalam blog ini. Target ini sudah diturunkan dari yang tadinya 15 tulisan.

Catatan Akhir Tahun 2025

Dari target 15 tulisan itu – yang tadinya hanya untuk blog ini kemudian menurun menjadi total 15 tulisan dengan blog-blog lain seperti blog www.carajalani.com, blog www.buku.mugniar.com, blog-blog Kompasiana, Kumparan, dan sebagainya.

Awalnya bisa sih, lama-kelamaan lentur lagi, menjadi “termasuk status Facebook atau postingan Instagram” dan pe er anak yang harus diketik hahaha. Begitulah, sepertinya saya harus pandai-pandai melenturkan target agar tidak stres sendiri.

Target yang saya tetapkan sendiri itu seharusnya bisa tercapai kalau keadaan dunia nyata saya masih sama seperti dulu. Kenyataannya, keadaan dunia nyata saya saat ini mengharuskan saya jauh lebih sibuk dibandingkan dulu. Kenapa harus punya target? Jawabannya adalah karena saya ingin memelihara konsistensi dalam menulis, ngeblog, dan dalam memelihara performa blog ini. Kalau mandeg, nanti Google tak mau melirik blog ini, bukan? (jangan jawab "bukan" karena jawabannya bukan "bukan" hehehe).

Alhamdulillah, masih bisa ikut sejumlah lomba blog sepanjang tahun 2025 ini dan masih ada job-job menulis juga. Kabar gembira di akhir tahun saya terima kemarin. Salah satu lomba yang saya ikuti mengantarkan saya kepada rezeki akhir tahun tak terduga: hadiah pemenang pertama berupa laptop! Masya Allah, pas butuh di saat laptop lama sudah beberapa bulan ini tidak bisa digunakan sama sekali, pas dapat rezeki!

Sejak tahun 2011 saya sudah mengikuti lomba blog. Setiap tahun, sampai tahun 2025 ini saya masih menyempatkan diri mengikuti lomba yang bisa saya jajal. Kalau dulu pernah memenangkan smartphone  dan laptop – sekitar tahun dua ribu belasan (lupa tepatnya), setelah itu sangat sulit memenangkan lomba besar karena pesaing semakin banyak dan mereka kreatif.

Mungkin karena sudah mulai mengikuti lomba sejak tahun 2011 dan tetap ikut setiap tahun, kalau bisa setiap bulan ya setiap bulan, sampai sekarang saya masih berminat mengikuti lomba asalkan saya dapat ide untuk diolah. Saya bahkan sering kali tidak melihat hadiahnya apa, tidak peduli hadiahnya besar atau kecil, ikut saja kalau punya ide.

Kalaupun kalah, ada hikmah yang bisa diperoleh. Sekurang-kurangnya yang didapat adalah “menjaga kemampuan menulis dan berpikir kritis”. Ibarat punya pisau untuk memotong-motong bahan makanan sebagai chef maka pisau itu senantiasa terasah.

Menang Lomba Akhir Tahun

Well, tulisan ini saya buat di tengah dentuman petasan dan kembang api di luar rumah. Di luar rumah, tak jauh dari rumah, terdengar bebunyian yang rasa-rasanya mirip efek peperangan dalam sinetron dan film zaman dulu.

Keras sekali bunyinya dan nyaris tanpa jeda. Kalaupun berjeda, paling sekitar 5 menitan saja. Seorang tetangga yang berduit mensponsori anak-anak sekitar dengan  kembang api dan petasan yang banyak.

Saya sakit kepala sejak tadi, pengen tidur tapi tidak bisa. Belum lagi tetangga putar lagu-lagu untuk berjoget dengan volume keras. Di saat seperti ini, rasanya menjadi anomali ketika tidak setuju dengan keriuhan di luar sana.

Sementara itu di Sumatera, tepatnya di 3 provinsi: Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara – warganya masih berjuang untuk bangkit dan pulih dari bencana banjir bandang. Banjir bandang terjadi karena kombinasi anomali iklim, kerentanan geologi, diperparah faktor antropogenik (lahan yang berubah).

Bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor juga meluas di berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Di Jawa Timur lain lagi, gunung Semeru yang erupsi bulan lalu, masih memuntahkan isinya sampai hari ini.

Gelombang protes terjadi di  mana-mana, termasuk di media sosial terkait penanganan bencana di Sumatera. Sampai saat ini negara belum menetapkan bencana yang terjadi sebagai bencana nasional. Sampai saat ini masih banyak warga Sumatera yang mengalami kesusahan.

Tak tahu mau bilang apa … ingin rasanya menghentikan keriuhan di luar rumah tapi bakal menjadi bahan bully orang-orang sekitar sini karena sudah menjadi orang yang berbeda. Dan hanya bisa mendoakan saudara-saudara kita di Sumatera, Kalimantan Selatan, dan Jawa Timur yang terdampak bencara agar segera bangkit, pulih, dan menjalani kehidupan seperti sebelumnya. Semoga ada perbaikan yang lebih signifikan di tahun 2026.

Makassar, 31 Desember 2025



Share :

0 Response to "Catatan Akhir Tahun 2025"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^