Siapa yang Menangis? - Sehari setelah ibu meninggal, tetangga sebelah menyampaikan bahwa beliau mendengar suara tangis perempuan pada waktu-waktu kepergiannya. Penyampaian ini membuat saya tertegun. Suara siapa yang didengarnya? Karena seingat saya tidak ada yang menangis keras saat itu. Saya tak mendengarnya.
Apa Setelah 3 Dekade Angkatan 92 FT Unhas?
Apa Setelah 3 Dekade Angkatan 92 FT Unhas? – Datang ke media setelah acara? Itulah kami, angkatan 92 Fakultas Teknik Unhas yang baru selesai reunian 3 Dekade. 😁 Bukan tanpa alasan sih, ya. Inginnya datang ke kantor redaksi Tribun Timur sebelum lebaran tapi situasi dan kondisi ternyata tak memungkinkan dan kami baru bisa diterima setelah hari pelaksanaan (tanggal 7 Mei).
Seperti Cowok Cantik Bermobil Merah
Seperti Cowok Cantik Bermobil Merah – Cowok cantik itu menarik perhatian. Beberapa kali, saat saya sedang berdiri di pekarangan rumah, saya melihatnya melintas dari arah kos-kosan sebelah kiri rumah ke arah lapangan masjid sebelah kanan rumah. Pertama kali melihatnya saya terpukau karena dia terus mematut-matut wajahnya di depan kamera HP yang ter-setting kamera depan.
Ramadhan yang Berbeda
Ramadhan yang berbeda kali ini kami jalani, tanpa sosok dua orang tua saya yang sudah berpulang September lalu dengan perantaraan covid-19. Kepergian mereka sekali lagi menunjukkan bahwa kematian itu dekat, sangat dekat.
Siapa Sangka Melotot Bisa Menyelesaikan Masalah
Siapa Sangka Melotot Bisa Menyelesaikan Masalah – Mau tak mau, selama bersekolah kita dulu mengalami bukan hanya hal-hal menyenangkan. Ada masanya di mana kita menghadapi persoalah khas anak seusia kita. Bisa jadi, persoalan datang dari teman atau pengajar yang karakternya tak terduga.
Permak Baju di Penjahit Makassar Akademis
Permak Baju di Penjahit Makassar Akademis – Rasanya gemas ya, kalau baju yang masih bisa dipakai tiba-tiba tangkai retsletingnya lepas. Hal itu terjadi pada saya. Mau dibuang kan sayang, bajunya masih bisa dipakai. Jahit sendiri tak mungkin, saya tidak suka menjahit dan memang tidak bisa jahit. Satu-satunya yang terpikir adalah mencari tukang permak baju.
Drama Ojek Online: Matikan Aplikasi Jika Tak Siap
Drama Ojek Online: Matikan Aplikasi Jika Tak Siap – Semoga berkah bagi para driver ojol yang sedang berjuang. Senang sekali ketika dikabari oleh seorang driver melalui pesan pribadi di aplikasi pesan makanan online, "Kalau masuk waktu shalat Jumat, saya shalat dulu ya, Kak. Tidak apa ji?" Dia menanyakan apakah tidak mengapa jika dia shalat Jumat begitu waktu shalat Jumat masuk.
Yang Waras Mengalah
Yang Waras Mengalah – Di depan pagar, salah satu pot bunga "warisan Papa" hilang, diambil orang. Sayang ya sebenarnya karena kalau diminta, pasti saya kasih. Kalau nyolong ya bagaimana ya ... dapat pot bunga berbuah dosa jadinya.
Es Krim Tak Sampai
Saat mengajak dua anak terkecil belanja bulanan, mereka minta dibelikan es krim. Es krim menelisik ruang-ruang memori, menemukan ada Mama di situ. Dahulu - saat saya kecil hingga gadis. Mama bukan penggemar es krim, beliau menyukai es krim beberapa tahun terakhir ini. Sesekali beliau minta dibelikan es krim, di samping permen mint merek tertentu. Suami saya yang paling sering dimintai tolong membelikannya permen. Untuk es krim, kalau bukan anak-anak saya yang dimintai tolong, Mama menyuruh saya membelikannya.
Drama Ojek Online: Petanya Berbeda?
Drama Ojek Online: Petanya Berbeda? – Memesan jasa ojek online untuk mengirim barang sudah sering saya lakukan. Biasanya kalau pengendara motornya pandai membaca peta, dengan cepat dia menemukan lokasi rumah kami. Waktu awal-awal ojek daring ada di Makassar, masih banyak pengemudi yang tidak tahu baca peta. Terlihat dari sulitnya dia menemukan rumah kami.
Bukan September Ceria Ataupun Desember Kelabu
Tahun ini September sama sekali tak ceria. Namun demikian, Desember kelabu pun bukan. Sudah saya ceritakan di blog ini kisah Covid Bukan Aib Meski Berujung Kematian tentang ibu saya, tentang bagaimana ayah saya Mau Makanan Surga, lantas menyusul ibunda 2 hari setelahnya, kisah Nasi Kuning Terakhir Ibunda dan Harta yang Paling Berharga, dan bagaimana kami Menjawab Tanya Seputar Kepergian Mereka yang terjadi pada September lalu.
Pesta dan Kerinduan
Pesta dan Kerinduan – Pasca kedua orang tua meninggal, cukup lama saya keluar rumah selain berbelanja. Tanggal 23 November saya menghadiri acara Promosi Doktornya suami ponakan di UNM. Di saat seperti ini jadi ingat kedua orang tua lagi karena biasanya yang menghadiri undangan seperti ini adalah kedua orang tua. Saat muncul di ruangan besar itu, ponakan mengingat omanya (mama saya) lagi. Matanya terlihat berair dan mengatakan “seharusnya” omanya yang datang.
Suara Konsumen: Kirim Paket 6 Hari
Suara Konsumen: Kirim Paket 6 Hari – “Belum pi ada paket … ada resinya?” adik saya mengirim chat Whatsapp hari Kamis pagi. Paket yang dia maksud adalah obat-obatan putrinya yang saya kirim hari Senin tanggal 13 Desember. Biasanya sih sudah tiba, untuk jenis pengiriman yang sama.
Pertemanan Positif Serupa Semangat FrenZone
Pertemanan Positif Serupa Semangat FrenZone - “Tante-tante itu teman Mama sejak SMP, kalau bertemu bisa lama ngobrolnya,” saya menjelaskan kepada Athifah mengenai sahabat-sahabat saya. Sekitar 3 tahun yang lalu Athifah menemani saya mengunjungi sahabat yang masih dalam suasana berdukacita karena saudarinya meninggal. Saudarinya ini teman saya juga karena si sahabat dan saudarinya dulu setingkat di SMP yang sama hanya beda kelas.
Sayur Kelor dan Ingatan Tentang Ayah
Masih ada bungkus kacang ijo terakhir yang dibeli bapak saya pada Sabtu lalu. Biasanya kalau ada daun kelor, beliau pergi membeli sendiri kacang ijo di warung sayur dekat rumah, lalu menyodorkannya pada saya tanpa berkata-kata. Saya sudah paham, maksudnya supaya saya masak sayur daun kelor dengan kacang ijo. Maklum, orang Bugis akrab dengan sayur kelor.
Keliling Kota Sembari Kumpul Smartpoin
Keliling Kota Sembari Kumpul Smartpoin - “Ndak seru!” protes si bungsu Afyad. Katanya jalan-jalan ke pasar tidak seru. Papanya mengajaknya ke pasar untuk membeli beberapa barang, dia mau saja waktu itu. Lucunya, beberapa hari kemudian dia protes keras.
Cerita Tentang Rumah Masa Depan
Cerita Tentang Rumah Masa Depan – Rindu dengan bulir bening menggenang mengantarkan saya menyapa sepupu-sepupu dari pihak Mama pagi ini. Tiba-tiba teringat keakraban Mama dengan kerabatnya. Bagaimana kekhasannya menelepon dan saling bertukar kabar dengan mereka.
Nasi Kuning Terakhir Ibunda dan Harta yang Paling Berharga
Nasi Kuning Terakhir Mama dan Harta yang Paling Berharga - “Mama mau makan nasi kuning?” tanya saya. Perempuan 78 tahun yang pernah membawa saya dalam rahimnya ini menatap dengan sorot mata lemah. Beberapa saat kemudian, Mama berada di ruang makan menyantap nasi kuning Gorontalo buatan Kak Noi bersama Uyi, adik laki-laki saya.
Jangan Lakukan Hal Ini kepada yang Sedang Berduka
Jangan lakukan hal ini kepada yang sedang berduka karena mereka sedang dalam kondisi psikis yang sedang tidak baik-baik saja sekaligus kondisi fisik yang sedang kelelahan. Saya berani menulis hal in karena belum lama ini berada pada kondisi berduka “kuadrat”, sehabis ibunda berpulang, dua hari kemudian ayahanda yang dipanggil Allah.
Menjawab Tanya Seputar Kepergian Mereka
Menjawab Tanya Seputar Kepergian Mereka – Ada di antara pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar berpulangnya Mama (tanggal 5 September) dan Papa (tanggal 7 September) yang tak bisa diabaikan. Mama dan Papa berpulang di rumah dan dimakamkan secara protokol covid-19. Beberapa pertanyaan berpotensi menimbulkan salah paham yang bisa buruk akibatnya maka saya anggap, perlu menuliskan beberapa hal.