Bukan
hanya baju atau tas terkenal yang orang buat produk tiruannya. Suplemen
kesehatan pun ternyata tak luput dari ulah nakal segelintir orang yang ingin
menumpang mengais rezeki. BrainKing contohnya. BrainKing Plus juga ada produk palsunya.
Masalahnya produk palsu ini membuat masalah baru, ada yang sampai tambah parah
penyakitnya ketika mengonsumsinya. Lalu, apakah yang mengeluarkan produk tiruan
bertanggung jawab? Tidak! Yang jelek namanya justru BrainKing dan perusahaan
yang memproduksinya.
Beranda / Catatan 3A
Showing posts with label Catatan 3A. Show all posts
Showing posts with label Catatan 3A. Show all posts
Testimoni BrainKing: Mengatasi Keterlambatan Berbicara pada Anak
Testimoni BrainKing: Mengatasi Keterlambatan Berbicara pada Anak
“BUNGA,” ucap saya. Saya meminta Afyad
menirunya.
“BUNA,”
ujar Afyad.
“Bukan,
Nak. BUNG … NGA …. BUNGA!” saya mencoba lagi.
Serunya Mengunci Aplikasi Gadget dari Anak: Berhasil Atau Gagal?
Seperti banyak ibu di dunia ini, gadget dan anak-anak menjadi salah satu concern saya. Memang sudah masanya anak-anak sekarang memegang dan beraktivitas dengan gadget. Namun tetap harus dibatasi. Selain karena memperkecil salah satu faktor risiko mata minus pada anak, juga agar pemanfaatan waktu anak lebih terkontrol. Kali ini, saya ceritakan salah satu caranya, yaitu dengan mengunci aplikasi gadget dari anak. Namun pertanyaan selanjutnya: berhasilkah atau tidak?
Kisah Sepatu Garry Penyelamat
Kisah Sepatu Garry Penyelamat - Memang
tak ada yang bisa menahan, ya kalau Allah menghendaki rezeki datang kepada
kita. Dan tak ada yang bisa memberikan kalau Allah menahannya. Bahkan seperti
yang baru saja saya alami, hendak mengonsumsi multivitamin
yang sedang rutin saya konsumsi, si multivitamin tiba-tiba saja melompat ke
luar dari mulut. Anehnya, saya tak bisa menemukannya lagi. Cerita saya itu tentang
“rezeki” yang lepas. Berbeda dengan si sulung Affiq. Dia ketiban rezeki yang
sebelumnya tidak diperuntukkan baginya. Sepasang sepatu berwarna biru navy tua yang
nyaris hitam warnanya tiba-tiba menjadi miliknya karena suatu kejadian tak
terduga.
Main Wayang, Kegiatan Anak Jaman Now & Old
Bermain
itu dunia anak-anak. Sering kali menjadi sebuah dilema bagi saya jika harus
mengajarkan bahan pelajaran sekolahnya dengan cara mendikte atau menghafal
karena saya tahu, lebih sulit bagi anak-anak menyerap pelajaran dengan cara
seperti itu. Kalau di luar sekolah, pikiran mereka memang dipenuhi aneka hal
yang menyenangkan yang bisa dilakukan. Putri mungil saya ketika bosan berada di
rumah, sering bete sembari mengatakan
“bosan” supaya saya membolehkannya ke luar rumah untuk bermain bersama
kawan-kawannya atau mengajaknya bepergian.
Tas Remaja Jaman Now Seperti Ini!
Entah
apa yang diharapkan kurikulum sekolah dasar waktu itu yang membuat putra sulung
saya membawa tas berat. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, si sulung
saya Affiq terbiasa membawa tas berat
yang saya sendiri tak sanggup memikulnya. Padahal sudah terbukti, di zaman dulu
tas dan kurikulum kami tak seberat itu tetapi kami toh tak jadi bodoh dan tetap bisa mengikuti perkembangan zaman asalkan tetap mau belajar lalu mengapa kurikulum saat itu dibuat sedemikian susahnya - saya tak pernah bisa mengerti. Untungnya sekolah dasar sekarang sudah banyak yang menerapkan kurikulum 2013 yang saya nilai lebih simple.
Kata Anak-Anak Perempuan Itu: Arloji Bergambar Princess Sofia Itu Kekanakan
Rasanya
baru saja saya melihat semringah di wajah Athifah – putri kedua saya saat di
pagi hari dia menuju sekolah dengan arloji barunya namun pulang sekolah, ada
kelesuan terlihat di situ. Ah, mungkin
dia lelah, pikir saya.
Kata Maaf yang Dibabat
"Maafkan
ya, Dek," Athifah meminta maaf kepada anak yang habis dikerjai Afyad.Bocah
lelaki itu mengangguk pelan.
Bukan
karena sengaja, Afyad menerbangkan semen kepada anak tersebut. Afyad
melakukannya juga kepada kakak dan sepupunya. Saat Athifah melarangnya, Afyad
tak menghiraukannya.
Energetic Boy
Token
dari sebuah bank swasta ini sangat penting bagi saya karena mendukung keadaan
saya yang sulit mobile. Tinggal pencet
sesekali saya sudah bisa memindahkan isi rekening ke tempat lain, seperti ke
akun GoPay dan akun Kudo. Harganya tidak mahal namun bikin repot ketika tiba-tiba,
gara-gara lengah barang ini rusak. Token pertama terblokir gara-gara
ke-gaptek-an saya. Token yang saya miliki sekarang merupakan token ketiga yang
rusak. Tepatnya terblokir. Gara-gara saya lupa menyembunyikannya, tahu-tahu si
bungsu - the energetic boy sudah asyik saja memainkannya.
Lele yang Menular
Ini adalah salah satu keseruan yang saya alami, dianugerahi Allah tiga orang anak:
Dua
dari tiga anak ini sering berkolaborasi melawan yang satunya. Entah itu Athifah
dengan Afyad atau Afyad dengan Affiq. Yang tidak pernah terjadi adalah Athifah
berkolaborasi dengan Affiq hahaha. Mungkin karena Afyad yang paling kecil,
masih asyik diperebutkan sebagai anak bawang.
Sosis, Nasi Goreng, dan Casing-nya
Saya
menolak membuatkan nasi goreng sosis ketika pada suatu malam Athifah merengek
sembari marah minta dibuatkan. Bukan tanpa alasan penolakan saya. Saya sering
mengikuti kemauan anak-anak hendak makan apa tetapi ketika malam itu ia
memintanya, saya tidak mau menurutinya. Karena ada jenis makanan lain yang
sudah siap di meja makan dan ia biasanya mau menyantap jenis makanan itu.
Selain itu, cara memintanya tak bisa saya terima. Seharusnya dia bisa meminta
dengan lebih sopan.
Selamat Nak, Satu Pelatihan Kehidupan Telah Kau Lalui
Beruntungnya
Athifah, sekarang banyak lomba yang bisa diikutinya. Banyak pula kesempatan
tampil di depan orang banyak yang dimanfaatkannya. Bukan sekadar beruntung,
sih. Dia memang senang. Dia senang berbicara di depan orang (biasanya
membawakan cerita) dan berlomba. Kadang-kadang, belum mendengar instruksinya,
baru ditanya oleh gurunya, “Siapa yang mau ikut lomba?” – dia langsung tunjuk
tangan. Belakangan urusan dia bisa melakukan yang disuruh atau tidak.
Kenapa Bapakmu Tidak Merokok?
“Kenapa
bapakmu tidak merokok?” sudah beberapa kali Wahyu – teman mengaji Athifah
menanyakan hal ini kepada Athifah.
Wahyu
punya kelebihan dibanding anak-anak lelaki lainnya. Ia sangat care. Pernah ia main ke rumah saat Afyad
sedang demam. Kepada Athifah dia bertanya apakah boleh ia mendo’akan Afyad
supaya sembuh. Beberapa kali Afyad ikut Athifah mengaji ke TPA, Wahyu yang
senantiasa menemani Afyad sehingga Afyad tak bosan selama berada di sana. Jarang,
lho anak lelaki yang punya sifat ngemong seperti
Wahyu ini.
Anak-Anak Bisa Menanyakan Apa Saja
Athifah
mendapatkan sebuah tempat cincin milik saya di laci. Dia bertanya, apakah
papanya memberikan cincin kepada saya dengan berlutut. Saya tertawa dan bertanya,
“Kenapa memangnya orang harus begitu menyerahkan cincin?”
“Biar
romantis,” jawab Athifah.
Larangan Keras ke Rumah Teman pun Jatuh
Memang
belum terlalu banyak saya mengajari Athifah perihal keliling persegi panjang.
Lagi pula saat menanyakannya, dia sedang mondar-mandir. Saya lupa dia hendak ke
mana namun situasi saat dia bertanya itu tak memungkinkan untuk kami sama-sama
duduk tenang dan membahas mengenai keliling persegi panjang.
Ketika Si Bungsu Ikut Seminar Nasional Kota Cerdas
Apa
lagi namanya, kalau bukan KOMPROMI. Yup, satu kata ini yang harus kami lakukan
supaya kami (saya dan suami), bisa bersama-sama mengikuti Seminar Nasional Mengolah Industri Kreatif Berbasis Teknologi Menuju
Makassar Kota Cerdas dan Berbudaya yang diselenggarakan oleh Himpunan
Mahasiswa Elektro Fakultas Teknik UNHAS. Komprominya mengenai si bungsu Afyad. Mengingat
keadaan, kami memutuskan membawanya serta ke lokasi seminar, di kampus UNHAS. Persisnya
di Auditorium Prof. Amiruddin, di dekat Fakultas Kedokteran UNHAS.
Kami
berdua sedang butuh informasi tentang kota cerdas. Suami saya memang sedang ada
keperluan dengan isu Makassar kota cerdas. Sementara saya berminat
menjadikannya bahan blog. Sebelumnya, saya sudah pernah menuliskan tentang
Makassar dalam konteks kota cerdas di blog Kompasiana. Bahannya mengambil
referensi dari media online, selain melihat
langsung/pengalaman sendiri. Ingin sekali saya mendengar langsung dari mulut
pak wali kota tentang program kota cerdasnya. Seperti mendapat rezeki tak
terduga, beliau yang menjadi salah satu nara sumber di seminar ini. Selain itu,
dua pemateri lainnya pun tak kalah kerennya. Mereka adalah kawan-kawan sealmamater
kami yang kompeten di bidangnya masing-masing: Kak Yasser Djawad (akademisi) dan
Canny Watae (praktisi).
Perlunya Anak-Anak Latihan Tampil di Depan Orang Banyak
“Telepon
Kak Heru, tanyakan apakah besok latihan atau tidak!” saya mengingatkan Athifah. Tanggal 27 Desember besok, kemungkinan ada latihan bagi anak-anak
Rumah Dongeng lagi.
Sudah
beberapa kali Athifah ikut latihan dengan komunitas Rumah Dongeng. Bisa
dikatakan dia bergabung di Rumah Dongeng karena telah ikut dua kali pementasan
dongeng teatrikal Nenek Pakande di Pesta
Anak Makassar di Mal Ratu Indah dan tampil live
di Celebes TV.
Pengalaman Pertama Athifah Tampil di Televisi, Bersama Rumah Dongeng
“Mama
sudah pernah masuk televisi. Saya juga. Kakak sudah pernah, Ma?” Athifah senang
sekali bisa tampil di Celebes TV bersama
anak-anak Rumah Dongeng, mementaskan dongeng teatrikal Nenek Pakande.
“Belum,”
jawab saya.
“Papa?”
tanya nona mungil ini lagi.
“Belum
... eh, tidak tahu, ya,” jawab saya lagi.
Fotoku dan Afyad yang Bagus, Bukan Foto Papa dan Mama!
Waktu
awal-awal photo booth yang tukang
foto dan printer-nya stand by menunggu peminat booming di Makassar, saya tidak yakin
kita bisa foto-foto gratis di situ. Maksud saya itu, lho, photo booth di suatu acara, semisal pesta pernikahan atau kegiatan
besar. Mau ikut foto-foto, takut harganya tidak bersahabat. Ditambah lagi
hasrat narsis saya tidak begitu besar, jadinya saya cueki, deh photo booth yang ada.
Barulah
akhir-akhir ini, kalau menemukan photo
booth di sebuah acara, saya ikut ketularan narsis. Soalnya sudah tahu kalau
foto-foto di situ gratis. Seperti waktu acara Festival Forum KTI bulan lalu dan
saat pesta pernikahan Ivo – keponakan saya hari Ahad lalu di sebuah hotel di
bilangan Pantai Losari, saya ikut berpose ria.
Subscribe to:
Posts (Atom)