Bukan Sekadar Drama Video Pembelajaran Daring - Kalau berpikir picik, mungkin saya berkeberatan dengan putri saya yang terlalu sibuk dengan pelajaran prakarya. Dia harus membuat video lagi untuk mata pelajaran ini. Jika video prakarya dari bahan alam lunak dia sampai menghabiskan waktu hampir 3 hari, untuk video prakarya dari bahan buatan lunak dia harus menghabiskan waktu selama berjam-jam.
Drama Pembelajaran Daring: 3 Hari Membuat Video Prakarya dari Bahan Alam Lunak
Drama Pembelajaran Daring: 3 Hari Membuat Video Prakarya dari Bahan Alam Lunak – Saat mengamati proses Athifah mengerjakan video tugas prakarya membuat kerajinan dari bahan alam lunak, saya menyimpulkan orang tua memang dituntut untuk serba bisa selama masa pembelajaran daring ini.
Melahirkan Normal dengan Varises Vagina: Operasi Tanpa Anastesi
Operasi tanpa anastesi harus saya alami ketika melahirkan dengan varises vagina pada suatu hari di bulan September 11 tahun lalu. Di sinilah puncak paling tinggi rasa sakitnya dunia yang saya rasakan sebelum maut. Semoga Allah melindungi dari kejadian seperti ini lagi.
Melahirkan Normal dengan Varises Vagina: Sakit Tak Berdarah
Melahirkan Normal dengan Varises Vagina: Sakit Tak Berdarah – Gara-gara sinetron Amanah Wali 4 saya jadi tahu lagu band Wali yang berjudul Sakit Tak Berdarah. Jangan tanya ke mana saja saya ya karena saya memang bukan penggemar lagu ataupun musik.
Drama Pembelajaran Daring: Alasan Harus ke Sekolah untuk Setor Tugas
Setelah kejadian Drama Pembelajaran Daring: ke Sekolah untuk Setor Tugas, keesokan harinya harus ada di antara kami yang mengulangi lagi prosesi setor tugas ke sekolah. Yang jelas bukan Athifah karena dua ulangan hariannya yang berlangsung belum selesai menjelang pukul 11. Jawaban mengapa harus ke sekolah untuk setor tugas kami peroleh di sini.
Drama Pembelajaran Daring: ke Sekolah untuk Setor Tugas
Drama Pembelajaran Daring: ke Sekolah untuk Setor Tugas – Sudah akan siap-siap tidur ketika tadi malam guru IPA mengirimkan notifikasi pelaksanaan ulangan hariah hari ini. Kabarnya setiap hari, selama 6 hari ke depan, mulai hari Senin ini adalah jadwal ulangan harian secara daring semua bidang studi.
Drama Daftar Hadir dalam Pembelajaran Daring
Drama Daftar Hadir dalam Pembelajaran Daring sungguh menggemaskan. Otak saya gagal paham mengapa drama seperti ini bisa terjadi berhari-hari. Agak mirip kejadiannya dengan di grup-grup yang saya ikuti di Whatsapp tapi di grup-grup tersebut saya bisa memahami jika ini terjadi karena kesalahannya murni kesalahan biasa yang bisa terjadi pada siapa saja.
Drama Pembelajaran Daring: Informasi Berita Terkini untuk Mama
Drama Pembelajaran Daring Informasi Berita Terkini nyaris setiap hari menjadi santapan saya sebagai mamak yang mendampingi dan mengawasi anak-anak belajar online.
Drama Pembelajaran Daring: Merusak Nama
Drama Pembelajaran Daring: Merusak Nama - Anak-anak sudah sekian bulan ini belajar online. Putri kedua saya, yang duduk di kelas 8 baru benar-benar aktif belajar daringnya pada semester ganjil ini. Setiap pagi, untuk urusan mengisi daftar hadir saja jadi drama tersendiri.
Uji Coba Resep Masakan untuk Buah Hati
Tarik Napas ... Buang Air
Maaf, Ya Lagi Sibuk Jadi Tak Bisa Bantu
Anak Galak Tetap Mendapat Bullying: Waktunya Orang Tua Bertindak
Melawan Pedih, Mengatasi Bullying
- Mulanya karena Athifah tidak mau pinjamkan label kepada Asse karena caranya minta tidak baik.
- Lalu Asse marah-marah, bilang sekke (pelit). Lebih dari 3 kali. Sebenarnya Athifah tidak ingat berapa kali sudah anak perempuan ini mengata-ngatainya pelit. Yang jelas dia sering cerita ke saya.
- Setelah itu pinjam barang-barang berkali-kali mengambil tanpa persetujuan atau dengan persetujuan Athifah. Mengembalikan dengan cara melempar. Athifah biasa menolak dengan tegas. Karena tidak suka caranya yang kasar.
- Selain itu dia mengatakan Athifah "monyong mulut" dan bilang ke Athifah supaya ikut lomba "monyong mulut". Pernah juga dia suruh Athifah memonyongkan mulutnya dengan sinis. Salah seorang kawan pernah meledek Athifah, “Ada temanmu bilang menang ko kalo ikut lomba moncong mulut”.
- Baso sering mengambil barang tanpa izin. Pernah juga dengan izin. Seringnya mengembalikan dengan melempar.
- Pernah mengatakan "monyet" ketika Athifah turun dari duduknya di dahan pohon.
- Athifah duduk di depan pada pelajaran Bahasa Inggris. Dia bilang, "Jangan moko duduk di depan. Mentang-mentang ko pintar Bahasa Inggris. Sok-sok mau duduk di depan, mau pamer!"
- Waktu guru IPS tunjuk Athifah untuk membaca, dia menyerobot dan langsung membaca.
- Di pelajaran PKN, guru janjikan nilai 100 bagi yang berani menjelaskan tentang 4 norma. Seorang kawan menarik Athifah untuk menjelaskan. Baso berujar, "Jangan moko kasih naik ki dia, ndak ada gunanya."
- Baso 3 kali menunjuk-nunjuki wajah Athifah dari dekat dan mengatakan sesuatu tapi tidak jelas dan dia kelihatan tidak senang.
![]() |
Anak-anak bully perlu diajak melihat sisi jika dia ada di posisi korban. Foto: freepik.com |
Rupanya pada hari saya dan pak suami menghadap Pak wali kelas, si Asse sempat gila urusan, mengurusi kenapa Athifah hanya memberikan satu label (untuk menutup tulisan yang salah) ketika seorang kawan memintanya.
![]() |
Sumber: freepik.com |
“Bagaimana kalau saya panggil Baso dan Acce. Nanti Ibu dan Bapak menasihati mereka. Jangan dimarahi, dinasihati saja seperti menasihati anak sendiri. Kan Ibu punya anak, jadi Ibu bisa menasihatinya,” Pak guru menatap saya.
![]() |
Sumber: freepik.com |
Saya juga menceritakan bagaimana perundungan yang diterima Athifah ketika SD. Juga yang dialami si sulung Affiq selama 2 tahun lebih saat SMP (baca Mengapa Anak Saya Mengalami Bullying?). Saya mengatakan tak ingin Athifah mengalami apa yang dialami Affiq dulu – diperlakukan bagai pembantu oleh 3 teman sekelasnya.
- Bully ... Oh ... Bully
- Anak-Anak Tukang Bully Makin Banyak Saja
- Curhat Tak Kesampaian di Diskusi Publik Media dan Isu Kekerasan pada Perempuan dan Anak
- Rizka: Lawan Bullying dan Mendunia Melalui Komik