Serunya P5, Inovasi Digital di SMAN 2 Gowa - Lebih dari 300 siswa menghadiri Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 2 Gowa pada hari Selasa, 18 November lalu. Dalam Kurikulum Merdeka, P5 bisa dibilang salah satu puncak kegiatan belajar-mengajar selama satu semester. Yang mana pada P5 ini, seharusnya semua siswa hadir pada saat diselenggarakan.
Melawan Kecamuk Rasa: Wujudkan Lingkungan dan Budaya Aman, Nyaman, Menggembirakan
Melawan Kecamuk Rasa: Wujudkan Lingkungan dan Budaya Aman, Nyaman, Menggembirakan - Saya menepati janji, datang ke sekolah si bungsu jelang waktu shalat Jumat tanggal 24 Oktober lalu. Beberapa hari sebelumnya, saya mengirim pesan WhatsApp kepada kepala sekolah. Kepada kepsek saya menyampaikan niat saya mendampingi jika ada murid yang ingin ikut Sayembara 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Tema Bakti dalam Warna dan Kata: Karya Anak untuk Ibu dan Ayah. Sayembara yang skalanya nasional itu berlangsung bulan Oktober lalu.
Bersama Membangun Ruang Aman dan Inklusif di Sekolah
Bersama Membangun Ruang Aman dan Inklusif di Sekolah – Memasuki kelas terakhir yang dimasuki saat pendalaman materi pada pelatihan hari itu tidak membuat kami mengantuk. Kelas terakhir pada pelatihan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter yang kelompok kami masuki pada hari kedua pelatihan adalah Kelas Berkarakter. Mirip dengan Kelas Sehat dan Kelas Cerdas yang kami masuki sebelumnya, dalam kelas ini para fasilitator mempersiapkan aneka game yang membuat kami fun dalam belajar.
Budaya Belajar Gembira dan Pertanyaan Besarnya
Budaya Belajar Gembira dan Pertanyaan Besarnya – Lebih setengah abad hidup saya ini, baru kali ini sistem pendidikan nasional secara khusus membahasakan “Budaya Belajar Aman Nyaman Gembira” – BBANG. BBANG selayaknya menjadi bagian dari keseharian para pelajar Indonesia agar terwujud tujuannya "belajar aman nyaman dan gembira", sebagaimana tercantum dalam tulisan berjudul Budaya Belajar Nyaman untuk Semua Anak.
Budaya Belajar Nyaman untuk Semua Anak
Budaya Belajar Nyaman untuk Semua Anak - “Budaya belajar yang aman, nyaman, dan gembira menjadi budaya ideal untuk proses tumbuh kembang murid secara optimal” – kalimat ini tertera dalam pendalaman materi presentasi Budaya Belajar Aman Nyaman dan Gembira pada pelatihan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter dalam sesi pendalaman materi di Kelas Cerdas. Adapun definisi dari budaya belajar ini bisa dibaca dalam tulisan berjudul Skor 5 untuk Sekolah Aman?
Skor 5 untuk Sekolah Aman?
“Siapa yang tulis skornya lima?” tanya fasilitator. Secara bersamaan saya dan Ibu Dian yang duduk di sebelah kiri saya tunjuk tangan. Saya memang memberi skor 5 untuk keamanan secara umum sekolah-sekolah di Indonesia. “Di sini cuma satu tapi yang tunjuk tangan dua orang. Ini punya siapa?” mbak fasilitator menunjuk kertas punya Ibu Dian, jadilah Ibu Dian yang ditunjuk untuk menyampaikan pendapatnya. Fasilitator tak melihat kertas post it yang saya tempelkan tadi. Tulisan angka “5” sepertinya terlalu kecil untuk dikenali.
Generasi Sehat dengan Penerapan 7 KAIH
Generasi Sehat dengan Penerapan 7 KAIH – Tidak disebutkan sebagai “pendalaman materi” tetapi bagi saya, pelatihan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter di BBPMP pada hari kedua – 25 September merupakan pendalaman materi. Para peserta dibagi ke dalam 3 grup besar: grup Sehat, grup Cerdas, dan grup Berkarakter. Saya termasuk ke dalam grup Sehat.
SEMAI 7 KAIH: Praktik Baik Penguatan Karakter di SIT Ar-Rahmah
SEMAI 7 KAIH, Praktik Baik Penguatan Karakter di SIT Ar-Rahmah – Banyak sekolah yang sudah menjalankan program Penguatan Pendidikan Karakter namun jika menjadi narasumber pada hari pertama pelatihan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter, Puspeka, Kemdikdasmen untuk wilayah Sulawesi Selatan kali ini, berarti ada yang ISTIMEWA.