Serunya P5, Inovasi Digital di SMAN 2 Gowa - Lebih dari 300 siswa menghadiri Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMAN 2 Gowa pada hari Selasa, 18 November lalu. Dalam Kurikulum Merdeka, P5 bisa dibilang salah satu puncak kegiatan belajar-mengajar selama satu semester. Yang mana pada P5 ini, seharusnya semua siswa hadir pada saat diselenggarakan.
Hari
itu merupakan hari terakhir dari rangkaian kegiatan P5 di SMAN 2 (Smada) Gowa
yang berlangsung selama 3 hari. Sebelumnya,
para siswa belajar membuat email, membuat blog, dan diminta untuk mengisi
blognya dengan tulisan. Pada hari terakhir inilah saya terlibat sebagai pemateri,
bersama dengan Indah Febriany alias
Riri yang sudah lama saya kenal.
Sudah
bisa kuduga, Ibu Syairawati Magrib (Abby) sumber
ide P5 bertema “Rekayasa dan
Teknologi”, subtema “Inovasi Digital dalam
Kehidupan Sehari-hari” ini, nih.
Selain guru di Smada Gowa, beliau sekaligus menjadi Ketua Panitia P5 pada
semester ini.
Saya
diminta oleh Ibu Abby untuk membawakan materi tentang blog dan bagaimana bijak
berinternet serta me-review presentasi blog para siswa. Saya
mempresentasikan materi berjudul Berdaya dan Bijak Menulis Blog sementara Riri membawakan materi tentang menulis
kreatif. Usai saya dan Riri membawakan presentasi, ba’da zuhur
waktunya menyimak 12 orang perwakilan dari 12 kelas XII.
Satu
per satu mereka membawakan presentasi postingan blognya. Saya menikmati sesi
presentasi mereka dan menyimak sebaik-baiknya sembari mencatat keunikan,
keunggulan, hal-hal lain yang perlu disampaikan saat review nanti.
Sayangnya
tak cukup waktu untuk sesi review. Siswa terakhir selesai presentasi
tepat sebelum azan ashar bergema – waktunya untuk mengakhiri semua
rangkaian kegiatan. Tak masalah sih buatku, nanti tinggal dipindahkan di
blog catatan yang sudah kubuat. Nah, berikut ini catatan saya:
1. Proses Pencarian Jati Diri
Semua
siswa yang presentasi bercerita tentang proses – proses pengembangan diri, proses
pencarian jati diri, dan proses belajar. Sebagian dari mereka sudah menganggap
penting untuk memikirkan masa depan akan ke mana. Hal ini menunjukkan proses
menulis bisa jadi ajang refleksi diri, sudah ada di titik mana dalam
tahap kehidupan yang masih panjang.
2. Personal
Saya
salut dengan ide tulisan yang mereka pilih. Sebagian ide sangat PERSONAL,
seperti pengalaman sebagai siswa pindahan, pengalaman mengikuti pertandingan
bela diri, pemikiran tentang hubungan antara balap dan kehidupan. Beberapa di
antara perwakilan siswa kelas XII itu menuliskan idenya dengan kreativitas yang
juga personal. Tulisan yang bersifat personal seperti itulah yang saya harapkan
dari penulis blog karena di situ keunikannya.
3. Mendeskripsikan
Semua perwakilan kelas sudah mampu menuangkan isi pikiran dan perasaan ke dalam tulisan. Beberapa di antaranya sudah bisa MENDESKRIPSIKAN isi pikiran dan perasaan dengan baik, terlihat dari ungkapan seperti "labirin emosi", "debu halus tempat latihan yang kuhirup" … tulisan punya siapa-siapa nih yang ada dua ungkapan itu? 😍
4. Menggambarkan Pencarian Jati Diri
Beberapa
tulisan
yang dipresentasikan membuat saya terkesan karena menggambarkan proses “pencarian
jati diri” dengan baik. Misalnya tulisan yang menuliskan tentang proses merenungi
arah masa depan sambil duduk di bawah pohon dan pelajaran hidup dari balap
motor.
5. Tulisan dari Hati
Tulisan
bisa membangkitkan sisi emosional. Cerita ulang tahun yang tak selesai
dipresentasikan misalnya, akan jadi kenangan indah bagi penulisnya. Ada
ungkapan “tulisan dari hati akan sampai ke hati” – nah, tulisan yang
ditulis dari hati bisa menjangkau hati orang yang membacanya. Sayangnya, siswi
yang membawakannya cepat menyudahi presentasinya sehingga saya tak bisa memindai
keseluruhan tulisan tetapi saya kira perasaanku akan tersentuh jika sempat membaca
keseluruhan tulisannya.
6. Informasi Positif Tentang Sekolah
Sebagian besar perwakilan siswa Smada Gowa menuliskan informasi yang berguna bagi orang luar tentang serunya bersekolah di Smada Gowa dan hal-hal positif terkait sekolah yang bersangkutan. Informasi bisa diperoleh dari kisah pengalaman berorganisasi di PMR misalnya, di mana penulisnya memaparkan apa saja yang dipelajarinya selama aktif di PMR. Ada juga kisah pengalaman aktif di OSIS, paskibra, voli, dan pramuka. Selain menjadi informasi bagi orang luar, tulisan-tulisan itu juga akan jadi kenangan indah bagi siswa dan guru.
7. Pentingnya Masa SMA
Kedua belas tulisan yang dipresentasikan, buat saya menunjukkan betapa PENTING dan INDAHnya masa SMA sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu siswa dalam tulisannya "di sini aku bertumbuh". Andai dibaca dan dipahami oleh remaja yang sedang galau, antara melanjutkan pendidikannya dari SMP ke SMA atau berhenti sekolah maka tulisan-tulisan tersebut bisa memberi gambaran pentingnya melanjutkan sekolah ke jenjang SMA. Memangnya ada remaja segalau itu? Ada, Gaes! 😆
8. Desain Blog
Bu
Abby mengusulkan untuk siswa bertanya soal desain blog. Kepada saya, Bu Abby
mengusulkan untuk mengomentari desain blog salah satu siswa namun saya tidak
fokus ke situ, saya lebih fokus ke konten tulisan yang dibuat. Menurutku, anak
zaman sekarang mudah saja belajar soal desain blog asalkan memang mau belajar
dan menyediakan waktu untuk itu. Maklum saja, mereka kan digital native
maka apa-apa yang berhubungan dengan teknologi pada komputer ataupun gadget mudah
saja mereka pelajari.
9. Tulisan Sesuai Topik
Pada
hari sebelumnya, panitia P5 di SMAN 2 Gowa sudah meminta para siswa kelas XII untuk
membuat tulisan dengan topik Serenade untuk Sebuah Kisah Tentang Sekolah Tercinta
SMAN 2 GOWA. Sebagian besar perwakilan siswa membuat tulisan yang sudah sesuai
dengan topik yang diminta. Soal topik ini penting untuk diperhatikan sebab
dalam sebuah event menulis, kesesuaian tulisan dengan topik yang diminta
menjadi salah satu kunci penilaian.
10. Presentasi Bukan Membaca Tulisan
Presentasi
di depan teman-teman menjadi pembelajaran tersendiri tentang public speaking
bagi siswa yang tampil mempresentasikan tulisannya. Presentasi yang
dimaksud adalah menceritakan tentang proses penulisan, seperti alasan memilih angle
penulisan, bagaimana kemudahan atau kesulitan menulis, bagaimana proses
kreatif yang dilakukan, dan lain-lain behind the scene-nya. Sayangnya, kebanyakan
siswa membacakan ulang tulisannya, bukannya presentasi.
11. Belajar Lagi Bahasa Indonesia
Menulis
membuat kita belajar banyak hal. Salah satunya adalah belajar menulis dalam
bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia. Saya pun masih
terus belajar. Kita sebaiknya belajar bagaimana menulis dengan baik dalam Bahasa
Indonesia, contohnya seperti:
- Penempatan huruf besar dalam penulisan judul.
- Bagaimana aturan penulisan huruf kapital dan huruf kecil,
- Penulisan “di” sebagai kata depan dan sebagai awalan kata kerja.
- Ada atau tidaknya spasi setelah tanda koma.
- Penulisan huruf miring untuk istilah dalam bahasa asing, bahasa daerah, dan bahasa gaul.
12. Ukuran Foto
Untuk
foto, pelajari lagi penempatan foto di blog. Ukuran file foto yang di-upload
di blog misalnya, jangan berukuran besar. Pakai tool untuk
kompres ukuran foto sampai di bawah 100 kb, misalnya dengan menggunakan
aplikasi Photoscape atau menggunakan tool gratis di internet.
💚💛💙
Demikian
catatan saya dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMAN 2
Gowa. Terima kasih telah mengundang blogger Makassar ini ke Smada Gowa. Apresiasi yang sebesar-besarnya buat Ibu Abby selaku ketua panitia, seluruh
tim panitia P5, dan seluruh siswa kelas XII Smada Gowa atas terlaksana dan sukesnya
kegiatan ini. Semoga P5 kali ini membawa manfaat dan berkah kepada semuanya,
termasuk saya dan Indah yang diundang untuk menjadi pemateri. Semoga anak-anakku, kelas XII di SMAN 2 Gowa berhasil mencapai cita-citanya. Sukses ki’ semua.
Makassar, 23 November 2025
Share :



0 Response to "Serunya P5, Inovasi Digital di SMAN 2 Gowa"
Post a Comment
Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^