Ketika Emak Blogger Menghadiri Pelatihan Fasad Kebijakan Penguatan Karakter

Ketika Emak Blogger Menghadiri Pelatihan Fasad Kebijakan Penguatan Karakter - Tanggal 24-26 September kemarin waktunya saya update tentang pendidikan di Indonesia, khusunya pendidikan dasar dan menengah. Selama waktu tersebut saya mewakili Kumpulan Emak Blogger (KEB), menghadiri pelatihan Fasilitasi dan Advokasi (Fasad) Kebijakan Penguatan Karakter untuk para pelaku pendidikan, pelaku kebijakan, komite sekolah, dan komunitas di Sulawesi Selatan. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

 

Penguatan Karakter

3 Hari 2 Malam “dalam Dunia Pendidikan”

 

Saya merasa excited sendiri karena memang saya tertarik pada dunia pendidikan sejak lama. Anda bisa membaca tulisan-tulisan saya tentang pendidikan di dalam label “Pendidikan” di blog ini. Dua di antara tulisan bertopik pendidikan bisa dibaca di Pendidikan Karakter Ala SMP Alam Insan Kamil dan Pendidikan Karakter dari yang Berkarakter?.

Meskipun sekarang tinggal anak bungsu saya yang duduk di kelas 9 yang masih dalam wilayah pendidikan dasar dan menengah, tak berkurang ketertarikan saya mengikuti dan menyimak dengan serius pelatihan Fasad sebab informasi yang saya dapat in syaa Allah akan ada manfaatnya. Minimal saya update pengetahuan tentang pendidikan nasional dan bisa saya share kembali dalam bentuk tulisan dan postingan media sosial.

Hal menarik lain dari pelatihan ini adalah dihadiri oleh 149 wakil dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, dihadiri oleh Ibu Rusprita Putri Utami, Kepala Puspeka Kemendikdasmen, Wakil Menteri (Wamen) Dikdasmen, Prof. Atip Latipulhayat, dan Kepala Bidang (Kabid) Fasilitasi dan Advokasi Puspeka, Bapak Agus Muhammad Sholihin. Jarang-jarang loh kami bisa menghadiri acara yang ada pejabat dari pusat seperti ini.

Syukurnya suami mengizinkan. Saya bahkan minta untuk menginap di BBPMP (Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan) Sulsel – tempat pelaksanaan kegiatan supaya bisa berkonsentrasi. Hitung-hitung bisa mengambil jeda sejenak dari rutinitas rumah, terlebih anak-anak sudah besar. Sepuluh tahun lalu, ketika menghadiri pelatihan selama 3 hari, saya pasti pulang walaupun kamar hotelnya nyaman karena anak-anak masih kecil-kecil. Kali ini, Mamak berhak punya me time supaya pulangnya happy dan semangat lagi haha.


Pertunjukan Tari Pelatihan Fasad


Falsafah Orang Sulsel Terkait Pendidikan Karakter

 

Dalam sambutannya, Kepala BBPMP Provinsi Sulawesi Selatan adalah Ir. Imran, S.Kom., M.T. bercerita tentang dua hal di antara banyak hal yang menjadi filosofi hidup orang Sulawesi Selatan

Pak Imran mengatakan bahwa budaya siri’. Identik menjadi falsafah hidup di Sulsel. Siri’ (rasa malu) dikombinasikan dengan pacce (rasa empati), menjadi peribahasa”punna tena siri'nu paccenu seng pakaniya’” yang artinya kalau tidak ada rasa malu maka empatilah yang dikedepankan. “

“Falsafah inilah yang mendorong orang Sulsel tetap pada integritas yang kuat, tetap pada falsafah tersebut. Kami yakin bahwa falsafah ini akan sejalan dengan upaya serius di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam menjalankan Pendidikan Karakter ini,” ujar Pak Imran, mengaitkannya dengan topik penguatan karakter dalam pelatihan yang akan dijalani.

 

Tujuan Pelatihan Fasad

 

Saat pembukaan pelatihan Fasad itu saya berkesempatan melihat langsung Ibu Rusprita, Kepala Puspeka. Sebelumnya, pada pelatihan Diseminasi dan Sosialisasi Buku Saku Profil Pelajar Pancasila (mewakili komunitas Sidina) tahun lalu, saya dan para peserta lain hanya menyimak sambutannya lewat video.

Sayangnya dari tempat duduk saya, latar belakang beliau terlalu terang sehingga saya kesulitan mengambil fotonya dengan jelas saat sedang berbicara di podium. Namun demikian, saya sempat merekam beliau menyebutkan nama-nama asal para peserta, termasuk komunitas yang salah satunya adalah KEB.

“Kegiatan ini menjadi forum untuk sosialisasi terkait program-program prioritas terkait penguatan pendidikan karakter sekaligus menjadi ajang diskus dan dialog untuk sama-sama memformulasikan rencana tindak lanjut yang harapannya akan menjadi gerakan kulutural partisipatif di dalam lingkup masing-masing terkait penguatan karakter,” ucap Ibu Rusprita.

Ibu Rusprita juga menyampaikan tujuan besar kegiatan ini, sebagai berikut:

  1. Menyosialisasikan kebijakan penguatan karakter.
  2. Mendorong Dinas Pendidikan untuk bisa menyelaraskan dan mengintegrasikan program Penguatan Karakter di daerah masing-masing.
  3. Memotivasi setiap satuan pendidikan (SP) untuk terus menumbuhkan penguatan karakter melalui budaya sekolah dan memperkuat kolaborasi antara SP, UPT yang ada di dalam provinsi Sulawesi Selatan, sejalan dengan Pemerintah Daerah.

Ibu Rusprita dan Pak Imran


Setelah Ibu Rusprita, Prof. Atip Latipulhayat memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara. Sesi Prof. Atip dan Bapak Agus Muhammad Sholihin akan saya tulis tersendiri dan tayangkan setelah tulisan ini. Stay tune, ya.

Makassar, 6 Oktober 2025

B E R S A M B U N G



Share :

0 Response to "Ketika Emak Blogger Menghadiri Pelatihan Fasad Kebijakan Penguatan Karakter"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^