Menuntaskan Rindu Akan Nasi Kuning Gorontalo

Menuntaskan Rindu Akan Nasi Kuning Gorontalo – Malam itu, tak lama setelah lebaran Idul Adha 1422 H, sebuah pesan Whatsapp masuk dari Kak No’i, salah seorang kerabat dari ibu saya.

Assalamu ‘alaikum. Niar, jangan masak banyak besok, kuantarkan ki’ nasi kuning. Bikin ka’ nasi kuning, ultahnya Syahril,” pesan Kak No’i[1].

Wa 'alaikum salam warahmatullah. Masya Allah .... ndak ji Kak Noi, ka masih ada opor. Mau nasi kuning. Tawwa, Syahril .. dewasa mi,” ucap saya[2].

“Iya 21 tahun mi. Kuantarkan ki besok nah. Mau ki’ daging toppa’lada biar sediki mo?” balas Kak No’i lagi[3].

Percakapan kami sarat dengan dialek Makassar padahal Kak No’i orang Gorontalo asli. Dia bersuamikan orang Makassar asli dan melahirkan seorang anak lelaki bernama Syahril. Dia sudah merantau di Makassar sekira 30 tahun dan pernah bertahun-tahun tinggal bersama kami. Namun sebenarnya cara bertuturnya masih terdengar agak aneh bagi orang yang lahir dan besar di Makassar seperti saya.


Nasi Kuning

Tutur Lisan Orang Gorontalo di Makassar

 

Di situ uniknya orang-orang asal Gorontalo yang merantau ke Makassar. Seperti ibu saya dan sepupu-sepupu yang sudah lama tinggal di Makassar, cara bertutur lisan Kak No’i tidak sama persis dengan kami yang lahir dan besar di Makassar walaupun kami sama-sama menggunakan bahasa Indonesia dialek Makassar.

Saya pernah menebak asal seorang ibu dari Gorontalo ketika mendengarnya berbicara di suatu tempat padahal dia sudah 10 tahunan di Makassar. Langsung saja saya tembak dia, “Ibu dari Gorontalo, ya?” Dia mengiyakan sembari terperanjat, mengapa saya bisa menebak daerah asalnya.

Yah, begitulah performa kuping orang separuh Gorontalo yang lahir dan besar di Makassar, saya mampu mengenali perbedaannya. 😏

Kembali ke tawaran nasi kuning … nasi kuning yang Kak No’i bilang itu adalah Nasi Kuning Gorontalo, sementara masakan bernama “toppa’lada” adalah makanan khas Makassar, perpaduan yang kreatif. 😘

 

Beberapa Macam Nasi Kuning “Daerah” di Makassar

 

Nasi Kuning Gorontalo adalah satu jenis dari berbagai jenis makanan khas Gorontalo yang saya rindukan. Nasi Kuning Gorontalo mirip dengan nasi kuning khas Manado, kekhasannya ada pada lauk ikan suwirnya. Masakan ikan suwir yang dalam istilah Gorontalo disebut ile’e. Bukan hanya ikan suwir, tapi dicampur dengan bihun tumis.

Bihunnya tentunya tak dimasak panjang seperti aslinya melainkan dipotong-potong. Ada yang memasak bihunnya secara kering, ada yang merebusnya dahulu sebelum ditumis. Ribet, ya, makanya paling enak dikasih atau beli jadi haha.

Di Makassar, jika kita tahu yang menjual nasi kuning asal sukunya apa, kita bakal tahu nasi kuning yang dia jual itu nasi kuning apa – misalnya Nasi Kuning Jawa atau Nasi Kuning Makassar. Nasi Kuning Jawa itu ketahuan dari lauknya yang ada citarasa manisnya.


Nasi Kuning di Makassar

Sementara Nasi Kuning Makassar, pada nasi kuningnya ada siraman kuah daging toppa’lada. Tapi sebenarnya istilah “nasi kuning Makassar” ini bikin-bikinan saya saja sih, ya. Secara umum, tak dikenal istilah itu di kota ini. Hanya saja, sepengamatan saya ya seperti itu, tergantung siapa yang memasaknya makan citarasanya bisa kita kenali.

 

Uniknya Nasi Kuning Gorontalo

 

Nasi Kuning Gorontalo di tempat asalnya dikenal sebagai Nasi Kuning Cakalang atau Nasi Kuning Tuna – tentu saja mereka tak menyebutnya “nasi kuning Gorontalo”. Nasi kuning demikianlah yang saya rindukan. Ikan cakalang atau tunanya bisa saja diganti dengan ikan tongkol, atau terserah ikan apa. Asalkan bukan saya yang masak, rasanya selalu enak. 😁

Maka keesokan paginya Kak No’i menuntaskan kerinduan saya akan Nasi Kuning Gorontalo. Lidah saya meresapi dalam-dalam perpaduan nasi kuning dan ikan suwir yang ditumis bersama bihun. Nasinya empuk, lembut, dan legit. Pun demikian ikan suwirnya. Hmm … masya Allah, lezatnya …


Nasi kuning Gorontalo
Pesan Nasi Kuning Gorontalo di Upeks via GoFood.
Harganya Rp. 13.000.

Belum juga usai sepuluh hari mencecap nikmatnya nasi kuning buatan Kak No’i jemari saya menelusuri aplikasi ojek online, menelisik dengan keyword “nasi kuning Gorontalo”. Saya yakin ada yang menjualnya di aplikasi ini karena saya pernah melihatnya sendiri tertera di aplikasi. Jelang siang itu, saya kembali menelusuri dan mendapatkan 1 merchant bernama Upeks 08.

Mana penyedia nasi kuning yang lain? Seharusnya masih ada 1 atau 2.

Saya meminta putri saya untuk membantu mencarikan gerai-gerai lain yang menjual makanan khas Gorontalo yang saya cari itu. “Masih ada itu, Nak. Namanya Annahal,” pinta saya kepada sang putri sementara wajah saya kembali mengarah ke layar komputer untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

“Tidak ada, Ma. Kalau yang itu, lagi tutup restorannya. Di sini tertulis begitu,” ucap putri saya.

Ya sudah, tak ada pilihan lain. Upeks satu-satunya pilihan siang ini.

“Mama pesan nasi kuning siang-siang?” kembali anak gadis kelas 9 ini menanggapi saya.

“Tidak apa-apa toh?” tukas saya, menjawab keheranannya.

Soalnya di Makassar ini, nasi kuning itu umumnya merupakan “menu sarapan”. Kalau pagi biasanya banyak yang jual. Misalnya di sepanjang jalan Rappocini, ada beberapa penjual nasi kuning saat pagi hari. Jangan harap menemukan penjual yang sama menjualnya di malam hari karena biasanya jelang siang mereka tutup dan baru buka pagi-pagi sekali keesokan harinya. Kecuali di daerah BTP, di sana ada yang jual nasi kuning malam hari.


Nasi kuning Gorontalo
Nasi kuning dengan ikan suwir yang lezat.


Berbeda dengan di Gorontalo, di sana makanan besar ini dapat dijumpai di mana pun, sejak pagi hingga malam hari. Penjualnya beragam, mulai dari pedagang kaki lima di bawah pohon, gubuk bambu, teras rumah, di tengah pasar, rumah makan sederhana, rumah makan mewah, juga ada yang dijual secara online.

Tidak ada data pasti kapan nasi kuning mulai populer di Gorontalo, sepertinya sudah berbilang seratusan tahun karena selalu ada dalam ritual keagamaan yang disajikan dengan tiliaya (adonan telur dan pahangga yang dikukus), pada wadah toyopo (anyaman janur).

Saya ingat ketika kecil dulu, nasi kuning selalu menjadi sajian istimewa pada ulang tahun anggota keluarga kami, mulai dari ayah hingga adik bungsu. Seorang (almarhumah) tante yang tinggal bersama kami dulu senantiasa memasakkan untuk kami. Bedanya, beliau biasanya menyajikan ayam panggang bumbu rica sebagai lauknya.

Yang unik dari cara menyantap nasi kuning ala orang Gorontalo adalah memakannya dengan tiliaya. Tiliaya adalah makanan yang berbahan telur ayam, gula merah cair, santan, daun pandan, dan kayu manis. Kesemua bahan ini dikocok tangan sampai mengembang lalu dikukus dalam cetakan.

Orang yang melihatnya pertama kali mungkin mengira tiliaya ini makanan ringan yang disajikan bersama kopi atau teh hangat kala sore hari. Bukan. Tiliaya bisa dimakan sebagai lauk nasi kuning. Saya sendiri merasa aneh memakannya dengan nasi kuning, saya suka makan tiliaya secara langsung, menjadikannya cemilan.


Tiliaya
Resep Tiliaya. Sumber:
Memilih Makanan Ramah Iklim + 39 Resep Gorontalo.

Nasi Kuning Gorontalo secara tak disadari sudah menjadi bagian dari kuliner Kota Makassar. Sesekali saya melihat ada yang menawarkannya di grup besar KKIG (Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo). Beberapa kerabat biasanya mampu memenuhi pesanan jika diminta khusus memasakkan nasi berbahan dasar kunyit dan santan ini. Sejumlah orang memasak sendiri berdasarkan pesanan, beberapa yang lain memiliki kedai.

Orang-orang Gorontalo sudah lama berasimilasi dengan penduduk asli Kota Makassar. Ibu saya termasuk generasi awal yang datang ke kota ini untuk mengenyam pendidikan tinggi. Beliau sempat kuliah di Fakultas Teknik Unhas tahun 1960 hanya saja tak selesai kuliahnya. Ibu menikah dengan Ayah yang asli Bugis (asal Wajo – Soppeng) pada tahun 1971.

Banyak sepupu saya yang lahir dan besar di Gorontalo datang ke kota ini untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka, berasimilasi dan menikah dengan orang Sulawesi Selatan.


Nasi Kuning Gorontalo di Makassar
Kedai Annahal, salah satu kedai yang menjual nasi kuning
Gorontalo di Makassar. Tersedia di 4 platform daring.
Sumber: grup WA KKIG Makassar.
 

Ragam Kuliner Gorontalo

 

Mengutip dari file PDF bertajuk Memilih Makanan Ramah Iklim + 39 Resep Gorontalo yang disusun oleh Amanda Katili Niode dan Zahra Khan, dan diterbitkan oleh Omar Niode Foundation:

Penelitian tentang Makanan Tradisional Gorontalo oleh Dr. Arifasno Napu, SSiT., Mkes menyimpulkan bahwa proses dan semua bumbu yang digunakan adalah alami karena tanpa pengawet, pewarna buatan, cita rasa maupun aroma sintetik.

Pertemuan antar budaya, baik dari hasil pernikahan, hubungan politik, penguasaan wilayah hingga hubungan niaga, telah menyisakan banyak jejak dalam peradaban Gorontalo. termasuk cita rasa. Pada kuliner Gorontalo, dapat ditemukan pengaruh Ternate, Tidore, Bugis, Makasar, Gowa, Cina dan Arab.

Menurut DR. Arifasno Napu, ada ratusan makanan tradisional Gorontalo, namun dari penelitiannya baru ada 80 jenis yang teridentifikasi dengan baik dan dibagi dalam 4 kelompok yaitu: makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan snack/kue.

Ada 15 makanan pokok dengan bahan utama jagung, sagu, singkong, ubi jalar dan beras, serta 20 lauk pauk yang bahan dasarnya dari perairan. Sebanyak 10 jenis masakan berbahan dasar sayuran segar seperti terong, daun pepaya, daun singkong, kangkung, pakis, kacang panjang, bunga pepaya, ketimun suri, labu, dan jantung pisang. Juga 35 jenis snack/kue yang pada menggunakan jagung, singkong, ubi jalar, pisang, dan beras.

Provinsi Gorontalo diapit oleh dua perairan, yaitu Teluk Tomini di sebelah Selatan dan Laut Sulawesi di sebelah Utara. Karenanya, biota laut, terutama ikan menjadi sumber protein utama masakan Gorontalo. Di samping ikan laut, sebagian penduduk Gorontalo juga menikmati ikan air tawar baik dari Danau Limboto maupun sungai-sungai yang tersebar di Gorontalo.

Buku dalam bentuk PDF ini memberikan gambaran bahwa diversifikasi pangan adalah kunci ketahanan pangan. Betapa kayanya Gorontalo dengan resep dan makanan khas daerahnya yang kaya ramba-ramba (rempah). Dengan menjaga lingkungan dan tetap mengonsumsi makanan khas serta menyebarluaskan tentangnya maka kita berkontribusi terhadap pelestarian keanekaragaman pangan di Indonesia.

Sudah ribuan warga Makassar berdarah Gorontalo berbaur dengan penduduk asli kota ini dan para pendatang dari daerah lainnya maka tak heran jika kuliner khas Gorontalo, salah satunya Nasi Kuning Gorontalo bisa diperoleh di kota ini.


Resep masakan Gorontalo
Memilih Makanan Ramah Iklim + 39 Resep Gorontalo.

By the way,
kalian punya cerita unik tentang nasi kuning? Share di kotak komentar di bawah ini, ya supaya saya tahu keragaman nasi kuning di Indonesia. 😇

 

Baca juga:

 

 


[1] Ki’: kata ganti orang kedua (sopan). Ka’: kata ganti orang pertama tunggal.

[2] Ji, mi, ka: tiga partikel dalam dialek Makassar, pemakaiannya sulit diterapkan oleh pendatang 😁. Tawwa: ungkapan, yang kira-kira maknanya dalam kalimat ini: “WAH” atau “WOW”.

[3] Mo: saja.



Share :

72 Komentar di "Menuntaskan Rindu Akan Nasi Kuning Gorontalo"

  1. Aduh jadi rindu nasi kuning, tapi baru tahu tentang nasi kuning. Kalau di sini jarang sih masak nasi kuning, kecuali ada acara gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu pun kalau ada acara saja di kota saya ada naskun, Mbak. Sekarang tiap hari ada yang jual :)

      Delete
  2. Ooh mbak Mugniar ini di Makassar to, bolehlah kapan-kapan kalau berkunjung ke rumah saudara yang di Makassar, meet up tipis-tipis ya kita. Makassar itu punya memori spesial sih di hati saya, meski baru sekali ke sana...

    Kalau keluarga besar saya yang di Makassar kebanyakan asalnya dari Jawa, meski berlogat Makassar kadang medhoknya masih keluar, hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo Mbak, semoga segera setelah pandemi kita bisa ketemu ya. :)
      Orang Jawa yang di Makassar, kebanyakan sudah bisa beradaptasi dengan cara bicara di sini, Mbak cuma banyak yang kesulitan dalam menggunakan partikel seperti mi, ji, di', pi :)

      Delete
  3. Wahh aku baru tau kalau nasi kuning Jawa dan Makassar itu beda. Kalau Makassar ada suwiran ikannya ya, mbak. Jadi makin penasaran deh 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan naskun Makassar, Mbak ... nasikun Gorontalo yang ada suwiran ikannya. Gorontalo kan provinsi lain, bukan di Sulsel.

      Delete
  4. Waktu main ke Banjar saya juga disuguhi nasi kuning mbak, dan nasi kuning Banjar punya kekhasan juga yaitu nasinya yang kering, benar2 pera. Ternyata Gorontalo juga punya naskun.

    Saya penasaraj dengan Topak Lada, namanya mirip dengan makanan khas Bangkalan Madura Topak Ladeh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, jadi pengen makan naskun banjar.

      Jangan-jangan Topak Ladeh itu serupa Topa Lada ya.

      Delete
  5. Saya penggemar nasi kuning dari berbagai daerah.
    nasi kuning bandung yang biasanya juga buat sarapan. Nasi kuning ala nasi briyani di muara bungo, nasi kuning ibu saya, nasi kuningnya nasi tumpeng, nasi kuning sarapan paginya denpasar.
    tapi saya belom pernah makan nasi kuning selain yang saya sebutkan di atas, apalagi nasi kuning gorontalo.
    waduhhh ... menyelerakan sekali....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Indonesia kaya banget dengan berbagai masakan nasi kuning ternyata ya, Mbak *_*

      Delete
  6. Waahh banyak macamnya ya NAskunnya Maak, trus teman nasinya pun beda2 itu ada suwiran ikan, hmm yummy. Wajib nyoba Naskunnya nih.

    Di tempatku ada langganan di depan rumah deket pos, udah 15 tahunan teman sarapan aku dari dulu kalo beli pake tupperware, buat bekel aku, olip sama bapaknya.JAm setengah 6 bukanya, teman naskun umumnya di sinni bihun, abon telor dadar iris, orek tempe kering sama kacang, ada yg pake telor balado bulet, plus kerupuk sambal. Bedaaa yaaa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beda-beda ya, Maak ... kapan-kapan boleh nyicip naskun Gorontalo atau naskun Manado, Mak. ^_^

      Delete
  7. Huwaaaa... ngilerrrr, saya paling suka nasi kuning, tapi setelah di Jawa jarang suka, karena manis dan rasanya agak eneg, mungkin karena cita rasa manis itu ya.
    Kalau di Sulawesi, rata-rata nggak terlalu manis bahkan asin, lalu membayangkan nasi kuning dengan ikan goreng pedas, yummmm , astaga lapar, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya, beda ya Mbak. Ada citarasa manisnya kalau naskun Jawa. Di Sulawesi tidak.

      Delete
  8. menarik ya nasi kuning gorontalo ini dimakannya juga dengan olahan telur yang disangka snack itu hehe kalau saya sendiri nasi kuning ini makanan yang disajikan nenek saya ketika khataman qur'an atau ulang tahun. masakan sederhana namun syarat dengan kebersamaan. saya selalu kangen dengan nasi kuning buatan nenek. bedalah dengan nasi kuning lainnya meskipun bentuk dna bahannya sama. tapi ada kenangan yang tak terlupakan di nasi kuning nenek

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naskun Gorontalo yang saya santap pakai telur rebus, Mbak. Biasanya sih pake telur rebus. Nah yang bertaburan itu ikan suwir yang dicampur bihun. Di sini khasnya.

      Nasi kuning buatan neneknya Mbak Sri pasti enak ya *_*

      Delete
  9. Ternyata nasi kuning Jawa dan nasi kuning Gorontalo berbeda ya, Mbak. Kalau nasi kuning di Jawa itu seringnya dengan lauk ayam goreng. Kalau di kampungku sering ada yang masak nasi kuning jika sedang ada yang berulang tahun. Adek sepupu, tanteku, dan tetanggaku lumayan sering masak nasi kuning.

    ReplyDelete
  10. Diversifikasi pangan adalah KUNCI ketahanan pangan.
    sepakaattt banget dgn ini Kak Niar.
    Duh, nasi kuning memang juaraaakk, kuliner Indonesia memang Cihuuyy banget

    ReplyDelete
  11. aku pun kalo ulang tahun, identik dengan nasi kuning mba. tapi gak tau deh kalo soal rasa, sama atau engga ya sama nasi kuning gorontalo.. hihi.. jadi penasaran juga mau icip.. :D

    ReplyDelete
  12. Wah nasi kuning tuh banyak sekali yang jualan di sekitar rumah ... Karena daerah kost2 an jd banyak mahasiswanya. Kalau pagi sarapan pilihan mereka salah satunya adalah masi kuning. tw jadi kangen nasi kuning, sudah lama ga makan nasi kuning hehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku juga udah lama ini mba ga makan nasi kuning karena emang lagi ga bisa mam santan

      Delete
  13. Kalau di Jawa, eh di tempat saya ding, biasanya nasi kuning pakainya telor dadar yang diiris tipis, Mak.. Trus untuk pelengkap wajibnya biasanya ada kering tempe, irisan timun. Nah, yang sunnah (ada wajib ada sunnah, wkwkwk), bisa pakai ayam goreng / daging serundeng sebagai pelengkap.

    Mungkin karena di tempat saya jarang banget ada ikan laut, yaa, jadi toppingnya ngga ada lauk ikannya.

    ReplyDelete
  14. Nasi kuning emang khas banget ya.. meski sama-sama nasi kuning tiap daerah punya perbedaan yang khas tiap daerah.. Kadang bikin nasi kuning kalau ada yang ultah kak..hhehe..

    ReplyDelete
  15. Jadi penasaran dengan nasi kuning gorontalo ini. Bagaimana rasanya nasi kuning dicampur dengan cakalang, tambah mantap pastinya. Trus ga bisa kebayang aku dengan penampakan tiliya, seperti apa sih mba?

    ReplyDelete
  16. Di tempatku nasi kuning juga identik dengan menu sarapan. Kalau lagi jajan pagi, selain nasi uduk, nasi kuning pun ada, dan kebanyakan memang untuk dijadikan sarapan. Dulu kalau lagi traveling ke daerah-daerah, kebanyakan menu sarapan yang saya terima juga nasi kuning. Tapi belum pernah sih ada dengar Nasi Kuning Gorontolo. Kalau dilihat dari isinya ada suwiran ikan, saya jadi ingat dulu pas ke Tidore. Di sana sarapannya nasi kuning seperti yang mbak ceritakan. Mirip banyak.

    ReplyDelete
  17. Saya kurang tau tentang keberagaman nasi kuning. Tetapi, biasanya nasi kuning suka dibikin tumpeng juga. Nah, ini katanya ada filosofinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru aja tadi saya sarapan nasi kuning. Langsung ingat dengan postingan ini. Semoga suatu saat saya juga bisa mencicipi nasi kuning lain di berbagai daerah

      Delete
  18. Ternyata nasi kuning di Sulawesi itu banyak juga perbedaannya ya. Di tempat saya asal nasi warna kuning aja, hehehe...

    Setiap ada anak mengaji milad, biasanya kami bikin nasi kuning (tumpeng) sebagai rasa syukur dan berbagi dengan makna bersama

    ReplyDelete
  19. Saya jadi tau bedanya nasi kuning di Jawa dengan yang ada di Sulawesi. Ternyata kalau di Sulawesi tepatnya di Gorontalo ada ikan suwirnya, ya. Jadinya rasanya pasti tambah gurih

    ReplyDelete
  20. Menarik sekali kak kekayaan kuliner Indonesia, aku baru tahu ada berbagai jenis nasi kuning.. dan ternyata langganan aku termasuk nasi kuning Makasar karena ada siraman kuah dagingnya hehe ^^. ~ Inova Melisa

    ReplyDelete
  21. Kalau jakarta sarapan nasi uduk kalau nasi kuning jarang yang jual. Nasi kuning gorontalo pakai ikan suwir lain hal di jakarta pakai telur dadar di iris sama sambal

    ReplyDelete
  22. terakhir ke Manadao dan ke Ambon makan nasi kuning enaaaak banget mba. Jadi kangeeen makan nasi kuning ya enak nih

    ReplyDelete
  23. wah memang kekayaam kuliner Indonesia itu mantap. nasi kuning saja bisa beda anatara satu daerah dg daerah lainnya. Jadi penasaran

    ReplyDelete
  24. LOgat atau tutur orang dari suatu daerah itu bisa kentara ya Mbak, bener banget kok..

    aku dari Kesesi, walaupun lama di Semarang, tapi masih ada khas gitu logat Kesesinya gegege,,,,

    aku btw suka nasi kuning, tapi belum pernah nasi kuning Gorontalo

    ReplyDelete
  25. Wah ternyata di sana ada nasi kuning yang khas juga ya mbak? Kebetulan mamerku dari Gorontalo ntr coba kutanyain ah.
    Yg namanya campuran ikan masih mendominasi setiap makanan khas sana sepertinya ya mbak?
    Duh jadi kepengen nih sarapan naskun, dah lama eui gak makan naskun :D

    ReplyDelete
  26. Mba, aku kok penasaran sama Tiliaya yaa... unik juga paduan telur dan gula merah, trus buat lauk nasi kuning. Ga kebayang rasanya.

    Di Jawa ada juga nasi kuning yang tentunya beda lauk dengan Gorontalo maupun Makassar. Kalau di sini, nasi kuning selalu dilengkapi dengan kering tempe, perkedel, sambal goreng kentang, suwiran ayam, irisan telur dadar dan kerupuk.

    ReplyDelete
  27. KUliner GOrontalo tuh enak loh, kaya akan rasa tradisional, tapi aku belum coba nih yang nasi kuningnya. Biasa makan yang ada khas di Jawa aja, jadi kepo mba

    ReplyDelete
  28. Abunya anak-anak ada rencana mau ke Gorontalo dalam waktu dekat, kak Niar.
    Dan aku jadi inget saat sedang PKL. Karena aku gak pernah pisah dari Ibu, sekalinya PKL sengaja memilih tempat yang jauh. Pas awal-awal PKL, sarapannya masih bisa semacam nasi lengkap ((telur, dkk)). Jelang tanggal tua dan Ibu belum kirim uang, sarapannya nasi kuning plus telur.

    Hehehe...terasa nikmat yaa..
    Apalagi proses membuat nasi kuning ini gak mudah. Jadi semakin lahap makannya.

    ReplyDelete
  29. Lezat banget bun. Bukanya jam segini dijadikan. Maka siang jadi pengen nasi kuning juga. Belom pernah yang bikin sendiri

    ReplyDelete
  30. Selama ini saya gak terlalu perhatikan jenis nasi kuning, haha asal makan saja. Nah, malah baru tahu kalau nasi kuning yang biasa dicampur toppalada itu nasi kuning khas Makassar ya.. eh tapi kalau nasi kuning Gorontalo ini kayaknya saya pernah pesan juga deh

    ReplyDelete
  31. Nasi kuning dari Gorontalo pake daun pandan ya...
    wah,,, jadi penasaran nih sama cita rasanya!

    ReplyDelete
  32. Ikan suwir dicampur bihun tumis, wow pasti enak ituuuu :) Aku belum pernah sih nyobain kuliner Gorontalo. Ternyata ada nasi kuning khas yang enaknya sampai ke hati begini hehehe. Cocok buat sarapan dan makan siang ini mah nasi kuningnya.

    ReplyDelete
  33. Ini bentuk keberagaamn kuliner Indonesi. Inget nasi kuning ini inget tumpeng deh. Udah lama juga tidak makan nasi kuning biasanya mama suka masak ini.

    ReplyDelete
  34. Di Balikpapan, nasi kuning juga dijadikan menu sarapan dengan lauk bumbu Bali (telor, ayam, daging atau ikan) tinggal pilih.

    Kalau di Siantar kota kelahiranku, nasi kuning biasanya terhidang saat ada acara selamatan bareng dengan tumpengan.

    Kalau di Medan, lontong sayur dan lupis jadi menu sarapan kesayanganku pas mudik. Hihihi.

    Senangnya tinggal di Indonesia ya.
    Banyak kuliner khas daerah masing-masing.

    Dan aku juga baru tahu ada nasi kuning Gorontalo.

    ReplyDelete
  35. wah walaupun sama-sama naasi kuning ternyata beda-beda ya tiap daerah hehe.. salfok sama harganya yang luamayan juga ya :) tp memang di kota besar, jakarta juga ansi kuning sebungkus kecil udh 8ribu huhu

    ReplyDelete
  36. Mbak aku asli ngiler nih. Langsung keingey jaman kuliah S2 dulu ada temen yg asalnha Gorontalo waktu itu aku lg hamil muda n pengen makan nasi kuning trs dia bikinin nasi kuning gorontalo pake ikan cakalang. Pas kebetulan dia baru balik kampung dan bawa ikan cakalang. Trs kami juga dibikinin mi cakalang. Ya Allah itu enaaaaaaakkk banget. Bahkan rasanya aku inget sampe sekarang krn ga nemu tuh di Jawa. Semoga suatu saat nanti bisa ke Makassar dan Gorontalo. Nyobain nasi kuning yg endeus ni langsung di tempatnya. Makasih lo mbak pagi2 aku jd nostalgia nih, jadi kangen sama temen2 yg udah 12th ga ketemu

    ReplyDelete
  37. Wah jadi yang unik dari nasi kuning gorontalo ini adalah Tiliaya ya mak? Telur pake santen dan gula merah? hmmmmmm, emang unik nih kayanyaaa. Jadi penasaran pengen cobain bikin sendiri si Tiliaya ini di rumah. hihiihi. ijin nyontek resepnya ya maaak

    ReplyDelete
  38. Saya penyuka nasi kuning mba, biasanya lauknya ayam goreng atau telor gulung ya kan, jadi penasaran mba apa rasanya makan nasi kuning pake lauk yang manis ya hehe

    ReplyDelete
  39. ngilerin banget, nasi kuning gorontalo. kalo nanti ke sana, molly mau icip2. btw kalo di palembang, adanya nasi kebuli, kuliner khas suku Arab di sini.

    ReplyDelete
  40. Huhuhu di Balikpapan nggak nemu nasi kuning makasar/nasi kuning gorontalo. Adanya nasi kuning Banjar Dan jawa. Padahal ngebayanginnya Aja sudah pasti enak ya kak

    ReplyDelete
  41. Nasi kuning dengan lauk ikan cakalang atau tuna, aduuh.. kayaknya enak banget ini nasi kuning khas Gorontalo. Saya belum pernah nyicipin.

    Iya, nasi kuning khas Jawa lauknya memang rada manis. Biasanya itu orek tempenya. Hehehe

    ReplyDelete
  42. Aku tiba2 pingin komunikasi langsung dg Mbak Niar. Pingin denger pas ngomong dialek Makassar. Hahaha.

    Btw, aku malah jadi penasaran di sini ada yg jual nasi kuning di aplikasi online apa enggak. :D

    ReplyDelete
  43. Omar Niode Foundation ini peduli banget ya dengan kelestarian kuliner daerah terutama Gorontalo, jadi masakan tradisional tidak akan punah..penasaran ka' dengan nasi kuning Gorontalo ini kak

    ReplyDelete
  44. Kalau nasi kuning dari Gorontalo saya belum pernah nyobain, kak. Kalau dari Manado sering dibawain suami. Biasanya kalau dia lagi ada sidang pagi di Manado, pulangnya pasti bawa beberapa bungkus. Alhamdulillah masih enak dimakan malam hari saat suami mendarat kembali di jakarta.

    ReplyDelete
  45. Wah ternyata nasi kuning tiap daerah punya ciri khas masing-masing ya kak. Saya jadi penasaran banget sama nasi kuning Gorontalo dengan cakalangnya (diganti tongkol juga gapapa deh hehe). Tiliaya... itu di sini mirip serikaya ya? Hmm.

    ReplyDelete
  46. udah lama banget ga beli naskun baca ini jadi pengen beli besok cari ah hahahaha laperan liatnya

    ReplyDelete
  47. Ooo.. Nasi kuningny dicampur sama ikan2an ya, Mbak. Kalau di Jawa, biasanta diberi lauk ayam (goreng atau bumbu merah), tempe orak-arik dan potongan telur dadar

    ReplyDelete
  48. Rempah-rempah dari Indonesia ini memang terkenal banget yaah..
    Sehingga gak heran kalau menciptakan kekayaan rasa di setiap daerahnya.
    Rasanya ingin mencoba nasi kuning Gorontalo dan Makassar seperti cerita kak Niar.

    ReplyDelete
  49. Wah, beragam banget ya nasi kuningnya. Kalau nasi kuning Jawa menurutku enggak manis sih, Mbak.. apa karena lidahku aja ya yang udah terbiasa makan itu jadi gak terasa manis?
    Btw aku malah penasaran sama Tiliaya, kok pakai gula Jawa ya? Gimana rasanya ya.. hehe.

    ReplyDelete
  50. Soal tutur atau dialeg bagi saya yang tinggal di bagian barat Indonesia merasa dialeg orang timur sama semua kak Mugni. Hahaha.
    Apalagi kalo Sulawesi sudah ada kata "ji" di selipan kalimat yang dia omongin. Udah deh gak tau saya dia asal mana. Pokoknya Sulawesi aja. Hihi
    Oh ya. Tadinya penasaran nasi kuning Gorontalo kayak apa. Rupanya bedanya di suwiran ikan cakalang ya. Nasi kuning di sana nggak pakai sambel kak? Misalnya sambel ikan roa gitu..

    Kalo di Medan, nasi kuning tidak manis ala masakan Jawa. Lauknya biasanya beragam. Ada yang pake ayam goreng plus sambal ati goreng. Trus dipakein mie. Tapi gak manis ya. Sambal ati nya pedas.

    ReplyDelete
  51. Ada di jalan masuk kompleksku nasi kuning Ambon, mb Niar. Pakai ikan tumis lauknya. Enak.

    ReplyDelete
  52. Seeprtinya saya harus coba nih nasi kuning gorontalo ini. sebab saya penggemar nasi kuning. Dulu pas di kalimantan saya seneng banget sama nasi kuning banjar, lalu pindah ke Jawa, nasi kuning jawa kurang cocok di lidah saya. Tinggal nasi kuning gorontalo nih

    ReplyDelete
  53. Wah sama dong, mbak. Di tempatku nasi kuning juga identik dengan menu sarapan. Kalau di sini biasanya lauknya telur, ayam, atau ikan gabus pakai masak habang

    ReplyDelete
  54. Aku jadi kangen juga menu nasi kuning ini. Kalau di pasar Malang, nasi kuningnya super lengkap. Mulai kering tempe, suwir telur, suwir ayam, nugget ayam, sampai bihun. Aihh jd kangen juga, besok beli aah XD

    ReplyDelete
  55. Masyaallah tabarakallah ya beragamnya suku bangsa di Indonesia tercinta baca ini saya jadi nambah info tentang nasi kuning yang ada di Makassar. Meski istilah buatan Kak Niar aja tuh tp jadi petunjuk juga buat yang pertama kali makan nasi kuning kl ke sana kan ya... sama kayak di Medan ada istilah nasi lemak dan nasi uduk, hehe

    ReplyDelete
  56. malam-malam belum makan dan lagi pas banget laper, lihat ini auto laper banget jadinya ini mah heheheh

    ReplyDelete
  57. Nasi kuning yang biasa aku makan biasanya yang dari Banjarmasin sih Mak. Kalo yang khas Gorontalo belum pernah coba tapi jadi penasaran gimana rasanya kalo dibikin sendiri :D

    ReplyDelete
  58. Saya penggemar nasi kuning garis keras mba mugniar. Mau jenis dan yang tipe gimana pun saya teteo suka. Seneng banget pas baca artikel ini jadinya. Apalagi kalo bisa sambil icip nasi khas Gorontalo ini yaaa

    ReplyDelete
  59. Kalau makan nasi kuning saya juga bisa membedakan, kalau Ibu saya bikin memang ada manisnya di lauk pauknya...khas masakan Jawa.
    Nah, tetangga orang Padang jualan nasi kuning jadi bercita rasa khas makanan Padang penyertanya. Kalau nasi kuning Gorontalo bayangan saya pasti enak banget, kapan-kapan mau cari di Jakarta pasti ada nih.
    Btw, baru tahu Mbak Niar blasteran Gorontalo-Bugis. Saya sih pernah makan oleh-oleh khas Gorontalo, termasuk ikan suwirnya, karena sepupu saya sudah menetap di sana belasan tahun ini. Setiap dua tahun sekali biasanya kami jumpa saat sama-sama mudik ke Kediri

    ReplyDelete
  60. Saya suka banget mbak sama nasi kuning..jadi penasaran pengen tau rasanya nasi kuning Gorontalo..apa beda ya dengan nasi kuning di Pulau Jawa hehehe

    ReplyDelete
  61. Kalau di Makassar ni, identinya pasti ada ikan-ikannya ya hihi termasuk di nasi kuning. Ah selama ini hanya pernah mencoba naskun Jawa, penasaran kalau nasi kuning gorontalo. Pasti rasanya sedap sama unik, terutama karena lauk-lauknya itu :D

    ReplyDelete
  62. Saya pecinta nasi kuniiingg! Biasanya mama bikin yg khas manado, jakarta, dan jawa. Jd tahu nih kalau ternyata banyaaak bgt ya macamnya.

    Kmaren anak ultah, aku bikinin yg versi jakarta. Lauknya kayak rames gitu. Trus tambahin mie chinese. Hehehe

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^