Lifestyle Blogger, Sebuah Pilihan untuk Berbagi Kebaikan

Lifestyle blogger bagi saya adalah sebuah pilihan untuk berbagi kebaikan. Saya percaya diri akan hal ini. Sebuah kepercayaan diri yang dipicu oleh kekecewaan ketika membaca beberapa artikel terkait SEO (search engine optimization).

Menurut artikel-artikel yang saya baca tersebut, sebuah blog haruslah memiliki niche spesifik. Rasanya seperti tidak ada tempat untuk orang-orang yang memilih blog tak ber-niche atau “blog gado-gado” atau blog personal.

Lifestyle blogger
Syukurnya, belakangan, blog dengan ciri khas gado-gado memiliki sebutan sendiri, sebagai blog dengan citarasa lifestyle alias gaya hidup karena menuliskan hal-hal terkait gaya hidup dan blogernya disebut sebagai lifestyle blogger.

Ketika belum lazim istilah lifestyle blogger ini, saya memilih menata hati untuk meyakinkan bahwa pilihan saya dengan niche tak bernama sudah tepat dengan ekspektasi yang ingin saya raih dalam dunia tulis-menulis dan dunia blogging.

Saya adalah orang yang menginginkan melakoni aktivitas menulis sebagai aktivitas yang menyenangkan. Saya ingin menulis apa saja yang ingin saya tulis, tidak terpaku dengan satu topik. Saya ingin mengeksplorasi ketertarikan saya pada tiga bidang: pendidikan praktis, psikologi populer, dan pengembangan diri.

Yes, kalau karib dan kerabat perhatikan, tulisan-tulisan saya banyak yang angle-nya dari ketiga hal terebut. Saya merasa sangat nyaman ketika mengikuti kegiatan, termasuk webinar daring yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.

Menyenangkannya, dalam berbagi pengalaman dan hal-hal baik, ada misi yang bisa saya sampaikan yang mana saya bisa utuh “tampil” sebagai penulis asli. Tidak ada yang mengintervensi topik yang saya tuliskan.

Misi? Serius amat, Mak? Ya iya dong, untuk menyampaikan hal-hal baik jangan datar-datar saja, ada nilai (value) yang disampaikan, ada ekspektasi ke arah kebaikan yang diharapkan. Syukur-syukur jika di antaranya ada yang bisa jadi bahan pembelajaran atau sekadar pengetahuan baru bagi yang membacanya.

Luar bisanya jika aktivitas ngeblog ini bisa menjadi ladang amal jariyah. Berhubung menyadari dosa saya bejibun, semoga ada amalan nyata yang bisa membantu diri saya menghadapi hari penghisaban kelak.

Ungkapan yang menyatakan apa yang saya tulis merupakan pengetahuan baru bagi seseorang sudah membuat saya bahagia, apatah lagi jika ada yang mengandung nilai kebaikan yang kemudian diterapkan oleh orang lain sampai ajal menjemputnya, bukan?

Lalu misi ngeblog saya apa?

 

Well, izinkan saya menjabarkannya di sini:

 

Misi ngeblog

1. Mengabarkan mengenai realita Indonesia timur.

 

Gaes, dahulu banyak yang merasa Indonesia timur itu menyeramkan. Beberapa pengalaman saya dan orang-orang yang saya kenal membuktikannya. “Di sana orang suka bacok-bacok, ya?” atau “Makassar itu kasar, ya?” Helloo, di mana-mana ada kok peristiwa bacok-membacok. Di mana-mana ada kok orang yang kasar. Bukan hanya di Makassar atau Indonesia timur saja, Marimar.

Nah, jadi, dengan menulis di blog ini, saya punya cara untuk memberitakan kepada anda-anda semua, mengenai realita di sekeliling saya – bahwa Tentu Saja Makassar Tidak Kasar dan mengenai Indonesia timur, dari informasi valid yang saya terima.

 

2. Mengabarkan cara pandang seorang muslimah.

 

Seorang muslimah berjilbab punya pandangan berbeda dengan saudari-saudari seimannya yang lain mengenai suatu hal, itu wajar. Nah, bahwa saya dengan karakter unik yang saya miliki, mungkin punya cara berbeda dalam memandang dan menyampaikan beberapa hal dalam bingkai Islam. Namun saya yakini, hal-hal tersebut masih dalam nilai-nilai keislaman.

 

3. Mengabarkan bahwa menulis di blog bisa menjadi cara untuk berbagi kebaikan

 

Pada zaman sekarang, internet mungkin menjadi kebutuhan primer ya sebab banyak orang tak bisa sekejap pun lepas dari internet. Alih-alih menggunakan internet dan device yang kita miliki untuk aktivitas buang-buang waktu, menulis bisa menjadi cara untuk berbagi kebaikan dengan cara yang mudah.

Bahkan tulisan yang dibuat dibagikan secara gratis kepada khalayak. Betapa mudahnya berbuat baik, bukan?

 

4. Mengabarkan cara pandang seorang perempuan.

 

Bahwa saya perempuan, ibu dari 3 anak, saya tuliskan dengan jelas dalam profil di blog ini. Bagaimana perempuan bisa beraktivitas sebagai dirinya, sebagai ibu, sebagai istri, dan anak, dan juga berkarya, tercermin dalam blog ini. Saya bukan orang yang sempurna, pasti dengan banyak kekurangan.

Ada yang bilang saya  “Hanya Ibu Rumah Tangga Biasa” (kata saya) So What Gitu Loh! maka saya buktikan bahwa saya Bukan Ibu Rumah Tangga Biasa dengan menjadi bloger aktif sejak tahun 2011. Mengubah cara ngeblog tahun 2006 – 2009 yang hanya dinikmati sendiri.

Berkarya dari rumah melalui blog dan tulisan adalah cara lain untuk menyampaikan kepada perempuan-perempuan lain bahwa ada lho cara asyik untuk mengekspresikan diri dan menebar kebaikan tanpa perlu banyak ke luar rumah. Bahkan kalau tahu caranya, rezeki bisa mendatangi!

Berbagi kebaikan

Yup,
ngeblog adalah salah satu pintu rezeki saya namun seperti yang pernah saya sampaikan, jangan jadikan aktivitas menulis semata-mata untuk mendapatkan uang karena menulis adalah pekerjaan hati. Kapan lelah dan uang tak kunjung masuk, rawan berhenti di tengah jalan padahal sejatinya, pekerjaan yang dilakukan dengan hati ini berlangsung konsisten.

Begitulah kawan, melalui > 2500 tulisan yang ada di dalam blog ini, cara saya melakoni aktivitas sebagai lifestyle blogger. Kalau tak hendak menjadi beauty blogger, food blogger, atau apapun itu, tidak mengapa koq kita menjadi lifestyle blogger. Selain bahan menulis kita banyak, rezekinya ada saja, koq. Yang penting jangan lelah. Upayakan konsistensi dan komitmen. Bukan begitu?

Makassar, 26 Mei 2021

 



Share :

17 Komentar di "Lifestyle Blogger, Sebuah Pilihan untuk Berbagi Kebaikan"

  1. Misi ngeblog Mba Mugniar yang nomor satu, Mengabarkan mengenai realita Indonesia timur, ini aja udah spesifik dan pastinya istimewa mba. Mau khusus, mau gado-gado, sama enaknya. Yang penting kontennya berkualitas. Toss!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Todd, Mbak ... mengusahakan yang terbaik saja ya :)

      Delete
  2. Luar biasa mbak panutanku ini mah. Semoga aku bisa kecipratan semangat ngeblognya mbak Niar, bisa jd istri, ibuyg ngurus anak dan suami, plus jd penebar kebaikan melalui tulisan2 ini.. Aaa aku jd ingat awal mula ngeblog, nggak ada niatan sedikitpun dr ngeblog bisa dpt uang, tp ternyata rejeki nggak diduga2, ada aja jalannya lewat blog :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah Mbak Ella panutanku juga .. langganan jawara lomba blog nih :)
      Samaa ... awalnya saya juga hanya menulis untuk mengekspresikan diri ... rupanya bisa jadi pintu rezeki yaa.

      Delete
  3. wah saya amsih berjuang untuk konsisten menulis mba, saya hanya targetkan tulisans aya sbeulannya minimal 4 tulisan, so far masih tercapai sih even ada 1 2 bulan kurang dari 4, semoga kedepannya lebih banyak lagi deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ada usaha untuk berjuang, Mbak Mei ... saya juga masih berjuang untuk konsisten karena ada saja tantangan dan halangan.

      Delete
  4. Sebenarnya nggak masalah sih Mbak nulisnya campur-campur. Asalkan ada kategorinya. Jadi, pengunjung bisa memilih mau baca apa yang sesuai dengan kategori yang dia suka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar. Dalam blog memang seharusnya ada kategori jadi pengunjung bisa memilih berdasarkan kategori.

      Delete
  5. oh mbak dari Indonesia timur ya? hahah saya juga dari Medan suka dikatain kasar, ngomong aja kayak ngajak gaduh hahaha padahal belum tentu begitu hahaha semoga banyak kebaikan dr blognya ya mbakk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwk toss, Mbak Elsa .. iya senasib orang Makassar dan orang Medan :D
      Semoga kita bisa terus menulis untuk mengabarkan hal2 baik yaa.

      Delete
  6. masyaAllah, tabarakAllah mba Mugni.. saya Amazed loh baca ada 2500 tulisan. Semoga menjadi amal jariyah ya mba.
    Btw dari tahun kapan sih mba, ngeblog?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak tulisan yang amat pendek, Mbak Icha ... saya mulai menulis sebenarnya sejak sebelum 2006. Mulai tahun 2006 ngeblognya tapi hanya dibaca sendiri sampai tahun 2009. Nah, setelah itu vakum dan baru mulai lagi tahun 2011 lalu bergabung dengan banyak komunitas dan belajar banyak hal ... sampai sekarang masih terus belajar. :)

      Delete
  7. Aiihh Kak Niar, suka bangett sama misi pertama. Indonesia timur tidak kasar. Jujur aku juga kalau lihat berita suka merasa takut sama orang-orang makassar yang kalau demo serem, dan berbagai stigma negatif lainnya. Tapi begitu baca buku soal Eyang Habibie, yah jadinya sama aja, Nggabisa kita generalisir gitu kan ya. Di Jawa pun juga banyak orang2 kasar. Tiap daerah pasti ada ajaaa provokatornya :D Di luar itu semua, yakin banget orang Indonesia pada dasarnya pada ramah2 dan suka berbagi, tanpa terkecuali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Kak :)
      Orang Indonesia, dari mana pun dia, pada dasarnya baik. Yang culas sampai yang berhati malaikat ada di mana-mana. Stigma negatif itu bermula dari layar televisi dulu dan jadinya melekat erat.

      Delete
  8. Sama sih mbak mungniar saya juga nulisnya masih gado2,, tapi saya gak punya misi apa2 cuman sebagai media belajr aja menulis agar bisa konsisten

    ReplyDelete
  9. Setelah saya masuk dunia blogging, ku pikir hanya laki laki saja, ternyata kaum hawa seorang blogger juga sangat banyak.
    Dari blog kita bisa berdakwah sesuai style kita hehe

    ReplyDelete
  10. Setuju y kak kita didunia blog kita sendiri sebagai pribadi yg utuh sebagaimana diri kita, jg peran kita sbg ibu dan istri bisa kita realisasikan disini

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^