Mendukung KBA Rappocini Menuju Burasa

Mendukung KBA Rappocini Menuju Burasa“Anehnya kurasa, Kak” mengucapkan ini, Ifa (Arifayani) bertemu pandang dengan saya. Kami tersenyum.  “Lebih-lebih saya, Ifa. Saya tadi keluar melewati tulisan selamat datang di atas itu terus sekarang masuk ke sini,” ucap saya. Ucapan itu merujuk kepada spanduk yang terbentang di atas gerbang lorong 3 Rappocini.

Di atas sana ada tulisan ucapan selamat datang kepada para peserta lomba menulis dan foto pewarta Astra yang berkunjung ke Kampung Berseri (Bersih, Sehat, Cerdas & Produktif) Astra (KBA)[1] Rappocini. Pada tanggal 27 September, saya menjadi salah satu peserta anjangsana ini.

KBA Rappocini Makassar

Mengapa Ifa dan saya merasa aneh? Karena saya tinggal di daerah ini. Sementara Ifa merupakan relawan LeMina (Lembaga Mitra Ibu dan Anak) yang sekretariatnya terletak tepat di samping kiri PAUD Babul Jannah PAUD binaan Astra dalam KBA ini.

Now you know, keanehan berangkat diantar pak suami, melewati tulisan spanduk itu. Berkumpul di titik kumpul yang ditentukan lalu bersama-sama para bloger dan jurnalis naik bus kembali ke lokasi ini! 😂 Tadinya mau menunggu di rumah saja tapi saya ingin mengikuti prosedur yang wajar, mulai dari registrasi di titik kumpul kami di Hotel Aryaduta.

Walaupun sudah tinggal di daerah ini sejak 1 Januari 1989, saya yang introvert ini tidak mengenal dengan sangat baik lingkungan saya. Makanya saya ingin ikut rombongan blogger dan jurnalis supaya bisa menuliskan hal-hal baik yang perlu dituliskan.

KBA Rappocini Makassar
Sebagian bloggers. Foto: Abby Onety.

Di gerbang lorong 3, kami – rombongan yang terdiri atas 2 bus disambut dengan atraksi berupa angngaru (pengucapan ikrar, dalam tradisi Makassar) dan tari paddupa yang dipertunjukkan oleh seorang pemuda dan sekelompok pemudi berpakaian adat Makassar. Mereka tergabung dalam Sanggar Seni Rappocini yang terletak di lorong 3A.

Menyambut kami, selain Pak Wani dan beberapa staf Astra, juga ada dari Humas Kota Makassar, Sekretaris Camat Rappocini, dan Lurah Rappocini. Usai menyaksikan tarian penyambutan, kami menelusuri KBA Rappocini atau KBA Burasa (Budaya Rappocini Sehat dan Aman).

Nama Astra tentu saja sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia termasuk saya. Sewaktu mahasiswa, saya salah satu penerima beasiswa Toyota Astra pada tahun 1996. Sudah cukup lama saya bersentuhan dengan kiprah Astra dalam memenuhi UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas beserta peraturan pelaksananya.
KBA Rappocini Makassar
Angngaru (pelakonnya berbaju merah), di belakangnya penari tari
Paddupa. Foto: dokumen pribadi.

Peraturan pelaksananya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Saya pun telah menuliskan tentang program CSR Astra – Kampung Berseri Astra pada tulisan Astra: Menyemai Inspirasi di Usia Matang.

Tak jauh dari gerbang lorong ada mural di dinding lorong yang merupakan pagar bagian luar dari warung Bubur Ayam Pelana. Pak Wani menjelaskan makna mural itu menunjukkan 4 pilar Kampung Berseri Astra.

KBA Rappocini Makassar
Mural 4 pilar di bagian depan lorong 3. Foto: dokumentasi pribadi.

Keempat pilar tersebut adalah Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Kewirausahaan. Saya pernah menjelaskan tentang ini di tulisan berjudul Menakar dan Menitip Asa Tentang Layanan Publik di Puskesmas.

Walaupun saya mengakui diri saya agak kurang bergaul, saya termasuk sering menuliskan tentang PAUD Babul Jannah yang didirikan oleh almarhumah Ibu Najmiah dan almarhum Bapak Haryadi Tuwo – orang tua dari Raoda. Saya pengagum kedua orang tua Raoda karena dedikasi mereka pada masyarakat sekitar demikian tingginya.

KBA Rappocini Makassar
Rombongan memasuk lorong 3. Foto: dokumentasi pribadi.

Salah satu bentuknya adalah dengan mendirikan PAUD atau TK Babul Jannah yang awalnya merupakan sekolah informal dengan nama sekolah Ahad. Saya menuliskan tentang ini pada tahun 2011 ke dalam tulisan berjudul SEKOLAH AHAD, POTRET DEDIKASI GURU BERJIWA “LILLAHI TA’ALA”.

KBA Rappocini Makassar
Papan petunjuk di sudut kanan depan PAUD Babul Jannah.
Foto: dokumentasi pribadi.

Belajar Ikhlas di PAUD/TK Babul Jannah


Nah, PAUD Babul Jannah ini adalah tempat pertama dari binaan Astra di dalam KBA Rappocini yang kami datangi, pilar Pendidikan dari KBA. Barusan saya cek, ada 18 tulisan yang saya buat terkait dengan Babul JannahKalian bisa klik kategori Babul Jannah di blog ini. Kini, Raoda Haryadi mengelola sekolah yang berdiri sejak tahun 2010 ini.

Saat kunjungan, seorang peserta bertanya, “Ada berapa orang gurunya?” Raoda menjawab, “Saya ji,” maksudnya hanya dia saja seorang. Ketika Ibu Najmiah meninggal tahun 2011 (ceritanya bisa dibaca pada tulisan Perginya Satu Bintang di "Babul Jannah"), Pak Haryadi Tuwo - Laki-Laki Pecinta Anak-Anak ini mengelola sekolahnya bersama putrinya Raoda.

Kedua anak saya – Athifah dan Afyad menamatkan TK mereka di sekolah ini. Ada ijazahnya, lho. Pak Haryadi mengurus sekolahnya supaya bisa mengeluarkan ijazah. Saya menjadi saksi mata betapa berdedikasinya Pak Haryadi mengelola sekolah ini bersama Raoda sepeninggal Ibu Najmiah.

KBA Rappocini Makassar
Kegiatan di PAUD Babul Jannah. Foto: dokumentasi pribadi.

Keluarga ini luar biasa. Tak mementingkan materi. Saya sering menyimak ilmu ikhlas mereka ketika bercakap-cakap dengan mereka. Maka wajarlah jika Babul Jannah masuk menjadi pertimbangan 4 pilar KBA untuk poin Pendidikan sejak tahun 2016.

Mulanya, Pak Haryadi tidak membebankan biaya satu rupiah pun kepada peserta didiknya namun ketika mengurus legalisasi sekolah, Babul Jannah harus ikut aturan dengan menginstruksikan uang pangkal kepada siswanya. Tak besar, Rp. 500.000 saja dan setelahnya tak ada uang bulanan hanya anak-anak dibiasakan bersedekah setiap harinya.

KBA Rappocini Makassar
Raoda (berbaju kaos putih-hijau). Foto: dokumentasi pribadi.

Sedekahnya tak dipaksakan, sesuai kesanggupan. Sudah seperti itu pun keringanannya tidak semua orang tua siswa patuh membayar uang pangkal. Tapi Pak Haryadi tidak mempersoalkannya yang penting anak-anak mau bersekolah.

Sejak Pak Haryadi meninggal, tahun 2018 lalu (baca kisahnya di tulisan: Mengenang Sosok Haryadi Tuwo dari Babul Jannah), otomatis Raoda seorang diri yang menjalankan sekolahnya. “Apa peran Astra?” tanya saya. Saat itu Oda menjawab bahwa bantuan Astra adalah dalam hal pengadaan beberapa peralatan dan pengecatan dinding sekolah.

KBA Rappocini Makassar
PAUD Babul Jannah. Foto: dokumentasi pribadi.

Di sini kami melihat anak-anak sedang mewarnai sementara kami mewawancarai Oda. Di teras rumah disediakan penganan berupa kue-kue basah. Para peserta mencicipi kue sebelum ke lokasi berikut.

Sebelum meninggalkan ruangan, pandangan saya menyapu buku-buku, bagian dari Perpustakaan Mini Babul Jannah masih tertata di tempatnya. Tahun 2013 Pak Haryadi membuat perpustakaan yang sepi peminat itu.

Atraksi Gandrang Bulo di Sanggar Seni Rappocini


Dari sekolah Babul Jannah kami berjalan kaki ke sanggar seni di lorong 3A. Suguhan atraksi Gandrang Bulo dari anak-anak usia sekolah dasar menyambut kami di sini. Tim PKK Kecamatan Rappocini menyambut dengan suguhan kue-kue. Sekelompok anak gadis berpakaian adat berdiri di depan sebuah bangunan yang ada tulisan “Sanggar  Seni Rappocini”.

KBA Rappocini Makassar
Gandrang bulo. Foto: dokumentasi pribadi.

Kegiatan dari Astra Group sering kali mengundang Sanggar Seni Rappocini – pilar Pendidikan lain dari KBA Burasa sebagai pengisi acara seni, seperti tari-tarian tradisional. Kalian bisa melihat kegiatan sanggar seni ini melalui akun Instagram @rappocini_art atau @kbaburasa. Eh, kalau di akun @kbaburasa ini bisa dilihat kegiatan secara keseluruhan dari KBA Rappocini.

“Memfasilitasi apa yang dibutuhkan, seperti perlengkapan dan mempublikasi di Instagram. Sebenarnya sudah ada di sini, Astra support supaya lebih bagus,” ujar Pak Wani. “Siapa pembinanya, Pak?” saya bertanya karena ingin berbincang langsung dengan pembina Sanggar Seni Rappocini.

KBA Rappocini Makassar
Ibu Sernawati. Foto: dokumentasi pribadi.

“Ibu Serna,” Pak Wani memperkenalkan Ibu Sernawati kepada kami. Seketika saya dan beberapa bloger dan jurnalis mengelilingi Ibu Serna.

Saat kami wawancarai, Bu Serna menceritakan mengenai Sanggar Seni Rappocini yang berdiri tahun 2013 dan beranggotakan anak-anak sekitar lorong 3. “Ada juga yang berasal dari luar lorong 3 tapi kebanyakan dari sekitar sini,” imbuh Bu Serna.

KBA Rappocini Makassar
Foto: dokumentasi pribadi.

“Kegiatannya apa saja, Bu?” tanya saya.

“Tari tradisional Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, tarian 4 Etnis, dan musik,” jawab Bu Serna.

Sanggar Seni Rappocini pada 17 Agustus lalu tampil dalam acara instansi-instansi pemerintah. Juga aktif ikut lomba hingga ke tingkat provinsi. Keterlibatan Astra sejak 2016, diakui oleh Ibu Serna ada, dalam hal bantuan perlengkapan seperti alat musik dan aksesoris penari. Juga menjadi mediator acara yang diselenggarakan Astra.

KBA Rappocini Makassar
Foto: dokumentasi pribadi.

Maksudnya, jika ada acara dalam grup Astra ataupun kerabat dari staf Astra, sanggar seni ini sering diundang untuk mengisi acara. Dari sini kami berjalan kaki menuju rumah Bapak Sultan Dg. Liwang, tempat Posyandu dan Bank Minyak Jelantah berada.

Menakar Sehat dan Sampah di Posyandu dan Bank Minyak Jelantah


Pilar Lingkungan dan Kesehatan dari KBA Rappocini ada di sini. Berlokasi di dalam Lorong Tuang Karaeng. Setiap bulan sejak bertahun-tahun lalu – seingat saya lebih dari 10 tahun yang lalu, Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) di sini aktif memeriksa kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita.

KBA Rappocini Makassar
Buku cerita di depan Posyandu. Foto: dokumentasi pribadi.

Mulanya berlokasi di rumah almarhum Bapak Imam Bajuri lalu pindah ke rumah Bapak Sultan Dg. Liwang yang waktu itu masih menjabat sebagai ketua RW 1. Sejak awal tahun ini (semoga saya tak salah ingat), Posyandunya berkegiatan untuk masyarakat lanjut usia (lansia) juga.

Cek kesehatan standard yang seharusnya dilakukan para lansia, seperti cek kadar kolesterol, asam urat, dan tekanan darah didapatkan oleh para lansia. Peralatan untuk mengecek terlihat di lemari yang ada di Posyandu. “Dari Astra itu,” kata Ibu Dana.

KBA Rappocini Makassar
Suasana di dalam Posyandu. Foto: dokumentasi pribadi.

Pak Wani menjelaskan tentang Perpustakaan Lorong dan Bank Minyak Jelantah. Oya, hampir lupa ... Jadi di depan rumah Bapak Sultan Dg. Liwang ada lemari kecil yang berisi buku cerita anak-anak.

Anak-anak yang ingin membacanya bisa meminjam buku di situ dan membaca di tempat. Ada juga yang membacanya di kuburan tua Tuang/Tong Karaeng yang terletak di seberang rumah Bapak Sultan Dg. Liwang.

Bank Minyak Jelantah yang merupakan salah satu program unggulan KBA Rappocini sekarang punya 70-an nasabah. Nasabah datang menyetor minyak jelantah yang dicatat di dalam buku tabungan. Jika sudah memadai, akan ditukarkan dengan minyak goreng baru. Selain itu, warga sekitar juga diedukasi mengenai bahaya mengonsumsi minyak goreng berulang kali.

KBA Rappocini Makassar
Pak Wani memperlihatkan buku tabungan Bank Minyak Jelantah
milik salah seorang nasabah. Foto: dokumentasi pribadi.

Bank Minyak Jelantah Rappocini ini bekerja sama dengan GenOil, perusahaan pengolah minyak jelantah menjadi bio diesel yang didirikan oleh Andi Hilmy Mutawakkil sejak 2018. Nah, mendengar nama GenOil, saya boleh bangga dong karena saya sudah menulis tentang GenOil dan Hilmy sebanyak 3 kali di blog ini.


Akhir Juli lalu saya menghubungi Hilmy, meminta datanya untuk saya nominasikan sebagai penerima Satu Indonesia Award dari Astra. Sayangnya Hilmy sangat sibuk dan belum memberikan data yang saya minta hingga pendaftaran ditutup. Dedikasinya dalam usaha mengolah minyak jelantah menjadi bahan bakar biodiesel yang sangat membantu para nelayan patut diapresiasi lebih.

KBA Rappocini Makassar
Ibu Dana memperlihatkan proses menimbang minyak jelantah.
Foto: dokumentasi pribadi.

Kata Pak Wani, survei di RW 1 dan RW 4 menunjukkan bahwa limbah minyak jelantah yang dibuang begitu saja ada sekira 20 liter per bulan. Limbah ini yang mencemari kanal. Jadi diputuskan bekerja sama dengan GenOil. Utusan dari GenOil yang mengambil hasil tabungan warga pada waktu-waktu yang ditentukan. Untuk itu, ada sejumlah keuntungan yang bisa disisihkan untuk Bank Minyak Jelantah.

Pak Wani mengajak kami masuk ke bagian dalam rumah. Rupanya di dalam sana ada para kader Posyandu yang menyambut kami dengan sajian penganan kecil. Ah, luar biasa sambutan warga di sini, ya. Sebagai pengunjung dan warga lorong 3 saya jadi bangga dan terharu.

Ibu Jaeha, Ibu Dana, dan Ibu Suma berdiri di dekat sebuah meja dan timbangan minyak jelantah. Di belakang mereka ada lemari-lemari kaca kecil. Beberapa ibu berseragam terlihat di ruangan itu. Antusiasme peserta roadshow masih pada seputar Bank Minyak Jelantah.

KBA Rappocini Makassar
Kader Posyandu (pertama, ke-2, dan ke-4 dari kiri) dan Pak Wani.
Foto: dokumentasi pribadi.

Ibu Dana menjelaskan mengenai keanggotaan (nasabah) yang terbuka untuk warga RW lain. Saat ini yang menjadi nasabah baru warga RW 1 dan RW 4 sembari memperlihatkan salah satu buku tabungan warga yang saldonya sudah melampaui Rp. 100.000 dan sudah bisa ditukar dengan 1 pouch berisi 250 ml minyak goreng baru.

Kisah Keuletan Pemilik Usaha Kerajinan Rotan Kreatif


Masih asyik menyimak penjelasan Ibu Dana, rombongan sudah bergerak ke tempat UKM rotan milik Pak Alex. Sesampainya di sana, Pak Wani tengah memberi penjelasan bahwa Astra membantu memasarkan hasil kerajinan dari pilar Kewirausahaan KBA Rappocini. Masih menurut Pak Wani, kursi rotan buatan Pak Alex digunakan pada salah sebuah kafe ngetop di Makassar.

KBA Rappocini Makassar
Foto: dokumentasi pribadi.

Di Makassar menurut Pak Wani, dari sedikit usaha rotan yang tersisa salah satunya ya usaha milik Pak Alex ini. Berdiri sejak 1987, hasil karya Pak Alex sudah sampai di Tanah Papua. Selain kursi, Pak Alex juga membuat keranjang parcel yang banyak dipesan menjelang lebaran atau hari raya keagamaan lainnya.

Saya masuk ke dalam rumah tanpa teras itu. Beberapa kali melewati rumah ini, saya biasanya bertukar senyum dengan istri Pak Alex tapi tak pernah mampir melihat-lihat usaha yang dibina Astra sejak 2017. Ini kesempatan untuk menyalaminya sebelum masuk rumah dan melihat-lihat isinya.


KBA Rappocini Makassar
Saya sering bertukar senyum dengan istri Pak Alex (paling kanan)
tetapi belum penah mampir di rumahnya.

Ketika ditanya apa yang diperolehnya dari Astra, Pak Alex menjawab, “Permodalan dan renovasi.” Ah ya, saya ingat. Dulu bagian depan rumah Pak Alex terlihat kusam hingga suatu ketika terlihat lebih cerah usai direnovasi.

Kursi yang dibuatnya dijual seharga Rp. 200.000 – Rp. 250.000. Keranjang parcel dijual seharga Rp. 100.000. Kalau punya model sendiri, Anda bisa meminta Pak Alex membuatkannya. Pak Alex mengakui, sejak Astra masuk, penjualannya meningkat. Bahkan ada permintaan dari Jakarta.

KBA Rappocini Makassar
Pak Alex memperlihatkan gambar hasil karyanya.
Foto: dokumentasi pribadi.
KBA Rappocini Makassar
Salah seorang perajin rotan. Foto: dokumentasi pribadi.
KBA Rappocini Makassar
Salah seorang perajin rotan. Foto: dokumentasi pribadi.

Usai melihat-lihat di Usaha Kerajinan Rotan Kreatif, kami meninggalkan Rappocini, menuju rumah makan Ratu Gurih. Di sana kami menyimak pemaparan Ridwan Nojeng – penerima Satu Indonesia Awards kategori Lingkungan pada tahun 2016.

Sejak tahun 2010, Ridwan merintis produksi pupuk organik yang berasal dari kotoran sapi di Desa Tompobulu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dengan pupuk organik ini dia melakukan penghijauan dan memotivasi warga sekitar untuk berperan dalam upaya mengembangkan daerah mereka. Hasilnya, Desa Tompobulu berubah menjadi Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia pada tahun 2011.

KBA Rappocini Makassar
Lelaki asal Jeneponto: Ridwan Nojeng (kiri) berbagi kisah dengan
para bloger dan jurnalis di Ratu Gurih. Foto: dokumentasi pribadi.

Kesan dan Pesan Saya


Suara sumbang mengatakan Astra seolah-olah ingin mengklaim apa yang sudah terlihat bagus. Saya dengar lagi suara itu dan saya jawab, “Tidak begitu tawwa. Astra mengakui koq kalau yang dilihat dalam penetapan KBA adanya 4 pilar. Yang sudah ada itu yang di-support agar menjadi makin bagus.” Dari yang ada, Astra bersinergi membangun negeri.

Saya setuju. Seharusnya memang seperti itu. Yang sudah ada diberdayakan. Didukung sesuai kebutuhannya. Sudah tabiat manusia, tidak akan maksimal usahanya jika dipupuk dengan materi sejak dari nol tanpa memperlihatkan kemampuannya terlebih dahulu.

KBA Rappocini Makassar
"Astra bersinergi dengan masyarakat. Mendukung yang sudah ada."
Foto: dokumentasi pribadi.

Sebagai warga lorong, saya terbantu dengan adanya plang di gerbang lorong dan di dalam lorong sehingga orang tak mudah lagi kesasar ketika mencari alamat. Jadi lebih mudah menuntun kurir ekpedisi dan driver ojek online mencari rumah kami.

Dulu siapa yang peduli? Saya sampai pernah berandai-andai jika jadi orang kaya, saya mau mensponsori pembuatan plang lorong di sekitar rumah. Syukurnya tak perlu lagi sekarang. Kalian bisa bilang ini masalah kecil. Iya, kecil ... tapi menjengkelkan kalau ada masalah. 😆

KBA Rappocini Makassar
Seperti ini penamaan lorong yang dilakukan oleh Astra.
Foto: dokumentasi pribadi.

Ah ya, sedikit cerita lagi, pada bulan Ramadhan tahun 2016, putri saya mengikuti perlombaan yang diselenggarakan di masjid dekat rumah. Perlombaan ini disponsori oleh Astra, putri saya mendapat hadiah dari 2 kategori yang dia ikuti. Para pemenang dan orang tuanya diundang buka puasa sekaligus penyerahan hadiah di kantor Astra jalan Dr. Sam Ratulangi.

Kebersihan di lingkungan kami mulai terlihat ketika masa pemerintahan Lurah Rappocini yang bernama Ibu Aulia. Mungkin karena beliau perempuan ya jadi lebih peduli soal kebersihan. Sering kali beliau turun langsung mengawasi warga membersihkan lorong. Hal seperti ini kurang di masa lurah-lurah lain yang berjenis kelamin laki-laki.

KBA Rappocini Makassar
Beasiswa dari Yayasan Toyota Astra yang saya terima tahun 1996 (SPP masih Rp.120.000
per semester. Foto: dokumentasi pribadi.

Klopnya pula saat itu ada program kebersihan dan pemberdayaan masyarakat lorong oleh walikota Pak Danny Pomanto. Bersamaan dengan itu, masuk Astra yang mendukung pilar-pilar yang saya ceritakan di atas sehingga pemberdayaan masyarakatnya pun berjalan dengan makin baik.

Selain itu Astra juga mendukung pengadaan kebersihan dan keindahan lorong. Jadinya lingkungan kami lebih bersih dan segar pada beberapa bagian. Kalau saya bilang ini memang wujud dari sinergi Astra, pemerintah setempat, dan masyarakat.

KBA Rappocini Makassar
Penanda di gerbang lorong 5. Jika tak ada yang seperti ini, banyak
orang yang kesasar ketika mencari alamat.

Alhamdulillah, sudah rezeki dan takdir baik kita semua bisa bersinergi. Saya pribadi berharap, semakin banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat melalui 4 pilar KBA menuju Indonesia sejahtera dengan program-program yang melibatkan jauh lebih banyak orang lagi

Ah iya, satu lagi, akun Instagram @kbaburasa sering-sering di-update, dong supaya yang mau mengambil inspirasi dari KBA Rappocini termotivasi dengan baik melalui akun itu. Kan sekarang zamannya media sosial jadi tempat mengakses informasi, toh? Ok, sukses terus buat KBA Burasa dan Astra. 😘

Makassar, 6 Oktober 2019

#LFAAPA2019MAKASSAR #KitaSATUIndonesia #IndonesiaBicaraBaik.



[1] Kampung Berseri Astra merupakan program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu Pendidikan, Kewirausahaan, Lingkungan dan Kesehatan. Melalui program Kampung Berseri Astra ini masyarakat dan perusahaan dapat berkolaborasi untuk bersama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra. Dikutip dari: https://www.satu-indonesia.com/kampungberseriastra/ pada 4 Oktober 2019 pukul 11.17.



Share :

179 Komentar di "Mendukung KBA Rappocini Menuju Burasa"

  1. KBA memang selalu membawa manfaat dimana saja. Saya pernah datang ke KBA Pulau Pramuka. Btw Saya tertarik dgn konsep Bank Jelantah .Bagus ya bisa ditukar Minyak baru

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas Aip. Mirip bank sampah ya pengelolaannya. Kalo bank sampah ada yang menukar sampah dengan sembako

      Delete
  2. Tari gandrang bulonya dimainkan sama anak-anak. Keren sekali kelihatannya. Muralnya juga bagus. Yuni suka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, keren. Sayangnya saya tidak bisa merekamnya. 😄

      Delete
  3. Perlu di contoh perusahan besar lain nih jadi ikut memajukan bangsa...di Bekasi belum ada atau belum masuk padahal dekat dengan pabrik Astra...dikawasan Industri

    ReplyDelete
    Replies
    1. KBA hanya ada beberapa di seluruh Indonesia dan proses kurasinya melihat 4 pilar itu. Semoga bisa ada juga di Bekasi, ya.

      Delete
  4. Program2 Astra memang luar biasa inspiring yaa
    Selalu kagum dgn ide, filosofi dam eksekusi aneka programnya Astra

    ReplyDelete
    Replies
    1. Program yang memang dibutuhkan masyarakat ya, Mak Nurul

      Delete
  5. Programnya bagus dan semoga bisa menular ke tempat lain, terutama yang wilayahnya masih kumuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo saya berharapnya dari KBAnya punya inisiatif dan inovasi bagaimana supaya lingkungan sekitar yang masih kumuh bisa bangkit. Jadi KBA ini yang sebagai pilot project-nya.

      Delete
  6. Kalau melihat kampung keren seerti ini memang suka bangeet ya jadinya mba.. semua terlihat bagus dan juga maju. Sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menyenangkan mata dan hati, ya Mbak Indah hehehe

      Delete
  7. sebetulnya kalau lingkungan bersih kita juga bakal nyaman ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya, sesimpel itu, sih Mbak Tira. Tapi manusia sering aneh. Nanti dimotivasi sama orang luar, dijanjikan sesuatu baru deh mau bergerak. Kecuali sedikit orang yang memang benar² tergerak.

      Delete
    2. Setuju Mb Tira, sebenarnya as simple as that ya mba. Hanya saja kadang penduduk di lingkungan sekitarnya yang kurang peduli terhadap tempat tinggalnya. Harus dimotivasi dari pihak luar dengan bantuan seperti yang dilakukan oleh ASTRA ini.

      Delete
  8. Hahaha..pantesan kerasa aneh ya, acaranya di lokasi sendiri. Tapi alhamdulillah jadi tau lebih detil lingkungan tempat tinggal ya. Terimakasih astra

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iyaa Mbak Retno.
      Terus ... Karena di daerah sendiri jadinya merasa "harus ikut nih" 😁

      Delete
  9. Kukira awalnya KBA itu kelompok belajar anak, hihi. Tapi salutlah sama Astra, perusahaan besar yang nggak cuma mengeruk untung terus-terusan tapi juga peduli dengan masyarakat, bahkan sampai ke daerah timur.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kampung Berseri Astra, Mbak hehehe.
      Alhamdulillah ya beruntung saya tinggal di sinI

      Delete
    2. Yap! CSR dan community development Astra sungguh luarr biasaaaa!
      https://bukanbocahbiasa(dot)com

      Delete
  10. Salut banget dengan konsistrnsi dari ASTRA dalam mengadakan program CSR , dengan tidak langsung membantu perekonomian rakyat dibeberapa daerah. Goodjob mba for sharing info kali ini , tq

    ReplyDelete
  11. yang bikin penasaran itu kegiatan kegiatannya, itu muralnya kece bnaget, yang bikin kalo ga ounya daya seni tinggi ga bakalan bisa sebagus itu

    ReplyDelete
  12. Keren dan salut dengan kontrubusi kepedulian Astra untuk Kampung Berseri Astra untuk mewujudkan masyarakat desa yang bersih, sehat, cerdas dan produktif.


    ReplyDelete
  13. Saya selalu suka deh dengan program KBA. Beberapa kali membaca program ini di berbagai artikel, saya acungkan jempol.

    ReplyDelete
  14. Seneng sekali sih kalau denger cerita kawan kawan ditentang KBA ini,didesain ku juga ada soalnya kak,terbantu sekali dan memang jadi tambah maju ,lebih produktif

    ReplyDelete
  15. Astra emang top ya.. CSR nya banyak dirahkan untuk kegiatan KBA kayak gini.. aku lagi cari2 nih di Madura ada gak yaa hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba saja browsing pake keyword "KBA Madura", Mbak. Kalo ketemu hasil berarti ada *Mbak Dian pasti tahu ya cara ini hihi

      Delete
  16. waw keren ya. KBA bener2 membangun sebuah kampung supaya hidup dan berjaya. Semua sektor dibangkitkan. Semua kalangan dilibatkan. keren banget banget dah!!

    ReplyDelete
  17. Ini salah satu program csr astra ya mba..
    bagus sekali, semua membuat saya takjub bukan hanya kampung rapocini, kba, astra, tk babul jannah, posyandu, dan semua yang bersinergi di dalamnya.

    ReplyDelete
  18. Kegiatannya seru banget dan sangat produktif menyusuri kampung yang keren dan tertata rapi itu. Ini kampung yang sangat berkualitas dan memberdayakan seluruh warganya. Jadi pengen bisa tinggal disini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuk tetanggaan, Mbak. Kebetulan ada yang dekat sini jual tanahnya. 😘

      Delete
  19. Pas baca judulnya, kirain burasa ini ada hubungannya dengan buras hehehe...

    Semoga semakin banyak manfaat yang bisa dirasakan masyarakat melalui 4 pilar KBA ini ya mbak. Dan untuk Astra, walau ada saja pihak yang nyinyir, semoga tetap semangat membantu pengembangan di kampung-kampung lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.

      Yaah, di mana-mana ada saja yang nyinyir ya, Mbak

      Delete
  20. Program-program sosial dari Astra emang keren-keren ya mbak. Bermanfaat sekali bagi masyarakat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, seharusnya demikian ya. Bisa sinergi semuanya

      Delete
  21. Tertarik dengan bank minyak jelantah. Ini bisa ngubah sampah dapur jadi biodiesel kan keren banget. Program astra ini emang tiada lawan ya kak? Keren pakai banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bank Minyak Jelantahnya kerja sama dengan social entreprise lokal, Mbak. Alhamdulillah ya, semoga bisa makin banyak nasabahnya

      Delete
  22. kampung berseri yang asri bikin nyaman penghuninya ya. di tempatku juga lagi ada program serupa, namanya kampung ramah lingkungan (krl)

    ReplyDelete
  23. CSR-nya Astra keren ya mba...komprehensif
    salah satu CEO-nya Astra yg menangani PR mungkin termasuk soal CSR ini adalah kakak senior aku di kampus dan mantan ketua senat pada era tersebut hehehe... *bangga nih yee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uwuw kalo jadi Mak Ophi kupasti bangga juga. Masya Allah 😍

      Delete
  24. Muralnya Go Green banget ya, Mbak. Bisa menjadi rekomendasi kunjungan untuk Ibu2 PKK, nih. Banyak innovasinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yah, ibu-ibu PKK dari mana saja boleh deh ke sini jalan-jalan

      Delete
  25. Bagus banget programnya. Bisa jadi kampung inspiratif bagi kampung kampung lain. Banyak kegiatan positif disini ya mbk. Muralnya bagus banget...

    ReplyDelete
  26. keren ya program Astra ini. Mengangkat dan meningkatkan umkm daerah, sehingga bisa meningkatkan perekonomiannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ALhamdulillah, Mak.
      Bisa bersinergi, sama-sama diuntungkan. Bisa menambah perekonomian masyarakat.

      Delete
  27. Pertama baca judulnya bingung juga, Burasa? Itu kan lontong bersantan khas Makassar. Ternyata, Budaya Rapoccini Sehat dan Aman.
    Saya salut dengan program Astra melalui KBA ini. Smeoga makin banyak lagi di pelosok negeri. Dan setuju dibutuhkan sinergi antara pemerintash setempat, masyarakat dan Astra untuk keberhasilan sebuah KBA.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata Mbak Dian tahu burasa, ya hehehe. Judulnya sengaja dibuat begitu biar yang baca judulnya jadi bingung dan penasaran :D

      Delete
  28. Banyak sekali ya yang sudah dilakukan Astra untuk membantu memaksimalkan potensi yang ada di Rappocini. Semoga warga pun dapat makin semangat meningkatkan kualitas hidup mereka dengan bantuan dari Astra ini. Bagaimanapun dibantu, kalau masyarakatnya sendiri kurang tergerak, tentunya akan kurang maksimal hasilnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar. Benar-benar harus bergerak juga masyarakatnya. Harus bersinergi, jangan cuma menunggu disuntik dana. Harus punya inisiatif, motivasi, dan berinovasi biar ndak mati gaya.

      Delete
  29. Masya Allah kampung berseri Astra bisa membantu lingkungan lebih baik, benar-benar dibangun dari segi fasilitas dan edukasi ke masyarakatnya. Semoga semua bisa merasakannya ya, sesuai dengan Catur Dharma Astra yang pertama yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah bisa bersinergi. Saya berharap ke depannya bisa lebih besar lagi bentuk sinergitasnya.

      Delete
  30. Keren ya... Semoga terawat sampai akhir. Jangan sampai hanya di awal.. suka lho ulasannya lengkap sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah benar, tetap masyarakat yang punya peranan besar kan, Mbak. Harus merawat dan tetap berinovasi.

      Delete
  31. Saya suka bank minyak jelantah. Kreatif sekali.
    dan satu lagi yang tk babul jannah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bank minyak jelantahnya hasil kerja sama dengan GenOil. GenOil itu social enterprise lokal sini yang memang tujuannya sosial.

      Delete
  32. keluarga luar biasa, meski orang tua meninggal tapi sang anak terus melanjutkan perjuangan mendidik dengan lillahi Ta'ala. pantas mbak mugniar kagum. saya pun kalau tahu langsung pasti akan ikut menuliskan kisahnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ternyata mbak juga penerima beasiswa Toyota Astra pada tahun 1996 toh. lalu tinggal di wilayah kampung berseri astra. waaah lekat sekali hubungannya dengan astra

      Delete
    2. Iyaa, masya Allah keluarga ini. Saya banyak menulis waktu orang tuanya masih hidup. Setelah meninggal, baru saya tuliskan lagi ini.

      Terima kasih ya, Tha

      Delete
  33. Saya dulu sering naik sepeda lewat Rappocini Raya, Mbak. Termasuk ke Kembang Melati hehehe.

    Bagusnya tawwa kampung Rappocini. Bersih, indah dan rapi. Mural-muralnya juga bagus. Bagusnya semua kampung-kampung tertata seperti seperti ini. Aah... jadi kangen Makassar hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, iya di jaman kita muda dulu ya Mas Bambang. Eh, Kak Bambang saja kali ya.

      Nah, kapan ki' ke Makassar lagi. Siapa tahu mau tulis kampungku hehehe.

      Delete
  34. Kegiatan CSR ini sangat banyak ya dan sangat bermanfaat banget buat sekitar.. Apalagi lingkungan sekitar ikut merasakan kebahagiaan nyaa..

    ReplyDelete
  35. Wah...semakin banyak nih kampung berseri Astra, mudah-mudahan bisa membantu memberdayakan banyak kampung dan desa agar masyarakatnya lebih maju. Ternyata banyak juga yah potensi kampung jika dikembangkan, seperti kerajinan rotan di KBA Rappocini ini terus ada juga bank minyak Jelantah...keren deh, semoga makin banyak kemajuan setelah dikembangkan oleh Astra.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Iya, baru tahu juga saya kalau perajin rotan tinggal satu itu di Makassar, alhamdulillah masuk ke dalam KBA jadi bisa dibina juga sekalian.

      Delete
  36. Seneng banget kalo ada perusahaan besar yang mau bersinergi membangun negeri dan bermanfaat buat sesama, semoga semakin banyak lagi perusahaan-perusahaan yang ingin membentu membangun daerah pelosok lainnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Semoga makin banyak perusahaan lain yang melakukan seperti ini ya

      Delete
  37. Keren ya astra buat KBA ini. Melestarika budaya dan keasrian dilingkungan kecil macam kampung begini. Seandainya banyak perusahaan besar yg membuat progeam seperti ini, sedikitnya membantu pemerintah dalam pemerataan pembangunan walau tidak besar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, semoga perusahaan besar lain makin banyak yang tergerak CSR-nya dialihkan ke bentuk seperti ini ya, Mak Ade.

      Delete
  38. Kak, ini bersih sekali lorongnya ya, ada mural cantik, papan petunjuk, tempat sampah juga kegiatan masyarakat yang bermanfaat, tentu berkat peran pemerintah setempat, masyarakat dan didukung Astra. Keren, semoga makin sukses KBA Rapoccini!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ooh bank minyak jelantah maksudnya ya? Kalau tempat sampah, hm masih ada warga sini yang menganggap di mana pun tempat sampahnya :(

      Delete
  39. Astra mantap banget nih, perhatian sama mereka-mereka yang berusaha untuk bergerak maju, baik di bidang pendidikan, usaha kecil dan menengah, atau bahkan untuk melestarikan budaya suatu daerah. Semoga Astra bisa terus bersinergi dengan pemerintah, warga setempat dan lainnya untuk turut serta membangun daerah menjadi semakin maju.

    ReplyDelete
  40. Keren banget ya program Kampung berseri Astra ini mbak. Emang kita apalagi yang di daerah pasti terbantu banget sama program2 swasta seperti ini ya. Karena gak bisa dipungkiri seh, bantuan yang lumayan akan berdampak pada hasil yang gede juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, akan ada dampak positif kalau dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan disyukuri, ya, Mbak

      Delete
  41. Aku selalu suka deh sama programnya Astra ini karena pernah ikutan program mereka yang kelas inspirasi. Dan yang bikin saya senang sekalu waktu diajakin untuk mengajar dikelas inspirasi karena mereka lebih mengutamakan pendidikan anak-anak

    ReplyDelete
  42. Setiap KBA memang punya program yang unik-unik. Rata-rata mirip, tapi yang ditonjolkan berbeda-beda. Di Jakarta pun ada beberapa KBA. Dan saya selalu takjub dengan semangat pelopornya. Pokoknya luar biasa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, yang sudah ada di-support, pasti beda2 😍

      Delete
  43. Baru ngeh, lorong itu maksudnya gang ya mbak atau blok di perumahan. Alhamdulillah sekarnag lorong dekat rumah mbak udah ada plangnya ya. Jadi mudah mencari alamat btw acaranya juga seru yaa. Bermanfaat sekali programnya Astra ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya lupa kasih catatan kalo lorong itu means gang hehehe.

      Delete
  44. Senang banget makin hari KBA dari Astra ini makin banyak dan berkembang. Alhamdulillah banyak pengrajin dan pemilik UKM terbantu dwngan program seperti ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, alhamdulillah. Ada peningkatan penjualan yang signifikan.

      Delete
  45. Program ASTRA emang keren ya mba smeoga bisa ditiru dengan perusahaan besar lainnya :) btw anakknya keren selamat mendapat beasiswa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.

      Itu beasiswa saya dulu, Mbak tahun 1996. Ketahuan Mbak Herva gak baca detail hehehe.

      Delete
  46. Kalau baca kisah orang orang penuh inspiratif seperti bapak Hariyadi ini merasa selama ini masih belum memberikan banyak manfaat buat masyarakat sekitar. Btw, acaranya keren dan menginspirasi.

    ReplyDelete
  47. KBA memang sangat bermanfaat yah mbak banget ya mbak, jadi ingat setahun yang lalu aku pernah datang ke KBA yang ada di daerah Tangerang dan itu sangat membuat aku takjub sekali mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makin menakjubkan jika.berkelanjutan dan penerima manfaatnya mampu memelihara dan mengembangkannya dengan baik ya, Mbak.

      Delete
  48. Wah ada pengepul untuk minyak jelantah ya, keren dijadikan bank sampah. KBA memang kegiatan yang membantu lingkungan untuk mengubah wajah kampung yang kumuh jadi terlihat berseri ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada, Mbak. Dari social enterprise bernama GenOil.
      Astra bekerja sama dengan GenOil untuk KBA Rappocini, Mbak.

      Delete
  49. program dari Astra seperti ini bisa sangat membantu pemerintah dalam hal memajukan perekonomian masyarakat. Dan benar-benar bisa sangat memboost kampung tersebut menjadi kampung modern

    ReplyDelete
  50. Sedekahnya tidak dipaksakan, disesuaikan dengan kemampuan. Yang penting anak mau sekolah.
    noted sekali mbak dengan kalimat ini.
    memunculkan keinginan anak untuk sekolah itu bisa dari banyak cara ya. termasuk dari segi finansial orang tua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, keluarga almarhum Pak Haryadi senang mengakomodir kepentingan/kebutuhan keluarga² kurang mampu di lingkungan kami.

      Delete
  51. Keren ya program-program di Kampung beseri Astra ini. Tertarik dengan pengolahan minyak jelantahnya. Suka bingung buang sisa jelantah, ternyata bisa dimanfaatkan ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa, Mbak. Saya kira daerah² lain bisa mengimplementaaikan usaha GenOil dalam bentuk kerja sama agar sampah minyak jelantah bisa ditangani dan masyarakat pun teredukasi mengenai pemakaian minyak berulang kali yang bisa membahayakan tubuh.

      Delete
  52. Astra memang hebat untuk memberikan story tentang suatu daerah2 yaa.. aku bacanya aja sampe kaya ikutan terbawa suasana ke sana...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Terima kasih sudah menyimak, Mbak

      Delete
  53. Salut dengan program-program Astra. Program KBA bisa membuat kesejahteraan masyarakat sekitar jedi lebih meningkat.

    ReplyDelete
  54. Wow, mbak. Ini acaranya ASTRA ya. Keren dan Inspiratif banget. Saya baca jadi ikut antusias sekali. Semoga banyak yang terbantu dari ptogram Astra ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menarik ya, Mbak. Sesuai tagline "Bersama Membangun Negeri".

      Delete
  55. Programnya bagus nih, bikin jadi memperkuat tenggang rasa di suatu tempat tinggal tsb yaa

    ReplyDelete
  56. Bangganya ya kak, salah satu KBA yang ada di Makassar lokasinya berada di Rappocini juga. Jadi ingat waktu saya penasaran dengan KBA yang ada di Lombok, duh mesti cari dulu posisi tempatnya berada.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya haha, paling jauh sekira 100 meteran dari rumah saya yang menjadi 4 pilarnya KBA

      Delete
    2. Coba ini Rappocini ajak-ajak juga Kompleks Faisal biar lebih bersih dan tertata wkwkwk. Sejak saya tinggalkan, ngapana makin parah saja banjir dan sumbatan gotnya.

      ((((sejak saya tinggalkan))))

      Delete
  57. Kiprah Astra memang keren dan menginspirasi ya. Selalu mendukung ke arah kebaikan. Salut..

    ReplyDelete
  58. Keren ya Astra, programnya care banget dengan masyarakat. Dari pendidikan sampai ke budaya. Di sini pun ada Kampung Astra begini. Pemberdayaan masyarakatnya bermacam-macam. Tergantung pada keunggulan dari tempat masyarakatnya. Ada yang ke agrikultur juga. Semoga semakin banyak deh daerah yang dikembangkan Astra menjadi seperti Kampung Berseri Astra ini. 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya, programnya sesuai dengan karakter dan kebutuhan masyarakat setempat. Must be like that. 😍

      Delete
  59. Nama daerahnya unik yaa, kak Niar...Rappocini.
    Seperti nama sebuah mobil mewah keluaran Eropa.
    Hahhaa...pasti kak Niar mulai menebak-nebak niih...

    Semoga masyarakat yang teredukasi makin banyak dan bermanfaat untuk jangka panjang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ndak kepikiran malah, Mbak Lendyy hahaha. Apa, ya? Lamborghini? 😄😄😄


      Saya mah kepikirannya "TOYOTA" hahaha.


      Aamiin
      Semoga berkelanjutan dan masyarakat sendiri mampu memelihara dan terus berinovasi.

      Delete
  60. Ini programnya menarik sekali ya mba. Salut banget sama Astra.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, Mbak Lis.

      Bisa bersinergi dengan Astra dan di sini memang sudah memadai dengan 4 pilar itu.

      Delete
  61. Seru banget ini ya minyak Jalantah pun dapat diolah lagi dan dikumpulkan kalau di Lampung sudah ada si beberapa komunitas yang mengikuti jejak ini semoga semakin banyak orang mminta mencoba nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga semakin banyak yang terinspirasi ya Mbak Naqi.
      Iya benar, Indonesia kaya dengan orang dan komunitas yang produktif, inovatif, dan kreatif yang memberikan banyak manfaat bagi sekitarnya.

      Delete
  62. Asyik banget ya kak bisa main di Kampung Berseri Astra yang masih ramah budaya dan ramah anak seperti ini. SERU!!

    ReplyDelete
  63. Bikin ngakak baca yang awal awal Mbak. Bertemu di titik kumpul.

    Ini astra cakep deh programnya. Membantu banyak masyarakat.

    ReplyDelete
  64. Selalu Astra keren. Cukup sering mengetahui tulisan review teman2 juga DENGAN KBA diberbagai daerah sih. Eh, aku jg pengen lihat langsung KBA yang ada di sekitarku..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya pun beberapa kali membaca review dari teman² blogger seluruh Indonesia. Memang keren²

      Delete
  65. Astra semakin konsent terhadap perbedaan lingkungan dan budaya yac,perlu kita dukung yac dengan memyampaikan informasi melalui tulisan. Keren deh Astra

    ReplyDelete
    Replies
    1. Konsentrasi terhadap pembangunan negeri. Semoga berkelanjutan.

      Delete
  66. Langsung meleleh pas baca bagian PAUD Babul Jannah Masyaa Allah perjuangan orang tua Kak Raodah. Barokah dunia akhirat. Semoga ada guru tambahan buat bantu Kak Raodah. Ada bank minyak jelantah juga ya. Masih jarang kampung yang mengelola jelantah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih tepatnya: semoga ada guru yang mau dibayar oleh Allah di akhirat karena sekolahnya terlaksana lillahi ta'ala...

      Delete
  67. Salut buat Astra dgn program nya yg bikin kampung menjadi rapih, bersih dan tertata selain itu menjadikan warga utk lebih produktif, ramah anak dan ramah budaya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga berkelanjutan pelaksanaan dan dampak positifnya. Aamiin.

      Delete
  68. Semoga apa yang dilakukan Astra juga semakin banyak diikuti oleh semua perusahaan besar lainnya.

    ReplyDelete
  69. yang bikin senang dari kegiatan ini adalah saya jadi jalan-jalan ke lorong belakang yang ternyata masih banyak rumah dan juga situs sejarah. Aih, ke-rappocini-an-ku memang harus diuji hehehe. Tulisannya sangat informatif kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ifa belum jalan-jalan sampai ke rumah Saya juga lho hehehe

      Delete
  70. Aku terharu baca tentang PAUD Babul Jannah. Trus gimana bisa survive kalau uang pangkal aja ada yang enggak bayar? murah banget lho. Ngurus anak segitu banyak kan tidak mudah. Semoga ada bantuan lagi dari Astra yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah kerja lillah, Mbak. Allah yang tangguhkan.
      Alhamdulillah juga ada support dari Astra.

      Delete
  71. poin beasiswa astra yang menarik banget ya kak, teman saya ada juga yg dapat beasiswa ini waktu kuliah S1, mantap sekali tawwa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin masih ada.
      Saya cerita bahwa saya pernah dapat beasiswa tahun 1996 untuk menyampaikan bahwa sejak dulu lho kepedulian Astra pada masyarakat. Alhamdulillah ya sekarang malah ada Kampung binaannya dan itu adanya di tempat tinggal saya.

      Delete
  72. Kadang suka gitu, daerah sendiri kurang ditelusuri. Aku pun gitu. Beruntung Niar ikut kegiatan Astra Group ini ya, jadi lebih kenal dekat daerahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih Makpuh, alhamdulillah ada kesempatan ini jadinya bisa lebih mengenal.

      Delete
  73. Keren ya CSR-nya Astra ini. Semoga terus bermanfaat untuk warga di sekitar.

    ReplyDelete
  74. Program Astra bagus-bagus ya mbak, masih ada perusahaan yang peduli dengan lingkungan sekitar. Sejauh ini yang di Jawa Timur baru ada di Surabaya atau saya yang kudet juga di Malang udah ada tapi gak tahu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga nanti bisa berkunjung ke KBA Jawa Timur ya, Mbak Ivone

      Delete
  75. Senang ya mba dengan acara yang mendukung kita untuk mengenal daerah kita lebih dalam lagi. Aku suka acara seperti ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, alhamdulillah jadi lebih mengenal daerah sendiri, Mbak

      Delete
  76. Senang sekali bisa berkunjung ke kampung binaan Astra. Luar biasa, banyak kegiatan yang menggerakkan masyarakat untuk lebih lreatif dan inovatif. Patut di contoh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya, semoga ditiru perusahaan² dan daerah² lain, khususnya di Sul Sel.

      Delete
  77. Program ASTRA yang satu ini juga tak kalah keren ya kak. Saking pedulinya terhadap masyarakat sampai mendirikan KBA dan memberdayakan masyarakat yang ada di sana.

    ReplyDelete
  78. Tulisannya bermanfaat, sy fokus ke bank minyak jelantah yg diolah jadi bio diesel. Keren bgt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang mengolahnya keren. Boleh mampir di tulisan saya yang lain tentang GenOil hehehe.

      Delete
  79. Seandainya dirumahku ada tempat untuk penampungan minyak jelantah. Rasanya seneng deh pastinya. Btw jadi ini deket sama rumah Mba Mugni ya?

    ReplyDelete
  80. Keren ya program-program Astra untuk masyarakat Indonesia. Keren banget juga ya karena KBA Rappocini mempunyai bank minyak jelantah.

    ReplyDelete
  81. Wah makasih bgt mba infonya nih aku baru tau nih.bagus bgt nih programnya ya mba

    ReplyDelete
  82. Program pemberdayaan desa dan masyarakat desa seperti yang dilakukan Astra ini harus kita support. Astra melakukannya tidak hanya di Makassar, namun juga di berbagai daerah di Indonesia. Di Bali dekat rumah saya juga ada. Keren deh.

    ReplyDelete
  83. Bermanfaat sekali bank minyak jelantah ya Mba mugniar. Jadinya gak terbuang percuma.

    ReplyDelete
  84. Selalu terharu membaca cerita orang orang dengan hati iklas yang membangun lingkungan ,semoga amsl ibadah mereka diterima Allah SWT

    ReplyDelete
  85. Aneh dan lucu aja kak cerita ta di awal tulisan, wkwk.. btw saya terkagum2 sama program Astra ini, seserius itu yah misi dan visinya.. lihat dari foto2nya program ini bukan kaleng2 dan ga hanya sekedar menghabiskan dana doang

    ReplyDelete
  86. Namanya Rappocini seperti berkesan nama dari Italia ya..
    Selalu suka dengan kegiatan KBA. Dukungan Astra untuk program ini bikin salut dan bangga

    ReplyDelete
  87. Mantulll ... Ini udah komplit banget. Mulai dari kesehatan, kesenian, pendidikan, minyak jelantah, Astra betul-betul memberikan sumbangsih di semua lini ya, Mbak. Program pemberdayaan ini tentunya nggak akan bisa berjalan kalau sendirian. Masyarakat pun harus mau berbenah ke arah yang lebih baik. Apalagi kalau sudah ada pendampingan seperti ini.

    ReplyDelete
  88. Pemberdsyssn masyarakat yang sangat bagus, ini, karena dilakukan dengan hati. Jikapun kemudian bantuan Astra masuk, itu adalah bonus yang dikelola dengan baik sehingga lebih bermanfaat.

    Keren, Mbak.
    Kamu juga, Mbak.
    Keren

    ReplyDelete
  89. Program-programnya bikin terharu mbak. Salut sama ASTRA yang konsisten membangun kampung demi kampung dan peduli banget sama lingkungan

    ReplyDelete
  90. Kece ya mbak programnya nih. Bahkan di kampungnya ada empat pilar utama sebagai pemberdayaan masyarakatnya. Makin didukung oleh Astra insya Allah ke depan akan makin maju dan berdaya.

    ReplyDelete
  91. Acaranya seru dan bagus juga ya, apalagi banyak pertunjukkan kebudayaannya. Selain itu juga bermanfaat untuk masyarakat sekitar

    ReplyDelete
  92. Kampung yang inspiratif, bisa jadi percontohan untuk kecamatan lain di Makassar. Ga rugi imutan kwgiatan roadshow ini, banyak info berharga yang didapatkan

    ReplyDelete
  93. Di Surabaya juga ada kampung2 yang dibuat seru begini. Tapi masih sangat terbatas. Alangkah serunya kalau semua kampung mau seperti ini. Apalagi Surabaya kan lack of tourist destination. Sering bingung sendiri hehe

    ReplyDelete
  94. Kayaknya perlu ditengok lagi nih mbak..buat diupdate sperti apa skrg setelah sekian taun jd KBA hehehe..makasih ceritanya Mbak Niar. Seperti biasa, selalu inspiratif.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^