Haru dan Asa dari Panggung Inspirasi KerLip

Haru dan Asa dari Panggung Inspirasi KerLip - Pada bagian dua dari 3 penyanyi turun dari panggung dan menghampiri ibunda-ibunda mereka, mata saya membasah. Sebelumnya, 3 orang dari peserta Program Peningkatan Kapasitas Anak dan Remaja di Sulawesi Selatan itu menyanyikan lagu bertema kasih anak kepada ibu.

Tak saya duga mereka turun panggung dan memeluk ibu masing-masing. Membuat sebagian hadirin meleleh air matanya. Saya segera menghampiri Pak Bagus Dibyo Sumantri – Ketua KerLip (Keluarga Peduli Pendidikan) Maros yang sedang berdiri dekat meja bundar yang saya tempati bersama beberapa ibu.


Para Remaja yang Kekurangan Perhatian


“Bisa juga ya mereka menangis memeluk ibu mereka ya, Pak,” saya mengingat sebuah pernyataan yang dilontarkan Pak Bagus ketika membawakan kata sambutannya beberapa saat sebelumnya bahwa banyak di antara 54 siswa SMA/SMK di Makassar dan Maros yang jadi peserta kegiatan peningkatan kapasitas itu mengeluhkan ketidakdekatan mereka dengan orang tua.

Mereka tak punya tempat curhat untuk mencari solusi bagi masalah yang mereka alami. Sementara di sekolah mereka mendapat label negatif. Sebelumnya, mereka tak mendapatkan kesempatan untuk unjuk kemampuan dan mengasah potensi. Hingga kesempatan itu datang. Mereka menjalani proses untuk menjadi remaja yang percaya diri bahwa mereka bisa menjadi bagian dari solusi.

“Ya, itulah yang mau kita sentuh,” jawab Pak Bagus.

Saya melihat di acara Panggung Inspirasi yang mengusung tema From Zero to Hero ini, rasa cinta antara anak – ibu diupayakan dipantik oleh KerLip. Beberapa kali disampaikan ucapan HARI IBU yang baru saja berlangsung sehari sebelumnya.


Dalam hati, saya berharap semoga para ibu yang hadir menjadi lebih menyadari pentingnya menjadi sahabat bagi anak usia SMA. Anak-anak ini sedang bertransformasi, dari ZERO menjadi HERO dan kelihatannya sudah mulai percaya diri.

Sore hari, pada tanggal 23 Desember yang mendung, saya menghadiri acara puncak Program Peningkatan Kapasitas Anak dan Remaja di Sulawesi Selatan di Hotel Max One. Acara berlangsung di taman hotel. Langit berwarna kelabu sepanjang acara berlangsung. Namun syukurnya, cuaca bersahabat dengan tak membiarkan hujan turun selama acara berlangsung.

Ruang dan Kesempatan from Zero to Hero


Saya menyimak semua penampil. Setelah tahu latar belakang para remaja yang unjuk kemampuan, apresiasi saya semakin besar. Saya tahu, pasti bukanlah hal mudah bagi mereka untuk bisa menjadi bagian dari sebuah pertunjukan. Kata-kata from zero to hero mewakili keadaan para prserta. Pak Bagus menceritakan kepada saya mengenai latar belakang mereka yang tak seberuntung sebagian anak.


Sebagian dari mereka berasal dari keluarga broken home. Mereka semua memiliki masalah yang tak bisa dibilang mudah. Belitan masalah membuat orang-orang sekitar justru memberikan label bahkan stigma negatif. Di rumah dimarahi orang tua, di sekolah dimarahi guru, lalu mereka harus ke mana?

Padahal pada usia SMA ini tak layak mereka dihakimi karena mereka belum memasuki proses panjang perjuangan dalam kehidupan. Potensi baik dalam diri mereka terancam mati karena label dan stigma yang mereka peroleh. Sayang sekali jika melupakan bahwa setiap anak punya POTENSI untuk menjadi HEBAT.

Sayang sekali jika mengabaikan apa yang dikatakan oleh  Bapak Setiawan Aswad – Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel mewakili Kepala Dinas Pendidikan Sulsel:
“Bicara pendidikan karakter, adalah saham semua orang. Jangankan zero, anak negatif pun ada hero di dalam dirinya. Jadi jangan pernah under estimate.”

Masih menurut Pak Setiawan, beliau mengatakan bahwa anak-anak kita butuh ruang dan kesempatan. Ruang dan kesempatan bisa di mana saja, apakah di sekolah, keluarga, atau masyarakat.

Pak Bagus Dibyo Sumantri (Ketua KerLip Maros).
Foto diedit dari kabar.news.
Pak Setiawan Aswad – Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel 

Sayangnya tidak selalu guru-guru bisa menggali keberadaan hero dalam diri semua anak, kadang-kadang keluarga tak mampu mengangkat hero dari dalam diri anak, dan sekolah membangun benteng dengan masyarakat padahal anak berpeluang menjadi hero bagi masyarakat.

Saat pelaksanaan Panggung Inspirasi inilah salah satu ruang dan kesempatan untuk para remaja menunjukkan hero dalam diri mereka. Puncak dari program yang berlangsung selama 4 bulan ini dimulai dengan “modal” yang disebutkan oleh Pak Bagus pada sambutannya sebagai berikut:
Percaya bahwa semua anak HEBAT, setiap anak UNIK. Anak-anak BERAGAM dengan berbagai bidangnya.

Kurniati Restuningsih (Ibu Ning) – Kasubdit  Anak dan Remaja Direktorat Bindikel Kemdikbud RI dalam sambutannya, memotivasi para hero untuk memilih menjadi baik karena HIDUP ADALAH PILIHAN. “Masuk surga atau tidak adalah pilihan,” ungkapnya. Beliau juga memotivasi heroes untuk menjadi generasi perubahan.

“Jadilah GENERASI PERUBAHAN, jangan jadi generasi penerus karena kalau sekarang jelek, diteruskan jadi jelek. Harapannya, jika sekarang jelek maka dengan menjadi generasi perubahan akan menjadi bagus,” ucap Ibu Ning.

Ibu Kurniati Restuningsih – Kasubdit  Anak dan Remaja
Direktorat Bindikel Kemdikbud RI 
Haerani S Alam – Wakil Ketua 2 PKK Provinsi Sulsel

Mengingatkan peran keluarga sangat penting, Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel, Liestiary F Nurdin menyampaikan dalam sambutan tertulisnya melalui Haerani S Alam – Wakil Ketua 2 PKK Provinsi Sulsel.

Beliau menitip pesan kepada Dinas Pendidikan Sulsel untuk mengaktifkan dan mendorong paguyuban orang tua di sekolah dilaksanakan dengan baik.

Menurutnya pelibatan orang tua dalam sekolah perlu terus didorong karena peran orang tua sangat penting untuk menumbuhkan karakter anak, begitu pun pendidikan keluarga, agar terus didorong terlaksananya.



Tentang Program Peningkatan Kapasitas Anak dan Remaja di Sulawesi Selatan


Program Peningkatan Kapasitas Anak dan Remaja di Sulawesi Selatan merupakan program rintisan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang baru dilaksanakan di 3 provinsi: Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Beruntung ya 3 provinsi ini.

Di Sulawesi Selatan, program ini dilaksanakan oleh KerLip (Keluarga Peduli Pendidikan) Maros dengan mengambil peserta dari Kotamadya Makassar dan Kabupaten Maros. Dari sekian sekolah yang didekati, pada akhirnya terjaring 54 peserta setelah melalui assessment khusus.

Secara garis besar, program ini adalah training untuk remaja dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan. Kegiatan Boot Camp berlangsung selama 5 hari di PD Paud Dikmas.


Saat Boot Camp, para peserta mendapatkan materi ke-bhinneka-an, public speaking, pengenalan diri dan potensi, dukungan psikologi awal, dan lain-lain dengan konsep belajar di luar kelas dan metode games.

Usai Boot Camp, para pendamping dari KerLip sering berkumpul dengan para peserta guna mendiskusikan project sosial yang mereka laksanakan dan latihan untuk tampil di Panggung Inspirasi sembari sesekali menemani para peserta curhat.

Mengenai project sosial, para peserta diminta untuk merealisasikannya. Dua kegiatan sosial yang dilaksanakan adalah membersihkan masjid dan membagikan perlengkapan shalat dan membagi-bagikan tumbler saat Car Free Day kepada ibu-ibu, dalam rangka Hari Ibu.

Harapan dari Balik Panggung Inspirasi


Sejak sore hari, diselingi rehat untuk shalat maghrib hingga malam hari, saya menyaksikan penampilan para hero. Saya kagum dengan itikad baik pelaksanaan acara ini, para penyelenggara, para pendamping, dan para peserta.

Heroes.

Sembari menyaksikan, saya mengenang perjalanan hidup yang sudah setua ini masih mencari ruang dan kesempatan untuk mengasah kemampuan diri. Saya tidak pernah berada di panggung seperti anak-anak itu saat duduk di bangku SMA. Ruang dan kesempatan ini sungguh sebuah langkah maju bagi semua pihak yang terlibat.

Anak-anak ini beruntung, telah mampu unjuk kemampuan dalam hal story telling, menyanyi, berpuisi, taekwondo, dan nge-beat box di hadapan orang tua mereka dan para undangan. Semoga afirmasi positif selama berbulan-bulan mampu menyiagakan sosok hero dalam diri mereka dan menjadikan mereka bagian dari solusi dalam masyarakat.

Harapannya, hingga sepanjang hayat mereka tetap percaya bahwa mereka punya masa depan, berhak punya cita-cita, dan bisa menjadi orang hebat yang akan menjadi “pilar negara” seperti yang disampaikan oleh Anisa – salah satu hero yang memberikan kata sambutan di awal acara mewakili kawan-kawannya.

Kedua remaja berjilbab hitam itu turun dari panggung dan
mendekati ibunda mereka.

Ingin saya menitip asa, berangkat dari “ruang dan kesempatan” program pemerintah ini, para peserta mampu mengeksplorasi diri agar kelak “menjadi pemain, bukan sekadar penonton di negeri sendiri” pada era Indonesia Emas pada 2030 – 2045 kelak seperti yang dikatakan oleh Pak Setiawan.

Namun saya membenarkan apa yang dikatakan Ibu Ning, bahwa “program ini merupakan stimulan” yang diharapkan dapat diteruskan oleh daerah. Pun berharap sama seperti Pak Bagus agar “ada penguatan lagi dari Dinas Pendidikan Sulsel dan Kemdikbud” agar apa yang sudah “ditanam” ini tetap ada follow up-nya, tidak ditinggalkan begitu saja mengingat kelabilan masih bisa melanda usia remaja.

Foto bersama. Sumber: KerLip.

Makassar, 28 Desember 2019



Baca juga:

Catatan dari kegiatan KerLip yang lain:





Share :

20 Komentar di "Haru dan Asa dari Panggung Inspirasi KerLip"

  1. Semoga semakin banyak kegiatan positif yg bisa mengakomodir minat bakat remaja termasuk menampung curhat mereka seperti kerlip

    ReplyDelete
  2. Jadilah generasi perubahan yang merubah keterpurukkan dan birokrasi yang berbelit belit di negara ini

    ReplyDelete
  3. Ulalaaaa, ini kegiatan yg luar biasaaaa
    KERLIP bisa jadi sarana untuk memotivasi generasi muda juga yaaa

    ReplyDelete
  4. Jadi generasi agent of change yang bisa memberikan kontribusi Untuk Indonesia

    ReplyDelete
  5. Anak remaja butuh tempat untuk mengadu atau curhat dengan demikian mereka merasa ada yang memperhatikan dan menyayangi ya. Seorang ibu haru sbisa menjadi sahabat anaknya aku harus belajar seperti ini juga nih

    ReplyDelete
  6. Yups anak-anak itu semua hebat karena memiliki ke pintaran masing-masing ya. Di usia mereka yang saat ini juga butuh banget peran orang tua.

    ReplyDelete
  7. Semoga selalu dilakukan penguatan yaa kak yang dilakukan oleh dinas ya kak untuk para generasi muda. Kerenn ada acara begini..

    ReplyDelete
  8. Bagus nih mbak acaranya. Harusnya kegiatan kayak gini diperbanyak dan meluas ke banyak daerah

    ReplyDelete
  9. Wah seru sekali nih Mbak pasti acaranya yang sedang berlangsung itu

    ReplyDelete
  10. Banyak banget nih ya Mbak acara yang sedang berlangsung ini. Keren

    ReplyDelete
  11. Orangtua itu memang mempunyai peran yang sangat penting nih ya Mbak

    ReplyDelete
  12. Wah setuju banget nih buat anak muda sebaiknya menjadi generasi perubahan

    ReplyDelete
  13. Wah terima kasih nih Mbak atas informasinya mengenai keseruan acaranya

    ReplyDelete
  14. Bener banget anak2 perlu ruang dan kesempatan. Paling mantep memang temen2 di di sekolah, dan masyarakat

    ReplyDelete
  15. Terharu banget ya mba menyaksikan anak-anak seusia SMA ini, yang rata-rata mendapat label negatif gitu trus di acara ini bisa pelukan dengan ibunya. Hati ibu mana yang tidak tergetar kalau melihat ini.

    ReplyDelete
  16. kereeen bangeet mba..aku juga suka ikuta acara seperti ini karena banyak manfaat yang kita dapatkan yaaa

    ReplyDelete
  17. Usia remaja emang masa yang riskan yah mbak,
    Kadang sulit dimengerti walaupun kita juga dulu pernah remaja hahaha. Anak aku udah beranjak remaja dan harus banyak didengar curhatnya

    Keren sekali acaranya mbak, semoga acara seperti ini sering2 diadakan yah!

    ReplyDelete
  18. remaja emang luar biasa ya jika ada wadah untuk menyalurkan semua potensi mereka yang bisa digali lebih lanjut

    ReplyDelete
  19. Semoga makin banyak kegiatan-kegiatan seperti ini diadakan di daerah lain, agar terjalin keakraban antara anak dan ortu, terutama ibu.

    Sebagai ibu yang memiliki 4 orang anak,saya merasa betapa pentingnya mendekatkan diri kepada anak-anak.
    Apalagi bagi anak yang mulai beranjak remaja menuju dewasa, yang sudah memiliki lingkungan pergaulan sendiri. Jika ikatan batin antara anak dan ibu longgar, maka sudah pasti mereka akan mencari penguatan di luar.

    Nice share 👍💕

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^