Belajar Seru di Public Speaking Mastery Workshop

Dulu tak pernah menyangka di kemudian hari saya bisa tertarik belajar Public Speaking. Saya sebenarnya sosok yang sangat introvert yang sampai sekarang pun tidak nyaman bertatapan mata dengan orang yang baru dikenal. Saya sering kali cenderung menghindari percakapan langsung, ketimbang menghadapinya.

Jika harus berbicara di depan sekelompok orang saja dan tiba-tiba menyadari semua mata sedang tertuju ke arah saya, rasanya ingin cepat-cepat saja berhenti bicara. Namun itu semua sebagian besarnya telah menjadi masa lalu. Saya mulai menikmati berbagi dengan orang lain secara verbal walaupun masih ada sedikit hambatan dalam diri saya.

Kursus Public Speaking di Makassar

Ketika tiba giliran saya menceritakan apa saja hambatan saya dalam berbicara di depan banyak orang, hal ini menjadi salah satu poin yang saya kemukakan. Mentor yang juga founder dan CEO Ispeak Indonesia – Iskandar bersama 10 peserta lainnya mendengarkan sejumlah permasalahan yang saya kemukakan.

Dua masalah lain yang saya kemukakan tidak lagi menjadi masalah besar karena saya berusaha mengatasinya dengan sadar setelah mengikuti kelas Public Speaking bagi para fasilitator Gapura Digital dan Womenwill yang berlangsung pada bulan Ramadan lalu.

Kursus Public Speaking di Makassar
Semua harus praktik beberapa kali

Waktu itu Iskandar yang juga menjadi fasilitator Gapura Digital menjadi pemateri yang membantu memecahkan masalah kami. Saat itu saya mengemukakan masalah saya yang selalu saja stuck di satu spot.

Stuck di satu posisi” ini saya laporkan sebagai masalah yang sedang dalam proses pembenahan di kelas Public Speaking Mastery ini. Selain itu, ada satu lagi yang saya laporkan sedang berproses dalam perbaikan, yaitu pengucapan pillar word “Eeeee” (E pepet) ketika bingung memilih kata yang hendak diucapkan.

Kursus Public Speaking di Makassar
Game. Foto: ISpeak Indonesia.

Dalam Public Speaking Mastery Batch 24 ini, para peserta belajar sembari praktik satu per satu dan melakukan simulasi melalui game. Tiap orang punya masalah dalam public speaking yang bisa berbeda dan bisa saja sama. Masalah-masalah itulah yang coba diatasi dalam pelatihan ini.

GROGI ternyata menjadi masalah yang dihadapi semua peserta. Rasanya tak percaya jika bapak dan ibu dosen yang sudah sangat terbiasa berbicara di depan mahasiswa bisa saja merasa grogi pada situasi dan kondisi yang khusus. Mengetahui ini, membuat saya merasa lebih percaya diri dengan menganggap GROGI itu wajar dan manusiawi.

Kursus Public Speaking di Makassar

Jadi, GROGI itu sejatinya perlu diatasi bukannya dihindari sehingga membuat kita menjauhi kesempatan berbicara di depan banyak orang. Saya melatih dengan sadar kemampuan berbicara saya sejak mahasiswa – tahun 90-an dengan aktif pada kegiatan kemahasiswaan dan menjadi pemateri pada Program Pengembangan Diri.

Saya rasakan, bukanlah hal yang mudah bagi saya mengatasi grogi dan kawan-kawannya karena hambatan dari dalam diri saya sangat besar menguasai diri. Meskipun hingga sekarang saya sudah berkali-kali membawakan materi, hambatan dari dalam diri masih saja terasa.

Kelas yang santai.

Lama-kelamaan, hambatan yang pada mulanya terlihat seperti gunung, sekarang sudah sangat jauh mengecil. Dengan penuh kesadaran saya mencoba mengatasi masalah-masalah lain dengan memperbaiki diri pada setiap kesempatan.

Sudah tiga kelas Pak Mentor Iskandar saya ikuti. Pertama kali, bertepatan dengan penyelenggaraan workshop Batch 1, saya hadiri di DiLo (tahun 2016) . Kedua kali, saya ikuti kelas training untuk para fasilitator Gapura Digital dan Womenwill beberapa bulan lalu.

Perubahan yang saya rasakan setelah
kelas kedua sangat signifikan karena
langsung saya terapkan secara sadar
untuk mengoreksi kekurangan saat
membawakan materi Media Sosial Bagi Usaha Anda
pada tanggal 7 Juli lalu.

Saat memberikan materi itu saya merasa lebih nyaman karena sudah lebih luwes bergerak di depan peserta. Saya mencoba saran Pak Mentor dengan bergerak 1 – 2 langkah ke kiri dan ke kanan. Tak berapa lama, saya bergerak dari ujung kiri ke ujung kanan, kembali ke ujung kiri, lalu ke ujung kanan sembari menatap lekat peserta yang antusias.

Ketika para peserta yang lain masih sibuk merancang konsep presentasi untuk tugas
yang diberikan, saya mencari kopi. Mumpung pak guru lagi berada di luar ruangan 😁

Saya lalu mencoba bergerak ke bagian belakang ruangan. Mulanya agak berat namun saya memaksa diri. Tak lama kemudian saya sudah merasa ringan bergerak ke seantero ruangan. Yeah, memang benar ya, “jam terbang” itu ,sangat berpengaruh. Seperti pun dengan menulis, berbicara di depan banyak orang juga sebuah keterampilan!

Masalah lain yang saya benahi dengan sadar saat itu adalah pengucapan “Eee” yang kata Pak Mentor lebih baik dihilangkan. Kata beliau, lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang tak bermakna.

Praktik, praktik, praktik. Foto: ISpeak Indonesia.

Sejujurnya ada beberapa hal lagi yang sedang dalam proses perbaikan dalam ber-public speaking secara sadar saya lakukan. Mengikuti kelas seperti ini sangat membantu pengembangan diri, selain PRAKTIK nyata tentunya.

Dari kelas ini, pengalaman mengesankan saya dapatkan karena segala permasalahan saya mendapatkan solusi dari Pak Mentor Iskandar. Saya pun belajar dari permasalahan teman-teman di kelas dan mencatat solusi yang ditawarkan.

Foto keluarga terbaru saya. 😍

Banyak hal yang saya catat dan saya rekam baik-baik di benak saya. Dua di antaranya adalah: PREPARATION (persiapan) mutlak adanya. Didadak sekali pun, usahakan mempersiapkan diri dalam waktu singkat.

Yang kedua, tampil CONFIDENCE pun mutlak adanya. Bagaimana mungkin kita berharap orang percaya pada kita kalau kitanya sendiri tak percaya diri?

Makassar, 18 Juli 2019

Ispeak Indonesia | https://ispeakindonesia.id, selain menyelenggarakan training dalam bidang Public Speaking juga menyelenggarakan training dalam bidang Leadership. Training yang diselenggarakan bisa secara public dan private. Hubungi WA 082347908518.

Baca juga catatan saya pada kelas-kelas lainnya:



Share :

4 Komentar di "Belajar Seru di Public Speaking Mastery Workshop"

  1. Saya langsung tersadar dan berpikir, berapa banyak ya saya tanpa sadar menyebut eeee saat berbicara di depan umum? Rasanya jadi kepengen ikutan kelas Public Speaking

    ReplyDelete
  2. asyik ya seru acaranya, memang gak gampang yg jd pembicara, apalagi kalau grogi apa yg diotak suka jadi lupa

    ReplyDelete
  3. Sering banget nih menemukan orang yang bicara di depan umum dengan tambahan eee, malah kadang2 saya suka iseng ngitungin berapa kali orang itu bilang e saat bicara. Termasuk saya juga mungkin gak sadar suka bilang ee saat bicara. Memang kedengaranya mengganggu banget.

    Nah, dengan ikut workshop public speaking seperti ini pastinya kita bisa dilatih untuk bicara dengan baik tanpa menyertakan eee ya kak. Selain itu juga bisa bikin kita jadi lebih mantap bicara di depan umum.

    ReplyDelete
  4. Saya pun salah satu orang yang suka grogi berbicara depan umum. Hal ini karena trauma masa lalu yang membuat saya malas ngomong di depan orang. Sampai saya menyadari sendiri bahwa publik speaking itu perlu 🙈 masalah grogi memang agak susah diatasi dan masih strugle demgan hal ini tapi alhamdulillahh dengan latihan lagi dan lagi sudah lumayan mendingan percaya dirinya 😊

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^