5 Hal Tentang Lomba Bercerita Tingkat SD/MI yang Perlu Anda Tahu

Tak terasa Lomba Bercerita Tingkat SD/MI Sekota Makassar kembali digelar pada tahun 2018 ini pada tanggal 17 – 18 April. Seperti biasa, penyelenggaranya adalah Perpustakaan Kota Makassar. Lomba ini menjadi ajang tahunan Perpustakaan Kota dan nantinya pemenangnya akan terus diseleksi di tingkat provinsi, lalu tingkat nasional.


Athifah ikut lomba ini tahun lalu. Tahun ini ikut lagi, setelah berkali-kali saya tanyakan apakah benar dia ingin berlomba dan bisa sungguh-sungguh berlatih. Lomba bercerita ini diikuti oleh banyak sekolah yang setiap tahun mengirim utusan, seperti SD Katolik Rajawali, SDN Unggulan Monginsidi 1, dan SDI Galangan Kapal IV.

Sepertinya semua peserta lomba bercerita diantar oleh guru pendamping dari sekolah mereka masing-masing, termasuk pelatih yang sudah paham benar cara bercerita yang baik, kecuali putri saya. Untuk mengikuti lomba ini, saya dan pak suami yang mengurus mulai dari mengambil surat keterangan dari sekolah yang ditandatangani oleh guru dan kepala sekolah, mengambil dan mengisi formulir, mencarikannya cerita, melatihnya, hingga mengantarkan dan mendampinginya selama dua hari berturut-turut.

Untungnya saya bergabung dengan grup Rumah Dongeng yang didirikan oleh Kak Heru – pendongeng andal di kota ini jadi saya tahu informasinya saat Pak Tulus yang sehari-harinya sebagai staf di Perpustakaan Kota Makassar share pengumuman di grup.

Mengikuti lomba ini, harus paham prosedurnya, mulai dari bahwa peserta lomba harus merupakan utusan sekolah, dibuktikan dengan surat pengantar yang ditandatangani oleh kepala sekolah dan guru sekolah yang bersangkutan. Kemudian, ada beberapa hal yang harus diketahui. Ini yang akan saya bahas pada tulisan ini. Apa saja itu? Nah ini dia, hal-hal yang perlu diketahui untuk mengikuti lomba bercerita:

1. Hadir pada technical meeting Lomba Bercerita Tingkat SD/MI.



Kapan dan di mana berlangsungnya technical meeting, tertera pada flyer resmi yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Kota Makassar. Dua tahun ini, technical meeting diselenggarakan di gedung Penerbit Erlangga di jalan Hertasning Makassar. Pada technical meeting dibahas hal-hal teknis, seputar apa yang boleh/harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan selama mengikuti lomba dan hal-hal lain menyangkut lomba bercerita. Pada saat technical meeting diadakan pengambilan nomor undian peserta audisi Lomba Bercerita yang sudah mendaftar. Peserta sudah menyerahkan surat keterangan dari sekolah yang bersangkutan. Selain itu, setap peserta akan mendapatkan foto kopian Pedoman Penyelenggaraan Lomba Bercerita Tingkat SD/MI. Pedoman penyelenggaran lomba ini bisa saja berbeda tiap tahunnya, tergantung penyelenggara. Untuk tahun ini, yang bisa saya share kali ini mengenai pemilihan pemenang tingkat daerah/kota adalah:

2. Persyaratan peserta Lomba Bercerita Tingkat SD/MI.


Peserta adalah siswa/siswi kelas 5 SD/MI negeri/swasta dalam lingkup kota (atau kabupaten tertentu) yang memiliki perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik (minimal 2 tahun terakhir). Peserta harus memiliki pengalaman membaca yang baik dan sekurang-kurangnya telah membaca 5 buah buku dalam 2 tahun terakhir (usahakan hafal buku apa saja judulnya dan bercerita tentang apa).

3. Materi lomba bercerita.


Pahami baik-baik bagian ini. Tiap tahun bisa saja ada perbedaannya. Untuk tahun 2018 ini materinya harus cerita rakyat bermuatan lokal yang mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan, atau legenda. Tidak boleh berupa fabel (dongeng binatang). Untuk peserta di lingkup kota Makassar, ceritanya boleh berasal dari Makassar atau dari daerah lain di Sulawesi Selatan. Bukunya berasal dari perpustakaan sekolah atau Perpustakaan Umum Kota Makassar. Kalau punya buku yang berasal dari perpustakaan pribadi, boleh ditanyakan dulu saat technical meeting, boleh atau tidaknya.

Oya, perhatikan baik-baik konten cerita yang disampaikan, ya. Edit dan minimalisirlah unsur kekerasan, pembunuhan, perebutan kekuasaan, percintaan, romantisme, dan perselingkuhan tanpa mengurangi ataupun mengubah esensi cerita pada buku tersebut. Isi cerita dapat membangun pendidikan karakter seperti nasionalisme, sikap jujur, sikap religious, sikap peduli lingkungan, dan sebagainya.

4. Komponen penilaian lomba bercerita.




Penguasaan materi.

Peserta menguasai dan menghayati cerita, mampu berimprovisasi, serta mampu menyesuaikan fantasi dan imajinasi dalam berintegrasi dengan materi cerita yang dibawakan.

Teknik bercerita.

 Peserta mampu bercerita dengan memperhatikan: volume suara, artikulasi, diksi, tempo/kecepatan, serta proyeksi dan penguasaan panggung.

Kemampuan peserta.

Peserta mampu mendayagunakan seluruh potensi dirinya dengan memadukan ketiga unsur penilaian di atas secara kreatif, inovatif, dan efektif. Plus mampu menjawab pertanyaan juri yang bersumber dari judul buku yang pernah dibaca peserta dan menyangkut pemahaman akan cerita yang dibawakan.

Penampilan peserta.

Penekanannya lebih kepada saat bercerita di atas panggung. Apakah peserta tampil santai/wajar, penuh percaya diri, meyakinkan, dan mantap. Property yang digunakan tidak dinilai terpisah. Penilaiannya masuk dalam “penguasaan materi”. Jangan sampai property justru mengganggu konsentrasi anak.

5. Teknik pementasan dan penilaian.




Nomor undian yang diambil saat technical meeting dipergunakan terus hingga grand final. Ada dua penampilan, audisi dan grand final. Baru-baru ini, sekira 100 peserta diaudisi oleh tim juri untuk menyaring sebanyak 10 peserta ke tahap grand final. Yang menang di grand final-lah yang akan mewakili Kota Makassar ke Lomba Bercerita Tingkat SD/MI Provinsi Sulawesi Selatan, dan seterusnya hingga tingkat nasional. Perhatikan alokasi waku yang harus disiapkan untuk bercerita: 10 menit untuk audisi dan 15 menit untuk grand final. Akan ada tiga macam lampu yang menjadi penanda kapan pencerita harus mengakhiri ceritanya. Penting bagi peserta untuk menyiapkan dirinya dalam memotong cerita yang tak selesai dibawakan saat audisi. Nah, seluruh peserta dan pendamping harus hadir saat technical meeting untuk mendengarkan uraian lengkapnya.

***

Informasi lomba bercerita ini bisa diperoleh masyarakat umum di dunia maya, melalui akun Facebook Dinas Perpustakaan Makassar (https://web.facebook.com/pustaka.makassar.3), ya. Jumlah peserta setiap sekolah maksimal sampai 2 orang. Lomba ini GRATIS dan hendaknya ada guru/pendamping yang mendampingi.

Juri lomba bercerita
Menariknya, saya melihat banyak sekali talenta pencerita yang baik di antara peserta. Sudah banyak sekolah yang serius mengikutkan siswanya berlomba hingga mereka belajar serius pada pencerita dewasa yang sudah cukup banyak jumlahnya di kota ini. Berdasarkan obrolan saya dengan Kak Heru, saya mendapatkan informasi bahwa beberapa pencerita/pendongeng ngetop di kota Makassar membina lebih dari satu peserta lomba bercerita. Keren, ya.

Makassar, 24 April 2018

Tunggu kelanjutan cerita saya mengenai jalannya lomba bercerita ini, yaa

#Update 1 Mei 2018.
Kelanjutan ceritanya bisa disimak di:




Share :

14 Komentar di "5 Hal Tentang Lomba Bercerita Tingkat SD/MI yang Perlu Anda Tahu"

  1. keren acaranya, Mbak. Semoga anak-anak senang mengikutinya. Bukan untuk menang atau kalah, tapi pengalamannya lebih berharga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Mbak, pengalaman dari berlomba lebih berharga daripada hasilnya :)

      Delete
  2. Lomba untuk tingkat SD dan MI, seharusnya dongeng atau fabel diperbolehkan. Karena hal itu justru lebih manarik buat anak-anak. Imajinasinya akan lebih berkembang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentunya juri punya pertimbangan yang baik, Mas Djangkaru dalam penetapan ketentuannya. Lagi pula kalau sifatnya fabel, kita sulit membedakan mana bagian sejarah dan mana yang murni fiksi.

      Delete
  3. Kalau ada lomba seperti ini, saya sudah seringkali kasih motivasi dan stimulasi anak anak dampingan buat ikutan, tapi gak pernah ada yg berani ikutan. Gak pede tampil depan umum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar, Mbak. Kalau sudah ikut, mereka sudah punya pengalaman lebih dibandingkan anak lain yang tidak ikut, dan nantinya akan jadi pelajaran berharga buat mereka.

      Delete
  4. wah kegiatan ini sangat bermanfaat banyak melatih anak dalam banyak hal ya mbak, ih jd mau juga bikin lomba spt ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk, Mbak Tira, buat anak-anak dampingannya. Biar bisa wakili sekolah mereka ikut tingkat kabupaten/kota lalu tingkat provinsi di sana :)

      Delete
  5. Whuaa seru ya mba, bisa melatih keprcayaan diri anak nih...

    ReplyDelete
  6. Icha anakku ikut lomba ini juga tapi belum dapat kesempatan menang tapi bagus untuk melatih rasa percaya dirinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, benar sekali. Mereka berlatih untuk tampil percaya diri

      Delete
  7. Memang perlu membiasakan anak-anak senang bercerita. Di wilayah tempat tinggal anak bunda di Cuputat ada Kampung Dongeng, di mana anak-anak bisa mendengar, melihat cara mendongeng atau bercerita yang baik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Bunda. Mereka nanti akan menjadi mudah mengemukakan isi pikiran dan isi hati dengan baik. Semoga :)

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^