Blogging on 2020: What’s Next?

Blogging on 2020: What’s Next? - Tak terasa, tahun kabisat berikutnya sudah di depan mata: 2020. Lalu saya baru ingat kalau kami belum punya kalender tahun 2020 di rumah. Sekian tahun lalu biasanya ada pertanyaan mengenai kalender jelang pergantian tahun dari Pak Haryadi Tuwo – bapak tua yang biasa jadi imam shalat fardhu di masjid dekat rumah.

Kalender yang beliau maksud adalah kalender hijriyah yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah. Selain kalender masehi, kami juga mengupayakan ada kalender gabungan hijriyah dan masehi untuk di kamar.

Eh, bukan bertanya sih tepatnya. Hanya satu kali suami saya meminta beliau menyimpankan satu kalender hijriyah, setelah itu setiap tahun beliau menyimpankannya dengan suka rela dan mengabarkan bahwa ada kalender untuk kami disimpankan olehnya pada tahun-tahun berikutnya.


Namun sejak tahun 2019, tak ada lagi pertanyaan itu karena Pak Haryadi sudah berpulang tahun 2018 lalu. Pak Haryadinya sudah tak ada tetapi ingatan tentang kalender menjelang pergantian tahun masih melekat, bersama dengan ingatan tentang berdirinya Kelompok Bermain/TK Babul Jannah.

Target dan Konsistensi Menulis


Di penghujung tahun ini saya tak hendak menulis tentang resolusi di tahun mendatang. Saya ingin mempertahankan saja apa yang sudah saya pernah kerjakan dan berbuah kebaikan di tahun-tahun lalu.

Target menulis sebanyak 15 tulisan per bulan (tapi tidak ngoyo) di blog ini masih akan terus saya upayakan untuk berbagai alasan.

Alasan pertama adalah karena saya ingin berbagi hal-hal baik melalui tulisan. Hal baik di sini, minimal berupa kenangan yang akan saya tinggalkan kepada anak-cucu. Contohnya tulisan-tulisan tentang jasa Pak Haryadi bagi warga dan TK Babul Jannah yang didirikannya bersama almarhumah istrinya.

Hal baik kedua adalah, untuk menjaga kelangsungan “napas” blog ini harus ada KONSISTENSI yang dijaga nyalanya.

Penetapan target membantu konsistensi terlaksana. Dengan upaya ini, saya perhatikan lalu-lintas pengunjung blog ini terjaga selama saya berusaha konsisten mengisinya.


Alasan ketiga, kemampuan menulis saya harus terus diasah dan yang paling pas buat saya adalah melalui ngeblog. Terasa sekali kalau macet menulis selama sebulan saja – no, jangankan sebulan, sepekan saja tak menulis maka jemari tangan dan otak terasa kaku dan menolak bekerja sama menguntai kata menjadi tulisan.

Alasan terakhir, konsistensi bisa mendatangkan kejutan-kejutan manis. Terkadang ada undangan atau ajakan yang mendatangkan berkah jejaring dan rupiah karena yang mengundang/mengajak itu tahu saya masih menulis/ngeblog.

Perlunya Mengasah Keterampilan Menulis


Bagi penulis memang sebaiknya menerapkan upaya “tiada hari tanpa menulis”, meskipun sekadar menulis komentar atau status panjang. Bukan asal menulis, ya – maksud saya adalah menulis yang bermakna. Supaya jemari dan otaknya tidak kaku.

Menulis itu keterampilan yang harus senantiasa diasah, bukannya kemampuan yang bisa disimpan saja seenaknya lalu digunakan kapan-kapan. Bukan seperti itu.


Menulis bukan sekadar pekerjaan yang ternyata bisa menghasilkan uang. Lebih daripada itu, menulis merupakan pekerjaan hati yang lebih sering dituntut untuk tidak ngoyo meminta imbalan. Menulis itu menghasilkan lebih dari sekadar materi.

Ada kepuasan batin setelah menulis, sesekali pertambahan jejaring pertemanan. Kedua hal ini lebih dari sekadar materi. Kecuali kalau Anda mementingkan materi, kedua hal ini tak ada artinya bagi Anda.

Yang paling besar dampaknya adalah menulis bisa menjadi amal jariyah dengan konsekuensinya: “TIDAK BOLEH SALAH”. Mengapa? Karena kalau ada yang salah dan berdampak negatif, alih-alih AMAL JARIYAH yang dihasilkan, risikonya malah DOSA JARIYAH. Ngeriiii.

Dalam dunia menulis dan blogging, pencapaian bukanlah sekadar menang lomba, atau tulisan dimuat di media cetak/buku, atau mendapatkan job banyak dengan bayaran tinggi. Yang paling susah adalah bagaimana bertahan dengan konsistensi dan menghasilkan karya yang “bernilai”.

Bernilai di sini maksudnya adalah tulisan yang dibuat berisi nilai-nilai kebaikan yang bermanfaat bagi orang lain. Nilai atau value, bisa saja berbeda bagi setiap orang. Value yang saya anggap penting, belum tentu penting bagi Anda. Itu menurut saya, bagaimana menurut Anda?

Makassar, 31 Desember 2019

Baca juga:



Share :

38 Komentar di "Blogging on 2020: What’s Next?"

  1. Target yang wow banget Bun. 15 tulisan sebulan. Aku sukses sampai 3 sebulan saja sekarang sudah alhamdulillah. Sejak sibuk urus urus rumah dan bayi malah menurun kuantitasnya. Tapi setuju, kalo kemampuan menulis memanglah harus selalu diasah. Jadi, semoga Bunda makin sukses di tahun depan. Semangat juga buatku, biar makin rajin ngurusin blog, medsos, dan beberapa target menulis lainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gpp menurutku Cha, kan bisa nyetatus atau post IG.hehe.

      Delete
  2. Semoga di tahun 2020 saya juga bisa terus konsisten dalam menulis. Dan menaikkan DA pada blog saya. Amin

    ReplyDelete
  3. Ah ia, sya tidak pernah menetapkan target berapa banyak yg harus saya tulis. Padahal banyak cerita yang ingin share, paling tidak tentang sesuatu yang sy bisa ceritakan kepada anak cucu melalui blog

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh dicoba, tetapkan target sekemampuan Yhanty.aaaaaaa

      Delete
  4. Wow target menulis 15 artikel dalam sebulan itu keren mba. Saya yang newbie pun masih berusah konsisten nih untuk nulis secara aku lebih suka nulis blog pake laptop. Perlu juga nih belajar dan melatih nulis pake smartphone jd bisa stay on. Tapi, tetep sih buat saya kualitas harus tetap dijaga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga nyamannya pake laptop, Mbak. Gantian sama anak-anak hehe. Asyik lho kalo bisa pake HP. Kalo saya, ndak nyaman pake HP, typo melulu hahaha.

      Delete
  5. Idem deh. Maunya semua lebih baik n sukses. Dah moga terlaksana semua targetnya , amiin

    ReplyDelete
  6. Semoga di tahun 2020 aku pun bisa lebih konsisten dalam menulis, baik buku maupun blog. Menulis mungkin semua orang pun bisa. Tapi menjaga konsistensinya ini yang jadi tantangan besar. Ada saja alasan yang menyebabkan aku menunda-nunda menulis bahkan bisa sampai berminggu-minggu. Tahun 2020 harus lebih baik lagi. Bismillah ...

    ReplyDelete
  7. konsisten dan upgrade ilmu seputar menulis dan teman2nya itu penting buat saya. Bismillah semoga tahun 2020 ini makin cemerlang yaaa mbak. aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga kita semua konsisten dan semakin baik,.yaa.

      Delete
  8. Wah 2 tulisan Per hari?
    Bisa juga nih, ikutan ah
    Semoga bisa konsisten ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan, Ambu.
      Rata² 1 tulisan per 2 hari hehe.

      Delete
  9. Semangaaat, Mbak. Semoga 15 tulisan dalam satu bulan dapat tercapai, ya. Saya pun rasanya harus terus belajar mengenai konsistensi.

    ReplyDelete
  10. Suka dengan semangatnya Niar dalam menulis. Saya ketinggalan jauh, masih suka moody, hiks.

    Jadi terpicu juga. Setidaknya setiap pekan bisa ngisi blog. Insyaa Allah ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepekan satu tulisan pun bagus Kak, asalkan konsisten. :)

      Delete
  11. Salut dengan semangat dan konsisten kak Niar dalam menulis. Semoga bisa menular di saya juga nih. Setidaknya semoga di 2020 bisa lebih rajin isi blog. Kalau saya tahun lalu targetnya minimal nulis 2 postingan/pekan tapi masih belum tercapai meskipun jumlah postingan di tahun kemarin melebih target.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setidaknya sudah mencoba menetapkan dan memenuhi target. Setelah itu coba untuk konsisten
      :)

      Delete
  12. Mak Niar, really loooveee postingan ini bangettt!
    Iya juga yaa, nulis itu kudu diasah terus menerus
    Jangan cepat puas juga yaaa
    Tapi ya kudu bersyukur dgn segala berkah yg ALLAH berikan
    SEMANGAAATTT!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, mari terus mengasah golok eh kemampuan kita..:)

      Delete
  13. Semoga targetnya tercapai ya, Mbk. Memang semua harus diasah biar makin cetar membahana hehe... aku juga pengen fokus nulis lagi setelah wara-wiri menemani Faris fisioterapinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga dengan semakin baiknya Faris, Mbak Naqi bisa makin fokus ya. Aamiin.

      Delete
  14. Target saya kurang lebih sama dg Mbak Niar konsisten nulis minimal 15artikel perbulan dalam ngeblog. Sebenarnya targetbini sudah saya lakukan dari Agustus, alhandulillah hanya bulam November yang 12 tulisab, lolos 16tulisan perbulan.
    Inginnya semua pengalaman yang berharga buat saya, saya tuangkan dalam tulisan siapa tau bisa berharga buat teman lain.

    Tapi, aslinya banyak target lain (ga bernai blg resolusi) di 2020 ini. Mau saya bikin table; pribadi, pernikahan, ibadah, pendidikan anak, usaha, ngeblog maunya ssya breakdown target2 di setiap aspek tsb.

    Nah, tulisan Mbak Niar ingetin saya buat bikin table-nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah .. Keren sekali rencananya, Mbak Nila. Semoga kesampaian dan di-posting di blog seperti apa tabelnya.

      Delete
  15. Saya sih berniat one day one post di tahun 2020, biar blognya jadi lebih update. Pengennyaaaa.. tapi pengen sajalah, gak perlu dibuat jadi postingan. Khawatirnya gak terwujud seperti tahun lalu. Wkwkwkwkw.

    Mana tanggal 1 Januari ini saja sudah ada hal epic yang terjadi..iya ituuu yang sa whatsapp ki' wkwkwk

    ReplyDelete
  16. Waaah, 15 tulisan setiap bulan? Dulu bagiku, ini mah, gampil! Etapi makin kesini, kok kayak lupa aku punya blog. Haha. Thanks untuk tulisan ini, Niar. Konsistensi Niar untuk terus menghasilkan minimal 15 tulisan ini, turut memacu aku untuk kembali berbagi inspirasi lewat tulisan. Yes, kenapa tidak? Pasti bisa, deh, ya? *memotivasi diri sendiri di kolom komentar Niar. Hihi.

    Semoga alm. Pak Haryati diberi cahaya terang dan nikmat di alam kuburnya, ya, Niar. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti bisa deh kalo Kak Al mah. Pengalamannya bergudang-gudang. Pasti bisa jadi banyak tulisan..:)

      Delete
  17. saya malah baru punya kalender cina dari toko benang di samping rumah saya, yang gede gede itu hehe

    wah barokah sekali tulisannya mbak. saya sepakat bahwa menulis adalah pekerjaan hati yg harus dibawa happy..

    target menulis aku pengen ODOP, baik di blog pribadi, Kompasiana, maupun di portal lain


    semoga tetap konsisten ya mbak
    semangattt

    ReplyDelete
  18. Berasa banget mba, kalo kelamaan ga nulis, memang jd susah merangkai kata2. Utk blog saat ini aku memang blm bisa update terlalu sering,Krn kerja. Tp ga pengen juga nulis keseringan, Krn takut interaksi Ama pembaca jd keteteran.

    Untuk ngimbangi supaya ga kelamaan vakum, aku ttp nulis caption di IG, supaya kata dan jari ga kaku :D. Setidaknya kalo IG kan LBH gampang utk diupdate , walo blm bisa setiap hari wkwkwkw.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya jadi teringatkan dengan komentar Mbak Fanny ini.
      Saya sudah kesulitan membalas semua komen. Apalagi kalo pake HP kayak gini lama membalas satu per satu krn typo mulu :D

      Tapi mau coba ah lbh rajin balasin komen. Thanks, Mbak. :)

      Delete
  19. Tulisannya santai tapi sarat nilai banget mbak.
    Sukaa bacanya.
    Terima kasih sudah diingatkan untuk punya gial dalam menulis maupun ngeblog
    Yess mbak, menjaga konsisten itu ... Berat pisann euy.

    ReplyDelete
  20. wah kalau mbak niar sih pastinya top deh, semoga tetap menginspirasi lewat tulisan2 ringan tapi isinya bagus

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^