Ketika menjadi fasilitator Womenwill – sebuah program
pelatihan digital marketing untuk perempuan pelaku UMKM, blog menjadi
salah satu bagian yang dibahas. Meskipun tidak terlalu dalam sebagaimana
bahasan pemasaran digital untuk media sosial, dimasukkannya blog berarti diakui
punya andil membantu pemasaran brand atau produk UMKM secara daring
(dalam jaringan).
Menurut saya yang ngeblog sejak 2006 dan bekerja sama
dengan berbagai brand dan produk termasuk UMKM sejak 2011, ada 7 alasan perlunya pelaku UMKM bekerja sama dengan blogger, yaitu sebagai
berikut:
- Tulisan blog marketing mudah diakses, gratis pula. Mudah
membagikan kembali link tulisan yang sudah dihasilkan di media sosial pebisnis
UMKM.
- Bloger pada umumnya menulis secara soft selling dalam bentuk story telling yang asyik
dibaca karena dibuat berdasarkan pengalaman pribadi setelah memakai produk atau
jasa yang dihasilkan oleh UMKM bersangkutan.
- Banyak blogger memiliki kemampuan copy writing dalam menulis konten pemasaran yang enak
dibaca. Tinggal sampaikan apa yang ingin ditonjolkan, biasanya bloger sudah
bisa menuliskannya dengan cukup baik.
- Banyak blogger memiliki kemampuan dasar SEO (Search
Engine Optimization) yang memadai dalam membuat tulisan yang memuat kata
kunci terkait brand atau usaha yang dipromosikan. Dengan demikian
tulisan yang dibuat dengan mudah ditemukan pencarian Google.
Tarra Smart, salah satu startup yang pernah
saya tulis. - Kalaupun tulisan yang dibuat tidak memuat kaidah SEO,
tulisan itu tetap terpasang di internet dalam waktu lama, bahkan abadi, selama server-nya
masih ada atau selama domain/hosting blog masih ada. Berbeda jika
pelaku usaha beriklan di media cetak, televisi atau radio yang hanya terpasang
dalam jangka waktu sebentar.
- Banyak bloger yang membagikan kembali tulisannya di media
sosial (Facebook, Twitter, Instagram, atau LinkedIn) dan di aplikasi chatting
lain (semisal Whatsapp) tanpa diminta. Dengan demikian, seperti dapat bonus social media
marketing karena usaha atau produk pebisnis UMKM tidak hanya
dipromosikan di blog. Potensi penyebarannya jauh lebih besar dibandingkan jika
pelaku UMKM sendiri yang mempromosikan usahanya.
- Banyak blogger yang memiliki idealisme bersedia
bekerja sama dengan UMKM tanpa dibayar alias gratis asalkan ada produk atau
jasa yang diberikan sebagai tester.
Wih, jadi sebenarnya jasa bloger itu dibayar?
Iya, dong. Sesungguhnya demikianlah adanya: blog untuk
pemasaran itu ada nilainya. Ketahuilah, blog dan akun media sosial yang dimiliki
oleh bloger tidak terjadi secara sim salabim. Ada proses dan usaha
keras di balik blog yang Anda baca dan media sosial yang Anda lihat.
Mungkin Anda tidak percaya kalau saya bilang, nyaris setiap
hari ada usaha pengelolaan atau perawatan blog dan media sosial yang saya
lakukan. Saya bukan hanya melatih kemampuan menulis. Bukan itu saja. Saya belajar
dan melakukan banyak hal di balik layar untuk mengelola blog ini dan akun-akun
media sosial yang saya miliki.
Usaha bertahun-tahun menghasilkan nilai teknis blog dan
media sosial yang ada sekarang. Bukan sekadar pada jumlah follower (pengikut)
atau total page views (tayangan laman) yang terlihat, lho. Bloger konten
saat ini belajar banyak hal selain menulis. Di antaranya adalah SEO, fotografi,
membuat video, dan bagaimana meningkatkan engagement di media sosial.
Selain itu, blogger biasanya menyiapkan dan
menyajikan karyanya setara dengan pengalaman yang telah dia habiskan dalam
mengelola blog dan media sosialnya. Banyak bloger yang saya kenal akan berusaha
maksimal dalam mengerjakan project-nya terkait UMKM, sama maksimalnya
ketika dia mengerjakan project untuk perusahaan besar.
Oleh karenanya ada nilai-nilai teknis blog dan media
sosial seperti domain authority, page authority, spam score,
dan engagement yang jika dianalisa oleh mereka yang sangat paham akan
dunia internet marketing khususnya di blog dan media sosial,
mereka akan tahu ada HARGA yang pantas diajukan oleh
bloger yang bersangkutan.
Bloger jaman now sudah terbiasa bekerja sama
dengan perusahaan besar untuk membantu memasarkan produknya.
Perusahaan-perusahaan besar sekarang banyak yang memiliki divisi digital
marketing yang sesekali mengajukan kerja sama kepada bloger.
Sarabba' Cika, salah satu produk UMKM lolal yang pernah saya tuliskan. |
Ada juga yang bekerja sama dengan perusahaan melalui
perantaraan agensi atau perorangan yang paham menganalisa kebutuhan digital
marketing perusahaan terkait. Sebagian bloger sudah punya media kit yang dibuat
secara profesional. Di dalam media kit-nya ada rate card atau tarif untuk
jasa yang dia berikan. Harganya berada pada kisaran ratusan ribu hingga jutaan
rupiah.
Tapi jangan khawatir karena banyak bloger
yang memiliki idealisme ingin membantu mengembangkan UMKM lokal dengan
kemampuan yang mereka miliki. Banyak bloger yang mencintai produk
lokal dan jasa yang dihasilkan oleh orang Indonesia yang belum memiliki
kemampuan lebih untuk memiliki divisi digital marketing.
Para blogger seperti inilah yang bisa diajak kerja
sama oleh pebisnis UMKM yang tak mengecilkan jasa mereka. Sama-sama saling
menghargai saja yang perlu dilakukan sebagai dasar kerja sama yang berarti.
Uang memang bisa membeli banyak hal tetapi uang tidak
selalu menjadi yang utama dan tak membeli segalanya. Pertambahan jaringan
pertemanan (networking) sering kali lebih berharga ketimbang pembayaran
atas jasa yang dilakukan.
Networking tak bisa dibeli dengan uang karena
membutuhkan ketulusan. Salah satu cara mewujudkannya di antaranya adalah dengan
kerja sama antara pelaku UMKM dan bloger.
Makassar, 2 Januari 2020
Baca juga:
- Perlunya Kolaborasi Blogger dengan Pelaku UMKM dan Usaha Digital untuk Tingkatkan Perekonomian Daerah
- Blogger dan UMKM, Tidak Selalu Tentang Uang
- Dunia Digital: Tantangan Bagi UKM Indonesia
- Dan 50-an tulisan di kategori UMKM (klik kata UMKM
di sebelah)
Share :
Uang memang bisa membeli banyak hal tetapi uang tidak selalu menjadi yang utama dan tak membeli segalanya. Pertambahan jaringan pertemanan (networking) sering kali lebih berharga ketimbang pembayaran atas jasa yang dilakukan.
ReplyDeleteAku sepakat banget dgn kalimat ini Mba
Rezeki tidak melulu berupa uang
Yes, pertambahan teman yang tulus juga rezeki ya, Mak.
DeleteSalut banget sama idealisme begini, kak Niar.
ReplyDeleteAku baru aja kemarin baca stories salah satu blogger keren yang membuka peluang untuk siapa saja (UMKM) yang berniat memasarkan produknya, gak akan diminta bayaran alias gratis.
Keren banget yaa...
Aku kagum banget. Padahal bikin foto dan caption kan membutuhkan effort yang lumayan.
**masalahnya kalau aku yang nawarin, belum ada yang mau, hehhee....karena followernya masih beibi banget.
Saya pun menawarkan secara terbuka dan ndak ada yang mau wkwkwk. Tapi jujur, kadang saya takut menawarkan secara terbuka karena tak mau dianggap mengemis gratisan.
DeleteBismillah ya mba. DEngan semangat berbagi dan menyebarkan rejeki bagi yang lain, ide ini harus kita dukung ya :)
ReplyDeleteAhsiaap, Mbak Alida
DeleteSetuju Niar.
ReplyDeleteBlogger itu punya hati yang baik, salah satunya pemilik blog ini hehehe...
Saya juga ding, mau saja menuliskan sekaligus membagikan informasi tentang UMKM asal termasuk bloggerji driku, hahaha...
Saya masih hati-hati, Kak. Jadi takut menawarkan karena pernah ditanggapi tidak enak. Nanti dikira berharap gratisan.
DeleteKalo Kak Dawiah, ndak ada mi yang menyangkal bahwa Kak Dawiah seorang blogger hehe.
nice post kak
ReplyDeleteThank you, Kang Asep.
DeleteYang jelas, saya sangat mendukung penuh..
ReplyDeleteToss
DeleteSepakat, uang memang bisa membeli banyak hal, namun tak semua hal bisa dibeli dengan uang.
ReplyDeleteSekarang juga mulai banyak pelaku UKM yang menggandeng blogger untuk mereview produknya. Ada yang dengan bayaran, ada juga yang cuma ngasih gratis produk
Yes, yang mana pun cara yang dipilih, yang penting sama-sama senang dan saling menghargai ya Mbak
DeleteKalau untuk bantu UMKM biasanya teman-teman bloger akan suka rela ya mba menuliskan reviewnya. Benar sekali jika dibilang usaha untuk maintain blog itu tidak hanya pada membuat konten saja, menampilkannya di media sosial dan bikin video juga termasuk effort tambahan yang kian hari kian dibutuhkan.
ReplyDeleteIyes, sesungguhnya kan kita melakukan banyak hal di belakang layar ya, Mbak Uniek dan itu tak main-main effort-nya. Berlangsung bertahun-tahun sejak aktif ngeblog. Jadi kita harapnya saling menghargai, tidak dipandang sebelah mata.
DeleteSetuju sekali dengan pemaparan di atas, Mbak. Blog dan media sosial memang perlu perjuangan dalam membangunnya hingga punya nilai tertentu. Tapi memang saya sendiri juga kadang oke-oke saja mereview produk UMKM dengan barter produk saja.
ReplyDeleteIya, prinsipnya sama-sama menghargai, lah 😊
Berarti Mbak Diah termasuk yang punya idealisme membantu UMKM lokal kita :)
DeleteBetul! Setuju sekali sama ulasannya Mbak Mugniar. Aku jadi teringat jaman tahun kapan itu, para blogger mengajukan diri untuk memasarkan produk UMKM secara gratis, asal ada tester agar blogger bisa bercerita dengan story telling.
ReplyDeleteIya, tester sebagai tanda bahwa masing-masing saling menghargai. Di pihak UMKM, tanda bahwa UMKM menghargai usahanya dengan memberikan tester terbaik untuk di-review.
DeleteBenar, Mbak. Sekarang pelaku UMKM bisa banget lho bersinergi dg blogger untuk memasarkan produknya. Dan kalau produk UMKM seringnya juga kita enggak terlalu mematok harga. Dikasih produknya aja untuk dicicipi/direview udah bahagia. Itung-itung membantu mereka yang perlu pangsa pasar.
ReplyDeleteNah benar kan apa yang saya paparkan di atas :)
DeleteIya, benar itu apa yang Mbak Eri bilang. :)
Ah setuju Mbaaaak. Dibalik blog yang moncer ada perjuangan bloggernya untuk merawat. AKu sendiri seneng banget kalau udah dihubungi beberapa kali klien untuk kerjaan dengan rate sahabat, karena ga selalu kerjasama yang dijalin harus dinilai dengan uang. Feedback yang aku dapatkan pun udah setimpal
ReplyDeleteYaaa, dengan berbagi pun kita bahagia ya Mak Efi.
DeleteBenar banget mba, para blogger pun senang banget mereview produk walaupun tanpa dikasih uang lebih.😁
ReplyDeleteAha ... toss. :)
DeleteSetuju jika UMKM perlu bekerja sama dengan blogger karena alasan yang disebutkan.
ReplyDeleteDan saya termasuk yang sering membeli produk teman sendiri dan mengulas serta membantu promosi di blog for free. Tidak hanya produk tapi juga buku juga jasa. Jika mereka mengirim barangnya pun tak harus ada biaya. Melihat UMKM yang dirintis perempuan lain tumbuh dan berkembang dan silaturahmi yang terjalin sudah merupakan kepuasan yang tak terkira.
Keren. Masya Allah. Mbak Dian ini termasuk yang punya idealisme mantap.
DeleteIya benar, beberapa teman bahkan membeli sendiri dan menuliskannya atau mempromosikannya di media sosial tanpa meminta imbalan padahal sebenarnya mereka punya harga atas jasa yang diberikan.
blogger ini bisa dibilang termasuk media promosi yang strategis, seperti yang mbak tulis, kekuatannya ada di story telling yang memberikan kesan kuat kepada pembaca, maka cocok jika UMKM menggandeng para blogger ini, kalau soal rate card tentu hal yg maklum yang bisa dinegokan, karena blogger juga mengeluarkan biaya serta usaha untuk membangun brand atas blog miliknya sendiri
ReplyDeleteAh, toss, Bang Sabda.
DeleteBetul sekali.
Nah betul sekali ini, UMKM bisa bekerjasama dengan bloger utamanya bloger lokal. di Makassar, bloger2nya baik-baik semua. mau ji dimintai tolong bikin review dan tulis di blog tanpa bayaran hihihi.
ReplyDeletehitung2 nambah teman toh? siapa tahu rezeki setelah itu justru makin banyak untuk keduanya. bloger maupun UMKM
Nah, cocok mi toh yang saya tuliskan di atas, Daeng? :)
DeleteNetworking penting saat ini didunia marketing,menjalin kerjasama dengan pelaku UMKM salah satu contohnya. Selama ini blm pernah menjalin kerjasama dengan mereka nih, semoga kedepannya ada tawaran kerjasama spt ini
ReplyDeleteDalam kehidupan secara luas, pada dasarnya kita butuh networking :)
Deletebanyak ayng bisa dilakukan blogger untuk mereka ya
ReplyDeleteBisa banget membantu.:)
DeleteKarena menurut saya kalau mereka beriklan ke media besar pasti biaya sangat mahal, plus belum tentu juga semua mau mengerti kalau mereka ini masih UMKM. Asyiknya kalau sama blogger (apalagi kalau teman), masih lebih mengerti dan fleksibel. Kalau komunikasinya baik, saling memperlakukan dengan baik, saya yakin bakal terjalin kerja sama yang baik pula.
ReplyDeleteNah, sama-sama saling menghargai,.ya
DeleteMba Mugniar jadi fasil Womenwill ya? Kota Makassar? Soalnya di Jakarta belum pernah ketemu kayanya deh.
ReplyDeleteSetuju deh kalau blogger itu memang berperan banget untuk marketing suatu brand, meski ratecardnya tinggi tetap ada saja blogger yang mau membantu para UMKM untuk memasarkan produk (free of charge)
Iya, Mbak. Saya salah satu facilitator untuk Makassar.
DeleteNah iya, kita bisa bantu UMKM namun harap pahami 7 hal ini :)
Ternyata Mbak Niar sudah lama jadi bloger, dari 2006. jam terbangnya sangat tinggi. Dan memang, Mbak. terkadang kita juga mau membantu UMKM, ya. Walau hanya sekedar diberi tester. Karena Insya Allah, akan ada rezeki lainnya juga.
ReplyDeleteJadi jangan ragu bekerja sama dengan bloger hehehe
Saya ngeblog 2006-2009 lalu vakum, aktif lagi 2011, Mas :)
DeleteIya,kita bisa bantu dengan tulus yang penting jasa kita dihargai, ya.
Kalau untuk UMKM, saya mau mereview meskipun cuma dikasih produknya hehe... Beberapa kali kerjasama dengan UMKM juga gak dibayar, asal ngasih produknya ya gak ngirit banget.
ReplyDeleteNah. Jangan perhitungan banget ya, Mbak. Sebab menuliskannya pun bingung kan kalo ngasih tester-nya dikit.
DeleteTulisann yang informatif nih kak, kali aja banyak UMKM lokal yang baca postingan ini dan langsung tertarik bekerjasama dengan blogger. Apalagi banyak keuntungan juga yang didapatkan UMKM ya bila ingin bekerja sama dengan blogger terutama dalam hal memasarkan produknya. Saya pribadi mau ji juga mereview produk UMKM secara free, hehe
ReplyDeleteAlhamdulilah, Siska salah satu bloger yang punya idealisme :)
DeleteUang memang nukan hal yang penting ya kak, tapi UMKM juga harus punya pengertian jika mau memberikan kompensasi buat blogger :D
ReplyDeleteHehehe.
DeleteTester ataupun kompensasi, ya, Mam. Perlu dipahami kalau kita kesulitan menulis juga kalo tidak ada pengertian itu.