Dari Tudung Saji Hingga Telanjang

Pagi ini ...

Athifah : Mama, kenapa tudung saji harus berlubang?
Mama  : Supaya kalau menutup makanan yang panas, uap panasnya bisa keluar. Kalau uapnya tidak keluar, makanannya bisa cepat rusak.
Athifah : Kenapa Mama tahu?

Tutung saji

Anak ini suka sekali menyelidiki segala jawaban mama dengan bertanya balik 'Kenapa Mama tahu?'

Kenapa ya?
Mama  : Semua orang dewasa seharusnya tahu ini.
Apa ada orang dewasa yang tidak tahu? Ayo ngacung he he he ...
Athifah : Orang dewasa tahu semuanya ya?
Mama  : Tidak juga. Ada juga yang Mama tidak tahu.
Athifah : Oooh. Ada juga yang Mama tidak tahu?

Mama  : Iya
Aduh. Sepertinya mama butuh ensiklopedia lengkap untuk menjawab semua pertanyaanmu. Malu juga, mama sudah sering menjawab 'Tidak tahu'. Apa ada di antara Anda yang mau menyumbangkan ensiklopedianya untuk mencerdaskan anak bangsa yang satu ini? #mengkhayal#


Pernah, saat sedang dimandikan di kamar mandi ia menanyakan ini kepada mama:
Athifah : Mama, kenapa orang harus malu kalau telanjang?
Mama  : Mmmm kenapa ya?
Eh malah balik nanya. He he he begitulah salah satu gaya mama kalau lagi takkancing (terkancing) oleh pertanyaan putri mungilnya ini. Untung saat itu Athifah tidak bertanya lagi.
Maka mama menyimpan pertanyaan itu di benaknya sendiri, dan mengeluarkannya kepada om Uyi (adik mama) yang kebetulan sedang berada di Makassar.
Mama  : Om Uyi, coba jawab pertanyaan Athifah: 'Kenapa orang harus malu kalau telanjang?'
Om Uyi : Karena kelihatan kemaluannya.
Tadinya mama berpikir ini jawaban yang tepat yang bisa diberikannya jika sewaktu-waktu Athifah bertanya tentang 'telanjang' ini. Tapi kemudian mama ragu. Bagaimana kalau ia melanjutkan pertanyaannya menjadi 'Kenapa kalau kelihatan kemaluannya harus malu?'
Haduh kapan selesainya urusan telanjang ini ...
Untungnya sampai sekarang ia belum bertanya lagi #harapharapcemas, mudah-mudahan pertanyaan ini tidak muncul lagi#


Makassar, 23 Januari 2012

Mari kita berdo'a.


Share :

11 Komentar di "Dari Tudung Saji Hingga Telanjang"

  1. Itulah fitrah manusia yang sebenarnya, kritis dan memanfaatkan Akal pikiran dan hati yang diberikan Tuhannya, hanya karena perjalanan waktulah kadang2 kita malas berpikir bahkan mengambil jalan pintas yang bermuara pada taqlid buta..

    deuh... bukan ngajarin bunda loh...
    hehehe...cuman urun saran dan curcol aja... hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ... dan seringkali di perjalanan waktu itu, orangtualah yang mematikan potensi kritis anaknya ^__^
      Tidak apa2 Insan. Terimakasih :)

      Delete
  2. hehe athifah selalu lucu... anak yang cerdas :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah .. semoga tumbuh menjadi perempuan dewasa yang cerdas. Aamiin. ^__^

      Delete
  3. karena itu aurat...:) yamg memang dilarang diperlihatkan oleh Allah....wah kalau udah ngerembet soal sek memang sudah-sudah gampang ya jawabnya khawatir salah dimengerti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maunya diarahkan ke situ mbak cuma mikir yg sederhana dulu bagaimana :D

      Delete
  4. anak cerdas menuntut mamanya jadi lebih cerdas :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by a blog administrator.

      Delete
    2. Aduh tadi salah komen, mau balas komennya mbak Rina masuknya di sini.

      Iya ini .... mamanya harus selalu rajin belajar :D

      Delete
  5. Jiahahaha, semoga dia nanya lagi ya :p

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^