Showing posts with label Stifin. Show all posts
Showing posts with label Stifin. Show all posts

Stifin: dari Karakter Diri Hingga Karakter Bangsa dan Hubungan Suami istri

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari 2 tulisan sebelumnya (baca di sini dan di sana)

Sesi ketiga WSL 1 dibawakan oleh Pak Alif ‘Abata’ Kaharuddin. Pada sesi ini, Alif banyak memberi penjelasan mengenai hal-hal yang sudah disampaikan di sesi pertama dan kedua. Ada beberapa istilah yang bisa lebih saya mengerti di sesi ketiga ini.

Pada sesi ini saya mencoba mengingat-ingat semua materi yang sudah diberikan. Sulit sekali bagi saya yang intuiting ini untuk menghafal sementara saya harus bisa menyerap sebanyak mungkin informasi mengingat akan ada ujian WSL 1 yang harus kami kerjakan nanti.

Untungnya ada gambar dan pola yang bisa saya pelajari. Alif pun memulai materinya dengan memberikan pola: menggerakkan tangan kanan ke atas seolah-olah gerakan mencakar di udara. Seperti yang telah dipelajari, informasi dari kelima (sidik) jari menggambarkan keadaan kecerdasan kita. Jari-jari tangan kanan juga berasosiasi dengan gambar “perbedaan dan dan persamaan mesin kecerdasan” pada materi yang diberikan. Dengan mengamati pola ini, menjadi lebih mudah bagi saya mengingat-ingat sebagian materi.
Baca selengkapnya

Stifin: Saya Memang Tong

Lanjutan dari tulisan sebelumnya (baca di sini)

Sesi 2 Stifin WSL 1 akan segera dimulai. Saat kami memasuki ruangan, kursi-kursi sudah diatur berdasarkan mesin kecerdasan yang lima itu: sensing, thinking, intuiting, feeling, dan instinct.

Saya menuju meja 3, tempat saya melakukan tes Stifin tadi. Tak sabar, saya segera membuka kertas yang diberikan oleh bapak yang duduk di balik meja itu. Pada kertas itu tertulis mesin dan drive kecerdasan saya: INTUITUNG EXTROVERT.

Sesaat saya bengong, apa tidak salah ya. Saya sendiri selalu merasa sebagai orang yang introvert. Tapi jika merenungkan masa lalu dan keadaan diri, saya menyadari bahwa sifat introvert yang muncul dalam diri saya adalah bentukan dari rumah. Baru saja terasa beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah saya giat menulis kalau drive extrovert itu telah menarik saya hingga “sejauh” ini saya berani menggeluti dunia blogging dan tulis-menulis.
Baca selengkapnya

Stifin: Mengenali Keunggulan Diri untuk Menjadi Lebih Baik

Bersyukur sekali saya mendapatkan undangan Workshop Level 1 (WSL 1) Stifin dari Ibu A. Sengngeng. Ibu A. Sengngeng adalah istri dari Pak Alif – kawan SMA saya. Tentang Stifin sudah pernah saya dengar sebelumnya dari suami yang sebelumnya telah mendapatkan informasi tentang Stifin dari kawan-kawannya.

Saya penyuka pengetahuan mengenai kepribadian manusia, Stifin memberikan hal tersebut maka sudah tentu saya tak menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Apalagi setelah Sengngeng mengatakan saya boleh datang dengan suami, makin bersemangatlah saya.

Saya mendiskusikan dulu beberapa hal dengan suami. Kami meminta Kak Nur – seorang kerabat kami untuk datang menemani anak-anak di rumah. Beruntung Kak Nur sedang tak punya halangan untuk itu. Tak selalu ia punya kesempatan, saya dulu pernah beberapa kali memintanya datang tetapi berbagai hal terjadi di luar kendalinya, membuat ia tak bisa datang ke rumah.
Baca selengkapnya