Bukan September Ceria Ataupun Desember Kelabu

Tahun ini September sama sekali tak ceria. Namun demikian, Desember kelabu pun bukan. Sudah saya ceritakan di blog ini kisah Covid Bukan Aib Meski Berujung Kematian tentang ibu saya, tentang bagaimana ayah saya Mau Makanan Surga, lantas menyusul ibunda 2 hari setelahnya, kisah Nasi Kuning Terakhir Ibunda dan Harta yang Paling Berharga, dan bagaimana kami Menjawab Tanya Seputar Kepergian Mereka yang terjadi pada September lalu.

Walau tak ceria, September bukanlah bulan kelabu. Ada hal-hal yang saya syukuri sepanjang September – Desember.

 

Bukan September Ceria

1. Support

 

Saya bersyukur dan berterima kasih atas banyaknya support yang datang dari segenap karib dan kerabat dari berbagai wilayah dalam aneka bentuk. Dukungan yang datang sungguh membantu agar kami segera bangkit dan menjalani hari dengan baik.

 

2. Tetap Menulis.

 

Aktivitas menulis tetap saya jalani, mulai dari menulis status yang kemudian menjadi postingan blog, sehari setelah berpulangnya ibu saya. Saya butuh menulis untuk menyuarakan hal-hal yang mengganjal akibat reaksi beberapa orang karena berbicara secara langsung kepada semuanya tak mungkin dikarenakan situasi dan kondisi yang tak memungkinkan.

 

3. Sudah Vaksin

 

Sudah vaksin covid

Pengalaman merasakan sendiri virus SARS-CoV-2 ketika badan belum menerima vaksin dan melihat sendiri orang-orang tersayang mengalaminya, membuat saya dan suami menyegerakan vaksinasi sebagai salah satu cara signifikan dalam menyikapi pandemi. Beruntung dua anak terbesar sudah lebih dulu mendapatkan vaksin. Hal ini memberi kami sedikit kemudahan dalam menjalani ujian di bulan September lalu.

 

4. Menang Lomba Blog

 

Bersyukur pula, aktivitas menulis dengan cepat saya jalani kembali sehingga peluang rezeki saya juga segera terbuka pasca melalui September yang tak ceria itu. Bersyukur pula, sejak saat itu hingga saat ini, Allah memberi rezeki kemenangan pada tiga buah lomba blog: lomba blog Semen Tonasa, JNE, dan  Popmama.

 

Pengumuman pemenang

5. Bepergian ke Luar Rumah

 

Ketika situasi sudah memungkinkan, saya mulai menghadiri pernikahan keluarga dekat ataupun sekadar Keliling Kota Sembari Kumpul Smartpoin. Menghadiri pesta pernikahan mendatangkan kerinduan sekaligus pengobat kangen kepada kedua orang tua. Terharu. Bertemu keluarga besar menyadarkan saya betapa kedua orang tua menghadirkan kenangan tersendiri bagi mereka.

Keliling kota

Belanja bulanan atau dua pekanan menjadi hiburan tersendiri bagi dua anak terkecil. Karena mereka belum bisa mengendarai motor sendiri seperti anak sulung, mereka cukup bahagia dan puas jika diajak naik mobil ojek online ke super market atau sekadar berjalan kaki ke mini market terdekat di sela-sela hybrid pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Belum ada job reportase di luar rumah tetapi sudah sempat bertemu dengan teman-teman komunitas IIDN Makassar, blogger Makassar, dan panitia inti Road to 3 Dekade Antek (Anak Teknik) 92 UH (Universitas Hasanuddin). Sungguh suatu kebahagiaan tersendiri bisa sejenak meluangkan waktu bersama mereka.

Sayangnya ketika Teman Kreasi Gowa menyelenggarakan kegiatan, saya tak bisa menghadirinya. Belum lama ini saya tahu bahwa direktur Teman Kreasi Indonesia di Sulawesi Selatan (di Kabupaten Gowa) ternyata teman bloger yang juga teman di komunitas IIDN Makassar yang sudah lama saya akrabi, namanya Abby Onety.

Teman kreasi Gowa

Teriring harapan saya agar TK Gowa mampu menjadi Gerakan Sosial yang Menuai Penghargaan dan #TemanBukaPeluangmu bagi UMKM-UMKM di Sulsel umumnya dan Gowa-Makassar khususnya sebagaimana sejumlah Teman Kreasi Indonesia lainnya yang sudah lebih dulu berkiprah di bawah naungan Smartfren Community.

Tentunya ada hal-hal yang tak boleh dilupakan ketika keluar rumah, yaitu:

1. Tetap Menjalani Protokol Kesehatan

Masih masa pandemi, jadi masker masih menjadi aksesoris wajib ketika bepergian. Hand sanitizer dan masker cadangan masih harus dibawa ke mana-mana. Cuci tangan masih harus menjadi kebiasaan yang lebih sering dilakukan ketika di luar rumah.

2. Paket Data Mobile Internet dan E-money

Berhubung saya pelanggan ojek daring, saya wajib punya kuota data internet di smartphone. Di samping itu, e-money untuk pembayarannya juga harus tersedia. Paket data semisal Smartfren Unlimited yang bisa membuat penggunanya dapat mengakses internet di semua aplikasi dan di mana saja contohnya. Dengan kuota unlimited, kita bisa menggunakan internet Unlimited selama 24 jam dan khusus internet full speed pada pukul 01.00 – 05.00 WIB. Biayanya mulai dari 9.000 rupiah, dengan booster mulai Rp. 2.000.

Smartfren Unlimited

Tak terasa ya kita sudah menuju penghujung tahun 2021. Untuk diri pribadi, saya berharap bisa menjadi sosok yang lebih baik di tahun 2022 dan bisa tetap menulis, juga berlomba. 

Semoga saja pandemi di tahun 2022 bisa mereda dan kita semua semakin tangguh dalam menghadapi tantangan pandemi ini. Baik itu tantangan kesehatan, mengingat varian virus corona yang makin beragam karena terus bermutasi, pun tantangan-tantangan lain yang lebih kompleks. Sejatinya manusia, seharusnya kita belajar dari pengalaman. Bukan begitu?

Makassar, 22 Desember 2021

  



Share :

17 Komentar di "Bukan September Ceria Ataupun Desember Kelabu"

  1. Wah luar biasa, menang lomba blog semalat, ya. Memang bulan ini banyak memberi kesan dan banyak kenangannya.

    ReplyDelete
  2. Paket data mibile internet itu sekarang sudah jadi kebutuhan dasar setelah makanan ya Niar. Apalagi sejak pendemi, apa2 dilakukan lewat digital

    ReplyDelete
  3. Masyaallah. Selalu ada kebaikan dalam setiap peristiwa, ya. Semangat untuk terus bersyukur dan berkarya.

    ReplyDelete
  4. semoga tahun 2022 akan membawa lebih banyak kebaikan ya mba.. all the best dan mari kita nikmati koneksi yang okeee ini

    ReplyDelete
  5. Aamiin, semoga tahun 2022 bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Semua semakin tangguh dan sehat selalu ya, Mbak.

    ReplyDelete
  6. Wah selamat ya Mba atas kemenangan beberapa lomba blognya. Btw paket data mobile internet memang sdh jd kebutuhan primer nih... Dimana mana selalu butuh internet..

    ReplyDelete
  7. Aamiin...Barakallahi fiik, kak Niar atas semua yang telah diperoleh dan dilewati sepanjang tahun 2021. Yang jelas, banyak kejadian yang bisa diambil hikmahnya yaa..

    Semoga tahun 2022 kita akan mendapat banyak keberkahan lagi.
    Semangat menyambut tahun baru, 2022.

    ReplyDelete
  8. barokallah bun peuh berkah dan kelabu tapi patut disyukuri dengan apa yang Allah beri ya Bun. Semangat

    ReplyDelete
  9. 2021 rasanya seperti naik roller coaster, ya, Mbak. Suka dan duka yang dialami semoga senantiasa menjadikan kita pribadi yang kuat dan bersyukur. Keren banget Mbak Mugniar menang beberapa lomba blog. Semangat mengarungi 2022, Mbak! Semoga tahun depan lebih baik. Aamiin.

    ReplyDelete
  10. Sejak pandemi paket data internet menjadi wahana tempat kita berkegiatan. tanpa internet rasanya stag begitu saja aktifitas kita.

    ReplyDelete
  11. Ya, apapun keadaaanya tetap disyukuri ya mba , jujur aja 2021 ini sungguh tahun yang berat buat keluarga kami karena alm. adek meninggal. Semoga tahun 2022 bisa lebih baik dan banyak moment indah tentunya. Btw mba Mugniar keren banget yes banyak prestasi dari blog.

    ReplyDelete
  12. saya juga mengandalkan internet banget nih mba apalagi sejak ada pandemi, jadi lebih bergantung. nyaris semua aktifitas ya pakai internet. kalau ngomongin smartfren, jadi inget dulu aku pakai smartfren saat di jogja, pas kuliah dan internet di sana belum banyak yg masuk ke rumah2 :D

    ReplyDelete
  13. Tahun ini yang paling terasa banget buat saya paket data dan e-money sudah merupakan bagian dari keseharian saya. Sekarang apa-apa transaksi lebih banyak yg cashless-nya

    ReplyDelete
  14. Aku terinspirasi nih jadinya sama mba. Terlebih dibagian menang lomba blognya Masya Allah banget. Sehat sehat terus ya mba

    ReplyDelete
  15. Wah asik ya smartfren unlimitted 24 jam jadi bebas pakai internet seharian, jadi pengen coba si smartfren ini

    ReplyDelete
  16. Tahun 2021 juga jadi tahun kelabu keluarga kami mba. Kakak sulung saya harus kembali ke haribaan Ilahi di awal tahun, menyusul 5 hari kemudian kakak ipar. Sungguh berat bagi keluarga kami tapi sudah suratan takdir ya. Insya Allah kami sekeluarga diberi kekuatan untuk menghadapi hari-hari berikutnya.

    Berbagai ikhtiar harus dilakukan untuk mengimbangi berbagai hal berat dalam hidup kita ya mba. Alhamdulillah Mb Niar sudah melaluinya dengan baik, bahkan bisa mencapai berbagai apresiasi dalam lomba blog. Selamat ya mba. Mari kita tetap semangat untuk ngeblog ke depannya.

    ReplyDelete
  17. Ada yg bilang retak tak selalu berarti duka. Retakan-retakan itu adalah celah untuk masuknya cahaya. demikian juga dalam menjalani kehidupan. Seandainya kita selalu bisa melihat kebaikan dari keburukan yang kita rasakan, maka kita sebagai manusia akan selalu bersyukur kepada Tuhan. Semoga tetap kuat dan semangat yaaa Mba Mugni.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^