6 Tips Anti Waswas Belajar dari Rumah

Anti waswas belajar dari rumah adalah hal yang diinginkan para mamak sedunia. Sungguh menjadi pekerjaan rumah besar karena pandemi Covid-19 ini telah memorakporandakan berbagai tatanan kehidupan. Segala sesuatu yang tadinya bisa offline, semaksimal mungkin dialihkan menjadi online. Internet jadi kebutuhan primer!

Bagi saya, waswasnya menjadi lebih besar karena bukan hanya anak-anak yang belajar, saya juga butuh belajar untuk mengembangkan wawasan. Berbagai informasi seminar, kelas, dan talkshow, mulai dari yang gratis hingga yang berdonasi berseliweran di feed media sosial.

Mulai dari topik agama Islam, pendidikan, pengembangan diri, politik, ekonomi, inspirasi (seperti kisah Atta Halilintar pada Ngabuburich Video Talkshow), media sosial, dan sebagainya ... rasanya ingin mengikuti semuanya namun pada kenyataannya saya harus memilah baik-baik karena kendala waktu dan kuota. Bagaimana pun saya hanyalah seorang mamak haus belajar yang tanpa ART. 😅

Belajar dari rumah

Kendala waktu, tentunya adalah karena saya tidak bisa mencurahkan waktu terlalu banyak di dunia maya meskipun itu untuk kebutuhan belajar karena tugas besar lain harus segera dikerjakan, seperti menyelesaikan pekerjaan yang sudah deal dengan klien.

Selain itu,tentunya harus tetap mengontrol anak belajar, mengatur dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga lainnya, mempersiapkan makanan untuk berbuka puasa, makan malam, dan sahur. Sementara tetap harus menjalankan ibadah rutin seperti shalat dan tilawah.

Jadi mamak itu memang ribet tapi menantang! Dan tantangan bukanlah aral yang menghalang, justru harus dihadapi dan dicarikan solusi. Iya, toh? 👍

Nah tantangan lainnya itulah masalah kuota data internet. Kebutuhan kuota bukan hanya untuk diri sendiri namun juga untuk sekeluarga. Jadi berkali-kali lipat banyaknya dibandingkan pada masa sebelum pandemi.

Harus sedia yang anti waswas untuk nonton talkshow inspiratif kayak gini.

Apalagi bahan kuliah anak sulung berkutat pada grafis dan animasi yang sungguh menyedot kuota. Tambahan lagi, anak gen Z ini sebagaimana anak muda aktif pada zamannya, menganut #AntiPuasaKuota. Mamaknya harus bisa maklum, soalnya kuliah selama #DiRumahAja baginya memang butuh kuota internet besar.

Nah, makanya perlu nih Mamak mengumpulkan tips anti waswas selama belajar dan berkegiatan di rumah saja.

Tips anti waswas belajar dari rumah yang berhasil saya kumpulkan:

1. Temukan motivasi dan tujuan anak belajar.


Menurut Ibu Dr. Indun Lestari Setyono, M.Psi, Psikolog (Ketua Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia), setiap anak berbeda tujuan pembelajarannya, pendampingannya, tergantung dari tingkat pendidikannya atau tahap berpikirnya. Menurut Bu Indun, dalam membersamai anak belajar di rumah, pastikan dia memiliki motivasi belajar.

Anak yang termotivasi dan unya tujuan belajar yang jelas akan lebih mudah menjalani proses belajar di rumah sebab sejatinya, seperti yang diucapkan Bu Indun:
Batasan belajar di rumah dan sekolah itu tidak ada bedanya karena belajar itu bukan suasananya. Belajar itu letaknya ada dalam pikiran anak, bukan pada suasananya.

2. Jangan sungkan mencari cara untuk self healing jika perlu.


Menurut Ibu Dr. Sitti Murdiana, M.Psi., Psikolog (psikolog, dosen pembina IPK Sulsel), ada dua anggapan penerimaan orang terhadap dinamika sosial, ekonomi, dan psikologi, yaitu sebagai keberuntungan dan problem.

Orang yang menerima keadaan ini sebagai masalah akan merasakan konsekuensi berupa munculnya kelelahan psikis atau kelelahan emosional. Kalau sudah merasakan hal tersebut, segeralah lakukan self healing. Mengenai self healing, bisa baca di tulisan Pentingnya Self Healing Bagi Orang Tua dalam Masa Pandemi.

3. Jangan segan turunkan standard.


Sewaktu mengikuti materi Menyebar Vibrasi Positif dalam Masa Pandemi Covid-19 untuk Meningkatkan Imun Tubuh bersama Coach Fauziah Zulfitri (Ochy), LCPC, ACC melalui aplikasi Zoom, Coach Ochy tidak hanya menyampaikan mengenai apa itu vibrasi positif dan bagaimana pentingnya vibrasi positif disebarkan dalam masa pandemi ini.

Anti waswas belajar dari rumah
Anti waswas belajar dari rumah.
Coach Ochy juga menjawab kegalauan mengenai memantau proses kerja dan belajar orang-orang yang “tergantung” pada kita. Kata Coach Ochy, perlu untuk menurunkan standard dibandingkan sebelum masa pandemi. Menurunkan standard akan membantu kita dan anak atau karyawan. Karyawan merasa lebih diberikan kepercayaan, begitu pula anak.

Jika memang bukan masalah besar standard yang sempurna tak bisa dicapai, jangan paksakan standard itu ke depannya.

4. Kesehatan anggota keluarga juga menjadi prioritas.


Kesehatan seluruh anggota keluarga menjadi prioritas. Sebab modal utama dalam menjalani hidup di saat pandemi ini adalah kesehatan. Kesehatan fisik dan mental, tantunya. Jika kesehatan fisik didukung oleh makanan sehat dan gaya hidup sehat yang bisa kita lihat. Maka kesehatan mental berupa hal-hal tak terlihat untuk kebutuhan mental kita.

Ini tantangan bagi seorang ibu karena selain kesehatan dirinya harus diperhatikan, kesehatan sekeluarga pun menjadi perhatiannya.

5. Siapkan #KuotaAntiWasWas


#StaySafeAntiWasWas dengan kuota anti waswas adalah kebutuhan umat manusia di dunia pada masa ini. Bolehlah belanja makanan dan pakaian berkurang namun tidak dengan kuota internet. Jika perlu, cari yang punya fasilitas gratis nelpon dan memberikan banyak bonus.


Awalnya saya pikir tidak akan ada kartu perdana yang aktif 365 hari. Soalnya sering kan kejadian si kuning mogok setelah 30 hari karena lupa isi pulsa. Eh, ternyata ada lho starter pack yang begitu aktif 365 hari dengan harga murah mulai 20 ribu rupiah! Smartfren 1ON+. Ada bonus kuota mingguan pula, salah satu kelebihannya yang tak dimiliki si kuning dan si angka. 

Bonus pekanan ini up to 52 GB setahun, disertai free 500MB setiap 6 bulan dan nelpon sesama Smartfren (unlimited). Waktu saya baru pasang Kartu Perdana Smartfren 1ON+, langsung masuk SMS mendapatkan kuota benefit 500 MB dan pemberitahuan agar bisa mendapatkan bonus kuota mingguan.

Beberapa pilihan bisa dipergunakan untuk pembelian pulsa data untuk paket 1ON+ ini bisa dilakukan via My Smartfren dengan menggunakan sistem pembayaran transfer via e-banking, OVO, dan Gopay. Baiknya sih sekalian download aplikasi My Smartfren.

Nah, kalau sudah punya #KuotaAntiWasWas, permasalahan terkait kuota bisa terpecahkan. Menyimak materi kajian agama dan pengembangan diri di waktu pagi, siang, ataupun malam hari tak perlu waswas lagi mengingat semua kelebihan 1ON+ di atas. 

Kuota Anti Waswas


Di antara waktu-waktu sibuk mempersiapkan makanan untuk seisi rumah dalam dan menyelesaikan aneka pekerjaan rumah tangga dalam Ramadhan kali ini, saya punya me time asyik dengan menyimak hal-hal yang saya perlukan melalui internet. Baik itu berupa
Zoom meeting ataupun streaming lainnya, tak ada masalah.

6. Menebar kebaikan sebanyak-banyaknya.


Apa menebar kebaikan versimu? Kalau versi saya, hal kecil sekali pun seperti senyum kepada orang lain sudah merupakan kebaikan yang patut ditebarkan. Seperti yang ada dalam tuntunan Islam sih, ya – kita dianjurkan untuk tersenyum karena senyuman juga merupakan sedekah. 😊

Nah, di masa pandemi Covid-19 ini tentunya sudah tak bisa senyam-senyum lagi karena kudu pakai masker ke mana-mana maka menebar kebaikannya diperbanyak melalui jemari via media sosial saja. Tersenyum kepada banyak orang bisa melalui media sosial dengan tidak posting hal-hal yang meresahkan.

Kuota anti waswas SmartFren
Berbagi cerita kebaikan bisa melalui gadget.

Bagi pengguna Twitter, ada satu hal yang bisa kita lakukan, bahkan sekaligus berpotensi mendapatkan hadiah. Caranya adalah dengan berbagi cerita kebaikan dengan gaya yang lucu dan fun di dalam bentuk thread yang bisa dinikmati dan diikuti oleh follower kita. Cerita yang terpilih akan mendapatkan hadiah menarik dari Smartfren, lho. Cus ke akun Twitter @smartfrenworld.

Nah, dengan 6 tips ini, in syaa Allah deh akan anti waswas selama belajar dari rumah. Mari berdoa agar pandemi ini segera berakhir supaya segala urusan di dunia nyata yang tertunda bisa segera terselesaikan. Di samping itu, maksimalkan ibadah dan berbagi kebaikan dari rumah tentunya bisa kita usahakan. Oya, ada yang mau tambahi tips di atas? Cus, ketikkan di kolom komentar, ya!

Makassar, 5 Mei 2020


Share :

83 Komentar di "6 Tips Anti Waswas Belajar dari Rumah"

  1. Nice tips.
    Btw, bandinginnya kok si merah gak disebut, mba Niar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiya ya ... kalo dengan si itu harganya beda jauh. Si merah lebih mahal.

      Delete
  2. semua tregantung dari anak dan ortu , ada ortu yang gak bisa atur anak yg malas akhirnya malah anak tambah malas, banyak guru yg mengeluh pada diriku.

    ReplyDelete
  3. waa karena aku belum punya anak dan belum mendapingi anak saat belajar dirumah kaya gini juga kurang paham hihihi, tapi hubby ku dosen dan saat ini ngajar online juga hihihi, semangat buat semuanyaaa

    ReplyDelete
  4. Setuju dengan 6 tips diatas mbak. Duh memang saat ini rasanya harus berdamai dengan waktu. Sampai saya harus benar-benar mengatur jadwal harian agar semua pekerjaan di rumah terselesaikan dengan baik. Termasuk mendampingi anak belajar, apalagi anak saya laki-laki tentu harus lebih banyak mengingatkan. Kalau ada kuota anti was-was seperti Smartfren ini pasti sangat membantu ya mbak....tidak bakal bosan berlama-lama di rumah. Dan saya setuju jika menebar kebaikan itu berawal dari hal yang kecil termasuk tersenyum dan bertegur sapa saat bertemu orang yang kita kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga selalu fit dan selau terpenuhi segala sesuatunya ya Mbaak

      Delete
    2. Mengatur jadwal dengan baik juga menjadi kunci penting

      Delete
    3. Betul sekali, harus bisa mengatur jadwal dengan baik

      Delete
  5. sesungguhnya saya lebih pusing menghadapi mood anak daripada sinyal hahaa karena mood anak kecil kan ga bisa di tebak ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha.
      Kalau sinyal lagi gak bersahabat, mood-nya naik-turun, Mbak.

      Delete
  6. Setuju banget sama semua tipsnya mbak. Kuota yang full diperlukan banget di masa2 banyak dirumah ini

    ReplyDelete
  7. Hahaha, bener banget Mba, internet jadi kebutuhan primer banget, rasanya kalau nggak ada koneksi internet, jadi was-was banget.

    Btw jadi pengen beli smartfren ah, saya pakai provider sebelah, mihil banget.
    Ada lagi yang katanya unlimited, sinyalnya mati idup dan ternyata tetep ada limitednya.
    Kan jadi beteh hahaha.

    Padahal anak sering kudu online di zoom, yang mana butuh kuota gede dan sinyal bagus :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bisa jadi kebutuhn primer ya di jaman now

      Delete
    2. Nah boleh dicoba ya ... ditunggu review-nya hehe

      Delete
    3. Ah ya, kalau Mbak Rey sudah revie, mau dong juga dikabari

      Delete
  8. Saya udah turunkan standar, mbak. Ya daripada sayanya yang stres. Bahkan secara ekstrim saya prioritaskan kesehatan fisik dan mental anak

    Dengan kata lain, mereka saya bebasin asal bertanggung jawab dan di rumah aja

    ReplyDelete
  9. Banyak banget nih masalah2 yang muncul saat penerapan school from home. Entah dari susahnya orang tua dampingi anak belajar, yang tidak ada gadget atau pun masalah koneksi.

    Btw, thanks sudah berbagi tips kak, akan berguna bagi keluarga yg terdampak nih, yang anaknya sementara hatus belajar dari rumah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya, banyak sekali penyesuaian di sana sini ya mbak

      Delete
  10. Kalau untuk koneksi internet, di rumah saya pakai jaringan WiFi. Tetapi, tetap punya persiapan kuota juga, Mbak. Karena saat ini pemakaian internet sedang tingi-tingginya. Jadi rasanya tetap nyaman kalau punya lebih dari 1 jaringan

    ReplyDelete
  11. Wah ini, keresahan para emak-emak sedunia ya. Waswas dengan anak-anak yang belajar di rumah. Aku awalnya begini. Waswas dengan anak-anak yang jam belajarnya terlalu sebentar. Tapi lama-lama kepikiran, kasian kalo mereka terlalu ditekan. Jadinya, sekarang gak terlalu diforsir. Yang penting tiap hari ada, dan mereka enjoy ngelakuinnya. Alhamdulillah, sedikit-sedikit maju. Dan iya banget, kuota internet kudu bias menunjang biar gak waswas ya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar gak waswas, kita memang kudu punya kuota besar. Supaya apa pun yang diinstruksikan guru, kita bias mengejarnya. Apalagi di rumahku, ada 3 anak yang SFH. Aku sering waswas dengan ini. Abisnya internet gak stabil.

      Delete
    2. Nah harus mengusahakan supaya tak waswas ya Mbak

      Delete
  12. self healing bagi masing-masing orang bisa dilakukan dengan cara yang berbeda ya mbak. Selama WFH & SFH kuota perlu banget memang karena semua dilakukan secara online. Di rumah pakai wifi tapi masing-masing ponsel juga punya kuota internetnya juga

    ReplyDelete
  13. Benerrrr banget, WFH ditambah SFH bikin kebutuhan kuota meningkat pesat ya mbak. Apalagi kalo anak2 lebih dari 1, haha. Kalo aku sih krn anak2 masih bayik, blm ngefek ya 😄 Tapi tetep mah pengen cari yg hemat2. Yg beginian nih yg dicari.

    ReplyDelete
  14. Oh, ini toh rahasia hati tenang ga was2? Pakai smartfren ion* internetan lancar jaya ya. AKtivitas WFH suami dan LFH anak2 juga oke. Kita yang mencari resep masakan juga enak nonton tutorialnya hehehe :D

    ReplyDelete
  15. Pada masa-masa seperti ini kadang lupa buat senyum ya, Mbak. :D Btw, aku juga sempat ngga percaya dengan masa aktif yang satu tahun ituu. Jadi ngga mikir buru2 beli pulsa.

    ReplyDelete
  16. yang belaja rdi rumah itu adikku, memang terasa lebih menguras energi karena tidak tentu jadwalnya, perlu banget dibantu kebutuhannya tercukupi.

    ReplyDelete
  17. Hahhaaa, seru banget ya mendampingi anak belajar. Aku merdeka Maaak, cuma ngawain aja, udah bisa sendiri mengerjakan tugas PKL yang segabreg.

    Btw bener banget ini ..

    "Jadi mamak itu memang ribet tapi menantang! Dan tantangan bukanlah aral yang menghalang, justru harus dihadapi dan dicarikan solusi. Iya, toh?

    Ahh semangat buat kita semuaa

    ReplyDelete
  18. learn from home buat sya lebih menguras emosi wwkwkwwk apalagi kalau gurunya susah diajak komunikasi huhuhu, hehe. JAdi curhat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhuhu itu yang paling menguras emosi Mbaak

      Delete
  19. Kuota emang jadi salah satu koentji supaya aktivitas kita selama di rumah aja bisa berjalan lancar yaa Mbaa, dgn punya kuota kita juga bisa self healing dgn belajar online, nonton

    ReplyDelete
  20. belajar dari rumah di masa pandemi ini emang mengandalkan kuota dan sinyal yang kuat yaa..

    ReplyDelete
  21. kayaknya bagi banyak orang zaman now, lebih berat puasa kuota drpd puasa makan ya mbak hehehehe. Eh tapi ini praduga subyektif saya siih...

    ReplyDelete
  22. Belajar di rumah itu memang sesuatu. Cuma kadang kawatir aku kira-kira bakal gimana shari-hari

    enak ini pakai smartfren ya. aku juga pengen pake, secara sekarang butuh banget kuota huhuhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belajar di rumah menantang banget dan harus bisa menyikapinya dengan baik ya hehe

      Delete
  23. Persiapan belajar dari rumah memang kuota ya mak. Kuota terjangkau anti was was ga cepet habis

    ReplyDelete
  24. Yang penting banget dari sistem belajar online sekarang ini adalah kuota. Yes benar banget kuota atau wifi deh. Sudah berulang kali beli kuota ternyata habis-habis terus dengan cepat. perlu banget kuota anti was-was.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penting banget ya ... sepertinya jadi kebutuhan primer deh hehehe

      Delete
  25. Wah ada juga paket data dengan aktif sampai 365 hari ya mba? Aku baru tahu loh, mayan banget kan jadi enggak waswas internetan saat pandemi gini.

    ReplyDelete
  26. Setuju banget sama tips diatas mbak, selama WFH maupun SFH emang kebutuhan internet meningkat drasts kadang juga kalau lagi DL signal internet gak bersahabat jadi uring-uringan sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihijangan sampai deh ya dibuat uring-uringan sama internet

      Delete
  27. Senang banget ya Mbak walaupun di rumah aja tetap bisa produktif dengan jaringan internet yang lancar apalagi harus menemani anak-anak belajar secara online

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, alhamdulillah senang banget. Mbak Naqi pun merasakannya ya

      Delete
  28. Selain anak dan orang tua... kuota memjadi penting banget ya Mak... apalagi saat ini apa2 serba online

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah benar banget. Biar gak waswas harus siap ya

      Delete
  29. Smartfren selalu never failed!
    Heheh...di daerah rumahku, pakai Smarfren selalu lancar. Mau nonton, streaming dan segala kegiatan yang membutuhkan kuota besar, gak pernah buffering.
    Saluutt~

    ReplyDelete
  30. Kalau aku daripada mengeluhi dan was was ga jelas, situasi sekarang ini disyukuri aja. Dalam arti mensyukuri yang dimiliki karena masih ada orang lain yang ga beruntung. Semoga badai wabah ini lekas reda ya..
    Waaaaah. Sekali isi 20K kuotanya aktif setahun? Keren banget nih mana banyak bonusnya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya bisa menyikapinya secara adaptif. Iya Maak, dua puluh ribu saja

      Delete
  31. itu pas aku ngirimin foto belajar ama gurunya si athifah, di protes loh cara belajar dan menulisnya terlalu dekat, ngak boleh begitu. Bu gurunya perhatian banget, mungkin ia waswas juga ama anak muridnya, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya benar Mbak. terima kasih koreksinya

      Delete
  32. Alhamdulillah ya Mbak, meskipun stay di rumah aja, fasilitas dimudahkan semuanya ya.

    Banyak yang lagi mengulas Smartfren ION plus. Jadi pengen make juga aku.

    ReplyDelete
  33. tanpa kuota internet apalah jadinya hari-hariku, hehehe. Selama ini enggak bosan karena ada internet, dan saya pakai smartfren siang dan malam. Mayan murah dan kenceng lah

    ReplyDelete
  34. Bener banget nihc, selama masa pandemi ini was was kudu dihilangkan yaaaaa. Sejak awal di rumah saja, saya sudah menurunkan banyak sekali standar di rumah mbak. Salah satunya membebaskan anak-anak main apa saja yang ada di rumah. ANakku yang cewe sampai bikin rumah-rumahan di penjuru sudut rumah

    ReplyDelete
  35. Mendampingi anak belajar di rumah memang butuh kesabaran ekstra. Dan benar, menurunkan standar adalah kuncinya. Soalnya kalau dibikin pening malah justru membuat imun kita turun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar banget ya jadi jangan terlalu saklek

      Delete
  36. betul. kalau tujuan belajar udah jelas jadikan kita gak ngerasa belajar itu berat dan sesuatu yg menyebalkan ya mbak. malah senang karena bs nambah ilmu yg belum.kita tahu atau kuasai

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^