7 Langkah Menjaga Kesehatan Mental Menghadapi Pandemi Covid-19

Menjaga Kesehatan Mental Menghadapi Pandemi Covid-19 sangatlah penting. Kita semua merasakan dampaknya. Meski dengan bentuk dan kadar yang berbeda-beda, kita semua merasakan akibat dari merebaknya virus corona ke seantero Indonesia.

Banyak orang yang tak mau lagi menyimak jumlah yang tepapar dengan menonton televisi atau menyimak berita online. Rasanya seperti menyimak perolehan medali tapi dengan perasaan teriris-iris.

Virus corona

Berbagai rasa berkecamuk, mulai dari cemas, khawatir, takut, waspada, stres, dan sebagainya yang kalau tidak diantisipasi sesegera mungkin bisa mengganggu kesehatan mental, berikut mengganggu daya tahan tubuh.

Memangnya bisa gangguan perasaan atau emosi menyebabkan daya tahan tubuh merosot?

Ya bisalah. Gambaran sederhananya begini, kalau kita deg-degan menunggu giliran wawancara kerja misalnya, atau ketika hendak ujian akhir misalnya, kecemasan bisa membuat perut kita merasa mules dan ingin ke toilet. Pernah mendengar yang seperti ini, kan? Atau Anda sendiri yang merasakannya?

Nah, orang yang sedang merasa tertekan atau stres, produksi hormon kortisol dalam tubuhnya meningkat pesat. Hormon yang disebut juga sebagai “hormon stres” ini, jika tinggi bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti susah tidur, respon imun tertekan, dan kelainan gula darah.

Hingga tulisan ini saya buat, sekira 2.858.635 kasus orang terinfeksi virus corona terkonfirmasi di seluruh dunia. Penyebaran yang begitu cepat hingga menghasilkan istilah-istilah PDP, ODP, carrier, dan OTG (orang tanpa gejala) ini jadi fenomena yang misterius sekaligus mengerikan maka wajar saja jika banyak yang merasa stres sendiri meskipun sudah berupaya maksimal di rumah saja.

Virus corona

Syukurnya, banyak yang sudah menyadari pentingnya melihat kasus ini dari sisi lain. Alih-alih larut dalam labirin pikiran bak benang kusut, lebih baik mengusahakan menjaga kesehatan mental mereka. Berikut ini 7 langkah yang dilakukan banyak orang dalam menjaga kesehatan mental menghadapi pandemi covid-19:

1. Mengatakan hal-hal positif pada diri sendiri.


Afirmasi positif terus dilakukan dengan mencari hikmah dari pandemi yang diakibatkan oleh virus corona varian baru ini. Tentunya bukan dengan denial, tetap menerima kenyataan namun melihat sisi positifnya dengan bersyukur. Misalnya, bersyukur karena bisa berkumpul dengan keluarga dalam waktu cukup lama.

2. Menerima keadaan dan menjadikannya tantangan yang harus ditaklukkan.


Seperti halnya kehidupan yang dijalani dengan berjuang. Menghadapi kondisi pandemi Covid-19 ini juga menjadi tantangan yang harus ditaklukkan, bukannya dihindari. Menaklukkannya tentu dengan menjadikan diri kita sebagai pemenang, bukan pecundang.

3. Mengusahakan dan menyebarkan positive vibes (vibrasi positif).


Bukan hanya mengusahakan hal-hal positif, mereka juga menyebarkan hal-hal positif agar orang lain juga menerimanya sebagai hal positif yang patut didukung. Memang perlu mencari lingkungan yang sevibrasi agar hormon kortisol tak meningkat tajam dan imun tubuhnya terjaga, bahkan membaik.

Virus corona

Kalau pernah melihat video kompilasi para penyanyi yang menyanyikan lagu Rumah Kita, nah itulah salah satu contoh vibrasi positif yang membuat banyak orang merasa lebih bersemangat menjalani rutinitas di rumah saja.

4. Mengurangi kabar negatif dan menghindari kabar hoax.


Pastikan menerima kabar baik dari sumber yang terpercaya. Jangan mudah terprovokasi kabar-kabar yang belum tentu kebenarannya yang banyak bermunculan di grup-grup Whatsapp.

5. Cari tontonan dan aktivitas bermanfaat untuk mengembangkan diri/wawasan.


Sekarang banyak diskusi dan talkshow yang bisa diakses gratis hingga berbayar yang dapat memperkaya wawasan kita.

Misalnya baru-baru ini saya “menghadiri” Zoom meeting bertema Menyebar Vibrasi Positif dalam Masa Pandemi Covid-19 untuk Meningkatkan Imun Tubuh dan kuliah Whatsapp yang membahas Kiat Membersamai Anak Belajar di Rumah Agar Memiliki Motivasi Belajar.

6. Tetap aktif bergerak meskipun di rumah saja.


Virus corona


Masih banyak olahraga yang bisa dilakukan di rumah saja jika memang serius ingin berolahraga. Informasi tentang olahraga apa saja yang bisa dilakukan banyak bertebaran di dunia maya. Begitu pun aktivitas bersama keluarga bisa terus diupayakan.

Selain itu, berbagai pekerjaan rumah yang membutuhkan tenaga juga bisa dilakukan sekaligus meningkatkan kebersamaan dan kemesraan dengan keluarga/pasangan, misalnya memasak bersama dan mandi bersama.

7. Menggunakan media sosial secara bijak.


Selama di rumah saja, tentunya salah satu kawan setia sejuta umat adalah media sosial. Terlalu banyak bergelut dengan media sosial pastinya tak elok, ya. Maka kita harus mampu menggunakannya sebijak mungkin.

Sekuat kemampuan, sortirlah apa yang patut lewat di feed atau time line kita. Kita punya kontrol pentuh untuk itu. Tak perlulah mengurasi energi dengan membuat postingan nyinyir balasan terhadap postingan orang lain yang tak sehaluan.

Ada hal-hal yang mungkin perlu kita konfirmasi dengan membuat “berita acara” sendiri di akun pribadi kita tetapi sepertinya jauh lebih banyak yang tak perlu kita counter karena tak berhubungan langsung dengan diri kita, tak merugikan kita, dan tidak mengganggu hal yang prinsip. 

Ada banyak hal yang membuat kita menjadi lebih elegan dengan tidak perlu menanggapinya karena lebih penting menjaga kesehatan mental.

***

Tentunya ... banyak-banyak berdoa harus terus diupayakan agar kita dapat melalui masa pandemi ini dengan baik dan semoga berakhir baik bagi semua.

Wih, banyak juga ya ternyata. Menuliskan hal ini saja sudah membuat perasaan saya senang apalagi jika benar-benar mengaplikasikan semuanya dan konsisten. Jika pembaca sekalian punya kiat lain yang tak ada dalam tulisan ini, yuk berbagi di kolom komentar. Dipersilakan.

Makassar 28 April 2020




Share :

37 Komentar di "7 Langkah Menjaga Kesehatan Mental Menghadapi Pandemi Covid-19"

  1. Salah satu cara agar mental tetap sehat yaitu dengan mengurangi akses Social Media, karena banyak info2 menyesatkan yang malah mengganggu kesehatan pikiran. Mending baca blog yang bermanfaat aja, seperti blog ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah mampir ke mari ... iya benar, akses media sosial bisa menjerumuskan kalau kita tidak memilah hehe

      Delete
  2. Poin ke empat itu yang saya lakukan
    Mengurangi membca atau menonton berita tentang virus corona
    Lebih asek untuk membaca buku atau edit video.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah betul saya pun ... lebih asyik ngeblog sajah

      Delete
  3. Betul, kak. Sebaiknya memang kita mengurangi asupan berita mengenai virus ini ya. Biar ngga kepikiran mulu malah berakhir parnoan jadinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya biar gak parno ya Ipeh, jaga dirilah.

      Delete
  4. Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga kita bisa beraktiftas seperti sedia kala. Amin

    Tetap jaga kesehatan, jara jarak, gunakan masker kalau terpaksan keluar rumah. Dan jgn lupa cuci tangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap, demikian rutinitas yang harus kita jalani ya.

      Aamiin, semoga pandemi ini segera berakhir.

      Delete
  5. rasanya sudah bosan sekali , apalagi rindu anak2 di rantau. jd menguatkan diri setiap hari

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus terus menguatkan diri sendiri ya Mbak biar tetap sehat.

      Delete
  6. Ah, terimakasih tips tipsnya untuk kesehatan mental kita menghadapi pandemik, mak.
    Aselik, ku udah ga liat berita. Udah ga mainan sosial media to much juga seperti sebelumnya.

    Distraksi ke nulis, blogwalking, kejar setoran khataman. Semoga pandemik ini segera berlalu ya,Mak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe sama .. mending sebisa mungkin menulis dan menulis disamping maksimal beribadah yaa

      Delete
  7. Penting banget ini diterapkan, ya. Karena, kesehatan mental bisa lebih berpengaruh daripada kesehatan fisik

    ReplyDelete
  8. Wah, beneran aku tuh bingung kalau mesti tetap bergerak tapi harus ada di rumah. Karena olahraga yang paling direkomendasikan dokter adalah berenang :) Bisa sih senam2 ringan aja tapi kurang mengeluarkan keringat ya, kecuali ketika berjemur pukul 10 pagi tuh terasa banget gerahnya hahaha :D Harus mengonsumsi makanan dan minuma bergizi tentunya kita ya apalagi di tengah pandemi covid-19.

    ReplyDelete
  9. Saya memilih jarang2 lihat Wa dan lebih sibuk mencari-cari tutorial masak. Daripada saya harus stress karena poin ke 4. Ya kaan.. yang tau kegelisahan hati kita kan kita sendiri. Jadi yang tau cari penenangnya ya kita sendiri.

    ReplyDelete
  10. Tips-tips nya bener banget itu, mak. Jangan sampai persilakan rasa stress muncul ke dalam kesehariaan kita saat ini. Yuk, terus beraktivitas, stay safe, stay healthy, tetap senang dan sebarkan cinta kasih

    ReplyDelete
  11. Point no.4 nyambung dengan point no.7 yah mbak dan sekarang aku bener-bener lagi menjalankan kedua hal tersebut. Semua berita aku filter terlebih dahulu biar gak bikin stres karena kepikiran terus huhuhu

    Semoga semuanya cepat berlalu dan kita selalu diberikan kesehatan yah mbaaak

    ReplyDelete
  12. Selalu suka baca postingan mak Niar terkait pandemi covid-19 ini.
    Blogpostnya runut dan update, enggak perlu banyak referensi cukup baca postingan ini.

    ReplyDelete
  13. Nah bener nih mbak, aku di rumah untuk pengalihan biar gak stress banyakain aktivitas. Yang paling penting itu makan dan istirahat yang cukup, konsumsi vitamin dan olah raga.

    ReplyDelete
  14. menghadapi krisis dengan pikiran negatif malah kian membuat diri tak tenang. Setidaknya terus berpikir positif dan ebih berfokus pada hal-hal baik dan menyenangkan
    Semoga permasalahan Pandemi lekas berakhir

    ReplyDelete
  15. Aku dulu selalu menganggap nggak bakalan sehat mental kalau di rumah terus haha.. Sekarang akhirnya membuktikan anggapan itu salah. Alhamdulillah di rumah sehat, tapi memang seperti point-point di atas harus dipraktekkan kayak bijak bermedsos.

    ReplyDelete
  16. Bener mba kesehatan mental ngaruh banget sy batasi info tentang covid biar tetap optimis dan positif thinking

    ReplyDelete
  17. Setuju banget, Mbak. Kesehatan mental kita perlu banget dijaga ya. Dan bisa melakukan hal-hal seperti di atas agar mental tetap sehat. Kalau saya, yang utama itu harus menghindari berita negatif dan hoax. Sebab kalau baca berita negatif, langsung deh pikiran ke mana-mana.

    ReplyDelete
  18. Kesehatan mental jg salah satu yang penting untuk dijaga ya mbak. Soalnya banyak hoax berseliweran yang kalau gak disaring bikin puyeng jg. Bahkan rasa bosan di rumah aja juga kudu diwaspadai ya mbak.
    Yg penting tetep berpikiran positif dan lakukan banyak kegiatan supaya sibuk terus yaa

    ReplyDelete
  19. Semoga pandemi segera berlalu ya mb. Sekarang setelah ihtiar ya banyakin doa aja. Mau protes juga ga ngaruh sekarang

    ReplyDelete
  20. Everybody gets so easily distress during the pandemic flight now. And sometimes reading the news in the newspaper or in social media platforms do not help. But we have to manage our emotional well-being during this hard time

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah, semoga dengan terus berpikir positif dan berdoa, kita semua terhindar dari virus ini ya...

    ReplyDelete
  22. Penting banget tuh mba afirmasi positif untuk diri kita sendiri. Kudu yakin bahwa kita sanggup melampuai segala kesulitan yang ada. Yuuk tak putus kita berdoa semoga Corona ini segera pergi dari bumi tercinta.

    ReplyDelete
  23. Waktu aku share ttg menjaga kesehatan mental ditengah pandemi corona ini malah kena julid mba wkwk capedeh ya uda deh terserah berhubung aku masih kerja makanya berusaha hempas aja yg jd toxic

    ReplyDelete
  24. Setuju, kak Niar.
    selama ini suka pakai alesan, "Ga ada waktu". Sekarang-lah saatnya Allah beri keluasan waktu untuk makin belajar dan belajar lagi ilmu-ilmu syari dari channel atau grup wa.

    ReplyDelete
  25. Bener banget ngaruh banget kalo nonton berita covid ke kesehatan mental, pas bulan kmrn aq sakit batuk terus baca berita covid melulu. Akhirnya aq drop gitu huhu alhamdulillah akhirnya pas sembuh aq kapok baca berita covid skg agak kudet mengenai covid hahaha

    ReplyDelete
  26. Iya ya Mbk dalam menghadapi pandemi ini perlu banget kita menjaga kesehatan mental ya, Mbk. Tetap jaga kesehatan agar kita terhindar dari wabah ini

    ReplyDelete
  27. Sebenernya susah sih Mak buat positiiiif terus. Tapi biasanya saya ada fase tersendiri buat ngerasain emosi negatif sampe ke akar2. Alhamdulillah selalu terlewati. InsyaAllah bisa survive menghadapi pandemi ini

    ReplyDelete
  28. Manusia kadang banyak maunya, minta pengen di rumah sekarang udah dikabulkan semuanya hehehe, tinggal kitanya yang sekarang pintar-pintar mengelolanya.

    ReplyDelete
  29. Betul banget mak, menjaga kesehatan mental selama pandemi, jg berperan meningkatkan daya tahan tubuh. semoga selalu dikelilingi kawan2 yg positif vibesnya sampai ke kita ya.

    ReplyDelete
  30. Kak Niar, salah satu kiat saya menjaga kesehatan mental selama pandemi ini adalah makan makanan berserat. Sebab ternyata, makanan berserat ini bisa mencegah depresi dan kecemasan yang berlebihan lho 😊

    ReplyDelete
  31. Sejauh ini, media sosial sih yang paling sering bikin insecure. Insecure, pengen,, iri sama bisa tiba-tiba ngerasa down liatin betapa bahagianya hidup orang lain. Duhhh cobaan dah liatin orang lain yang sukses tapi menerimanya dengan legowo. Akhir-akhir ini masih terus berusaha nguatin mental dan tanemin rasa bangga akan diri sendiri. Bahagia itu dari dalam, dari diri kita sendiri bukan dari orang lain. Kita yang nentuin mau bahagia atau tidak

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^