7 Hal yang Harus UMKM Perhatikan Jika Bekerja Sama dengan Blogger

7 Hal yang Harus UMKM Perhatikan Jika Bekerja Sama dengan Blogger – Dalam materi sebuah workshop pemasaran digital, diberikan contoh blog yang niche-nya food & traveling dalam menulis materi review-nya.

Blog menjadi salah satu bahasan mengenai social media marketing. Arah materi ini adalah agar pebisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) membuat blog pribadi yang menuliskan tentang usahanya.

Namun tentunya tak mudah bagi banyak pelaku UMKM. Membangun blog butuh perhatian juga. Masih lebih ringan memberdayakan akun-akun media sosial seperti Instagram dan Facebook yang ada ketimbang membangun blog yang berkualitas.


Tapi bukannya tak mungkin lho, ya. Bisa saja pelaku UMKM membangun blognya sendiri dan mengisinya dengan konten-konten yang bermanfaat asalkan konsisten update blognya.

Yang harus diingat adalah bahwa
menulis dan mengelola blog itu
merupakan pekerjaan hati yang
tidak bisa diabaikan. Sayang sekali
kalau hanya setengah-setengah mengelolanya
karena “hasilnya” pun akan setengah-setengah.

Makanya perlu bantuan blogger lain untuk membantu memasarkan lewat blognya kalau memang belum bisa mengelola blog sendiri atau belum mampu membayar orang untuk mengelola konten di blog miliknya. Selain itu, ada sejumlah alasan, mengapa UMKM perlu bekerja sama dengan blogger.

Nah, untuk lebih jelasnya mengapa UMKM perlu bekerja sama dengan bloger bisa dibaca di tulisan yang berjudul 7 Alasan Mengapa UMKM Perlu Bekerja Sama dengan Blogger, ya. Blogger yang saya maksud di dalam tulisan itu adalah bloger konten – bloger personal yang mengelola blognya dengan sepenuh hati dan menjiwai aktivitas ngeblognya.

Walaupun ada harga yang bisa diajukan bloger-bloger semacam ini sebagai balas atas jasa yang diberikan, beberapa dari mereka bersedia menulis review untuk UMKM meski tak diberi fee berupa uang yang biasanya dia terima ketika menulis untuk brand atau perusahaan lain.


Anyway, jika Anda pelaku UMKM dan tertarik untuk bekerja sama dengan para bloger, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut sebelum dan selama bekerja sama dengan bloger konten:

1. Langsung mengajak bloger bekerja sama atau ajukan kerja sama melalui komunitas blogger.


Kalau Anda mengenal bloger yang sekiranya mau diajak bekerja sama mengulas produk UMKM, langsung “tembak” saja. Langsung tawarkan kepadanya. Kalau belum mengenal bloger seperti ini, bisa melalui komunitas blogger, salah satunya adalah komunitas bloger Anging Mammiri yang sudah berusia 13 tahun dan sudah beberapa kali komunitas blogger ini bekerja sama dengan UMKM.

Simak saja akun media sosial komunitas-komunitas bloger yang mau bekerja sama dengan UMKM. Komunitas-komunitas lain yang pernah bekerja sama dengan UMKM yang saya tahu adalah Indonesian Social Blogpreneur, Kumpulan Emak-emak Blogger, dan komunitas IIDN. Jika mereka membuka kerja sama lagi, biasanya akan diumumkan di akun media sosial mereka.

2. Ketahuilah bahwa sebenarnya ada harga atas jasa menulis di blog.


Perusahaan besar yang memiliki divisi digital marketing paham bahwa jasa bloger itu dibayar. Dan ketahuilah bahwa setiap bloger punya tarifnya sendiri, bergantung kepada nilai teknis blognya dan hal-hal lain yang terkait kompetensinya, seperti domain authority, page authority, pengalaman, dan sebagainya.

Sophie's Cake, saya senang menuliskan tentangnya karena owner-
nya sangat kooperatif dan sangat menghargai kerja sama kami.

Mengapa demikian? Silakan simak di tulisan berjudul 7 Alasan Mengapa UMKM Perlu Bekerja Sama dengan Blogger. Saya sudah pernah menuliskannya dengan gamblang jadi tak akan saya jelaskan lagi.

Bloger-bloger yang sudah famous bahkan bisa meraup penghasilan hingga puluhan juta rupiah dalam sebulan dan mereka sudah sangat profesional dalam bekerja. Seorang professional food blogger jika diundang makan di restoran atau kafe, tak hanya dibayar dengan makanan namun dia juga mendapatkan bayaran.

Wajar saja karena bloger semacam ini sudah punya pembaca loyal dan engagement di blog dan di media sosialnya juga tidak main-main. Kalau Anda punya kenalan bloger semacam ini, bolehlah didekati dan diajak bekerja sama. Mungkin saja dia akan memberikan harga teman dan produk Anda akan terkenal.

Kerja sama gratis berarti penghematan bukan?

Tapi kalau budget Anda terbatas, bloger kebanyakan (analogikan dengan “masyarakat kebanyakan” hehe) bolehlah diajak bekerja sama. Lebih asyik lagi kalau bisa mengajak bloger yang punya idealisme untuk bekerja sama sebab sekarang ini sudah banyak bloger yang memiliki idealisme yang benar-benar tulus ingin membantu UMKM lokal berkembang walaupun tanpa dibayar.

Eh tapi jangan berlebihan menaruh harap, ya sebab yang paling masuk akal bisa dicapai bersama adalah brand awareness, tidak langsung kepada peningkatan omzet usaha Anda. Realistislah dalam hal ini.

3. Layani setiap pertanyaan yang diajukan dengan baik.


Jawab dengan baik setiap pertanyaan yang bloger ajukan sebab jawaban Anda akan menjadi bahan tulisannya. Jangan bersikap ketus dan menjawab apa adanya sebab apa yang akan dia tulis jika Anda hanya menjawab pendek-pendek, ketus pula? (ada lho yang seperti ini). Please, bantulah bloger yang ingin membantu Anda.

4. Berikan tester dari produk terbaik yang Anda miliki.


Jangan setengah-setengah dalam memberikan tester. Jangan memberikan produk yang salah produksi. Berikan produk terbaik sebab jika yang Anda berikan merupakan produk kelas 2 dari yang Anda miliki maka bagaimana mungkin bloger memberikan usaha terbaiknya?

Salah satu produk yang pernah saya ulas. Senang karena
kooperatifnya Kasyara.

Input yang bagus tentunya akan menghasilkan output yang bagus pula, bukan? Bagaimana bisa produk Anda bisa diulas dengan bagus jika cake yang diberikan bantat misalnya? (Ini pernah lho terjadi pada kawan saya).

Berikan produk makanan saat segar. Jika kue Anda buat di pagi hari, kirimkan bloger yang bersangkutan di pagi hari juga. Jangan kirimkan saat tokomu sudah mau tutup dan harga kuemu sudah turun.

Bagaimana mungkin Anda berharap bloger menulis secara bagus, memberikan potret yang bagus jika produk yang diberikan ala kadarnya? Kualitas produk yang Anda berikan juga mencerminkan bagaimana Anda menghargai diri Anda, lho.

5. Jika sudah disepakati bloger bersedia memberikan jasanya secara gratis, hargailah!


Tolong dihargai usaha bloger yang memberikan jasanya secara gratis. Salah satu caranya adalah dengan memberikan produk terbaik. Jangan terlalu berhitung dalam memberikan produk Anda. Sebab untuk kondisi normal, Anda sebenarnya perlu menyisihkan biaya promosi, kan? Anda telah berhemat jika ada yang memberikan jasa marketing secara gratis.


Ikhlaskan produk terbaik kepada bloger yang akan mengulas produk Anda. Pikirkan berapa kira-kira nilai produk yang pantas diberikan untuknya. Bagaimana mau dituliskan dan difoto dengan baik kalau produknya seadanya?

Sekali lagi, seberapa besar
keikhlasan Anda memberikan produk
juga mencerminkan seberapa besar
Anda menghargai blogger sekaligus
menghargai diri Anda sendiri.

6. Lengkapi data dan informasi tentang produk dan UMKM terkait.


Jangan pelit memberikan informasi. Berikan semua informasi yang kira-kira dibutuhkan bloger untuk bereksplorasi melalui tulisannya. Misalnya nih, bagaimana memulai usaha, apa saja produknya, apa saja akun media sosialnya, apa saja varian produknya, dan bagaimana memperoleh produknya.

Untuk wawancara via media sosial, kalau Anda merasa tak pandai menulis, mintalah kepada blogger yang mengulas untuk mengiriminya voice note. Atau mintalah dia mengajukan pertanyaan kepada Anda. Jaman now kan tak perlulah bertatap muka. Bloger bias koq menyelesaikan tulisannya asalkan komunikasi via media sosial atau chatting WA lancar.

7. Antarkan produk, jangan suruh bloger menjemputnya sendiri.


Kalau sudah ada yang bersedia mengulas produk Anda, antarkanlah padanya. Dia sudah bersedia menulis secara gratis maka hargailah. Jangan sudah digratiskan, dia pula yang disuruh jemput produknya. Toh sekarang ada ojek online.

Beda halnya kalau dia sendiri yang ingin menjemput produk Anda. Hargailah bloger yang mau bekerja sama, jangan sampai dia keluar biaya transportasi sekali pun!



Nah, mudah, kan?

Sesungguhnya tak ada bagian yang sulit dalam usaha membentuk network ini. Sebenarnya antara pelaku UMKM dan bloger bisa bekerja sama dengan manis asalkan sama-sama saling menghargai.

Jangan salah menganggap
ajakan kerja sama yang diajukan bloger
sebagai usaha untuk meminta produk
secara gratis. Bukan begitu.

Sekarang ini banyak bloger yang memiliki semangat mempromosikan produk UMKM Indonesia karena menyadari dirinya bisa membantu dalam hal digital marketing. Bahkan beberapa bloger rela membeli sendiri dan mengulasnya tanpa diminta.

Kalau Anda menemukan bloger tipikal demikian, sambut ajakan kerja samanya. Atau coba saja ajukan ajakan kerja sama padanya jika dia belum membuka peluang. Bisa jadi dia malu-malu atau khawatir disangka meminta produk gratisan dari Anda kalau mencoba mengajukan diri.

Makassar, 4 Januari 2020

Baca juga tulisan sebelumnya:

Baca juga:
Dan 50-an tulisan di kategori UMKM (klik kata UMKM di sebelah)





Share :

28 Komentar di "7 Hal yang Harus UMKM Perhatikan Jika Bekerja Sama dengan Blogger"

  1. Setujuuuuu..
    Pertama kali kerja sama dengan UMKM itu sama salah satu brand kukis ole-ole Lombok. Kooperatif banget. Malah saya cuma datang berkunjung sih waktu itu, saya bilang tertarik nulis tentang produknya. Eh sama ownernya langsung disiapkan paketan komplit, packaging yang bagus, dan kami duduk ngobrol lama banget waktu itu.

    Sampai sama teman-teman dikiranya saya reseller produk itu karena sering lihat postingan saya tentang si produk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Enak ya kalau seperti itu, kita jadi bersedia memberikan "lebih" tanpa diminta. Owner-nya paham tawwa bahwa ini bukan sekadar pengen produk gratis atau sekadar pengen eksis. Enak kalau owner-nya paham.

      Delete
    2. Sa berbalas komentar di sini mi saja deh. Seru kayaknya ini pembahasannya. Epicnya itu kalau diminta review roti, tapi dikasihnya bukan yang baru :( Apalagi kalau terbatas ckckck. Sini Afyad, kita pi makan roti berdua di mana gitu

      Delete
    3. Wahaha, tunggu Tante Andy ke Makassar dong.

      Delete
  2. Waah menarik nih untuk UMKM serta para Blogger intinya kedua belah pihak saling memahami..😄😄

    Ok thanks info bisnis menariknya mbak.😄😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saling memahami, saling menghargai.
      Terima kasih sudah mampir :)

      Delete
  3. Intinya kedua belah pihak sama-sama diuntungkan, UMKM terbantu dengan adanya promosi para blogger, dan kita sebagai blogger dapat konten yang menarik

    ReplyDelete
    Replies
    1. Konten yang menarik bisa kita buat asalkan UMKMnya kooperatif dan menghargaii apa yang kita lakukan :)

      Delete
  4. Lewat komunitas memang bagus ya Mba, terlebih bila komunitas blogger tersebut terpercaya. Bukan blogger Bodrex, hehe.
    Takutnya setelah dapet produk, bloggernya gak nulis. Gabut banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, itu dia ... blogger semacam itu merusak saja ya.

      Delete
  5. Intinya sih kolaborasi antara blogger dan para pengusaha umkm. Jadi saling menguntungkan dan bekerjasama

    ReplyDelete
  6. Setuju banget dengan tulisan
    Ada perbedaan besar antara umkm yang udah diblow up oleh blogger dengan yang belum
    Semoga mereka semakin mengenal digital marketing ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, akan mudah menemukannya jika di-googling jika sudah ada yang mengulasnya :)

      Delete
  7. UMKM sekarang kulihat semakin maju. Tapi ya upayanya engga main-main. Blogger kalau menulis harus bijak ke elemen yang terkait.

    ReplyDelete
  8. Mbak Niar ada pengalaman suruh jemput sendiri product?
    Saya ini malah usaha sendiri ga diopeni blog-nya karena blog menyatu dengan website. Masalah bahasa Inggris, saya kalau bikin artikel bahasa Inggris belum mampu sampai 300kata, payah! Tapi, brand awareness kami bangun lewat medsos profesional sehingga kami dikenal di bidang kami.

    Saya, beberapa kali bantuin teman buat kasih review product-nya secara gratis dan dikasih product saja.

    Yang pasti sebagai UMKM kita harus faham dan hargai, sebab kenapa? Blogger ini part of marketing team bukan sales. Jadi, lebih wide.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaa ... gitu deh, ada yang belum mengerti :D

      Wah keren kalau bisa pakai medsos secara profesional, Mbak.

      Nah iya, kalau bisa memahami hal itu, enak, Mbak. Paham bahwa bukan sekadar dikasih produk gratis saja kita sudah senang. Bukan seperti itu. Produk kan buat diulas, butuh pengalaman.
      Sementara di balik blog dan medsos kita ada kerja keras yang dibangung tidak main-main makanya ada nilai lebihnya.

      Delete
  9. Pelaku dan UMKM bisa bekerjama dengan baik asalkan saling menghargai satu sama lain. Setujuuu
    Terbayang jika keduanya bersinergi tentu akan tumbuh dan berkembang digital marketing yang pesat di negeri ini

    ReplyDelete
  10. Bener banget mbk. Aku setuju dgn tulisannya. Jika pelaku UMKM dan blogger saling memahami dan bekerja dnegan baik sesuai dgn kesepakatan tanpa merugikan. Pastilah akan berkembang dua2nya dnegan baik jg

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sama-sama saling menghargai ya .. pasti sama-sama asyik :)

      Delete
  11. Mau dong ikutan komunitas-komunitas blogger yang bisa bekerja sama dengan UMKM. Gimana caranya mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak selalu ada kerja sama, Mbak. Tapi beberapa yang saya sebutkan di atas pernah bekerja sama dengan UMKM.
      Entah kapan ada lagi kesempatan itu. Tapi dipantau saja akun medsosnya :)

      Delete
  12. Bener kak. Jangan sampai, karena ingin minta bantuan blogger terus dikasih produk kemudian disuruh ambil sendiri. Kalau rumahnya tinggal jalan kaki ga apa ya. Kalau jauh kan kasian

    ReplyDelete
  13. Setuju, UMKM maju karena kerja sama dan saling mendukung antar rekan lain, manfaatkan media sosial. Maju terus UMKM Indonesia

    ReplyDelete
  14. Memang harus ada semacam simbiosis mutualisme antar keduanya, UMKM dan bloger.

    Sama-sama membantu, sama-sama dapat untung. UMKM membantu bloger untuk membuat konten dan bloger membantu UMKM untuk membangun usahanya.

    ReplyDelete
  15. Intinya mutualisme ya...kadang tu yang bikin sedih kalau review tentang makanan atau rumah makan. Pas direview tu bagus, tampilannya menarik, rasanya enak. Tapi pas udah buka beneran kadang beda. Entah dr tampilan bahkan rasa..jadi suka dikomplain sama yang baca...hihi...

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^