Materi
pertama adalah Infografis
Informatif yang dibawakan oleh Tsani Sirojul Munir
@tsanisirojulm. Tsani adalah seorang motion graphic designer dari IndonesiaBaik.id
milik Kemenkominfo.
Menurut
Tsani, inti dari
Infografis Informatif adalah bagaimana agar pesan tersampaikan dengan baik. Transfer informasi bergerak cepat,
diperlukan strategi agar pesan penting sampai ke pemahaman pembaca dengan cepat
pula.
Sekarang
ini paling banyak digunakan new media atau digital media. Bukan
bermaksud menomorduakan traditional media, masing-masing media punya segmen
tersendiri. New media punya, traditional media pun punya.
Namun
tidak bisa dipungkiri, perubahan teknologi informasi demikian pesatnya sekarang
dalam keseharian saja, penggunaan uang elektronik sudah biasa. Perkembangan
teknologi menyebabkan disruptive innovation – maksudnya inovasi yang
membentuk pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada
akhirnya menggantikan teknologi terdahulu.
Sekarang
Indonesia menuju revolusi industri 4.0, di mana lebih ke integrasi bagaimana TI
(Teknologi Informasi) tergabung dengan otomasi. Kalau ketinggalan, kita kurang kompetitif
hadapi resolusi yang terus berubah. Penyampaian pesan dari teks saja yang dulu melalui
surat, kemudian melalui website, sekarang ke infografis, dan menjadi lebih
efektif melalui infografis.
Well, masih perlu dibahas kenapa konten
visual penting?
Ini
nih alasannya:
- 90% informasi yang masuk ke otak dalam bentuk visual.
- 60% orang merespon informasi visual lebih baik daripada teks saja.
- Otak memproses visual 60.000 kali lbh cepat daripada teks.
- Infografis memiliki sifat komparatif, maksudnya bisa membandingkan antara satu dengan yang lainnya.
For
your information, 66,3%
individu kini memilik smartphone yang mana informasi bisa masuk kapan
saja ke dalam genggaman sang pemilik HP. Jadi, ya ... makanya perlu ya belajar membuat infografis informatif.
Bagaimana Cara Membuat Infografis?
BASIC PRA PRODUKSI:
Apa masalahnya?
Kalau ada masalah:
Problem
Solution
How it works
Call to action
Berbagi informasi
melalui infografis:
(perhatikan
bagian-bagian ini harus ada dalam infografis)
Informasi umum
Informasi khusus
Call to action
Brainstorming – framing
copywriting – art direction – eksekusi – review, publikasi.
Standar Elemen Infografis:
- Judul
- Tata letak ikon dan simbol warna, gunakan maksimal 3 warna.
- Tipografi, gunakan maksimal 3 font sejenis yang biasa digunakan, 3 ukuran.
- Ilustrasi dan gambar
Social Media Engagement
- Interactive content.
- Penggunaan caption.
- Hashtag.
- Partnership.
- Promote ads.
Tips Membuat Infografis
- Tema kesehatan: jangan gunakan warna merah dan hitam, gunakan warna hijau dan putih. Pemilihan warna terkait pengaruh psikologis juga.
- Ada 1 gambar jadi point of interest,
- Penting menjaga konsistensi. Indonesia Baik, temanya weekly. Tiap pekan ada tema khusus. Ada beberapa tema, seperti pemerintahan, daily issue, casual content, dan tentang Indonesia. Itu yang bikin beda. Kalau fokus di pemerintahan, orang milenial akan skip.
- Pemilihan warna bisa mempengaruhi/menjadi stimulan. Biru untuk profesionalitas.
- Tentukan warna utama, langsung googling color palette (palet warna). Misalnya warna biru, cari palet warna apa yang cocok untuk warna biru. Contoh spanduk School of Influencer: warna utamanya orange, palet warna hijau tosca dan putih. Kalau kita googling bisa menemukan software untuk warna yang nyambung.
- Pemilihan font-nya harus readability, biasanya font yang digunakan Times New Roman atau Arial. Sanserif atau Serif juga bisa. Kalau bisa pakai yang ada font family-nya. Jadi kalau punya materi yang ingin ditekankan, pakai font bold, kalau biasa-biasa, pakai yang reguler.
- Buat infografis harus targeting. Tidak bisa untuk semua usia. Kalau diminta semua kalangan itu bonus. Seperti marketing saja, ya, harus ada penargetannya.
- Ukuran gambar: 1/3 dari kanvas.
Praktik Membuat Infografis
Waktunya
praktik membuat infografis yang informatif. Kami disarankan menggunakan penyedia infografis gratis di internet,
seperti:
- Canva.com
- Freepik.com
- Flaticon.com
Dibuat dengan menggunakan Canva |
Saya
mencoba Canva.com, bisanya sih memang menggunakan Canva. Cocok buat saya yang
buta soal desain. Canva biasanya saya gunakan via laptop. Meskipun ada aplikasi
untuk smartphone-nya, saya lebih suka menggunakan laptop. Kalian biasanya menggunakan apa membuat infografis?
Makassar, 3 Januari 2018
Baca
tulisan sebelumnya:
- School of Influencer: Menjadi Influencer Positif
- School of Influencer: Jadi Influencer yang Menginspirasi dalam Public Speaking
- School of Influencer: Menulis yang Bukan Sekadar Konten
- School of Influencer: Komunikasi Visual dan Personal Branding
- School of Infuencer: Sinematografi Smartphone
Share :
Wah ilmu yang sangat penting ini, bisa belajar bikin infografis. pengeeeeen....
ReplyDeleteSaya nggak pernah pakai infografis. Tantangan juga ya, tapi harus nyari temanya dulu nih.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berbagi Mba. Sekarang ada Piktochart juga, yang bagus buat infograifs loh
ReplyDeleteMenarik Mba, walaupun gak ikut event trainingnya, tapi bisa dapat ilmunya setelah baca blognya Mba.....
ReplyDeletethanks sharingnya
ReplyDelete