Cerita Perkedel Kangkung Tumis

Perkedel Kangkung Tumis? Makanan apa itu? Ya … perkedel yang dibuat dari kangkung tumis 😁. Ini jenis lauk karang-karangan saya saja. Mungkin kalau harus memilih keahlian genre memasak, keahlian saya adalah “daur ulang”. Sering kali sayuran yang tidak habis, saya oleh kembali, menjadikannya perkedel. Tentunya sayurannya yang masih bagus, dong. Yang baru dimasak sehari sebelumnya dan disimpan di kulkas. Kalau sudah tidak bagus ya jangan didaur ulang. Kalau adonan yang dibuat tidak habis, bisa dimasukkan ke dalam lemari es. Beberapa jam kemudian masih bisa dimasak lagi.

Biasanya setelah diolah lagi menjadi perkedel, justru malah dimakan secara lahap oleh anak-anak. Seperti beberapa hari yang lalu, sisa sayur kangkung tumis saya campur dengan tepung terigu berbumbu bawang putih halus. Caranya mudah. Tumbuk halus bawang putih dan garam. Kira-kira 1 atau 2 siung. Garamnya secukupnya sajalah, ya. Mamak harus pintar-pintar menakarnya supaya tidak keasinan. Sesuaikan saja kadar keasinan sayur dengan garam di adonan tepung. Kalau sayurnya sudah terasa asin malah bisa jadi tidak perlu tambah garam lagi di adonan perkedel.


Biasanya saya langsung mencampur sayuran dengan bumbu (bawang putih yang ditumbuk dengan garam). Setelah itu baru memasukkan tepung terigu sedikit demi sedikit secukupnya sampai kira-kira bisa dijadikan adonan. Memasukkan terigu harus sambil terus diaduk agar teksturnya pas. Kalau misalkan dianggap perlu, bisa tambahkan air secukupnya. Kalau tidak perlu tambah air ya tidak usah. Sekali lagi, harus pintar-pintar menakarnya.

Campur secara merata, ya. Kalau kira-kira sudah menyerupai adonan perkedel, bisa dibentuk serupa perkedel pada umumnya sesuai keinginan atau bisa juga dicetak kalau punya cetakan di rumah. Panaskan minyak di dalam wajan lalu gorenglah sampai berwarna keemasan atau agak kecoklatan.

Usai saya menggoreng perkedel kangkung tumis, si bungsu Afyad duduk khusyu’ di ruang makan. Dia makan dengan sangat lahap – alhamdulillah, habis tiga piring. Affiq juga makan lahap namun kalah banyak dengan Afyad. Athifah sudah makan jadi hanya dua anak lelaki itu yang makan perkedel kangkung tumis buatan mamaknya.

Memang paling enak perkedel dari sayuran ini dimakan ketika masih hangat dan renyah makanya anak-anak menyantapnya dengan bersemangat. Perkedel dari kangkung ini menimbulkan bunyi KRES saat digigit. Bisa Anda buktikan sendiri. 😅 Oya, saya sudah mencoba beberapa jenis sayuran, seperti sop atau sayur bening. Airnya tak dipakai lagi, sayurannya saja diambil. Enak-enak rasanya, sih, menurut saya.

Bahagia sekali melihat Afyad makan dengan penuh suka cita. “Enak?” tanya saya. Si bungsu mengangguk mantap. Rasanya terbang, deh kalau anak seperti itu reaksinya. Perasaan yang timbul tak bisa ditukar dengan apapun. Rasanya jadi ibu yang paling bahagia sedunia, deh. 😇

Makassar, 2 Juli 2018






Share :

11 Komentar di "Cerita Perkedel Kangkung Tumis"

  1. boleh nih resepnya. Bisa untuk tumisan apa aja ya yg sisa biar gk kebuang

    ReplyDelete
  2. Aku baru tau menu ini. Menu daur ulang emang harus banyak kita ciptakan ya, Mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes, biar bisa berhemat. Mubazir juga kan dibuang kalau masih bisa dimakan, ya Mbak.

      Delete
  3. Unik banget menunya, perlu dicoba nih

    ReplyDelete
  4. Kalau sayur dimasak begitu anak-anak jadi tertarik buat makan tuh

    ReplyDelete
  5. Waduh gambarnya aja udah bikin ngiler ya

    ReplyDelete
  6. Jadi pingin buat sendiri, bisa berbagai macam sayuran kan hehe

    ReplyDelete
  7. Menunya kreatif banget mbak... kece nih...

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^