Sedikit dari Mafindo Makassar berfoto bersama Daeng Ical (PLT wali kota saat itu). Foto: dari Ibu Arnidah |
Kemudian,
Fajar yang banyak membagikan pengetahuan teknis kepada kami mengenai penggunaan
aplikasi untuk memberantas hoax. Menurut Fajar, ada 800 ribu situs
penyebar hoax. Wow. Agar tetap “waras” (ini istilah saya), kita perlu
memverifikasi konten dan akun media sosial. Orang sering kali hanya baca
judulnya lalu share. Lalu sebuah berita pun menjadi viral.
Contoh
yang diperlihatkan Fajar adalah berita yang viral mengenai muslimah yang
meninggal sembari tersenyum padahal sesungguhnya dia adalah biarawati Katolik
yang terkena kanker lidah dan meninggal tahun 2016. Pakaiannya saja yang disangka
oleh yang nge-share kalau dia muslimah padahal bukan.
Hoax
mudah menyebar
karena banyak orang sudah memiliki “kebenaran” dalam hatinya. Jika informasi
yang datang tidak sesuai dengan apa yang dia yakini atau tidak yakini maka
dengan mudah dia terjebak hoax atau tidak percaya dengan informasi yang
sebenarnya.
Foto: Ibu Arnidah Kanata |
Nah,
yang harus kita pastikan adalah:
- Asal-usul, apakah kontennya asli atau bukan?
- Sumber. Kalau tidak asli, dari mana sumber aslinya? Siapa saja yang menyebarkannya?
- Lokasi, di mana kejadiannya?
- Tanggal, kanan konten itu diambil?
- Motivasi. Dapatkah Anda menduga kenapa konten itu diambil?
Salah
satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan audit sosial. Dengan
audit sosial kita bisa mengumpulkan informasi sebanyak-banyak dari akun-akun
media sosial seseorang. Bagaimana profilnya? Cermati postingannya. Patutkah
kita percaya padanya?
Dalam
menelusuri profil sebuah akun, kita bisa melakukan penelusuran terhadap:
- Nama berikut variasinya.
- User name berikut variasinya.
- Lakukan reverse research terhadap profile picture, header image, gambar-gambar utama, dan logo.
- Pencarian kombinasi, misalnya nama dengan lokasi, sekolah atau kantor.
- Cek teman, keluarga, koneksi.
- Harus kreatif dan gigih melakukannya.
Fajar, trainer tersertifikasi dari Google. Foto: dokumentasi pribadi |
Bila
menelusuri akun Twitter, gunakan tool Twitter Advanced Search.
Bisa juga menggunakan Twopcharts – tool gratis yang intuitif
untuk menyelidiki akun Twitter. Untuk menelusuri akun Facebook juga ada tools-nya.
Bisa gunakan PeoplefindThor dan Intel Techniques. Peoplefind Thor
tidak serumit Intel Techniques tapi cukup baik sebagai alternatif. Contoh hal
yang bisa dilakukan misalnya adalah mencari orang (tanpa nama) dengan petunjuk
minim.
Untuk
verifikasi lokasi, bisa menggunakan peta. Layanan peta Google yang bisa
digunakan adalah:
- Google Map dan Google Street View. Banyak lokasi dilengkapi dengan foto-foto lama, ini amat membantu. Bisa jadi di satu foto tanda tanda yang kita cari terhalang mobil, kita bisa pakai gambar di tahun yang lain.
- Google Earth. Bisa untuk cek foto ber-geo tag. On-kan fitur geo tag di sebelah kiri. Di beberapa wilayah mungkin tidak ada petunjuk jalan. Tapi mungkin tersedia foto yang dilengkapi geo tag.
Beberapa
tools (aplikasi anti hoax) lain yang bisa digunakan untuk verifikasi,
seperti:
- Facebook Signal
- FB Livemap
- Tweetdeck
- You Tube Data Viewer
- Watch Frame by Frame
- You Tube Geo Search
- Whois
- Reverse Whois
- Bing Maps
- Wikimapia
- Suncalc
- Mapillary
- Jeffrey’s
- Get-Metadata
- Rey Eye Reverse Image Search
- Wayback Machine
- FirstDraftNewsCheck
- Session Buddy
- Google Translate
- InVid
Buka puasa bersama. Foto: Ibu Arnidah Kanata |
Materi
yang tak kalah pentingnya adalah mengenai keamanan dan keselamatan digital.
Materinya mirip dengan yang saya dapatkan pada Half Day Basic Workshop “Hoax
Busting and Digital Hygiene” yang saya ceritakan di paragraf awal – bisa dibaca
di tulisan berjudul Tips Melawan Hoax dan Digital Hygiene.
Sebagai
catatan tambahan, saya mencatat 3 hal berikut:
- Memeriksa “ketahanan password” melalui website www.howsecuremypassword.net. Semakin lama password kita kemungkinan bisa diretas, semakin bagus – misalnya 200 juta tahun. Segera ganti password jika misalnya dalam hanya hitungan detik orang kemungkinan bisa meretasnya.
- Periksa apakah alamat email sudah pernah di-hack atau belum dengan situs www.haveibeenpwned.com
- Simpan data password aman di Keepass Password Safe.
- Lakukan autentifikasi 2 langkah di akun Google, Facebook, dan Instagram agar tak mudah di-hack orang.
Well,
tetap saja rasanya
pengetahuan saya belum memadai. Semoga bisa belajar perlahan-lahan. Dunia
digital memang terlalu luas, kan. Tak bisa mempelajari banyak hal dalam dunia
ini dalam sekejap. Dan yang paling penting, berbesar hati menerima kebenaran.
Makassar, 24 Juni 2018
Mafindo
(Masyarakat Anti Fitnah dan Hoax Indonesia)
https://www.mafindo.or.id/
https://turnbackhoax.id/
https://turnbackhoax.id/
Telpon : +62-895-333-930063
Fax : +62-21-5602810
Email : i n f o @ m a f i n d o . or.id
Twitter : MafindoID
Facebook : https://www.facebook.com/MafindoID/
Untuk area Makassar, bisa bergabung di grup FB: Makassar Lawan Hoax.
Seluruh Indonesia, bisa bergabung di grup Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax.
Seluruh Indonesia, bisa bergabung di grup Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax.
Catatan:
Ada beberapa informasi yang sudah diklarifikasi oleh tim Mafindo. Bisa dilihat di website
https://turnbackhoax.id/ atau di grup Facebook Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax dan grup Makassar Lawan Hoax.k
Share :
Wah baruka tau kak kalo ternyata ada kegiatan campaign ainti hoax kayak gini di Makassar. Serunya itu di? Tools nya juga ternyata banyak. Deh, keren memang.
ReplyDeleteAda Yan. Bisa gabung grup Facebooknya: Makassar Lawan Hoax.
DeleteBaru tau ada aplikasi iniii
ReplyDeleteYes, ada Mbak :)
DeleteCukup membantu, ya Bimo?
ReplyDeleteWeh saya suka dengan kalimat ini: " Hoax mudah menyebar karena banyak orang sudah memiliki “kebenaran” dalam hatinya. Jika informasi yang datang tidak sesuai dengan apa yang dia yakini atau tidak yakini maka dengan mudah dia terjebak hoax atau tidak percaya dengan informasi yang sebenarnya."
ReplyDeleteLangsungka coba aplikasinya untuk mengecek apakah emailku sudah pernah dihack. Alhamdulillah amanji.
Sebagai pengguna sosmed, kita emang hatus selektif dalam mempercayai sebuah berita. Jangan juga asal membagikan berita yang kita baca tapi belum tentu kebenarannya
ReplyDeleteWah mantap ini aplikasinya. Baru tau kalau ada app bgian 😄. Gerakan anti hoax mmg perlu skali disosialisasikan scra lebih meluas yah kak. Jaman skrg apapun yg dianggap menarik atau dramatis lngsung jd viral, ga peduli itu kenyataan apa hoaks, byk org yg malas meneliti berita 😢
ReplyDeleteKerennya tawwa ada Mafindo Makassar
ReplyDeleteDan anggotanya juga sudah tersertifikasi google diii.,
Btw saya juga suka sebel kalao ada foto2 dan berita viral di share ribuan orang di facebook padahal itu bukan berita sebenarny, ada foto tp penjelasannya HOAX ckckckck mirisnya
Untungmi ada aplikasinya
Saya paling anti nyebar kembali berita yang di sebar sec massal via grup WA apalagi jika belum tahu kebenarannya. Selain takut kena undang-undang juga takut menjadi jembatan dosa buat orang lain. Intinya mari menghindari hoax
ReplyDelete