Saat
datang bersama Abby Onety, kehadiran Syukri Bassitoayya di meja registrasi sudah
memancing tawa kami. Syukri meladeni permintaan Abby untuk merekam Syukri
menyapa keponakan Abby. Syukri juga bersedia berfoto bersama kami di sebuah spot berfoto yang sudah disiapkan panitia.
Sosok bertubuh besar ini merupakan magnit kuat dalam Jalangkote Rasa Keju.
Aish,
seolah saya sudah tahu isi film pendek itu, yah. Bukan saudara-saudara. Saya
baru tahu selengkapnya tentang web series
ini dari acara konferensi pers kemarin. Saya tahu tentang lelaki berambut
panjang nan nyentrik ini dari beberapa video
Bassitoayya. Awalnya, saya rancu membedakan antara Bassitoayya dan
Jalangkote Rasa Keju.
MC: Duo SuperDJ |
Sebenarnya begini, personil Bassitoayya ada dua orang: Syukri dan Adhy. Mengakunya mereka “lelaki jaman old”. Yaa walau tak mengaku pun, begitu kenyataannya, sih. Orang pasti tahu ketika mengintip akun Instagram mereka. Tapi ada baiknya juga mereka mengakuinya, setidaknya kita tahu kalau mereka jujur 😊. Nah, Bassitoayya ini membuat film-film pendek komedi di akun Instagram @Bassitoayya, juga di channel You Tube-nya. Kedua personil Bassitoayya ini juga mendukung Jalangkote Rasa Keju dan menampilkan informasi tentang web series tersebut di akunnya. Dari situlah saya tahu sebelum menghadiri acara ini.
Sebagai
pelopor web series buatan Makassar,
AIM Production mengambil langkah berani dalam memproduksi Jalangkote Rasa Keju.
Melalui Zulkarnaen Gobel – sang produser, dijelaskan bahwa maksudnya mengambil
langkah ini untuk menunjukkan bahwa berkarya sebagai sineas tak melulu harus
melalui layar lebar, terlebih kalau dana dan sumber daya manusia belum
mencukupi. Risiko besar untuk membuat film layar lebar. Web series bisa menjadi pilihan sebagaimana yang beken di Korea dan langkah yang pernah
diambil Raditya Dika dan Ernest. Tidak menutup kemungkinan untuk ke depannya,
jika ada investor yang berminat, bisa
saja Jalangkote Rasa Keju ada versi layar lebarnya. Nantinya, langkah awal ini
bisa menjadi tolok ukur para sineas Makassar untuk memilih media dalam
berkarya.
Kiri - kanan: Zulkarnaen Gobel (produser), Rusmin Nuryadin (sutradara), dan para pemain Jalangkote Rasa Keju |
“Kami
ingin menjadi bagian yang berkontribusi pada perkembangan audio visual yang berusaha
menampilkan konten lokal. Makassar bisa dicitrakan dengan Jalangkote Rasa Keju,”
tutur Rusmin Nuryadin, sang sutradara.
Ketika
seseorang bertanya mengenai kemungkinan menggaet penonton selain dari Makassar,
Rusmin menjawab bahwa tayangan ini bisa diterima oleh penonton di luar
Makassar, misalnya di Kalimantan bahkan di luar negeri.
Usai cakap-cakap dengan para pendukung sinema ini, kami menjadi orang pertama yang menonton seri pertama Jalangkote Rasa Keju yang akan dipublikasi tanggal 12 April besok. Sekilas saya menangkap cakupan Jalangkote Rasa Keju cukup banyak. Memotret kehidupan sekelompok warga Makassar, mulai dari karyawan kafe hingga preman dan penjual jalangkote. Ada selipan humor – komedi situasi lebih tepatnya di sepanjang film. Selain duo Bassitoayya, ada duo komedian Makassar yang ngetop di Instagram: Doyok dan Jarot – keduanya merupakan pentolan SuperDJ. Selain itu, warga Makassar yang pernah lihat video viral seorang lelaki sok ganteng yang di dalamnya ada kalimat “Lelaki tampang ka’ ini kasiang” – kalian akan melihat kembali sosoknya di dalam web series Jalangkote Rasa Keju (simak di trailer yang saya sematkan di bawah ini, ya).
Official trailer JALANGKOTE RASA KEJU
Shooting yang dilakukan selama 10 hari berturut-turut
di sekitar jalan Serigala – jalan Macan ini menghasilkan 6 episode web series. Tayangan perdana mengudara
di channel You Tube Jalangkote Rasa
Keju hari Kamis, tanggal 12 April. Tayangan-tayangan selanjutnya bisa kita
saksikan setiap hari Rabu. Nonton ki’, naah di channel You Tube "Jalangkote Rasa Keju".
Makassar, 10 April 2018
Share :
Jalangkote Rasa Keju, saya jadi penasaran juga. Apakah benar-benar layak atau bisa ditonton selain warga makasar.
ReplyDeleteSudah nontonkah Mas? Sudah dua episode, nih. Itu trailernya ada di atas :)
DeleteNungguin tayangnya...penasaran juga dengan Jalangkote Rasa Keju, semoga jadi tontonan alternatif channel di Youtube...
ReplyDeleteSilakan, Mas. Sudah dua episode mainnya saat komentar ini saya balas :)
DeleteWeb series tapi rasa bioskop, pasti bagus nih. Jadi pingin nonton lah. :D
ReplyDeleteBagus, Mbak. Yuk tonton.
DeleteKeren ya. Memperkenalkan daerah melalui youtube sebagai sarananya.
ReplyDeleteIya, Mbak. Filmnya keren ini. :)
DeleteAku penasaran mbak. Untung bisa ditonton di youtube.
ReplyDeleteIya Mbak, sudah dua episode nih. Rabu besok episode ketiganya :)
DeleteSemoga kodong bisaji juga saya nikmati di Surabaya ini JRK.
ReplyDeleteJalangkoteee... Kuinga'na mamo de'e bau-bauna di sini... Khas...
Hmmmm nyamannaaaa
DeleteHihii...lucu juga ya judulnya JALANGKOTE, kirain artinya Jalang Dari Kota, huahuahua....jauh amir, ya. Sampe abis bacanya, masih ada bingung, apakah ini nama makanan karena ada rasa kejunya (keju dalam bentuk apa aja pasti bunda sukak) eeeh, ternyata judul sebuah film toh. (bener gak, Niar kesimpulan Bunda ini? Maklumlah faktor X)
ReplyDeleteNama makanan, Bunda, hehehe. Kalo di Jakarta orang bilangnya "pastel". Yuk ditonton Bunda. Di YouTube, supaya berasa sudah ke Makassar habis nontonnya. :)
Delete