Jalangkote Rasa Keju: Web Series Rasa Bioskop

Awal baca “Jalangkote Rasa Keju” dengan lugu saya bertanya-tanya, “Tojengkah ada jalangkote rasa keju?” (maksudnya: “Benar-benar adakah (kue) jalangkote rasa keju?”). Ternyata eh ternyata itu nama web series yang akan tayang di bulan April ini. Untuk mempromosikannya, digunakan akun Instagram dan You Tube “Jalangkote Rasa Keju”. Informasi lengkapnya, beserta para pendukung web series Jalangkote Rasa Keju, saya temui di acara Konferensi Pers dan Special Screening Jalangkote Rasa Keju di Liquid Café, Hotel Clarion tanggal 9 April kemarin.


Saat datang bersama Abby Onety, kehadiran Syukri Bassitoayya di meja registrasi sudah memancing tawa kami. Syukri meladeni permintaan Abby untuk merekam Syukri menyapa keponakan Abby. Syukri juga bersedia berfoto bersama kami di sebuah spot berfoto yang sudah disiapkan panitia. Sosok bertubuh besar ini merupakan magnit kuat dalam Jalangkote Rasa Keju.

Aish, seolah saya sudah tahu isi film pendek itu, yah. Bukan saudara-saudara. Saya baru tahu selengkapnya tentang web series ini dari acara konferensi pers kemarin. Saya tahu tentang lelaki berambut panjang nan nyentrik ini dari beberapa video Bassitoayya. Awalnya, saya rancu membedakan antara Bassitoayya dan Jalangkote Rasa Keju.

MC: Duo SuperDJ

Sebenarnya begini, personil Bassitoayya ada dua orang: Syukri dan Adhy. Mengakunya mereka “lelaki jaman old”. Yaa walau tak mengaku pun, begitu kenyataannya, sih. Orang pasti tahu ketika mengintip akun Instagram mereka. Tapi ada baiknya juga mereka mengakuinya, setidaknya kita tahu kalau mereka jujur 😊. Nah, Bassitoayya ini membuat film-film pendek komedi di akun Instagram @Bassitoayya, juga di channel You Tube-nya. Kedua personil Bassitoayya ini juga mendukung Jalangkote Rasa Keju dan menampilkan informasi tentang web series tersebut di akunnya. Dari situlah saya tahu sebelum menghadiri acara ini.

Sebagai pelopor web series buatan Makassar, AIM Production mengambil langkah berani dalam memproduksi Jalangkote Rasa Keju. Melalui Zulkarnaen Gobel – sang produser, dijelaskan bahwa maksudnya mengambil langkah ini untuk menunjukkan bahwa berkarya sebagai sineas tak melulu harus melalui layar lebar, terlebih kalau dana dan sumber daya manusia belum mencukupi. Risiko besar untuk membuat film layar lebar. Web series bisa menjadi pilihan sebagaimana yang beken di Korea dan langkah yang pernah diambil Raditya Dika dan Ernest. Tidak menutup kemungkinan untuk ke depannya, jika ada investor yang berminat, bisa saja Jalangkote Rasa Keju ada versi layar lebarnya. Nantinya, langkah awal ini bisa menjadi tolok ukur para sineas Makassar untuk memilih media dalam berkarya.

Kiri - kanan: Zulkarnaen Gobel (produser), Rusmin Nuryadin (sutradara), dan
para pemain Jalangkote Rasa Keju
Selain itu, langkah yang diambil AIM Production ini juga menjawab kegelisahan tayangan bermutu yang tidak bisa diakses semua orang karena hanya ditayangkan di bioskop atau di televisi pada waktu tertentu. Dengan ditayangkan di You Tube, siapa pun bisa mengaksesnya, di mana pun dia berada.

“Kami ingin menjadi bagian yang berkontribusi pada perkembangan audio visual yang berusaha menampilkan konten lokal. Makassar bisa dicitrakan dengan Jalangkote Rasa Keju,” tutur Rusmin Nuryadin, sang sutradara.

Ketika seseorang bertanya mengenai kemungkinan menggaet penonton selain dari Makassar, Rusmin menjawab bahwa tayangan ini bisa diterima oleh penonton di luar Makassar, misalnya di Kalimantan bahkan di luar negeri.


Usai cakap-cakap dengan para pendukung sinema ini, kami menjadi orang pertama yang menonton seri pertama Jalangkote Rasa Keju yang akan dipublikasi tanggal 12 April besok. Sekilas saya menangkap cakupan Jalangkote Rasa Keju cukup banyak. Memotret kehidupan sekelompok warga Makassar, mulai dari karyawan kafe hingga preman dan penjual jalangkote. Ada selipan humor – komedi situasi lebih tepatnya di sepanjang film. Selain duo Bassitoayya, ada duo komedian Makassar yang ngetop di Instagram: Doyok dan Jarot – keduanya merupakan pentolan SuperDJ. Selain itu, warga Makassar yang pernah lihat video viral seorang lelaki sok ganteng yang di dalamnya ada kalimat “Lelaki tampang ka’ ini kasiang” – kalian akan melihat kembali sosoknya di dalam web series Jalangkote Rasa Keju (simak di trailer yang saya sematkan di bawah ini, ya).

Official trailer JALANGKOTE RASA KEJU

Shooting yang dilakukan selama 10 hari berturut-turut di sekitar jalan Serigala – jalan Macan ini menghasilkan 6 episode web series. Tayangan perdana mengudara di channel You Tube Jalangkote Rasa Keju hari Kamis, tanggal 12 April. Tayangan-tayangan selanjutnya bisa kita saksikan setiap hari Rabu. Nonton ki’, naah di channel You Tube "Jalangkote Rasa Keju".

Makassar, 10 April 2018





Share :

14 Komentar di "Jalangkote Rasa Keju: Web Series Rasa Bioskop"

  1. Jalangkote Rasa Keju, saya jadi penasaran juga. Apakah benar-benar layak atau bisa ditonton selain warga makasar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah nontonkah Mas? Sudah dua episode, nih. Itu trailernya ada di atas :)

      Delete
  2. Nungguin tayangnya...penasaran juga dengan Jalangkote Rasa Keju, semoga jadi tontonan alternatif channel di Youtube...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan, Mas. Sudah dua episode mainnya saat komentar ini saya balas :)

      Delete
  3. Web series tapi rasa bioskop, pasti bagus nih. Jadi pingin nonton lah. :D

    ReplyDelete
  4. Keren ya. Memperkenalkan daerah melalui youtube sebagai sarananya.

    ReplyDelete
  5. Aku penasaran mbak. Untung bisa ditonton di youtube.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, sudah dua episode nih. Rabu besok episode ketiganya :)

      Delete
  6. Semoga kodong bisaji juga saya nikmati di Surabaya ini JRK.

    Jalangkoteee... Kuinga'na mamo de'e bau-bauna di sini... Khas...

    ReplyDelete
  7. Hihii...lucu juga ya judulnya JALANGKOTE, kirain artinya Jalang Dari Kota, huahuahua....jauh amir, ya. Sampe abis bacanya, masih ada bingung, apakah ini nama makanan karena ada rasa kejunya (keju dalam bentuk apa aja pasti bunda sukak) eeeh, ternyata judul sebuah film toh. (bener gak, Niar kesimpulan Bunda ini? Maklumlah faktor X)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama makanan, Bunda, hehehe. Kalo di Jakarta orang bilangnya "pastel". Yuk ditonton Bunda. Di YouTube, supaya berasa sudah ke Makassar habis nontonnya. :)

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^