Apresiasi untuk Ibu Rumah Tangga yang Menulis

“Mengajar ki’?” entah sudah berapa kali saya mendapatkan pertanyaan seperti itu. Pertanyaan itu menunjukkan bahwa yang bertanya mengira saya berprofesi sebagai pengajar. Guru atau dosen. Padahal bukan keduanya. Memang sesekali saya mengajar, mengajari anak-anak saya. Namun tentunya bukan itu yang dimaksud si penanya.

Sering kali orang bertanya seperti itu ketika melihat saya memegang atau membaca buku nonfiksi. Kebetulan saya tidak begitu berminat kepada bacaan fiksi sehingga kalau harus menunggu seseorang di sebuah tempat, bahan bacaan yang saya buka adalah yang genrenya nonfiksi,

Kemarin, seorang bapak pemilik toko perlengkapan bayi di dekat rumah menanyakan lagi kepada saya pertanyaan itu. Sepertinya karena saya menanyakan kepadanya perihal putra sulungnya. Bapak itu bercerita mengenai kendala dalam penyusunan skripsi yang dihadapai oleh putranya. Usai mendengar penjelasannya, saya menanggapinya dengan mengatakan bahwa yang terjadi di jurusan putranya sudah keterlaluan. Berlebihan rasanya kalau mahasiswa S1 dihambat, dengan cara dibuat sulit untuk lulus padahal dia sudah memenuhi tugas akhirnya, sampai-sampai membuat 4 macam tugas!

Gambar diambil dari website Makassar Terkini dot Com.

Mungkinkah tanggapan saya terdengar “terpelajar” di telinga bapak itu makanya saya dikiranya seorang pengajar? Entahlah.

Beda lagi dengan tanggapan seorang bapak profesor ketika mengetahui saya “hanya” ibu rumah tangga. Saya menjawab “di rumah saja” saat ia bertanya, “Niar dinas di mana?”. “Sayangnya!” begitu reaksinya. Padahal ketika dia berbincang mengenai kearifan lokal, saya bisa menanggapi dan mengikuti alur logikanya. Bahkan dia lupa alamat e-mailnya sendiri sementara saya yang ibu rumah tangga ini dalam sehari bisa mengecek atau mengakses  e-mail sampai berkali-kali.

Kalaupun mengatakan saya aktif menulis, tak banyak orang yang mengapresiasinya. Ibu saya sendiri pada awalnya mengatakan, "Memangnya berapa uang yang kau dapatkan dari menulis? Untuk apa berlama-lama di komputer?" Kalau ibu saya sekarang sudah mengerti apa yang bisa saya peroleh dari menulis setelah menyaksikan sendiri pencapaian-pencapaian saya, tidak demikian halnya dengan sebagian orang lainnya. Profesi selalu menjadi hal penting untuk menilai seseorang.

Sampai kapan ada pertalian antara penilaian orang dengan kepada kita dengan profesi kita? Ataukah memang seperti itu “hukum” di dunia ini? Hm, kalau memang demikian, berarti saya memang harus membiasakan diri sementara saya sendiri tidak suka melakukannya. Bagi saya, pola pikir tidak selalu ada hubungannya dengan profesi seseorang.

Maka, dari dua pengalaman yang saya ceritakan di atas. Ditambah pengalaman-pengalaman lain yang sudah pernah saya tulis di blog ini, saya menganggap apresiasi yang diberikan oleh Makassar Terkini dot Com kepada saya baru-baru ini adalah hal yang luar biasa. Nama saya masuk sebagai salah satu dari 10 Perempuan Paling Berpengaruh di Sulawesi Selatan!

Di link ini, ditulis kalimat ini sebagai pembuka:
Mugniar Marakarma mampu mengubah cara pandang banyak orang tentang seorang ibu rumah tangga. Mugniar telah menginspirasi banyak orang utamanya ibu rumah tangga untuk juga terlibat dan aktif dalam dunia blogging yang masih asing di telinga banyak orang.

Tak percaya rasanya. Sejujurnya, saya tak merasakan telah melakukan hal besar. Dibandingkan dengan ke-9 perempuan di dalam daftar itu, apa yang saya lakukan hanyalah hal-hal kecil yang memang rutin saya lakukan sejak awal tahun 2011 lalu.

Apresiasi ini luar biasa berharganya bagi saya. Lebih dari sekadar sebuah penghargaan, ini juga merupakan pengakuan bahwa ibu rumah tangga tanpa tambahan embel-embel profesi apapun bisa melakukan sesuatu dari rumahnya melalui menulis. Hal kecil saja tapi bermanfaat. Bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bisa bermanfaat bagi orang lain. Terima kasih Makassar Terkini dot Com.

Makassar, 10 Maret 2016

Catatan:

Mengajar ki’? (Makassar) = Anda mengajar?

Baca juga tulisan-tulisan lain tentang perempuan dan menulis:





Share :

29 Komentar di "Apresiasi untuk Ibu Rumah Tangga yang Menulis"

  1. Wah, Mak Niar Keren. Inspiratif, Mak. Nulis emang sesuatu banget. Apalagi buat emak2 kaya aku

    ReplyDelete
  2. Waaah, Mak Niar keren. Salut saya Mak. Terus menginspirasi ya Maaak :)

    ReplyDelete
  3. Sama kayak aku, Kak. Iya sih, dulu pernah beberapa tahun mengajar..tapi sekarang memutuskan untuk fokus menulis dan ngeblog saja. Kak Niar mah kereeen...karyanya sudah dikenal dimana-mana :)

    ReplyDelete
  4. Wah hebat! Teruslah menginspirasi ibu-ibu seperti aku.

    ReplyDelete
  5. Mak Niar itu salah satu role model ibu rumah tangga masa kini. Keep inspiring Mak...

    ReplyDelete
  6. Seorang suami itu seneng bila melihat istrinya rajin dan berpikir yang tidak biasa. Apresiasi yang tinggi :D

    ReplyDelete
  7. Kereeen, mbak Niar. Tapi emang mba Niar pengajar, meski melalui artikel di web. Sama-sama sharin ilmu dan pengalaman meski enggak lewat institusi kelembagaan. Tetap menginspirasi ya mbaaak

    ReplyDelete
  8. Rasanya mau pulang ke Makassar (maksudnya Maros) untuk kembali menimba ilmu dan petuah dari kita'...
    Ah, rasanya singkat sekali kebersamaan kita...

    ReplyDelete
  9. mak niar kereeennnn, yup, mak niar memang inspiratif, sukses selalu ya mbk, amin,

    ReplyDelete
  10. Selamat Mbak Mugniar. Hehehe, memang kalau di Indonesia masih banyak yang memandang sebelah mata pada "hanya IRT", tapi tak apa, justru motivasi bagus utk sellau berkembang :)

    ReplyDelete
  11. Saya setuju bahwa pola pikir tidak selalu sesuai dengan profesi mbak Niar. Yang terpenting adalah bagaimana kita memberikan sesuatu untuk lingkungan kita tanpa harus mempunyai profesi tertentu.

    Salut buat mbak Niar, dan saya surprise sekali ketika mbak Niar bersedia mengunjungi blog saya meskipun masih termasuk kelas teri. Semoga selalu sukses dan terus menginspirasi ya mbak :)

    ReplyDelete
  12. Luar biasa menginspirasi mak. Aku jd srg ditanya-tanya orang, macem-macemlah. Cuma blm ada pembuktian aja, hihi. Baca ini, makin semangat menjadi IRT nih aku.

    ReplyDelete
  13. artikel yg inspiratif
    IRT bisa melakukan hal yg produktif
    salam sehat dan sukses

    ReplyDelete
  14. wah selamat ya mbak, begitulah penulis, tak terlihat tapi sebetulnya membawa virus kebaikan dimana-mana

    ReplyDelete
  15. Salut dengan ketekunanmu Mak. Bisa dikatakan Mak Niar sudah menanam bibit kebaikan, dan inilah buah kebaikan yang mak Niar petik. Ini semacam pembelajaran dengan Mak Niar sebagai contoh. You deserve it mak :)

    ReplyDelete
  16. Keren mak :)saya malah suka agak puyeng kalau bacaan terlalu serius harus diselingi fiksi :p

    ReplyDelete
  17. Ibu rumah tangga itu nggak bisa disepelekan ya Mbak.

    ReplyDelete
  18. Sebelumnya salam kenal bu dari bumi Banyumas, jawa Tengah...

    Jujur sebagai seorang lelaki dan suami saya merasa kagum dg ibu2 yg rajin menulis. Apakah itu di blog ataupun di media lainnya.
    Karena menurut saya, menjadi seorang ibu saja sudah sangat repot... Tapi ditengah kerepotan tsb, mereka mampu menghasilkan karya...
    plok plok plok...
    salut sama ibu2 tersebut :)

    ReplyDelete
  19. Wah selamat ya mak Niar. Keren.
    Keep inspiring.

    ReplyDelete
  20. Keren dong bu... Selamat ya. Memang bu dari semua tulisannya terlihat terpelajar hehe...

    Iya semua photo boleh digunakan. Gak harus pasang link,, kalo dikasih ya Alhamdulillah.

    Salam hangat dari Balikpapan.

    ReplyDelete
  21. Apresiasi sekecil apapun sangat bagus ya, mba. Bisa bikin semangat lagi.

    ReplyDelete
  22. Btw, baru berkunjung ke blog ta. Banyak perubahan ya. makin cantik n adem

    ReplyDelete
  23. Ibu rumah tangga yang full tuh malah profesi yg istimewa. Aku dikit2 udah ngalamin ini. Nikmaat. . .

    Apalagi kayak Mbak Niar, IRT yang plus-plus. Waaar byasaah. . .

    ReplyDelete
  24. @all: alhamdulillah, terima kasih atas apresiasi semuanya. Semoga kita terus bisa melakukan hal2 kecil sampai selama Yang Maha Kuasa memberi kesempatan, ya.

    ReplyDelete
  25. Salut untuk para perempuan yang multitalenta, menulis, berkarir baik dalam bekerja atau rumah tangga, mengasuh anak dan melakukan pekerjaan lainnya, termasuk mbak Mugniar, semoga sukses dan sehat selalu yah.

    Salam,

    @BlogmateID

    ReplyDelete
  26. Sebenarnya tidak ada profesi seindah dan sehebat ibu rumah tangga

    ReplyDelete
  27. Heibat mak Niar. Keep inspiring.

    ReplyDelete
  28. "Profesi selalu menjadihsl penting untuk menilai seseorang..."

    Hhmm... begitu memang kenyataannya bu Niar...

    Dunia ooh dunia.. 😯

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^