Tulisan ini bukan paid review. Tidak berbayar. Ini ungkapan tulus dari saya untuk penyelenggara kuis HIT dan admin fan page-nya. Sebuah testimoni ...
Sebelum
bulan Ramadhan, saya ikut kuis di fan
page HIT (obat nyamuk). Peserta kuis diminta menuliskan sosok ibu
inspiratif. Kuis itu diselenggarakan beberapa periode. Setiap peserta
berpeluang memenangkan hadiah di setiap periode dan hadiah utama.
Saat
itu, HIT baru saja membuat fan page. Fan
page-nya dikelola dengan profesional. Infografis yang di-upload terlihat amat menarik, selalu ada
nuansa warna HIT pada setiap infografisnya. Admin yang mengawal fan page ini pun ramah, senantiasa
membalas komentar pengunjung page. Saya
terkesan. Tak banyak fan page yang
menampilkan gambar sedemikian profesional. Juga tak banyak admin fan page perusahaan yang keramahannya
seperti admin fan page HIT yang
sekarang ini.
Saya
ikut kuis periode pertama dan kedua. Untuk yang periode pertama, saya
memenangkan voucher belanja di Indomaret sebesar Rp. 100.000. Selanjutnya, saya
tak pernah menang lagi. Cukup lama juga menunggu hadiah dari HIT tiba. Saya
mengerti, tak mudah mengorganisir pengiriman hadiah saat begitu banyak orang
yang harus dikirimkan. Dengan periode kompetisi berbulan-bulan, dengan banyak
pemenang, orang-orang yang bekerja di belakang layar harus bekerja hati-hati
sekali.
Tiba-tiba
saja admin fan page HIT mengirim
pesan inbox kepada saya, menanyakan apakah hadiah sudah saya terima atau belum.
Lagi-lagi saya terkesan. Belum pernah ada perusahaan penyelenggara kuis yang
sepeduli ini. Biasanya kalau penyelenggaranya perusahaan, para pemenangnya yang
bolak-balik menanyakan mengapa hadiahnya belum tiba.
Saya
minta dikirimkan nama dan alamat ekspedisi yang digunakan untuk mengirim
voucher Indomaret, beserta nomor resi pengiriman, biar nanti saya cek sendiri
ke alamat ekspedisinya.
“Kode
vouchernya dikirim ke nomor HP Bunda, melalui SMS,” kata admin fan page HIT via inbox Facebook.
Waduh. Dikirim via SMS tapi belum
masuk ke HP saya?
Buru-buru
saya mengecek nomor HP yang saya informasikan kepada admin tersebut. Astaghfirullah, saya salah tulis nomor
HP. Ada satu angka yang hilang!
Kalau
kode voucher dikirimkan ke nomor yang
bertuan, besar kemungkinan voucher-nya
sudah terpakai. Kalau ini yang terjadi, saya hanya bisa pasrah sebab ini
kesalahan saya. Tapi kalau nomor itu tak bertuan, masih ada peluang rezeki itu
sampai ke tangan saya. Saya punya keyakinan bahwa rezeki itu tak pernah salah
alamat. Kalau masih rezeki, saya tentu bisa mendapatkannya.
Saya menelepon
ke nomor HP yang saya berikan kepada admin fan
page HIT. Tulalit. Hm, sepertinya nomor ini tak bertuan. Lalu saya minta
kepada admin agar mengirimkannya kembali kepada saya kode voucher-nya. Bila memang belum digunakan, saya masih bisa
membelanjakannya. Kalau sudah digunakan, apa boleh buat. Saya terpaksa gigit
jari.
Jujur,
saya tak berharap banyak admin fan page HIT
dan perusahaan penyelenggara kuis mau direpotkan dengan urusan saya ini. Kalau
kode voucher dikirim kembali kepada
saya, alhamdulillah. Kalau tidak ya wassalam. Berarti bukan rezeki. Tak
tahunya, beberapa hari kemudian, masuklah sebuah SMS yang menginformasikan kode
voucher Indomaret sebesar Rp. 50.000.
Aih, masih rezeki saya ... alhamdulillah.
Tapi
... kenapa cuma Rp. 50.000, bukannya Rp. 100.000, ya?
Saya
kembali mengirim pesan inbox kepada admin fan
page HIT dan di time line fan page-nya.
Saya menuliskan ucapan terima kasih karena telah mendapatkan kode voucher-nya. Sekaligus saya menyertakan
infografis yang pernah di-upload di fan page HIT yang memuat nama saya
sebagai salah satu pemenangnya. Di situ tertera hadiah yang saya menangkan
sejumlah Rp. 100.000. Sesopan mungkin, saya tanyakan mengenai kekurangan
nominal voucher yang saya terima.
Admin
yang baik itu menjawab pesan inbox saya. Ia mengatakan kalau kode voucher yang di-SMS ke saya itu memang senilai Rp. 100.000. Terjadi
kesalahan ketik saja sehingga dinyatakan di SMS itu kalau saya menerima voucher sebesar Rp. 50.000. Saya diminta
untuk mengeceknya sendiri ke Indomaret untuk kemudian menginformasikan kembali
berapa nominal voucher dengan kode
itu. Kalau ternyata itu kode voucher Rp.
50.000, nanti dikirimkan lagi.
Kami pengguna HIT, lho :)) |
Saya
lagi-lagi terkesan, admin fan page ini
dan penyelenggara kuis HIT benar-benar baik dan peduli.
Keesokan
harinya, saya ke Indomaret, mencoba peruntungan saya. Kalau hanya sekadar
mengecek sebenarnya bisa tapi jaringan internet tak bersahabat. Beberapa kali
dicoba mengecek kode voucher, gagal
terus. Kasir mengusulkan untuk langsung saja menggunakan voucher tersebut. Saya mengikuti sarannya.
Saya
mengambil beberapa barang yang dibutuhkan oleh keluarga saya dan mengisi pulsa
HP. Kasir menghitung total harga barang yang saya beli. Dia mencoba memasukkan
kode voucher, dan ... BERHASIL. Voucher itu bernilai Rp. 100.000.
Alhamdulillah ... rezeki tak ke mana.
Malam
harinya, saya mengunggah foto struk belanja Indomaret di laman Facebook HIT,
menyertai ucapan terima kasih.
Sekali
lagi, terima kasih HIT dan admin fan page
yang baik.
Makassar, 8 November 2015
Sekali lagi saya
tegaskan, ini bukan konten berbayar. Tak ada yang membayar saya untuk
menuliskan ini. Saya tulus menulis ini untuk menghargai kebaikan yang saya
telah terima.
NB:
Kalau
boleh saya titip pesan buat para pemenang lain yang belum mendapatkan
hadiahnya, harap bersabar, ya. Saya merupakan pemenang dari periode pertama
penyelenggara kuis ini. Seperti yang saya ceritakan di atas, saya memenangkan
kuis yang diselenggarakan sebelum bulan Ramadhan. Kuis ini berlangsung selama
berbulan-bulan kemudian. Ada banyak pemenang yang harus diladeni. Kalau Anda merupakan pemenang kuis di
periode-periode setelah saya, Anda hanya perlu bersabar sedikit lagi.
Barangkali saja, pemenang-pemenangnya diladeni berdasarkan urutan waktu berdasarkan
periode yang diikutinya.
Buat admin, jangan bosan-bosan untuk bersikap ramah yaa. Saat ini pasti sedang menerima banyak komplain. Jaringan telekomunikasi kita sering kacau, maklum saja. Mungkin saja banyak yang SMS-nya tidak masuk padahal nomornya sudah benar. :)
Baca juga:
HIT Obat Nyamuk dan Voucher Keberuntungan
Buat admin, jangan bosan-bosan untuk bersikap ramah yaa. Saat ini pasti sedang menerima banyak komplain. Jaringan telekomunikasi kita sering kacau, maklum saja. Mungkin saja banyak yang SMS-nya tidak masuk padahal nomornya sudah benar. :)
Baca juga:
HIT Obat Nyamuk dan Voucher Keberuntungan
Share :
dari tulisan ini juga kita semua belajar ya mbak, agar selalu teliti menuliskan data supaya tidak ada kesalahan kirim. Allhamdulilah vocernya sudah diterima ya
ReplyDeletealhamdulilah masih rezeki ya mbak :)
ReplyDeleteAlhamdulillah. Bacanya deg-degan. Syukur panitia amanah.
ReplyDeletekehati-hatian pada saat menuliskan alamat menjadi inti dari persoalan nyaris melayangnya voucher nya kan kak?
ReplyDeleteBenar-benar baik ya si miminya HIT ini, peduli dan sabar banget ngadepin pelanggan.
ReplyDeletesuka cara kerjanya, meskipun lama bgt prosesnya hehe
Saya suka beli HIT yg kecil itu yg sekali semprot tp nyamuk is drad semua mi sat ruangan hahahah
ReplyDeleteKetulusannya terasa dibalik aksara bunda...
ReplyDeleteOiaa barakallah yaa bunda...
Saya jd salut sm HIT^^
salut buat hit dan admin fan pagenya..
ReplyDeleteselamat yah mbak, rezeki memang tidak kemana :)
wah baik ya admin nya, mau nanya2 udah terima hadiah belum
ReplyDeletewahh iya jarang2 loh admin lomba ada yg begini :D.. nama besar HIT ga bikin mrk sombong ;) ...
ReplyDeletemba Niar, dari kontes refiza saya ga ada kabar..kalo review samsung dipending hadiahnya sampe desember :(
ReplyDeleterezeki gak kmn ya bunda.........
ReplyDeleteAdmin-nya baik banget itu, Mbak. Mau aja direpoti dan responnya juga baik. Mungkin dari manajemen mereka juga memiliki komitmen yang bagus ya, jadi ada nilai tambah nih :)
ReplyDeleteSaya juga pernah mengalami yang sama di event yang beda, gara-gara salah tulis satu digit nomor hape nyaris saja kehilangan kesempatan... jadi pelajaran supaya lebih hati-hati :)
ReplyDelete