Ayam Bisa Menikah?

Ayam yang bernama Hijau itu amat disayangi oleh Athifah. Badan ayam yang berusia 6 bulanan itu sudah cukup besar tapi Athifah masih suka menggendongnya. Menurut nona mungil ini, Hijau sangat menyayanginya. Mungkin juga, karena ayam itu suka mengikutinya ke mana-mana. Si Hijau tak berlaku demikian pada Affiq dan Afyad. Malah ia cenderung terlihat takut pada dua anak lelaki yang suka memperlakukannya sebagai obyek penderita.

Pernah Mama mengusir si Hijau ketika ia masuk ke dapur, “Hus ... keluar! Hus ... hus!” Kontan, Athifah berteriak dari dalam kamar, “MAMA! JANGAN KASAR SAMA AYAMKU!”

Pagi itu, Athifah bermain-main dengan si Hijau. Ia memberi makan kuncup bunga dan daun rawelia pada Hijau. Entah kenapa, ayam ini suka sekali memakan daun dan bunga tanaman pagar itu. Dia selalu saja bersemangat menguber-uber rawelia di tangan Athifah.

Bunga rawelia, kesukaan ayam peliharaan Athifah
“Ma, kalau Hijau keluar, biasa ada ayam yang temani dia di luar,” Athifah menceritakan aktivitas ayam kesayangannya.

“Hm, barangkali pacarnya?” Mama mengerling, mengetes reaksi putri mungilnya.

“Iih .. Mama, deh!” setengah bergidik Athifah mengatakan itu.

“Siapa tahu ...”

Memangnya ayam bisa menikah?

“Ayam itu bisanya kawin, dia tidak bisa menikah. Yang menikah itu manusia,” ini jawaban jujur dan benar sekaligus menggelikan karena Mama membayangkan kalau ayam bisa menikah tentu ada upacara pernikahan ala ayam. Tapi kemudian Mama menyesali jawabannya. Bagaimana kalau kemudian Athifah menanyakan, apa bedanya antara menikah dan kawin? Apa yang harus dikatakannya?

“Sudah ah, jangan lama-lama pegang ayam!” Mama buru-buru mengalihkan perhatian nona mungilnya sembari berharap Athifah tak memberinya babak pertanyaan lanjutan tentang definisi kawin dan menikah.

Dan harapan Mama terkabul.
Alhamdulillah.


Makassar, 25 Januari 2015

Kalau berkembang, dialog ini bisa mengarah kepada hubungan antara laki-laki dan perempuan. Bisa saja diselipkan pesan-pesan moral. Mungkin saja nantinya bisa berkembang. Karena Athifah biasanya suka menanyakan sesuatu berulang kali.


Share :

6 Komentar di "Ayam Bisa Menikah?"

  1. Hihihi.. ada2 saja tingkah Athifah ini..
    btw, gapapa tuh Mak, Athifah dibiarkan menggendong ayam?

    ReplyDelete
  2. Haha...bingung deh jawabnya kalau dialog diteruskan. Tapi, by the way, berani banget ya Athifah gendong-gendong ayam. haha...

    ReplyDelete
  3. Athifah memang kritis ya maaak....tapi bener lho, sebagai orang tua kita harus siap denga pertanyaan-pertanyaan penuh kejutan seperti ini ya mak..

    ReplyDelete
  4. pertanyaan anak2 itu selalu tak terduga dan rasa ingin tahu mereka besaaaar

    ReplyDelete
  5. karena gak perlu akad nikah, saksi dan mas kawin, Athifah antiik.... ^^

    ReplyDelete
  6. Hemmm,cara yg ciamik menjawab kekritisan.anak tentang tema yang sensitif mak ;)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^