Masa Muda Hanya Sekali, Manfaatkan atau Kau Akan Merugi

Judul: Time of Your Life: Bagimu Masa Muda Hanya Sekali
Penulis: Rando Kim
Pengalih bahasa: Dina Kumala Sari
Penerbit: BIP – Gramedia
Tahun terbit: 2014 (Juni, cetakan ke-4)
ISBN 10: 602-249-193-2
ISBN 13: 978-602-249-193-4
Ketebalan: 401 + xviii halaman
Ukuran: 19 cm x 13 cm

Masa muda adalah masa yang menyenangkan untuk satu hal: KESEMPATAN (halaman xi), adalah petunjuk penting mengenai isi buku ini. Penulisnya mengajak pembaca untuk menelusuri hal-hal apa yang (akan) dilalui pada masa muda. Bukan hanya kesempatan, bahkan ancaman yang mengintai. Tujuannya satu agar pembacanya dapat meniti tangga kesuksesan yang terjal dengan aman.

Ibaratnya kehidupan itu pendakian, buku ini menawarkan manual pendakian, yang ditulis oleh seorang pendaki senior yang dengan tulus membagi pengetahuan sebagai seorang akademisi dan pengalamannya sebagai seorang praktisi.

Berpatokan dengan jam kehidupan (halaman 4) penulis mengajak pembaca untuk menyadari di mana posisinya dalam pendakian kehidupan. Gunanya adalah, agar tak tergesa-gesa melakukan sprint untuk sekadar mengumpulkan daftar resume diri yang panjang dan IPK tinggi. Padahal tak selamanya resume yang panjang dan IPK tinggi akan berguna dan mengesankan perusahaan yang dilamar. Introspeksi diri paling diperlukan di atas keduanya (halaman 74).



Menjadi diri sendiri adalah poin penting. Tak ada bunga yang lebih indah daripada bunga lainnya. Setiap bunga memiliki keindahannya sendiri (halaman 22). Kamu memiliki masa depanmu sendiri, tak perlu berpikir untuk menjadi yang tercepat (halaman 23).

Penulis memberikan contoh orang-orang yang berhasil mengejar impiannya meski mereka bukanlah “yang tercepat”. Sesekali kecemasan dan perubahan rencana bisa menjadi hal yang tidak boleh diabaikan karena merupakan tanda kepedulian akan masa depan yang lebih baik.

Rasa cemburu dan cobaan bisa dipergunakan sebagai senjata. Cemburu bisa menjadi cambuk agar keluar menjadi pemenang sementara cobaan bisa menguatkan. Ada cuplikan kalimat dalam The Roman Story yang ditulis oleh Siono Nanami yang bisa dijadikan pedoman: masa depan sebuah negara tidak ditentukan oleh kemenangan atau kekalahannya dalam perang tetapi oleh apa yang dilakukan oleh negara itu ketika perang usai (halaman 100).

Masa muda harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kejatuhan sepatutnya dimaknai secara proporsional karena dasar yang menerima kejatuhan kita tidaklah sedalam yang dikira. Rasa cinta dan kesalahan pun harus dimaknai selayaknya, maksudnya bahwa rasa cinta dan kesalahan itu juga merupakan elemen proses menuju kesuksesan yang harus dilalui.

Tak mudah jalan menuju kesuksesan. Setiap orang pasti punya kesulitan. “Resolusi 3 hari yang berulang-ulang” adalah salah satu cara untuk melatih diri agar pantang menyerah (halaman 176).

Penulis juga memberi penekanan kepada pentingnya menulis dalam meniti tangga menuju masa depan. Menulis memerlukan pemikiran yang dalam, logika, dan struktur yang kuat agar bisa mengekspresikan diri lebih persuasif dan berpikir secara lebih logis. Kemampuan ini penting. Apapun jurusan yang kamu ambil, menulis tetaplah penting (halaman 223).

Penerjemahan buku ini bagus sekali. Membacanya seperti membaca sebuah buku yang memang ditulis dalam Bahasa Indonesia padahal aslinya buku ini berbahasa Korea. Penulisnya adalah seorang dosen, analis ilmu konsumen, konselor, dan ayah dua anak yang bergelar profesor ini membuat buku ini menjadi manual yang layak dipedomani oleh semua anak muda yang memimpikan kesuksesan.

Mereka yang ingin menjadi orang tua yang mengambil peran tepat dalam mengantarkan kesuksesan bagi anaknya pun harus membaca buku ini karena peran orang tua dan bagaimana seorang anak bersikap terhadap keinginan orang tuanya pun menjadi hal yang dicermati secara khusus dalam buku ini.


Buku ini nyaris sempurna. Hanya sebuah kekurangan kecil yang terdapat di dalamnya: surat-surat yang ditulis penulis untuk putranya ditulis dalam font yang tak nyaman untuk mata karena berbentuk huruf bersambung dalam ukuran yang lebih kecil daripada font yang lain. Tapi sungguh, kekurangan tersebut tak mampu mengurangi saratnya manfaat dari buku inspiratif ini!

Makassar, 25 Desember 2014

Tulisan ini diikutkan Indiva Readers Challenge


Share :

19 Komentar di "Masa Muda Hanya Sekali, Manfaatkan atau Kau Akan Merugi"

  1. Sekilas tampak menarik bukunya nih, menjadi inspirasi kaum muda semua y bunda???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas .. menarik sekali. Untuk orang tua pun menarik supaya bisa mempersiapkan anak-anaknya dan sadar diri mana "wilayah"-nya dan mana yang bukan wilayahnya :)

      Hehehe kompak ya bersaudara :)

      Delete
  2. Kemaren-kemaren kan saya nonton The Heirs.... Ternyata usia 18 tahun itu menjadi awal pemikulan tanggung jawab bagi orang Korea... Sebelum itu mereka dididik disiplin dll untuk masa depannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka sudah harus memplot hendak ke mana dan mengumpulkan resume sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya begitu masuk universitas, Mas Huda. Ada kebiasaan mereka di sana yang dikritik oleh penulis buku ini (Prof. Rando)

      Delete
  3. Huruf bersambung dan kecil memang susah yntuk dibaca ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas ... saya memilih tidak membacanya. Mata saya merasa payah :))

      Delete
  4. menarik sekali wajib beli nih buku :)

    ReplyDelete
  5. Bukunya bgs mak...inspiratif ya. Pengingat betapa waktu begitu berharga dan jgn menyiakannya...

    ReplyDelete
  6. Wow..bisa masuk list belanja buku nih. Kayaknya aku juga perlu menjalani resolusi 3 hari ini. Mumpung anak msh kecil. Hehe

    ReplyDelete
  7. buku wajib terutama bagi kaum muda :)

    ReplyDelete
  8. penulisnya kompeten banget, mbaaak. sudah pasti ini buku oke. dosen dan konselor, wow. tapi jempol juga untuk penerjemahnya hingga buku ini nyaman dinikmati dengan bahasa kita^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penerjemahnya oke banget. Bahasa buku ini enak dibaca. Saya sampai menuliskan namanya di atas, sebagai bentuk penghargaan saya :)

      Delete
  9. Aihhh mak saya mau komenin yg ngereview dulu, keren cara mengulas bukunya nendang alias nangkep. kalo bukunya juga penting nih buat orang macam saya yang masih turun naik semangatnya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuaaah terima kasih banyak Mak atas apresiasinya. Saya suka sekali buku ini. Catatan saya mengenai hal2 penting dari buku ini sampe berlembar2 :D

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^