Maaf, Kemudi Kuraih Paksa

Aku perempuanmu
Tapi juga mualimmu

Kulihat awan hitam di langit tenggara
Kulihat angin topan di utara
Namun dirimu, nakhoda
Seperti tak melihatnya

Kurasakan ‘kan ada guncangan dahsyat
Namun kau lelaki hebat
Seperti tak mengindera sesuatu
Dalam diam kau membisu

Dulu pernah kurasa pertanda
Tak satu tapi beberapa
Saat kukata, kau diam seperti biasa
Akhirnya terjadi seperti yang teraba


Maafkan nakhodaku yang gagah
Kemudi kuraih paksa
Pekik peringatanku mungkin membuatmu gerah
Tapi firasatku adalah karunia-Nya

Menggenggam asa bersama kuharap kau tak abai
Karena Ia menganugerahkanku sesuatu
Sebagai pendampingmu agar tak lalai
Supaya bahtera kita tak dihempas garang si laut biru


Makassar, 23 Mei 2012


Share :

10 Komentar di "Maaf, Kemudi Kuraih Paksa"

  1. Keren banget nih Niar... sobatku yang satu ini memang serba bisa deh!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalau dibilag keren kak ^__^. Saya hanya menuliskan apa yang sedang terperhatikan :)

      Delete
  2. Meski ada awan dan topan, semoga arah kemudi tetap tak berubah haluan ya Mbak, sehingga bahtera bisa berlayar di samudera kehidupan dalam kebersamaan yang saling melengkapi selalu untuk selamanya. AMiin:)

    ReplyDelete
  3. smg bahterany jd bahtera kuat tahan goncang
    :)

    ReplyDelete
  4. Ini tentang siapa Mbak? Kok aku merasa nyata ^^

    ReplyDelete
  5. keren mbak pemilihan kata2nya...
    Saling mengingatkan dalam bahtera rumah tangga demi lancarnya pelayaran menuju pulai impian...

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^