Mengenal Program dan Kebijakan Penguatan Karakter

Mengenal Program dan Kebijakan Penguatan KarakterKepala Bidang (Kabid) Fasilitasi dan Advokasi Puspeka, Bapak Agus Muhammad Sholihin mengatakan bahwa sering digaungkan di berbagai kesempatan saat 100 tahun Indonesia merdeka nanti, kita mengharapkan generasi muda Indonesia menjadi “generasi emas”. Kita memiliki tantangan untuk mempersiapkan anak-anak kita agar menjadi SDM yang unggul, yaitu menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Program dan Kebijakan Penguatan Karakter

Empat poin dari 8 poin misi Asta Cita Presiden Prabowo berusaha dijawab oleh program Penguatan Pendidikan Karakter dari Kemedikdasmen. Keempat poin tersebut adalah:

  • Poin 1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM).
  • Poin 4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
  • Poin 7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
  • Poin 8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

 

Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan

 

Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 1 Tahun 2025, Menteri Dalam Negeri Nomor 800.2.1/225/SJ, dan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan menjadi tanda bahwa penguatan Pendidikan Karakter menjadi milik bersama melalui kampanye publik, berjalan secara kultural, dan membuka peluang kolaborasi berkelanjutan lintas sektor, dari sekolah, keluarga, komunitas masyarakat, hingga media.

Program Penguatan Pendidikan Karakter yang sedang dijalankan sekarang ada 3, yaitu:

A. Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH)

G7KAIH terdiri atas:

  1. Bangun Pagi.
  2. Beribadah.
  3. Berolahraga.
  4. Makan Sehat dan Bergizi.
  5. Gemar Belajar.
  6. Bermasyarakat.
  7. Tidur Cepat.

Pertemuan Pagi Ceria

Pertemuan Pagi Ceria terdiri atas 3 poin:

  1. Melaksanakan Senam Pagi Anak Indonesia Hebat.
  2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
  3. Berdoa sesuai keyakinan.

Gerakan Kepanduan dan Ekstrakurikuler Lainnya

Gerakan Kepanduan dan Ekstrakurikuler lainnya terdiri atas poin-poin:

  1. Krida.
  2. Karya Ilmiah..
  3. Latihan olah bakat dan olah minat
  4. Keagamaan.
  5. Bentuk lainnya.

Agus Muhammad Sholihin

Penguatan Pendidikan Karakter ini nantinya diharapkan mampu mendukung terbentuknya 8 Dimensi Profil Lulusan. Delapan dimensi profil lulusan adalah 8 kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta didik pada akhir jenjang pendidikan untuk membentuk lulusan yang berkarakter, mandiri, dan mampu berkontribusi positif pada masyarakat. Kedelapan dimensi tersebut adalah: keimanan dan ketakwaan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.

“Konsep pelaksanaannya bisa dibilang sederhana. Mulai dari PEMBIASAAN yang dilakukan secara KONSISTEN sehingga pembiasaan-pembiasaan akhirnya menjadi KEBIASAAN. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan terus-menerus secara konsisten akan terinternalisasi menjadi KEPRIBADIAN dan menjadi KARAKTER. KARAKTER yang dilakukan secara massif akan membentuk PERADABAN,” tutur Pak Agus.

Selanjutnya, diharapkan peran dari CATUR PUSAT PENDIDIKAN. Catur Pusat Pendidikan terdiri atas:

  1. SATUAN PENDIDIKAN (jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal beserta intra-ko- ekstra kurikuler), untuk mendukung pembelajaran formal, sosialisasi, nilai moral, dan pengembangan minat bakat.
  2. MEDIA (media konvensional dan media online/sosial) sebagai sumber informasi, sosialisasi, edukasi dan penyebaran dan pembentukan nilai dan karakter.
  3. KELUARGA (orang tua/wali murid, komite sekolah, dan komunitas) sebagai sebagai lingkungan pertama dan utama, teladan orang tua, penanaman nilai-nilai dan interaksi.
  4. MASYARAKAT (jaringan masyarakat sipil, dudi – dunia usaha dan dunia industri, tokoh masyarakat, tokoh agama) sebagai lingkungan yang lebih luas, penanaman nilai sosial, peran model dan pengalaman langsung.
  5. KOLABORASI satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, media, dan seluruh pemangku  kepentingan pendidikan untuk mengambil peran aktif dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak-anak Indonesia.

Selain Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan, Pak Agus juga sedikit menyinggung tentang Budaya Belajar yang Aman, Nyaman, dan Gembira dan Penguatan Inklusivitas dan Kebinekaan. Namun demikian, untuk kedua topik ini disebutkan akan didapatkan dengan lebih dalam pada pelatihan hari kedua.

Fasilitasi dan Advokasi Puspeka

B. Dashboard Pemantauan G7KAIH

 

Bagian Dashboard PPKPSP ini menjadi salah satu highlight penting yang disampaikan secara khusus oleh Pak Agus pada hari pertama dan dingatkan lagi pada hari kedua. Staf Puspeka yang lain juga mengingatkan tentang pengisian dasbor ini. Alasannya adalah karena jumlah sekolah yang mengisi laporan masih sedikit, termasuk di Sulawesi Selatan. Untuk itulah Pak Agus secara khusus mengingatkan para peserta untuk mengabarkan di satuan pendidikan masing-masing dan menyebarkan mengenai hal ini.

Dashboard PPKPSP (Pemantauan Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan) dikembangkan agar seluruh ekosistem pendidikan hingga masyarakat secara umum dapat ikut memantau dari level nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota, sekolah mana saja yang telah dan belum membuat laporan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH), Pertemuan Pagi Ceria (PPC), dan Gerakan Kepanduan dan EkstraKurikuler (GKE). Bisa saja sudah ada pembiasaan G7KAIH, PPC, dan GKE hanya saja belum dilaporkan.

Dashboard ini juga dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk mendorong satuan pendidikan di bawah kewenangannya untuk dapat melaksanakan kebijakan ini dan melakukan pelaporan. Untuk mengakses dasbor, melalui link: https://bit.ly/capaianppkpsp25.

Yuk ya, Bapak, Ibu yang satuan pendidikannya masih termasuk dalam daftar residu (tercatat belum mengimplementasikan/belum pernah lapor), jika sudah mengimplementasikan program penguatan karakter diharapkan mengisi tautan https://bit.ly/tinjut7kaih.

 Makassar, 9 Oktober 2025

B E R S A M B U N G

Tulisan ini merupakan tulisan ke-3. Baca 2 tulisan sebelumnya yaa.

 

Kunjung Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemdikdasmen di dunia maya, ada banyak bahan yang bisa diakses secara gratis terkait program Penguatan Karakter bagi guru dan orang tua:

  • Website: cerdasberkarakter.kemendikdasmen.go.id
  • IG: @cerdasberkarakter.kemdikdasmen
  • YouTube: @cerdasberkarakter kemendikdasmen ri
  • Facebook: @cerdasberkarakter kemendikdasmen ri
  • TikTok: @cerdasberkarakter

*Catatan saya dari pelatihan Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter yang diselenggarakan oleh Puspeka, Kemdikdasmen untuk Sulawesi Selatan. Saat itu saya mewakili KEB (Kumpulan Emak-emak Blogger)



Share :

0 Response to "Mengenal Program dan Kebijakan Penguatan Karakter"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^