Pentingkah Lasik Penting Bagi Paruh Baya? – Saat memasuki usia 40 tahun sekian tahun lalu, saya mengalami penurunan kemampuan penglihatan jarak dekat alias rabun jauh (miopia). Sejak itu pulalah saya menggunakan kacamata (lensa) plus. Hal ini tidak mudah bagi saya yang sebelumnya tidak mengenakan kacamata sama sekali. Kondisi penglihatan jarak jauh saya, alhamdulillah masih bagus. Saya masih bisa membaca tulisan dari jarak cukup jauh. Kalau kata pegawai di sebuah optik, masih normal untuk orang seusia saya.
Saat berada di luar rumah, saya merasa
kerepotan lepas-pasang kacamata karena sesekali harus melihat ke layar smartphone
yang tulisannya kecil-kecil. Selain menggunakan kacamata nyaris sepanjang
waktu, jadi terpikir solusi lainnya – yaitu LASIK.
Akhirnya saya memutuskan mengenakan kacamata progresif saja dulu.
Penurunan Kemampuan
Penglihatan pada Paruh Baya
Sependek pengetahuan saya, seiring
bertambahnya usia, terutama memasuki usia paruh baya (40–59 tahun),
banyak orang mulai mengalami penurunan kemampuan penglihatan, baik
karena rabun jauh, rabun dekat (hipermetropia), atau presbiopia—kondisi
umum yang membuat sulit melihat dekat akibat penuaan lensa mata.
Selain itu, beberapa orang juga
mengalami kondisi "miopia fungsional" saat presbiopia
mulai muncul—misalnya, mereka dulunya rabun jauh, tapi saat tua justru bisa
membaca tanpa kacamata. Namun demikian, mereka tetap butuh kacamata untuk
melihat jauh.
Lalu bagaimana dengan LASIK? Nah, ini
dia yang kemudian saya cari tahu lebih lanjut …
Apa Itu LASIK?
LASIK (Laser-Assisted in Situ
Keratomileusis)
adalah prosedur bedah refraktif yang menggunakan laser untuk mengubah bentuk
kornea dan memperbaiki kelainan refraksi tersebut. Bagi usia paruh baya, LASIK
bisa menjadi solusi praktis agar tidak bergantung terus-menerus pada kacamata
atau lensa kontak, yang seringkali menyulitkan saat bekerja, berolahraga, atau
beraktivitas sosial.
Sekarang LASIK dikenal luas sebagai
cara populer untuk membantu memperbaiki penglihatan seseorang, prosedur ini
merupakan hasil dari penelitian panjang dalam bidang bedah mata. Teknologi ini mulai
digunakan pada 1990-an dengan bantuan laser excimer yang sangat presisi
yang membentuk ulang kornea agar penglihatan menjadi lebih tajam tanpa kacamata
atau lensa kontak.
Kemudian, di tahun 1999, teknologi wavefront
diperkenalkan untuk menganalisis bentuk kornea secara lebih detail,
memungkinkan penyesuaian LASIK sesuai kebutuhan unik tiap pasien.
![]() |
Foto dari Canva, by RossHelen @rossandhelen |
Apakah LASIK
Satu-satunya Solusi?
Sebuah studi oleh Schallhorn et al.
(2012) menunjukkan bahwa pasien usia 40–59 tahun yang menjalani LASIK tetap
memperoleh hasil visual yang sangat baik. Sekitar 95% pasien mencapai ketajaman
penglihatan 20/20 atau lebih baik pasca operasi[1].
"20/20" artinya kita bisa
melihat dari jarak 20 kaki (sekitar 6 meter) apa yang orang dengan penglihatan
normal juga bisa lihat dari jarak 20 kaki[2].
By the way, keberhasilan LASIK tergantung pada
kondisi mata pasien itu sendiri. Oleh karena itu, konsultasi menyeluruh dengan
dokter mata tetap menjadi bagian yang sangat penting sebelum memutuskan
menjalani prosedur ini agar pasien paham proses dan risikonya.
Adapun keuntungan operasi lasik bagi paruh
baya ada 3:
- Mengurangi ketergantungan pada kacamata.
- Memberi kenyamanan visual jangka panjang.
- Meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas hidup.
Mereka yang menjalani operasi lasik
tentunya sudah mencari tahu serba-serbi lasik, berapa biaya operasi lasik, dan termotivasi
dengan harapan menjalani kehidupan yang lebih praktis saat bepergian atau
beraktivitas di luar ruangan pada masa tuanya.
Namun demikian, sangat penting untuk
menjalani pemeriksaan mata menyeluruh terlebih dahulu, karena tidak
semua orang di usia ini cocok untuk LASIK, misalnya bagi mereka yang nomor
kacamatanya berubah ≥ 0,5 di tahun terakhir, operasi LASIK sebaiknya ditunda.
Hal ini penting untuk mencegah hasil koreksi kembali melenceng pasca operasi.
Demikian juga bagi penderita mata kering kronis, gangguan kornea[3],
gangguan lain yang berhubungan dengan usia, dan pengguna obat-obat tertentu[4]
yang berefek pada air mata atau kornea.
💙💗💚
Lasik memang solutif bagi paruh baya. Namun demikian, jangan terburu-buru memutuskan. Peran dokter ahli mata
dan dokter spesialias lain penting untuk didengar sarannya sebab kesehatan
secara keseluruhan saling bergantung dan memengaruhi satu sama lain. LASIK tak
selalu jadi solusi utama. Bisa jadi berkacamata seumur hidup menjadi solusi
terbaik setelah mempertimbangkan kondisi kesehatan organ-organ tubuh lainnya.
Makassar, 13
Juni 2025
[1] https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22986142/
[2] 20/20 berasal dari sistem pengukuran
visual di Amerika, dengan satuan feet (kaki). Di negara yang pakai
meter, penglihatan normal kadang disebut 6/6 (6 meter = 20 kaki)..
[3] https://en.wikipedia.org/wiki/Post-LASIK_ectasia
[4] https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S2173579422001426
Share :
0 Response to "Pentingkah Lasik Penting Bagi Paruh Baya?"
Post a Comment
Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^