Berkolaborasi dalam Program Kemitraan Masyarakat TKJ PNUP dan IWAPI – Sejumlah booth UMKM terlihat di pekarangan Wisma Negara hari Sabtu siang 24 Agustus lalu. Waktu sudah menunjukkan pukul 13 lewat. Saya tak mampir karena khawatir terlambat tiba di dalam gedung untuk acara pelatihan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang rencananya dimulai pukul 14.00.
Kolaborasi 3
Sisi
Senang sekali bisa ikut berkolaborasi
dalam acara yang bertajuk Empowering Women Through Digital Skills for UMKM Business ini. Acara ini diselenggarakan oleh program studi Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) bekerja sama dengan DPC (Dewan Pimpinan
Cabang) IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kota Makassar.
Didedikasikan untuk para
perempuan pelaku UMKM, klop sekali kolaborasi antara akademisi IT dari kampus vokasi,
pengusaha, dan praktisi dunia digital. Saat dihubungi oleh Ibu Rini Nur, S.T., M.T.,
ketua tim Program Kemitraan Masyarakat Kampus dari TKJ PNUP, saya menyatakan bersedia
membawakan materi untuk para ibu pelaku UMKM.
Pengalaman saya beberapa kali membawakan materi media sosial untuk bisnis dan menjadi fasilitator pelatihan digital marketing untuk UMKM pada tahun 2019 lalu menjadi modal saya menyanggupi tawaran ini. Saya membawakan presentasi berjudul Pemanfaatan Platform Digital Bagi UMKM. Selain itu, saya juga kerap mengerjakan marketing content di media sosial dan blog.
Khusus untuk materi pemanfaat
website bagi para pelaku UMKM, dibawakan melalui daring oleh Bang Qbenk, SEO expert yang
juga founder SEO Moms. Bang Qbenk yang
berdomisili di Kalimantan Barat sudah berpengalaman menghadapi ibu-ibu dan
orang awam seputar pemanfaatan website untuk bisnis.
Saya lega saat masuk ke dalam
gedung. Acara belum mulai. Seorang ibu dari IWAPI mempersilakan duduk. Ibu Rini
yang juga teman kuliah saya di Teknik Elektro Unhas tidak terlihat. “Mungkin shalat
zuhur,” kata Ibu Irma.
Tak lama kemudian Ibu Rini
muncul dari arah ruangan di belakang panggung. Acara masih dipersiapkan.
Sembari menunggu, saya ngobrol dengan Ibu Irma dan Pak Pulung yang juga dosen TKJ
PNUP, sekaligus bagian dari tim PKM.
Wisma Negara terlihat megah. Gedung
besar ini langit-langitnya sangat tinggi. Langit-langitnya dihiasai
ornamen-ornamen cantik. Puluhan kursi yang tertata rapi di depan panggung
terlihat sedikit dibandingkan dengan luas ruangan.
Lebih dari 10 meter di
sebelah barat panggung terlihat sejumlah meja dijadikan etalase UMKM, demikian
pula di sisi utara gedung. Kami masih menunggu sejenak sampai para peserta – Sahabat IWAPI yang terdiri atas para ibu pelaku
UMKM binaan IWAPI Kota Makassar mengisi kursi peserta. Selain Sahabat IWAPI, workshop
ini juga dihadiri oleh sejumlah mahasiswa prodi TKJ PNUP angkatan 2023.
Mengapa workshop ini
dilaksanakan? Alasannya adalah karena masih banyak perempuan pelaku UMKM belum memahami
dan terbiasa menggunakan platform digital dalam memasarkan produk mereka.
Untuk itulah, TKJ PNUP
memandang solusi yang tepat adalah memberikan pelatihan dan pendampingan. Dalam
PKM 2024 Brief disebutkan bahwa:
Pelatihan dinilai efektif untuk meyakinkan UMKM bahwa mereka mampu untuk mengelola bisnis secara online dengan memafaatkan aplikasi-aplikasi digital yang akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap usaha mereka jika dikelola secara serius. Mereka juga akan menjadi lebih familier dengan penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut jika dilatih penggunaannya. Pendampingan UMKM dalam menerjemahkan bisnis produk dan layanan mereka ke media digital dipandang perlu agar mereka menjadi terbiasa khususnya dalam membuat konten-konten digital melalui aplikasi-aplikasi tersebut.
Setelah event ini, mahasiswa
didampingi oleh dosen akan mendampingi sejumlah pelaku UMKM terpilih untuk
pembuatan dan pengoperasian website bisnis. Keren, ya.
Jalannya Workshop
Empowering Women Through Digital Skills for UMKM Business
Usai sambutan pembukaan
yang dibawakan oleh Ibu Isnaeni Ismail – Ketua DPC IWAPI Kota Makassar dan pembacaan doa, saya sharing
3 sub topik kepada para peserta, yaitu: Medsos untuk Marketing, Bekerja
Menggunakan Medsos, dan Membuat Konten Medsos untuk Pemasaran. Saya
memulai dengan mencoba memantik melalui pengalaman saya, setelah itu saya
menceritakan pengalaman Brodo, brand sepatu asli Indonesia. Brodo dibentuk
tahun 2010 oleh mahasiswa ITB bernama Yukka Harlanda bersama seorang kawannya.
Sejak tahun 2010 itu Brodo
sudah menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya berupa sepatu khusus
laki-laki seperti Kaskus, Facebook, dan Blackberry Messenger. Pada tahun 2013,
Brodo menggunakan website yang masih aktif hingga saat ini. Tahun pertama,
dengan modal 7 juta rupiah Brodo meraup omzet sebesar 50 juta rupian. Tahun
kedua berhasil mengantongi omzet 500 juta rupiah, dan tahun ketiga mendapatkan
omzet sebesar 2 miliar rupiah.
Tentunya
perlu mengetahui sejumlah manfaat medsos untuk pemasaran, apa saja poin penting
dalam mengejar trafik organik dalam socmed marketing, langkah sukses
menggunakan medsos untuk pemasaran, ide postingan medsos, apa yang penting
dalam membuat konten medsos, dan sikap baik yang harus diketahui dalam
berkomunikasi menggunakan media sosial.
Selanjutnya,
Bang Q melalui Google Meet yang tampilannya diproyeksikan ke layar di dinding
membawakan materi bertajuk Pemanfaatan Platform Digital Berupa WEB bagi UMKM. Dalam
materinya, Bang Q menjelaskan 3 sub tema berikut dengan detail: manfaat
website bagi UMKM, peluang pasar melalui website, dan pengaruh website terhadap
branding dan persaingan.
Mengingat masih
banyak yang menganggap website tidak penting dalam memasarkan produk, Bang
Qbenk menjelaskan keuntungan memiliki website dibandingkan toko fisik. Website
membutuhkan biaya operasi yang lebih rendah dibandingkan toko fisik. Jika
memiliki website, UMKM
memungkinkan “tokonya” buka sepanjang waktu sehingga memberikan konsumen akses
tanpa batas.
Bang Q juga
menyampaikan bahwa salah satu tantangannya adalah UMKM harus tetap
mengikuti perkembangan teknologi digital untuk tetap relevan dan bersaing di
pasar yang terus berubah. Mengandalkan medsos saja tanpa memanfaatkan website
dapat membuat UMKM tertinggal karena website menawarkan kredibilitas dan
jangkauan pasar yang lebih besar.
Saya sepakat.
Pada materi sebelumnya saya mengistilahkan website sebagai “kantor utama”
sementara media sosial sebagai “kantor cabang”. Saya juga menyampaikan bahwa
penggunaan blog sebagai website pribadi telah membawa banyak keberuntungan bagi
saya – bahkan pesanan tulisan dari luar negeri.
Melalui aktivitas
ngeblog, saya tidak hanya dapat berjejaring dengan banyak orang.
Pintu-pintu rezeki lain juga terbuka dalam berbagai bentuk. Salah satunya,
dalam 2 tahun terakhir saya berkesempatan 3 kali untuk ke Jakarta secara gratis
untuk menghadiri pemberian hadiah lomba dan untuk mengikuti pelatihan.
Bukan buat
berbangga apalagi menyombongkan diri ya karena segala sesuatunya akan dimintai
pertanggungjawaban kelak di akhirat. Sekadar menyampaikan bahwa hal seperti ini
sangat mungkin terjadi ketika memanfaatkan platform digital. Jangankan
lintas pulau, platform digital juga memungkinkan produk apapun bisa dipasarkan
lintas negara dan lintas benua. Tentunya, untuk itu diperlukan keterampilan
dalam mengelola media sosial dan pemanfaat website.
Nah, inilah yang
diupayakan prodi TKJ PNUP bekerja sama dengan IWAPI Kota Makassar. Di
penghujung acara, Ibu Rini menawarkan kepada para peserta pembuatan 10 website
secara gratis yang disambut penuh antusias oleh ibu-ibu Sahabat IWAPI. Semoga
semakin sukses UMKM-nya dalam pendampingan TKJ PNUP dan IWAPI ya, ibu-ibu.
Makassar, 29 Agustus 2024
Share :
Waa keren mbak semakin sering menjadi pembicara, semoga kedepannya makin sukses . Semoga ada kesempatan bertemu mbak Mugniar di suatu acara, walau entah kapan....
ReplyDeleteWaaah hebaat mba niar, sekalian jadi pembicara juga 👍👍👍. Kolaborasi nya juga manteeep, dari jurusan komputer dan jaringan kerjasama ama DWP makasar. Ini yg under mba ery bukan?
ReplyDeleteIsi materi keren sih, dan sebenernya sangat relate di masa sekarang yg sudah serba digital.
Aku setuju kalo umum atau bisnis apapun, seharusnya punya website. Bukan hanya jualan di medsos. Pakai POV dari buyers aja. Aku pribadi ga mau beli barang dr medsos, kecualiiii aku kenal sellernya. Krn banyak kejadian belindr medsos ternyata penipuan. Uang ditetapkan, barang ntah kemana.
Jd punya website itu lbh terpercaya. At least jualan dari market place. Hari gini kalo ga ada onlinenya, bakal collapse sih lama2. Orang udh males pergi ke toko fisik. Kalo bisa online kan lbh mudah ya mba.
Keren juga mahasiswa di bantu dosen yg nantinya membimbing para umkm utk membuat website 👍👍. Semoga saja para umkm itu juga paham pentingnya punya website sendiri utk keberlangsungan bisnis mereka ya.
Trakhir yg ditawarkannutk pembuatan website gratis, pastilah ramaaai yg mau. Dipilihnya random atau gimana mba?
Masya Allah mba, sungguh keren banget kolaborasi prodi TKJ PNUP dengan IWAPI Kota Makassar. Sangat relate dengan jaman sekarang dimana semua serba digital dan harus semakin masif buat memahami dan terjun langsung jadi pelaku UMKM yang melek digital.
ReplyDeleteMateri yang mba bawakan sangat daging banget nih, pastilah bermanfaat buat para pelaku UMKM.
Semakin salut sama para mahasiswa TKJ PNUP yang menawarkan pembuatan website gratis. Aku setuju, kalau website itu diibaratkan sebagai perusahaan pusat dan social media sebagai perusahaan cabang.
Semoga event seperti ini sering diadakan ya. Sehingga UMKM makin mendapatkan banyak manfaat serta meningkatkan kemampuan dalam pemahaman serta implementasi penjualan secara online.
Terima kasih sudah berbagi artikel yang sangat bermanfaat.
Ilmu yang diberikan pada Program Kemitraan Masyarakat TKJ PNUP dan IWAPI ini membuat pemilik UMKM bisa merasakan manfaatnya langsung.
DeleteKarena semua saat ini serba digital, pastilah penerapannya membutuhkan step by step pembelajaran yang semoga terus berkelanjutan dan ada monitoringnya sehingga tahu mana yang sudah tepat atau butuh langkah lain lagi agar semakin terampil dalam mengelola media sosial dan pemanfaatan website.
Salut saya sama Mbak Niar, aktif jadi pembicara di workshop ya mbak. Temanya juga menarik, apalagi tentang digitalisasi dalam sebuah usaha. Punya usaha dengan dibarengi punya website akan memiliki nilai plus
ReplyDeletesemoga ya mba setelah acara ini lebih banyak wanita yg melek digital terutama yg mau menggeluti dunia umkm apalagi ada program kemitraannya tuh kan
ReplyDeleteSetuju mba, website itu memang seperti kantor utama. Kebiasaanku sebelum membeli produk umkm itu biasanya cek gmap dulu, kemudian website dan toko onlinenya di e-commerce atau media sosial. Biar makin yakin. Tak menutup kemungkinan, seorang buyer yang ingin membeli dalam jumlah banyak untuk menemukan profil usahanya terlebih dahulu di website yang dibuat
ReplyDeleteKerreen mbak Niar jadi pembicara. Acaranya juga keren. Dengan kolaborasi maka akan berjalan dengan lebih baik lagi ya, dan UMKM juga makin maju.
ReplyDeleteKa Niar keren sekalii..
ReplyDeleteEdukasi yang penting untuk perempuan pemilik UMKM karena kini saatnya meluaskan usaha dengan iklan digital. Diskusi seru Workshop Empowering Women Through Digital Skills for UMKM Business semoga bisa berkelanjutan dan manfaatnya dirasakan ketika sudah menerapkan ilmunya.
Inisiatif kolaborasi antara TKJ PNUP dan IWAPI ini sangat menginspirasi! Dengan menggabungkan keahlian teknis mahasiswa dengan pengalaman wirausaha IWAPI, saya yakin program ini akan melahirkan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga program ini dapat terus berlanjut dan semakin berkembang.
ReplyDeleteIWAPI menjembatani para pelaku UMKM untuk terus bergerak maju agak bisa bermanfaat dan produknya dikenal banyak kalangan dan mba mugniar keren sekali menjadi pembicara yang memang expert dibidangnya. Akupun ingin sekali di undang ikut melihat mba sebagai pembicara.
ReplyDeleteProgram kolaborasi sepertinya memang sangat perlu di tingkatkan karena masih banyak yang belum tahu kekuatannya seperti usaha sepatu Brodo yang melipat ganda omset dengan memaksimalkan dunia digital.
ReplyDeleteIngin ikutan dan mau kenal bang Q. anw thanks ya buat informasi ini, bermanfaat banget.
jadi keinget temen aku beberapa waktu lalu, diundang untuk jadi speaker mengenai digital marketing di suatu lembaga bisnis kayaknya.
ReplyDeleteSekarang ini , eranya pemasaran melalui digital, offline juga tetep sih. Kalau digital, semua orang yang berlokasi di pulau yang jauh disana juga bisa mengakses dan membeli produk umkm kita.
Memang ada kalanya pelaku usaha harus mengikuti perkembangan zaman jika ingin produknya dikenal lebih luas lagi
Nah program kolaborasi ini sangat penting untuk dilaksanakan karena ketika begitu banyak pihak yang berperan serta dengan tujuan yang sama pastinya kemungkinan sukses akan lebih besar. Dan ini menjadi sebuah kekuatan yang bisa dipadu padankan untuk kemaslahatan berbagai pihak
ReplyDeleteKeren banget kak. Bisa jadi pembicara dalam workshop yang sangat bermanfaat. Semoga kolaborasi yang ada terjalin baik, lancar, dan sukses.
ReplyDelete