HELION Mistery Shopper dan Telepon dari Luar Negeri

Ketika dikirimi pesan inbox FB oleh Mak Ratu (“Mak” adalah sapaan sesama anggota Kumpulan Emak-Emak Blogger – KEB) mengenai kerjaan sebagai mystery shopper, saya langsung menebak yang ia maksud adalah Helion, sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Belgia. Ternyata benar. Kata Mak Ratu, sedang ada pekerjaan untuk wilayah Makassar dan ia diminta mencari orang Makassar yang mau mengerjakannya.

Namanya jodoh, kami dipertemukan Allah. Walau sudah lama bergabung di KEB, kami belum pernah sekali pun saling menyapa. Baru ketika Mak Ratu melihat saya posting tulisan tentang kegiatan Pre Event Makassar International Writers Festival, ia bertanya kepada saya, “Di Makassar ya, Mak?” Lalu Mak Ratu mengirim pesan inbox kepada saya.

Ingin tahu lebih banyak tentang Helion? Silakan klik gambar di atas

Sejak itu kami jadi lebih akrab. Walaupun tidak mendaftar dari referral link milik Mak Ratu (saya mendaftar melalui Mbak Nathalia Diana Pithaloka), saya mendapat banyak pengetahuan tentang pekerjaan ini darinya. Saya menjadi termotivasi untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai pekerjaan mystery shopper dari Helion dan sistem kerjanya. Untungnya Helion mendukung  dengan menyediakan dasbor yang bisa dipilih bahasanya. Saya memilih bahasa Indonesia sehingga saya bisa belajar lebih cepat. Maklum saja, memori terkait bahasa Inggris saya sudah karatan akibat lama tak digunakan.

Langsung saja saya ambil beberapa training dan ujian yang berhubungan dengan proyek yang sedang berlangsung. Kebanyakan dalam bahasa Indonesia. Hanya satu yang terpaksa harus dikerjakan dalam bahasa Inggris karena tak ada pilihan bahasa dalam pengerjaannya. Tidak begitu sulit karena hanya memilih jawaban yang benar saja. Materinya pun lumayan familiar bagi saya, yaitu seputar pengoperasian komputer dan gadget.

Di antara waktu-waktu training dan ujian, saya berkomunikasi via e-mail dengan Community Manager wilayah Indonesia. Namaya Miroslav Rashev – seorang lelaki berkebangsaan Bulgaria. Miroslav bahkan menelepon saya! Saat itu – suatu hari di bulan Mei, menjelang maghrib, ia menelepon saya. Betapa kagetnya saya, ada laki-laki yang menelepon menggunakan bahasa Inggris. Saya sempat mengira itu kerjaan orang iseng. Terlebih lagi nomor teleponnya tak tercantum. Yang tertulis saat HP saya berdering hanyalah dua kata ini: “unknown number”. Ya iyalah, dia kan menelepon dari Bulgaria (Operations Center-nya Helion terletak di Bulgaria, Miroslav bekerja di sana). Jelas saja nomornya tak terlacak.

Saya sudah mau menaikkan nada suara supaya terdengar galak ketika sekelebat ingatan membuat saya tiba-tiba tersadar. Saya ingat baru saja mengajukan 4 permintaan proyek. Dan saya mengingat pemberitahuan yang mengatakan bahwa bisa saja pihak Helion akan menghubungi via telepon. Wuih, telepon dari luar negeri. Ini pengalaman langka!

Agak kesulitan saya memahami perkataan Miroslav. Seperti native speaker yang seolah menggumam, melalui telepon pula. Mana lagi suara pengeras masjid dekat rumah mulai mengumandangkan kaset mengaji. Ditambah lagi perbendaharaan kosa kata bahasa Inggris saya sudah menyusut banyak. Sempurna sudah kegagapan saya. Saya berdalih tak bisa mendengar suaranya, “Pardon, me, Sir. I can’t hear you.” Fiyuh, untung saja saya masih mengingat cara yang sopan untuk meminta maaf. Miroslav pun mengatakan akan menghubungi saya via e-mail saja. Thank God.

Syukurnya saya masih bisa memahami bahasa Inggris secara pasif. Kalau ada kata-kata yang terlupa, saya bisa mencari tahunya di kamus atau di Google Translate. Melalui e-mail, Miroslav menekankan pentingnya saya memahami skenario tugas dengan baik dan ia mengatakan akan memberikan beberapa proyek secara manual. Sejak itu komunikasi antara saya dan Miroslav dilakukan melalui e-mail.

Saya menawarkan diri untuk mengambil beberapa pekerjaan setelah berhasil melalui semua training dan ujian untuk jenis pekerjaan mystery shopper yang tersedia. Ternyata bukan hanya mystery shopper, masih ada beberapa jenis pekerjaan lain dan semuanya harus melalui training dan ujian tersendiri. Miroslav justru memberikan yang tak saya minta. Sejak itu, selama kurang lebih seminggu saya mengerjakan pekerjaan sebagai mystery shopper. Laporannya dikirim via e-mail dalam batas waktu yang ditentukan Helion. Untuk kolom isian harus menggunakan bahasa Inggris.

Setelah semuanya saya tuntaskan dan tak ada pertanyaan lagi dari Helion mengenai laporan-laporan yang saya kerjakan, tibalah masa menunggu fee. Nah, di sini ini bagian berdebar-debar serunya. Fee-nya akan ditransfer melalui akun Skrill ke rekening bank saya paling cepat pada sekitar tanggal 20 pada bulan berikutnya. Tepatnya, tanggal 20 Juni.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Nanti ya, setelah yang berikut ini J

Makassar, 5 Juli 2015 

Share :