Dukung Sepenuh Hati, Nyalakan Kreativitasnya

Dukung Sepenuh Hati, Nyalakan Kreativitasnya  - “Gagal tes yang U-turn 😁,” anak gadis kelas 11 yang sebentar lagi naik kelas 12 melapor melalui pesan teks WhatsApp. Dia sedang diantar ayahnya untuk mengikuti ujian tes SIM (Surat izin Mengemudi) C hari Jumat pagi di pertengahan Juni ini.

😁 kapan boleh mengulang?” tanya saya.

“Pekan depan pi. Jumat,” jawabnya.

Ooh. Latihan mi lagi,” saya mencoba menguatkannya untuk latihan terus agar bisa lolos tes mengemudi pekan depan.

Dukung Sepenuh Hati

Anak Gadis yang Percaya Diri dan Kreativitasnya

 

Anak gadisku, menjelang usia 17 tahun sudah sounding ingin mengurus SIM. Dia berangan-angan bisa pergi ke mana-mana dan mengantar mamaknya ini dengan sepeda motor jika sudah punya SIM. Maka begitu masuk 17 tahun usianya September 2023, memiliki SIM adalah hal yang konstan dia tagih. 

Lepas ayahnya salat Jumat, mereka berdua pulang ke rumah. Saya baru tahu cerita utuhnya: Athifah lulus ujian tertulis. Gagalnya di U-turn, pada tes praktik mengemudi. Kemungkinan 4 kali lagi berupaya sampai mendapatkan SIM, seperti pengalaman si sulung 6 tahun lalu – dia baru dinyatakan lulus oleh pak polisi yang bertugas pada kesempatan ke-5! 

Eh tapi untuk tes yang sekarang sebenarnya sudah lebih mudah sih karena tes zig-zag dan angka 8 sudah ditiadakan. Sewaktu si sulung tes mengemudi, dia gagal secara bergantian di tes zig-zag, angka 8, dan U-turn. Semoga saja pekan berikutnya anak gadisku bisa lulus.

Sewaktu menunggui sang ayah salat Jumat, Athifah menggunakan moment ini untuk latihan mengemudi lagi ke rumah Catherine, sahabatnya yang letak rumahnya sekitar 500 meter dari tempatnya menunggu. Dia mencoba melalui jalan-jalan tikus untuk mengantarkan aksesoris HP buatannya yang dipesan oleh adik Catherine.

Athifah lagi senang-senangnya membuat aneka aksesoris dari manik-manik kecil. Dengan bantuan desain ayahnya, dia menggunakan brand Kolibri Craft” dan sudah membuat akun Instagram dengan nama @kolibricraft0..

Adik Catherine bukanlah pelanggan pertamanya, sebelumnya sudah terjual beberapa aksesoris dan menghadiahi saya satu aksesoris cantik untuk dipasang di casing ponsel. Kira-kira jumlah karyanya sudah masuk hitungan puluhan.

Anak gadisku ini biasanya mengejar keinginannya sampai dapat. Untuk mendapatkan manik-manik yang lucu, tali nylon berkualitas, atau konektor yang kuat, dan bagaimana mendapatkannya dia temukan informasinya. Salah satunya menggunakan rayuan maut dengan mimik innnocent sembari mengatakan, “Ma, boleh minta ShopeePay?”😁 

Kolibri Craft

Dia mempelajari berbagai hal terkait dunia craft manik-manik. Di antaranya: aneka jenis manik-manik, tali yang cocok untuk manik-manik jenis berbeda, bagaimana membuat kreasi cincin, gelang, dan aksesoris HP yang berbeda, serta bagaimana mengemas karyanya agar terlihat menarik.

Untuk mendapatkan yang dijual di marketplace mudah saja, tinggal browsing. Berbeda halnya jika harus mencari keperluannya di toko. Ayahnyalah yang mengantarnya pergi mencari di toko tujuannya.

Khusus urusan ke toko di Makassar, memang tanggung jawab ayahnya sih. Beliau justru yang paling tahu 5 toko di Makassar yang menjual bahan-bahan untuk membuat kerajinan manik-manik dan dia pulalah yang memberi tahu putrinyaπŸ€ͺ

 

Hubungan dan Perilaku Orang Tua dalam Kreativitas Anak

 

Dalam jurnal berjudul Faktor-Faktor Keluarga yang Mempengaruhi Perkembangan Kreativitas Anak Usia Dini (Amalia Novianti dan Linda Primana dari Universitas Indonesia) yang diterbitkan dalam Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 6 Issue 5 (2022) disebutkan bahwa:

Sebagian besar penelitian mengenai hubungan orang tua-anak mengungkapkan hubungan orang tua dan anak yang positif merupakan faktor keluarga yang penting dan berpengaruh positif pada perkembangan anak dalam berbagai aspek, termasuk kreativitasnya. Salah satu bentuk hubungan orang tua dan anak yang dapat ditelaah sejak anak usia dini adalah kelekatan (attachment). Bowlby (1958) merumuskan kelekatan sebagai ikatan emosional yang kuat antara anak dengan satu/beberapa orang yang dapat meningkatkan rasa aman baginya.

Masih dalam jurnal yang sama, disebutkan dalam kajian literaturnya bahwa penulis juga menemukan bahwa nilai-nilai yang dianut keluarga dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak. Dalam hal ini, penulis menemukan nilai-nilai yang berkaitan spesifik pada kreativitas. Garren (1997) menemukan bahwa orang tua yang peduli, mendukung, dan toleran kepada anak-anaknya serta mendukung kebebasan berpikir dan sikap kemandirian akan dapat menumbuhkan kreativitas pada anak-anak mereka.

Disebutkan pula dalam jurnal tersebut bahwa:

Mereka (orang tua) juga berpandangan bahwa anak memiliki hak atas pendapat dan ekspresi diri mereka sendiri meskipun pendapat tersebut kemungkinan bertentangan dengan pendapat mereka sendiri.

 

Peran Orang Tua dalam Kreativitas Anak

Manfaat Menjadi Orang Kreatif

 

Kreativitas merupakan salah satu hal yang dikembangkan melalui Kurikulum Merdeka. Olehnya itu, kreativitas perlu sengaja diasah, dimulai dari stimulasi oleh orang tua. Manfaat menjadi orang kreatif akan terwujud ketika karakteristik kepribadian orang kreatif menurut Utami Munandar (1999) ini ada dalam diri seseorang[1]:

  1. Mandiri dalam sikap dan perilaku sosial.
  2. Memiliki keterbukaan terhadap rangsangan dari luar.
  3. Memiliki minat luas dan rasa ingin tahu.
  4. Percaya diri.
  5. Memperhatikan kekuatan firasat dan ketidaksadaran.
  6. Keteguhan dan ketabahan hati dalam menghadapi kesulitan.
  7. Menggunakan kekuatan imajinasi untuk menciptakan ide-ide baru.
  8. Memiliki motivasi intrinsik dalam bekerja dan berkarya.
  9. Menggunakan kekuatan perasaan termasuk firasat dan ketidaksadaran dalam memecahkan masalah.
  10. Memiliki kelancaran, kelenturan, dan keaslian dalam berpikir untuk menemukan alternatif dalam melihat masalah kehidupan.
  11. Memiliki ketajaman dan kepekaan dalam melihat masalah kehidupan.
  12. Mampu berpikir analisis dan sintetis dalam memecahkan masalah.
  13. Memiliki pengamatan yang tajam terhadap fakta dan realita kehidupan.
  14. Memiliki sensitivitas terhadap keindahan dan menggunakan sebagai kekuatan untuk berpikir baru dan memecahkan masalah.

Khusus pada diri putri kami, sejumlah karakteristik di atas telah terlihat dalam dirinya. Rasa percaya dirinya terasah dengan latihan-latihan public speaking saat menjadi story teller dahulu. Kini di bangku SMA, para guru kerap memberinya kepercayaan menjadi ketua kelompok dalam pengerjaan tugas yang berbasis Kurikulum Merdeka.

 

Orang Tua dan Kreativitas Anak

Kreativitas Membawa Kebahagiaan

 

Saya setuju dengan pernyataan: kreativitas membawa kebahagiaan karena saya mengalaminya di dalam dunia kreatif. Sebagai personal blogger, kreativitas merupakan suluh saya. Bagi saya, aktivitas menulis bukan melulu soal uang. Menulis adalah aktivitas yang sangat menyenangkan selaku manusia merdeka. Tak dipungkiri, ada rezeki berupa materi namun selain itu, menulis merupakan cara saya berekspresi sekaligus menjadi stress release bagi saya.

Maka dari itu, saya menghargai kreativitas anak-anak meskipun ada yang bertentangan dengan pendapat saya. Tak mengapa asal tak menabrak aturan agama dan norma yang berlaku. Anak lelaki sulung saya yang lulus kuliah Oktober lalu misalnya, baru-baru ini mewarnai rambutnya dengan warna biru kepirangan. πŸ˜…

Khusus putri kedua yang potensi verbalnya sudah terlihat sejak balita, kami mengajaknya berlatih dan mengikuti lomba bercerita (story telling) beberapa kali di depan banyak orang. Hal tersebut berperan membangun kepercayaan dirinya. Rasa percaya diri mendorongnya mengembangkan diri dan kreativitasnya hingga ke titik sekarang.

Sebuah presentasi TED berjudul Rahasia Kebahagiaan (The Secret to Happiness)[2] mengeksplorasi hal yang disebutnya sebagai: "di mana dalam kehidupan sehari-hari, dalam pengalaman normal kita, kita merasa benar-benar bahagia”. Mihaly Csikszentmihalyi – sang presenter berpikir bahwa para pekerja kreatif seperti seniman, pelukis, dan musisilah yang mungkin mengetahui jawabannya.

Pasti ada alasan kenapa mereka bekerja keras dalam proyek-proyek yang mungkin tidak membuahkan ketenaran atau kekayaan. Adakah sesuatu dalam prosesnya yang membuat mereka merasa tercukupi? Apa yang membuat pengorbanan mereka berharga?[3]

Penelitian Csikszentmihalyi 40 tahun lalu itu menyimpulkan bahwa ada kondisi FLOW yang terjadi pada mereka yang melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Flow adalah kondisi mirip keadaan tak sadarkan diri ketika seseorang tengah khusyuk dan berkonsentrasi penuh. Hal ini menjadi tahapan saat seseorang tersebut merasa dan menunjukkan perfoma terbaiknya.

"Ada fokus yang begitu menjadi intens, mengarah ke rasa bahagia yang amat sangat, rasa kejelasan. Anda tahu persis apa yang ingin Anda lakukan dari satu momen ke momen berikutnya," ucap Csikszentmihalyi pada presentasi TED bulan Februari 2004[4].

Masih dalam artikel yang sama, disebutkan bahwa:

Manfaat berada dalam zona tersebut melampaui pengalaman itu sendiri. Flow dikaitkan dengan kesejahteraan subjektif, kepuasan dengan kehidupan dan kebahagiaan secara umum. Di tempat kerja, ini terkait dengan produktivitas, motivasi, dan loyalitas perusahaan.

 

Kolibri Craft

Connecting Happiness

 

Pada zaman now, menekuni dunia craft yang membawa kebahagiaan tersendiri dan bisa dilakukan di mana saja. Tak perlu mencari alat dan bahan dari satu toko ke toko lain, bisa pesan melalui online shop atau marketplace asalkan tahu secara spesifik barang yang dicari. Tunggu saja di rumah kedatangan teriakan “PAKEEEET” yang connecting happiness di depan pintu rumah

JNE merupakan perusahaan ekspedisi terdepan yang menjadi penghantar kebahagiaan kepada orang-orang kreatif. Sebagai perusahaan yang lahir dari karya anak bangsa[5], JNE mengapresiasi semangat-semangat kreativitas seluruh anak negeri untuk dapat berkarya dan "membuat perbedaan".

JNE tak membeda-bedakan, semua orang direngkuhnya. Dengan merangkul para difabel, kebahagiaan menjangkau lebih luas lagi. Saat acara halal bihalal bulan April lalu di Rampstar Kitchen, Jakarta Barat, JNE memperkenalkan Ksatria JNE, kurir difabel asal Surabaya, seorang atlet tim Sepak Bola Amputasi Indonesia, Rilus Siko yang mempunyai semangat yang tinggi dalam meraih mimpi bersama seorang penggerak Literasi Rumah Baca Sang Petualang, dan Wahyudi yang menjalankan kegiatan perpusatakaan keliling yang sudah dibangunnya sejak tahun 2015[6].

Kita memang butuh JNE untuk melahirkan lebih banyak lagi talenta muda yang akan mendukung Indonesia Emas pada 2045 mendatang. JNE memudahkan kita mendukung kreativitas mereka agar bahagia, mengejawantahkan manfaat kreativitas, dan menemukan berbagai potensi diri untuk menguatkan bangsa ini. Semoga berkah di 33 tahun, JNE. Teruslah membersamai kami menyalakan kreativitas generasi muda! πŸ˜‡πŸ₯³πŸŽ‰

Makassar, 16 Juni 2024




#JNE #ConnectingHappiness #JNE33Tahun #JNEContentCompetition2024 #GasssTerusSemangatKreativitasnya




[1] Upaya Orang Tua Dalam Pengembangan Kreativitas Anak, Oleh : Barkah Lestari (Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta), https://media.neliti.com/media/publications/17248-ID-upaya-orang-tua-dalam-pengembangan-kreatifitas-anak.pdf, diakses pada 15 Juni 2024, pukul 23:01 WITA.

[2] https://www.bbc.com/indonesia/vert-cap-47221592, diakses pada 15 Juni 2024, pukul 22:26 WITA.

[3] Idem.

[4] Idem.

[5] https://www.kompasiana.com/kompasiananews/66308c59c57afb704f5d1d52/kembangkan-semangat-kreativitas-jne-kembali-gelar-content-competition-2024?page=all#sectionall, diakses pada 15 Juni 2024, pukul 22:41 WITA.

[6] Idem.



Share :

37 Komentar di "Dukung Sepenuh Hati, Nyalakan Kreativitasnya"

  1. Sukses terus untuk putra putrinya bunda.
    Semangat selalu untuk mengembangkan kreatifitas.

    ReplyDelete
  2. Athifaaahhh kamu kereeeennn dan pastinya bikin bangga keluargaaaaa ❤️πŸŽŠπŸ™

    MasyaAllah super hepiii kalo baca cerita kayak giniiii
    Remaja yg berdayaa dan berhasil memahami diri...mengenali passion... bisa bertumbuh dgn growth mindset yang luarr biasaaa... Semangaatttt πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Tante Nuruul, terima kasih komentar motivasinya :)

      Delete
  3. Alhamdulillah yaa Kak Niar punya putri yang cekatan dan kreatif. Salut dengan didikan Kak Niar dan suaminya, anak disuruh tes SIM sendiri tanpa bayar calo.

    Semoga jualan putrinya laris-manis ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah ... jujur, Mbak ... godaan untuk jalur pintas yang bayar lebih mahal langsung dapat SIM tanpa tes itu besar juga hehe, alhamdulillah anaknya mau berproses menjalani tes mengemudi. In syaa Allah nanti lebih percaya diri mengemudinya karena sudah melalui proses yang semestinya.

      Delete
  4. di paragraf awal aku kurang fokus kelas 12 aku bacanya umur 12 jd mikir kok udah cari SIM duhhhh bener2 yaaa kurang minum wkwkwk
    keren yaa kak anak2 sekarang sudah mulai bisa menentukan apa yg mereka inginkan, kreatif bisa menghasilkan produk sendri dan gak malu buat menjualnya..semoga nanti ujian SIM nya berhasil dan manik2 nya juga semakin laris manis :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe ... untuk kelas 9-12, sampai sekarang pun saya masih butuh jeda untuk mengalibrasi ke kelas berapa (1,2,3) di SMP atau SMA, Mbak. Alhamdulillah, anaknya mau berkreasi dan mau jualan aksesoris manik-manik, juga ikutan tes mengemudi. :)

      Delete
  5. semoga athifah segera lulus untuk dapatkan sim nya ya mba... kereen ah, di usia semuda ini udah mulai belajar juga utk wiraswasta kecil2an membuat craft.. dan semoga daya kreatifitasnya juga makin terasah untuk membuat produk gelang dan aksesoris lainnya jd lebih bagus.

    jne memang perusahaan logistik yg lumayan aku percaya.. kalo belanja online dan kurir yg dipake jne, lgs tenang mba.. biasanya selalu lancar sampai ke tangan pembeli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah .. terima kasih, Mbak Fanny ... aamiin, semoga dia bisa secepatnya lulus ujian mengemudi. Nantinya jadi lebih mudah mengantarkan pesanan orang :)

      Delete
  6. aku seneng melihat anak-anak seusia remaja udah bisa menjual hasil karya sendiri seperti misalnya memanfaatkan kreativitasnya seperti membuat kreasi dari manik-manik gini menjadi aksesoris, seperti berkaca sama diriku sendiri yang suka aksesoris tapi banyak mager dan kurang kreatif, jadi kalau melihat orang lainyang kreatif, aku jadi kagum dibuatnya
    kalau masuk ke toko yang menjual ragam bahan manik-manik, betah banget aku, suka liatin satu-satu gitu

    SIM C aku sampe sekarang masih mati mbak, disatu sisi males sama ujiannya, dulu telat perpanjangan, jadi kudu bikin baru lagi dari awal. Malah temen kantorku sampe berkali-kali baru lolos

    ReplyDelete
  7. Athifah keren banget😍 Sudah menekuni dunia crafting dari sekarang. Semoga test SIM berikutnya Athifah lulus ya πŸ˜‡.
    Sepakat banget kalau kreatifitas itu membuat kita lebih bahagia dan peranan orangtua dalam hal ini sangat penting.
    JNE beneran membantu banget apalagi saat aku open order bolen home made, sangat mempermudah pengiriman

    ReplyDelete
  8. Menjadi seorang ibu adalah peran yang mulia dan penuh tantangan. Di balik kesibukan mengurus rumah tangga dan keluarga, ibu juga memiliki potensi luar biasa untuk berkarya dan mengembangkan kreativitasnya.
    khususnya suami, dapat memberikan dukungan penuh kepada ibu dalam menyalakan api kreativitasnya. Dukungan ini bukan hanya dalam bentuk kata-kata penyemangat, tetapi juga tindakan nyata yang membantu ibu untuk memiliki waktu dan ruang untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya.

    ReplyDelete
  9. Seneng banget bacanya saat Kakak mengembangkan kreativitas dengan membuat berbagai kerajinan. Aku dulu juga suka buat berbagai craft kayak Gini. Jadi inget masa kecil dulu hihi. Semangat terus berkarya Dan mengembangkan kreativitas ya.

    ReplyDelete
  10. Dukungan orangtua benar nyata adanya dalam perkembangan anak, sungguh membuat saya sebagai new mom ingin belajar dari kak niar bagaimana bisa. tentu tidak mudah, tapi konsisten pasti butuh. mungkin bisa di bagi tips nya kak, biar bisa punya anak seperti Atifah yang sangat kreatif dan membuat bangga orang tua tentunya.

    ReplyDelete
  11. Wih salut sama perjuangan putrinya mba. Di saat orang lain menyerah gitu aja dengan ujian pertama terus langsung skip ujian selanjutnya alias nembak haha. Usia remaja memang lagi suka2nya ngerjain hobi, cuman craft ini memang jarang banget ya untuk anak zaman now, saluut! karena banyakan sih mereka hobinya dgn hal2 berbau digital, ya kan :)

    ReplyDelete
  12. Mba,

    Suka banget dengan tulisanmu, kata demi kata memberikan pengetahuan yg luas.
    Tentang kreatifitas sangat setuju akan membawa kebahagian karena mampu mengatur waktunya dengan sebaik-baiknya sehingga apa yang menjadi kenyamanan terpenuhi, Soal JNE sangat setuju kita butuh usaha2 seperti itu sehingga apapun yang menjadi kebutuhan bisa terakomodir dengan baik.

    ReplyDelete
  13. Alhmadulillah, selamat yaa untuk anaknya yang udah berani memulai usaha. Semoga laris manis dan senang melihat usaha anak didukung oleh ortu

    ReplyDelete
  14. Beneran berasa sih manfaat dari dukungan penuh ortu, kita jadi lebih maksimal, makanya pas punya anak aku pun lakuin yg sama biar anakku berkembang maksimal

    ReplyDelete
  15. Paling senang kalo liat remaja bisa berjalan atau produktif semasa mudanya melakukan kegiatan positif apalagi hasil cuan. Ini juga adanya peranan orangtua yang baik di keluarganya

    ReplyDelete
  16. Salut sama yang ujian sim sampai berkali-kali hingga lulus. Karena jujur aja, orang-orang macem aku yang punya waktu terbatas (dan ribuan orang lainnya), seringkali ambil jalan pintas walau tau itu tak baique.

    Oya, senenga banget perihal kreativitas anaknya mbak. Anakku umur 2 tahun pun, sekarang lagi aktif-aktifnya dan aku mulai asah kreativitasnya. Seringkali kalau dia ada masalah, ga langsung aku bantu, tapi aku pantau aja hingga nantinya dia bisa selesaikan masalah sendiri. Mengasah problem solving dan kreativitasnya

    ReplyDelete
  17. Keren banget Athifah! Bisa membuka peluang dengan kreativitas yang oke banget. Terus semangat dan semoga kreativitas yang hadir senantiasa berkembang.

    ReplyDelete
  18. Keren banget sih Kak Athifah suka mencoba hal baru dan berani yaa makanya jadi serba bisa dan aktif di berbagai kegiatan...

    ReplyDelete
  19. Mantap anaknya bun, sudah punya kesadaran sendiri untuk memiliki SIM. BTW, memang tes jalan zig zag itu menyusahkan banget, entah apa fungsinya di jalanan yang sebenarnya 🀣. Orang tua yang mengajarkan anaknya untuk kreatif itu tidak banyak, dan dari merekalah timbul anak-anak yang memiliki jiwa founder yang kuat dan berani. Saya tidak mendapatkan itu di kala masa pengasuhan dulu. Tapi yang jelas, saya akan "balas dendam" dengan menjadi orang tua yang lebih baik.

    ReplyDelete
  20. MashaAllaa~
    Barakallahu fiikum, ka Niar dan keluarga.

    Aku bacanya seneng banget.. karena anak-anak bisa penuh percaya diri berkat dukungan penuh dari kedua orangtua. Kompak banget ka Niar dan suami.

    Sekarang memang lagi musim lagi nih.. gelang manik-manik.
    Bisa dipakai gelang, kadang jadi asesoris HP biar jadi phone holder dengan cara digelangin gitu kan yaa..

    ReplyDelete
  21. Idem, Mba Niar. Saya juga tetap menghargai kreatifitas anak walau kata org lain ah gitu doang bangga banget. Yaaa ga papa.. Patut bangga lah. Kalaupun ada yg bertentangan, saya sih ga masalah, selama bukan hal yg dilarang agama dan norma2 sosial. Kalau dah melanggar biasanya tinggal mengarahkan aja ke arah yg benar. Memang begitu kan tugas ortu? Hehehe

    ReplyDelete
  22. Kretivitas anak-anak pasti karena dipupuk sejak dini dan didukung penuh oleh kedua orangtuanya yaa.. Ka Niar dan suami bener-bener kompak dalam mengasuh dan memberikan dukungan. Aku jadi rindu dengan Bapak rahimahullah yang dulu selalu diam-diam membelikan apa yang aku butuhkan.. Apakah aku bisa memberikan dukungan tersebut kepada anak-anakku?

    Semoga bisa kreatif seperti kaka Athifah yaa..

    ReplyDelete
  23. Keren Bu Mugni bisa teliti dan peka lihat potensi anak², apalagi mendukung pula dalam meningkatkan kreativitas mereka. Tentunya ini jadi inspirasi untuk para dan calon orangtua

    ReplyDelete
  24. Support sistem dari keluarga khususnya dr ayah kalo utk anak perempuan menurutku berpengaruh bgt kak. Seneng dengernya smoga sukses -kataresi-

    ReplyDelete
  25. Aku salut banget sama anakmu mba, udah kreatif dan punya semangat untuk berkembang, semoga saja kreativitasnya semakin banyak dikenal orang sampai ke luar negeri krn urusan kirim barang serahkan aja ke JNE

    ReplyDelete
  26. Menjadi orang yang kreatif memang tidak sertamerta langsung jadi tapi ada proses dan dukungan lingkungan sekitar terutama bagi orang tua yang mendidik anaknya sepankang hayat. Orang tua haru paham dan selalu memberika semangat kepada anaknya dalam mengembangkan minat dan bakatnya

    ReplyDelete
  27. Wah keren, semoga menjadi anak yang hebat dan bermanfaat. Uji lulus SIM C mungkin terlihat biasa, tapi kalau datang dari keinginan anak, apalagi supaya bisa antar orang tua ke mana saja, pasti merupakan anak yang dapat diandalkan dan berbakti. Amiin ya Allah.

    ReplyDelete
  28. Wah keren banget dukungan penuh ya, full support seperti ini justru bisa meningkatkan rasa pede anak ya mbak

    ReplyDelete
  29. Anaknya sudah beranjak remaja ya. Senang nih bisa sharing dan shopping bareng hehe...
    Kreativitas anaknya beneran bikin takjub, bisa jadi lahan cuan jika bisnisnya dikelola dengan baik itu ya

    ReplyDelete
  30. Si sulung kami pun sempat jual gelang craft hasil kerajinannya. Namun dia masih belum pede untuk story teller sendiri. Masih pede yang bareng se-tim sama temennya. Saya hargai prosesnya.
    Btw di makasar ada kesempatan untuk lulus ya kak. Kalo di Medan berat banget ini. Kecuali saya mau ambil dari kota atau kabupaten lain.
    Kadang saya heran, tes seperti angka 8 untuk apa. Toh di negara lain tesnya biasa aja. Syukur sudah dihapus ya kak..

    ReplyDelete
  31. Saya suka kalimat yang mba niar tulis 'menulis gak melulu soal uang'.
    (Ah kurang lebih kek gitu lah maksudnya).
    Saya sendiri lebih lancar menulis atau bercerita tentang apa yang saya pikirkan daripada bercerita tapi diatur harus nyeritain apa.
    Langsung blank.
    Semoga putrinya segera dapat sim yang diinginkan ya.
    Kebayang beberapa tahun lagi putra sulung saya bakal minta dibuatin sim juga hehehehe

    ReplyDelete
  32. Tugas orang tua memang mendukung kreativitas anak. Paling penting tidal melanggar aturan agama. Soal karakter anak pertama dan anak kedua memang gak bisa sama, ya. Ini aku rasakan banget sekarang.

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^