Ayah Sebagai X Factor

Ayah Sebagai X Factor – Saya sebenarnya bukan penyuka lagu tetapi saya penikmat seni dan pengagum proses, terlebih proses seperti yang dimiliki Takbir Gibran (Gibran), 15 tahun asal Makassar ini. Saya nonton penampilannya di kanal YouTube X Factor Indonesia Season 4 pada tanggal 27 Desember lalu.

Ayah Adalah X Factor

Keempat juri – Vidi, Ello, BCL, dan Judika dibuatnya terpukau dengan lagu Perahu Kertas yang dibawakannya pada audisi X Factor season 4. Mereka setuju satu hal, bahwa Gibran mampu men-deliver rasa dari lagu kepada yang mendengarkannya dan mampu bernyanyi dengan baik.

Dalam usia semuda itu, peran ayahanda tak lepas dari Gibran yang mendampinginya hingga ke back stage dan terus berdoa di sana, di sebelah host selama putranya bernyanyi.

Sebuah kehormatan, tak dinyana dewan juri meminta Gibran membawakan satu lagi, duet bersama ayahandanya. Mereka membawakan lagu ciptaan ayahanda Gibran yang sekali lagi sanggup memukau dewan juri.

Sebelumnya, para juri mewawancarai ayah Gibran, bertanya seputar kehidupan dan perannya dalam kemampuan Gibran bernyanyi. Dengan bahasa tubuh “merendah”, ayahanda Gibran menjawab semua pertanyaan dengan lancar.

Sudah selayaknya ayah hebat menjadi motivator terbesar anak lelakinya. Di awal tayangan yang saya saksikan, Gibran menyatakan langkah besarnya saat ini berkat dorongan ayahandanya. Meski terkesan berpenampilan seadanya dengan seragam sekolah, sementara ayahnya mengenakan pakaian kerja, mereka berdia tampil bagus membawakan original song ciptaan ayah Gibran yang berjudul Kesalahan Terindah.

Tangis haru spontan menjadi ekspresi Pak Mamat, ayah Gibran ketika dewan juri memberikan 4 YES pada putranya. "Saya teringat perjuangan anakku ikut ngamen," ujar Pak Mamat dengan logat Makassar yang kental. Masya Allah Pak Mamat keren, beliau telah menjadi ayah sebagai X factor, bukan hanya ibu sebagai X factor bagi buah hatinya, ayah pun memiliki peluang yang sama.

Tayangan yang membuatku meleleh lagi pagi itu membuatku merenung ... sebesar apa peran ayah sebagai motivator bagi anak-anak lelakiku nanti? Apakah saya punya peran dalam mengondisikan mereka punya memori indah pada ayahnya kelak?

Takbir Gibran di X Factor


Kalau peran ayah sebagai cinta pertama sang  putri (terhadap putri kami) sudah pernah saya tuliskan. Untuk hal ini, si bapak berambut keperakan itu sudah mengambil hati putrinya yang ekspresif.

Belum tahu terhadap dua anak lelaki kami yang  tidak seekspresif saudari mereka ya … semoga saja beliau bisa menjadi motivator bagi keduanya dan akan selalu diingat oleh mereka.

Oya, kelanjutan dari babak audisi adalah babak boot camp, sayangnya Gibran tidak berhasil melalui babak ini karena tidak tampil maksimal. Jujur saja, saya kecewa tetapi memakluminya karena dalam usia yang sangat muda – masih 15 tahun, dia berada di kontestasi bergengsi dengan para pesaing yang luar biasa talentanya dengan usia beragam.

Kata Gibran, dia tak tampil maksimal karena tak ada ayahnya menemani. Beneran mah ini, ayah sebagai X factor begitu tertanam dalam diri Gibran. Semoga tahun depan dia mampu bersaing dalam ajang ini dan mampu belajar dari pengalamannya tahun ini sehingga nanti bisa tampil sempurna walaupun tanpa ayah mendampinginya – cukup menyadari ayahanda menyertainya dalam doa.

Makassar, 4 Januari 2024



Share :

0 Response to "Ayah Sebagai X Factor"

Post a Comment

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^