Tantangan Akhir Tahun, Goes to ToT Fasilitator Ibu Penggerak

Tantangan Akhir Tahun, Goes to ToT Fasilitator Ibu Penggerak – Tantangan yang menarik untuk ditaklukkan menjadi petualangan dan pembelajaran tersendiri. Selain itu, bisa menjadi ancaman terhadap kenyamanan atau eksistensi. Tantangan di bulan November lalu dimulai dari 15 hari terakhir di bulan Oktober ketika mengikuti pelatihan Ibu Penggerak via daring.

Goes to Tot Fasilitator Ibu Penggerak 2022

Pelatihan Online Ibu Penggerak

 

Selama 5 hari berturut-turut itu ada post test yang harus diisi jika ingin menjadi Ibu Penggerak. Jika lulus menjalani semua ketentuan bisa menuju tahap berikutnya: ToT Fasilitator Ibu Penggerak. Dalam pelatihan ini, para peserta diberi pemahaman mengenai apa itu Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional, Profil Pelajar Pancasila, Literasi dan Numerasi, dan 3 Dosa Besar Pendidikan (intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual).

Enam karakter profil pelajar Pancasila adalah (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; (2) Berkebhinnekaan global; (3) Mandiri; (4) Bergotong-royong; (5) Bernalar kritis; (6) Kreatif. Coba browsing mengenai “skill masa depan”, hasilnya kurang lebih serupa atau terkait dengan 6 karakter profil pelajar Pancasila ini.

Ibu Penggerak diharapkan dapat mendampingi buah hatinya dalam menyongsong dan menjalani Kurikulum Merdeka. Di luar ada saja yang masih apatis, menganggap ganti kurikulum hanya ganti baju namun tak seperti itu yang saya dapatkan selama mengikuti pelatihan. Tantangan sebenarnya menurut saya ada pada pihak sekolah dan guru, apakah benar-benar sanggup menerapkan nilai dan metode Kurikulum Merdeka.

Selain itu, perlu pemahaman dan dorongan dari orang tua pula agar penerapannya berjalan dengan baik, sekaligus bisa memantau dan  membimbing anaknya di rumah agar sejalan dengan apa yang diharapkan dari Kurikulum Merdeka.

 

Setelah Lulus Menjadi Ibu Penggerak

 

Tantangan kedua setelah lulus menjadi Ibu Penggerak adalah memasuki tahap seleksi untuk mengikuti Training of Trainer Fasilitator Ibu Penggerak. Para peserta diminta mengirimkan CV menggunakan Canva dan mengisi form. Yang lolos dalam tahap ini mengikuti interview melalui apliksi Zoom Cloud Meetings.

Saat interview, berhadapan dengan sejumlah pengurus. Kita harus menjawab pertanyaan yang dilontarkan. Tantangan ketiga, dalam wawancara ini adalah menjadi diri sendiri dalam menjawab semua pertanyaan sembari tetap percaya diri.

Sebagaimana yang saya ceritakan dalam tulisan berjudul Kapan ke Jakarta Lagi?, tadinya nama saya tidak ada di antara nama-nama yang lolos seleksi untuk di-interview tetapi namanya rezeki ya, mundurnya satu orang menyebabkan saya maju menjadi peserta interview. Alhamdulillah, saya lolos dalam tahap ini.

Fasilitator Ibu Penggerak

Persiapan Sebelum Terbang

 

Sebagai orang yang mempersiapkan keberangkatan jauh-jauh hari sebelumnya, tantangan keempat bagi saya adalah bisa mempersiapkan diri secepat mungkin. Tanggal 6 November dinyatakan lulus, lalu tanggal 11 November harus sudah berada di Tangerang.

Hanya ada waktu 4 hari untuk mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk materi presentasi yang akan dibawakan di depan pengurus nanti. Pada pekan itu saya meniadakan semua aktivitas yang berhubungan dengan blog dan media sosial yang biasanya saya lakukan selalu bloger dan kreator konten supaya bisa fokus untuk persiapan keberangkatan.

Dalam 4 hari ini saya merasakan ketegangan dan kecemasan. Segala hal mendetail dipikirkan, di antaranya stok makanan di rumah bagaimana, vitamin dan suplemen yang akan dibawa, kalau tiba-tiba haid saat ToT bagaimana, koordinasi tiket dengan panitia, dan hasil swab test-nya nanti bagaimana ya – hasilnya kira-kira positif atau negatif covid?

Swab test dalam waktu 1x24 jam sebelum acara dimulai adalah salah satu persyaratan dari panitia yang harus dipenuhi. Untungnya ada klinik fisioterapi di dekat rumah yang menyediakan layanan swab test. Harganya Rp.60.000 – jauh lebih murah dibandingkan tahun lalu. Biaya yang dikeluarkan untuk tes ini akan diganti oleh panitia.

Sempat terpikirkan, bagaimana kalau hasilnya ternyata positif. Sebenarnya sih tidak apa-apa kan belum berangkat jadi bisa beristirahan di rumah saja ya hehe tapi kan kalau sampai positif pasti kecewa berat. Tiket sudah dipesan, tinggal berangkat tanggal 11 pagi lalu hasil swab test di tanggal 10 positif ... piye?

Alhamdulillah, kekhawatiran itu tidak terjadi. Hasil tesnya menunjukkan 1 garis merah yang berarti negatif. Penunjukannya mirip tes kehamilan: satu garis berarti negatif, dua garis berarti positif. Tapi melihat hasil ini belum lega sepenuhnya karena di hotel, sebelum mulai acara, seluruh peserta harus menjalani swab test lagi.

Yang bikin gemas dalam persiapan ini adalah kegagalan melakukan check in via website Batik Air. Seharusnya bisa karena pada penerbangan September lalu, saya berhasil check in 2 hari sebelum hari H keberangkatan.

Baik saya maupun Unga dan Yuliani, yang sama-sama berangkat dari Makassar tidak pernah berhasil melakukan check in. Sampai-sampai saya meminta bantuan Mbak Bunga yang mengurusi tiket kami untuk membantu check in-kan.

“Kalau Batik sering begitu, Bu. Bisa web check in ketika mendekati waktu keberangkatan,” balas Mbak Bunga. Ya sudah, mau tidak mau kami mencoba terus sampai menjelang tiba di bandara Sultan Hasanuddin. Urusan check in ini menjadi tantangan tersendiri, let’s say itu tantangan kelima.

Hari 1 ToT Fasilitator Ibu Penggerak

Goes to ToT Ibu Penggerak di Tangerang

 

Usai salat subuh tanggal 11 November, Unga menjemput saya ke bandara. Kami bertemu Yuli di pelataran bandara dan bersama-sama masuk ke bagian antre untuk check in dan bagasi Batik Air. Antrean sudah mengular. Beruntung ada salah satu petugas Batik Air yang menghampiri kami dan membantu untuk melakukan check in via daring.

Kami memutuskan membawa barang bawaan ke kabin, tidak usah dimasukkan ke bagasi karena melihat antrean yang masih panjang. Tak berapa lama kemudian, tibalah kami di ruang tunggu Gate 4.

Teka-teki gagal check in melalui website terpecahkan ketika saya mengamati nomor-nomor penerbangan di atas pintu Gate 4. Di situ tertera nomor penerbangan berbeda untuk waktu keberangkatan yang sama persis dengan pesawat yang kami tumpangi. Dalam tiket yang diberikan panitia, nomor penerbangannya tidak sama dengan yang tertera di situ.

Saya mengecek lagi nomor penerbangan yang tertera di boarding pass. Nomornya sama persis dengan yang tertera di atas pintu Gate 4. Walah … pantasan kami tidak bisa check in di website, ternyata nomor penerbangannya tiba-tiba berubah. Bisa seperti ini rupanya Batik Air. Setelah mengalami semua ini barulah di grup kami lihat ada pemberitahuan perubahan nomor penerbangan Batik Air Makassar-Jakarta pada pukul 07.40 hari itu.

Penerbangan kami berlangsung lancar hingga mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno-Hatta sebelum pukul 09.00 WIB. Di area luar pintu kedatangan, kami bertemu dengan Mbak Ria Fasha, teman blogger Bengkulu yang juga mengikuti ToT Fasilitator Ibu Penggerak.

Fasil Ibu Penggerak Batch 3

Perjalanan ke Hotel Aviary Tangerang berlangsung lancar, kami tiba sekitar pukul 10.30. Sebelum masuk ball room-lah tantangan keenam dihadapi: swab test lagi! Deg-degan lagi dong. Bagaimana kalau ternyata hasil tesnya positif?

Tentunya tak ada yang bisa menjawabnya sebelum dijalani. Alhamdulillah kami berempat negatif dan berhak memasuki ball room. Hari itu, semua peserta yang datang dengan pesawat hasil tes swab-nya negatif. Tapi ada 1 peserta dari Jabodetabek yang hasil tesnya positif, terpaksa balik kanan, langsung pulang ke rumah. 

Makassar, 4 Desember 2022

Bersambung ke tulisan berikutnya



Share :

4 Komentar di "Tantangan Akhir Tahun, Goes to ToT Fasilitator Ibu Penggerak"

  1. Wah menarik juga komunitas seperti ini apalagi tujuan dan pembahasannya berkaitan dengan kondisi sekarang. Jadi makin menantang nih perekrutannya, apalagi momen-momen pelatihan seperti ini pasti seru dann berkesan. Terima kasih sharingnya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menarik belajar tentang pendidikan masa kini, Mbak Nisa :)

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^