Kisah Pemenang Sekolah Sehat Makassar 2017


Sekolah Sehat Makassar - Semacam instalasi perpipaan sederhana berdiri di tengah lapangan olah raga SD Inpres Maccini Baru. Segenap guru dan anggota dewan komite sekolah (komite sekolah terdiri atas para orangtua murid) terlihat masih mempersiapkan pelaksanaan acara. Murid-murid – para pengisi acara bersiap-siap di sekitar lapangan olah raga. Beberapa orang yang mengenakan seragam bertuliskan “Yayasan Peduli Negeri” terlihat duduk atau bercakap-cakap. Tak berapa lama kemudian, para kepala sekolah sekecamatan Tamalate berdatangan. Namun acara tak segera mulai karena Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar belum hadir.

Perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia

Acara yang diselenggarakan pada tanggal 24 Oktober pagi itu bertajuk Perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Acara dimulai ketika Kepala Dinas Kesehatan kota Makassar yang diwakili oleh Kabid Binkesmas, Ibu Dokter Ita Anwar dan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan – Pak Ismunandar serta Perwakilan ASM PT. Unilver area Makassar sudah berada di antara tetamu yang duduk di selasar sekolah – dekat ruangan kepala sekolah. Seperti layaknya seremonial seperti ini, sambutan-sambutan mendahului di awalnya.


Direktur YPN (Yayasan Peduli Negeri), Ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia – Pak Saharuddin Ridwan menyampaikan bahwa acara kali ini bersesuaian dengan program Lingkungan dan Kesehatan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Kesehatan. Pak Sahar juga menjelaskan mengenai program Sekolah Sehat yang merupakan inisiasi Yayasan Peduli Negeri dan PT. Unilever Indonesia dan Yayasan Unilever Indonesia. Untuk jenjang sekolah dasar  di makasar untuk tahun 2017 program Sekolah Sehat  telah menyasar semua sekolah karena kegiatan ini sudah dijalankan sejak dari tahun 2011 dan untuk tahun 2018 Program RHBS (Remaja Hidup Bersih dan Sehat) di tingkat  SMP dan SMA, moga ini bisa dijalankan di Makassar.

Kepala Sekolah SD Inpres Maccini Baru – Ibu Risnawati Majit menyatakan rasa syukurnya mendapatkan kepercayaan dari YPN menjadi pusat perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di Makassar.

Sebelum Kadis Pendidikan dan Kebudayaan membuka acara, seorang anak maju ke hadapan semua hadirin dan memperdengarkan Ikrar Janji Hidup Lebih Sehat, berisi “Saya berjanji untuk mandi menggunakan sabun, mencuci tangan pakai sabun sebelum makan pagi, sebelum makan siang, sebelum makan malam, dan setelah dari toilet selama 21 hari tanpa putus!”


Kemudian Pak Ismunandar – Kepala Dinas Dikbud menyampaikan apresiasinya terhadap SD Inpres Maccini Baru yang pernah mendapatkan anugerah Adiwiyata Mandiri pada tahun 2013. Satu ucapan yang saya iyakan dalam hati, ketika Pak Ismunandar mengatakan, “Sekolah yang baik itu, kalau anak-anak betah dan selalu mau kembali ke sekolah itu. Kalau pulang ke rumah, anak-anak ingin cepat kembali ke sekolah.”

Di sini saya terdiam, mengingat masa-masa sekolah saya, mengingat banyak kisah anak sekolah, dan mengingat kisah sekolah ketiga anak saya. Tak banyak sekolah yang bisa membuat siswanya selalu ingin kembali ke sekolah. Tak banyak, lho guru yang membuat siswanya bersemangat belajar. Syukurnya, sejauh ini saya amati, anak bungsu saya yang baru duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar, senang sekali dengan sekolahnya. Semoga saja untuk seterusnya dia bersemangat bersekolah di SD-nya.



Sekolah Inklusi Berprestasi

Lamunan saya buyar ketika wakil dari YPN mengumumkan pemenang Lomba Sekolah Sehat 2017 tingkat kota Makassar yang ternyata jatuh pada SD Inpres Maccini Baru. Wow, alhamdulillah. SD Inpres Maccini Baru, dari 167 sekolah dasar yang ikut berhasil menjadi pemenang Sekolah Sehat setelah melalui proses G21H (penilaian selama 21 hari tanpa putus) dan 7 indikator (7 pembiasaan) Sekolah Sehat (penjelasan tentang indikator ini ada di bagian bawah tulisan ini).

Kadis Dikbud Kota Makassar
Kepala Sekolah SD IMB (jilbab pink)

Kadis Dikbud didaulat menyerahkan hadiah dari Unilever kepada Kepala Sekolah SD Inpres Maccini Baru. Acara dilanjutkan dengan pladging (atau menempelkan telapak tangan dengan cat yang berwarna lalu ditempelkan ke kain berwarna putih) setelah itu dilanjutkan cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir bersama, di instalasi pipa yang terdapat di lapangan olahraga SD IMB oleh Ibu Kepsek SD IMB, Pak Ismunandar, Dokter Ita, ASM PT. Unilver Area Makassar para kepala sekolah, diikuti siswa-siswi utusan dan siswa-siswi SD IMB, termasuk para siswa inklusi.

Mungkin banyak yang belum tahu istilah “inklusi” atau “inklusif” di sekolah, ya. SD IMB ini adalah pionir sekolah dasar yang menjalankan sistem inklusi sejak tahun 2003. Sekolah ini telah mampu menanamkan kepedulian para siswa-siswinya, orang tua siswa, guru, dan elemen sekolah lainnya untuk menerima anak-anak dengan special needs dalam aktivitas bersekolah setiap harinya. Anda bisa membaca tentang ini secara lebih lengkap di tulisan saya yang berjudul SMADA92 Berbagi: Buku dan Mainan untuk Pionir Sekolah Inklusi.

Pencak silat
Parade musik
Pembacaan puisi
Dua orang anak inklusi – Faid dan Falah sebelumnya tampil membacakan puisi di hadapan hadirin, didampingi Pak Andhar – salah seorang GPK (guru pendamping khusus). Anak-anak inklusi lainnya berbaur dengan anak-anak lain, menyaksikan meriahnya acara dari tempat duduk mereka tak jauh dari instalasi pipa untuk cuci tangan. Selain pembacaan puisi ada pula parade musik dan atraksi pencak silat yang dibawakan oleh anak-anak pelajar SD Inpres Maccini Baru.

Aksi Yayasan Peduli Negeri untuk Sekolah Sehat

Karena masih penasaran dengan hubungan antara YPN, Unilever, dan program Sekolah Sehat maka saya mencari tahu tentang YPN. Saya menelusuri link-link yang saya temui di pencarian Google. Ada akun YouTube tetapi sayangnya hanya ada 1 post video di situ. Saya mendapatkan link fan page Facebook-nya https://www.facebook.com/YPN08/. Saya telusuri dan mendapatkan website http://ypn-makassar.or.id/ di situ. Saya telusuri foto-fotonya, ada foto-foto dan video saat Perayaan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Berarti benar penemuan saya, ini YPN yang hadir di SD IMB tempo hari.

Saya mendapatkan sebuah nomor HP dari tombol “TELEPON SEKARANG” pada fan page Facebook YPN. Segera saya telepon dan alhamdulillah ditanggapi dengan baik dengan Pak Udin – sang pemilik HP. Lelaki bernama lengkap Syamsuddin ini bertindak sebagai Manajer Admin dan Keuangan di Yayasan Peduli Negeri.


Dari penuturan Pak Udin, saya mendapatkan penjelasan bahwa program Sekolah Sehat yang berlangsung sejak tahun 2011 adalah program dari Yayasan Unilever Indonesia. Program ini diselenggarakan di seluruh Indonesia. Untuk Makassar dan Sulawesi Selatan, YPN sebagai mitra Yayasan Unilever bertindak selaku pelaksana programnya. YPN sendiri sudah lama berdirinya – sejak tahun 2008. Programnya terdiri kegiatan Lingkungan (Makassar Green and Clean Bank Sampah) dan Kesehatan.

Untuk kegiatan kesehatan, salah satu  program yang dilaksanakan tahun ini adalah Sekolah Sehat. Sekolah Sehat ditujukan untuk mempromosikan perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada anak-anak di Indonesia dan memfasiltasi mereka untuk mempraktekkannya, tidak hanya di sekolah tapi juga dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah atau lingkungan sosialnya. Adapun penguatan dengan 7 Pembiasaan: 1. Cuci tangan pakai sabun 2.  Sikat gigi pagi dan malam 3. Toilet, kamar mandi, dan lantai bersih higienis, 4. Minum air bebas kuman, 5. Makanan beragam, bergizi seimbang, dan aman 6. Kelola sampah di sekolah 7. Cegah DBD. Dalam Kegiatan Sekolah Sehat, seperti tahun-tahun sebelumya ada kegiatan lomba seperti lomba Sekolah Terbaik, lomba Guru Terbaik, dan lomba Dokter Kecil penilainnya berdasarkan kegiatan selama 21 hari tanpa putus dengan indikator 7 pembiasaan yang dilaksanakan di sekolah masing-masing.

Cuci Tangan Pakai Sabun
Para dokter kecil mewarnai tangan sebelum dicuci. Foto: Rooslan Syah
Siswa-siswa inklusi juga mewarnai tangan mereka sebelum cuci tangan
Sebelum cuci tangan pakai sabun, cap tangan berwarna ditempelkan
 di spanduk panjang ini
Sekolah Sehat juga diselenggarakan di 6 kabupaten lain di Sulawesi Selatan, yaitu Wajo, Soppeng, Pinrang, Pangkep, Takalar, dan Jeneponto. Ada kemungkinan para pemenang di tingkat kabupaten/kota akan saling berlomba lagi menuju tingkat nasional seperti pada tahun-tahun lalu. Proses panjang melatarbelakangi perogram Sekolah Sehat ini. Mulai dari pemberian training kepada semua sekolah yang mengikuti lomba hingga memantau dalam G21H selama 3 – 4 bulan setiap sekolah yang bertanding. Diharapkan setiap sekolah terbiasa dengan 7 indikator yang menjadi penilaian Sekolah Sehat dengan check list yang diberikan.

Khusus indikator “cegah DBD” dilakukan karena memang DBD masih menjadi perhatian di negara ini. Pada tahun lalu, Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara endemik DBD di seluruh dunia. Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 511 kabupaten/kota di Indonesia berpotensi menjadi tempat berkembangnya demam berdarah (sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160112160559-255-103778/kemenkes-indonesia-belum-bebas-demam-berdarah/). Partisipasi aktif masyarakat memang mutlak diperlukan untuk mengatasi masalah satu ini. Terima kasih PT Unilever Indonesia, Yayasan Unilever Indonesia  dan Yayasan Peduli Negeri, atas peran aktifnya untuk kota Makassar.

Makassar, 6 November 2017




Share :

8 Komentar di "Kisah Pemenang Sekolah Sehat Makassar 2017"

  1. Makash banyak atas etensinya Unk menyebar luaskan kegiatan perayaan hari cuci tangan sedunia, berharap dari tangan yang penuh kuman tp tidk bisa dilihat, dengan mempraktekkan cuci tangan di air yang mengalir dengan 6 langkah bisa mencegah kuman menular ke tubuh kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Sukses buat YPN ya Pak Udin, semoga menginspirasi banyak orang.

      Delete
  2. Semoga kegiatan seperti ini juga bisa sampai ke pelosok Indonesia, aamiin.
    Kak, saya kok selalu terharu ya bila melihat aktivitas-aktivitas baik di sekolah. Rasanya jadi tambah semangat lagi melihat wajah-wajah ceria di foto itu. Terimakasih ya Kak.. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ya, selalu terharu lihat wajah-wajah polos anak-anak yang ceria. Makasih ya Mbak Riski :)

      Delete
  3. Semoga anak-anak kita menjadi penerus bangsa yang membawa negara kita menjadi aman dan sentosa. Sehat terus ananda, kebersihan hal yang utama. Terima kasih sudah share kak :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, aamiin. Terima kasih sudah mampir ya, Mamie :)

      Delete
  4. penting banget juga ini memang sekolah sehat,, terutama toilet2 nya heheh

    ReplyDelete
  5. wuiiih asyik ya kalo sekolahnya sehat
    pasti anak anak dan guru gurunya juga ikutan sehat
    karena kan tiap hari ada di sekolah

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^