Ketika mendapati ada judul buku Divortiare karya Ika Natassa di dalam aplikasi audiobook Storytel, spontan pilihan pertama saya jatuh kepada Divortiare untu mengawali pengalaman mendengarkan buku yang dibacakan. Seperti apa, ya rasanya?
Bulan lalu saya nonton film berjudul Twivortiare melalui sebuah aplikasi nonton film. Film produksi MD Pictures tahun 2019 ini berasal dari novel berjudul sama dengan filmnya, karya Ika Natassa juga. Novel Divortiare terbit tahun 2008, novel Twivortiare terbit tahun 2012 tapi saya baru tahun sekarang. Haha ke mana saja saya, ya. 😁
Saya sebenarnya bukan penggemar buku fiksi tapi saya suka film Indonesia, utamanya yang diperankan oleh Reza Rahadian. Film Reza yang saya tonton semuanya menarik, khususnya karena aktingnya memang keren dan tampaknya dia memang benar-benar memilah untuk memainkan film yang bagus kualitasnya.
Kualitas akting Reza pun
baru saya perhatikan akhir-akhir ini, ketika semakin mudah mengakses banyak hal
dari internet. Pandemi sepertinya memang telah mempercepat perkembangan internet.
Dari
rumah saja, saya bisa menikmati film-film bagus melalui aplikasi nonton yang
saya bisa akses sepuasnya. Lalu kini, saya bisa mengakses buku-buku bagus, dengan
cara baca buku online dari aplikasi audiobook Indonesia.
Menjadi makin menarik
karena rasa penasaran yang masih tersisa usai nonton film Twivortiare
terbayarkan setelah mendengar novel Divortiare dibacakan oleh seorang narator.
Selain itu, kekaguman saya akan karya Ika Natassa yang bernas pun bertambah.
Baik dari buku maupun
filmnya, saya bisa menyimpulkan kisah dari dokter bedah Beno Wicaksono (Reza
Rahardian) dan bankir sukses Alexandra Rhea (Raihaanun) ini diramu dengan
cerdas dan alurnya logis, di antaranya karena Ika menyelipkan istilah-istilah
dalam dunia kedokteran dan dunia banking
juga di dalamnya dalam jalan cerita yang “wajar”.
Saya menikmati
mendengarkan Divortiare sampai cerita habis dibacakan oleh narator karena cara
membacanya enak dan suaranya yang renyah. Bagaimana kuatnya persahabatan antara
Alexandra dan Wina tergambar jelas. Pun mengapa dalam Twivortiare Alexandra dan
Beno akhirnya memutuskan menikah juga terdeskripsikan dalam narasi benci tapi
rindu.
Menurut saya, kekuatan
utama dari Divortiare dan juga Twivortiare adalah tentang cara Beno dan
Alexandra mengatasi konflik di antara mereka. Ketika pernikahan untuk kedua kalinya
kembali diikrarkan dengan pasangan yang sama setelah berpisah selama 2 tahun,
konflik ternyata bermunculan walaupun sebelum mengikat janji, masing-masing
sudah berkomitmen memperbaiki hubungan mereka.
Apa saja yang terjadi dan bagaimana cara mereka mengatasinya – layak menjadi hikmah bagi para pasutri yang ingin rumah tangganya harmonis. Bukan saja cocok bagi yang pernah berpisah lalu menikah lagi, ya, siapapun bisa memetik pelajaran dari kisah mereka.
Kalau kalian penikmat
drama romansa dan ingin mencoba sensasi mendengarkan buku, kuy cari
Divortiare di Storytel. Rekomendasi buku bagus yang bisa dinikmati di aplikasi
ini banyak sekali, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris
(seperti Harry Potter audiobook). Baik novel fiksi (seperti Dilan dan Negeri
Lima Menara) maupun buku nonfiksi seperti Social Intelligence atau Emotional Intelligence. Suatu hal yang mudah
mendapatkan buku best seller dalam aplikasi ini!
Keistimewaan Storytel
Aplikasi yang bisa diunduh
di Apps Store ataupun Play Store ini istimewa. Sampai tulisan ini saya buat
saya sudah mendengar 2 buku sampai selesai dan sedang mencoba mendengarkan buku
ke-3. Setelah Divortiare, saya mendengarkan buku Kartini sampai selesai dan
memperoleh banyak insight tentang sosok dari masa lalu yang makin saya
kagumi itu. Ah ya, sebaiknya saya rincikan saja di sini ya, apa saja
keistimewaan Storytel di bawah:
1. Membaca
dengan Cara Baru Bisa Memangkas Waktu
Mendengarkan buku
dibacakan sangat memangkas waktu bagi saya. Saya menikmati aplikasi audiobook
ini sembari mengerjakan sesuatu yang di depan komputer. Maklum, mamak ini sudah
biasa multitasking, menyenangkan rasanya mendapatkan kenyataan bahwa
optimasi media sosial dan blog bisa dilakukan sembari menikmati cerita di
Storytel. Pekerjaan lancar, malahap buku juga lancar. Jika kalian penyuka sejarah peradaban manusia, buku Sapiens setebal 500-an halaman bisa kalian dengarkan sekitar 15 jam dengan kecepatan baca normal. Kalau baca sendiri mungkin bisa sebulan, tuh. 😁
2. Bisa
Dinikmati Kapan Saja, di Mana Saja
Saya bisa mendengarkan cerita sembari mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti masak, cuci piring, dan menyeterika. Karena mau cepat-cepat menghabiskan Divortiare dan Kartini, bahkan sedang makan pun menyimak Storytel. Terbayangkan oleh saya, traveling-nya para pelancong bisa menjadi lebih berwarna dengan Storytel karena mereka bisa menikmati berbagai buku selama dalam perjalanan, misalnya sembari menyimak Selamat Tinggal karya Tere Liye selama di atas kendaraan.
3. Makin Melanggengkan
Keberadaan Buku
Kalau dulu, buku yang
sudah terbit biasanya tak bisa diperoleh lagi, sekarang tidak demikian. Selain ebook,
audiobook sudah bisa diperoleh dengan mudah. Storytel makin melanggengkan
buku karena siapapun sekarang bisa menikmati buku tanpa peduli dia suka membaca
atau tidak. Mendengarkan suara narator yang renyah, dengan intonasi dan nada
yang berbeda-beda penekanannya, rasanya seperti mendengar seseorang sedang
berbicara langsung kepada kita.
Karya dari penulis-penulis
jadul seperti Buya Hamka, Mira W, Marga T, Maria A. Sardjono, Hilman, hingga
Enid Blyton bisa diperoleh di Storytel. Kebanyakan karya mereka sudah sulit
dijumpai di toko buku saat ini namun melalui audiobook Indonesia ini kita bisa
menikmatinya kembali.
4. Untuk
Segala Usia
Dalam Storytel terdapat aneka buku untuk segala
usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Para opa dan oma yang ingin menikmati
karya penulis pada zaman mereka, seperti Mira W dan Marga T bisa menikmati
karya dari penulis-penulis tersebut. Untuk mengembangkan wawasan dan
mendengarkan penulis zaman now pun sah-sah saja. Semisal Hunger Games yang bisa dinikmati mulai usia 13 tahun, bisa menjadi hiburan untuk anak dan orang tua penggemar fiksi ilmiah.
5. Berbagai
Genre di Storytel
Anda penikmat science fiction? Game of Thrones dan dan Hobbit bisa jadi pilihan di Storytel. Jika mencari buku topik bisnis dan ekonomi, ada kok di Storytel, semisal 8 Intisari Kecerdasan Finansial dan Anak Muda Miliarder Saham. Suka novel bergenre romance comedy? Ada Mariposa yang bisa menghiburmu. Topik sejarah juga ada, lho, contohnya Kartini karya Abidah El Khalieqy dan The Holocaust: History in an Hour.
6. Murah Banget
Jika tertarik, ada masa
GRATIS untuk mencoba aplikasi audiobook Indonesia ini selama 7 hari. Di
hari ke-7, bisa transfer biaya berlangganan untuk sebulan ke depan jika ingin
melanjutkan. Murah, lho. Saat ini harga promonya Rp39.000 saja untuk 1
bulan, Anda bakal puas melalap ribuan buku
best seller di dalamnya.
Fitur Storytel
Eksplorasi fitur-fitur
dari Storytel berikut ini dan maksimalkan pengalaman mendengarkan buku:
1. Dengar dan
Baca Secara Offline
Kita bisa menyimpan audiobook
ke rak buku setelah mengunduhnya selain mengunduh buku langsung pada player.
Setelah men-download, audiobook berubah warna menjadi hijau pada
rak buku. Kita juga bisa melihat semua audiobook yang sudah di-save secara
offline dengan cara: klik Profil -> Buku offline pada aplikasi
lalu lihatlah di bagian paling bawah.
2. Mode
Anak
Jika ingin buah hati Anda
bisa mengakses Storytel dari perangkat lain, lakukan langkah-langkah berikut: 1)
Unduh Storytel di perangkat yang anak hendak gunakan; 2) Masuk ke akun milik
kita; 3) Masuk ke Profil lalu on-kan “Mode Anak”. Nanti ada permintaan untuk
memasukkan PIN. Dengan cara ini perangkat yang buah hati gunakan bisa mengakses
rak buku kita tapi tak dapat melihat buku-buku yang bukan kategori anak.
3. Menulis
Ulasan atau Komentar
Pengguna Storytel berhak
menulis ulasan atau komentar namun harap diingat, Storytel berhak meninjau dan
menghapus segala ulasan atau komentar yang melanggar kebijakan penyedia
aplikasi yang berkantor pusat di Stockholm, Swedia ini.
4. Target
Mendengarkan
Agar pengguna Storytel
makin produktif dan terlibat dengan banyak kisah hebat, Storytel memungkinkan
kita untuk mengatur target mendengarkan pada aplikasi dalam menentukan berapa
banyak buku yang ingin dibaca/didengar dalam jangka waktu tertentu.
5. Undang Teman
Anda untuk Mencoba Storytel
Agar makin banyak lagi
oran yang mengalami pengalaman mengesankan seperti yang kita alami selama
menggunakan aplikasi audiobook ini, kita bisa mengundang teman untuk
mencoba free trial. Hitung-hitung jadi amal baik ya, ketika yang
menikmati bacaan mendapatkan manfaat dari Storytel. 😉
Cara Download Storytel
Menikmati Storytel dari
mana saja, kapan saja bisa dimulai dengan cara mengunduhnya di smartphone Anda.
Telah tersedia Aplikasi Storytel untuk iOS dan Aplikasi Storytel untuk Android. Untuk lebih meyakinkan diri, silakan baca-baca
juga di: website https://www.storytel.com, akun Instagram @storytel.id, page
Facebook @StorytelIndonesia, dan akun Twitter: @StorytelID.
Saya
pernah membaca satu ungkapan bijak bahwa buku adalah liburan termurah yang
bisa kamu beli. Buku adalah pesawat, kereta api, dan jalan harapan untuk
orang-orang yang ingin berada di tempat lain. Nah, dengan Storytel, liburan
yang mencerdaskan menjadi semakin mudah bagi siapapun.
Makassar, 9 April 2022
Share :
kok seruuuuuuu..!!!
ReplyDeletebahkan sekarang baca buku bisa lewat aplikasi yaaa.. bahkan bisa mendengarkan buku jugaaa.. jadi bisa disambi2 kerjaan yg lain.. kereeenn
Nemuin aplikasi ini happy bgt aku, pilihan buku buat dibaca juga banyak. Gak perlu capek baca buku klo do mobil dan lampu kamar udh dimatiin tinggak didengerin. 😍
ReplyDeletewaaa asik banget nih, aku baru tau soal aplikasi storytel ini, jadi pengen cobain download juga nih buat keponakan aku hihi
ReplyDeletewah ini harus dicoba secara mata sekaarng mudah lelah aklau baca banyak
ReplyDeleteAku udah coba dan menyenangkan mendengarkan banyak buku favorit dengan cara mudah. Nambah ilmu juga
ReplyDeleteAplikasi keren ini ya... jadi membantu banget untuk mereka yang ga sempat baca buku nih. Karena bisa sambil nyambi kerjaan lain.
ReplyDeleteAku jadi ketagihan loh dengerin audiobooknya, maklum udah lama ga baca novel karena matanya ga kuat baca terlalu lama, hehehe
ReplyDeletegara2 banyak yang share tentang storytel ini, aku jadi download donk dan ketagihan dengerin nya wkwkk
ReplyDeleteDengan adanya mode anak, buat saya yang menggunakan ponsel gantian dengan anak jadi tidak khawatir kecolongan anak membaca atau mendengar apa yang belum seharusnya ia baca atau ia dengar. Storytel sudah memaksimalkannya ya
ReplyDeleteaudio book memang seruu ya mba.. yang pasti kita bisa lebih santai saat menikmati bukunya. Judulnya lumayan banyak lagi
ReplyDeleteLha iyaa..
ReplyDeleteUntuk mendengarkan sebuah buku ini terasa lebih memudahkan ketimbang membaca sendiri yaa, kak Niar.
Jadi aplikasi Storytel ini sangat membantu sekali meningkatkan minat literasi masyarakat Indonesia.
Gara-gara aplikasi storytel ini, saya jadi ketagihan dengerin buku. Awalnya dengerin bareng anak-anak, dongeng nusantara. Jadi pengantar tidur. Terus saya dengerin sendiri buku Filosofi Kopi, itu tuh..yang baca Chicco Jerikho.
ReplyDeleteSalah satu yg paling senang kalau dengarkan cerita melalui audio mbak. Dan storytel ini membantu banget apalagi banyak cerita bagus ya mbak.
ReplyDeleteHaha bener ya bisa memangkas waktu, apalagi bagi yang cukup sibuk enggak ada waktu membaca buku, Storytel ini bisa menjadi alternatif.
ReplyDeleteWah mantul saat ini sedang ada promo utk berlangganan yaa TFS infonya.
Serius mba ada buku-buku karya Enid Blyton juga di Storytel? Waaahhh jadi makin pengin deh nyobain ubek-ubek koleksi buku di Storytel nih klo gini. Pengin mengulang kembali aneka bacaan masa kecil dulu.
ReplyDeleteKerennya Storytell ini. Kasi cara baru buat menikmati buku-buku. Manalagi harga promonya ramah dompet banget. Plus koleksi bukunya juga banyak yang best seller. Wajib coba ini si
ReplyDeletebener banget, mba, jadi bisa memangkas waktu yaa.. karena biasanya kalau baca buku fisik itu mesti duduk dan fokus ama buku. sekarang bisa sambil kegiatan yang lain yaa misalnya tidur2an atau sambil nemenin anak main
ReplyDeleteKalau di kereta atau bus, enak ini sambil mendengarkan buku bacaan.
ReplyDeleteDari pada gabut, atau bete gak bisa hangout memang asiknya tuh dengerin Storytel, jadi dapat manfaatnya karena banyak bukunya
ReplyDeletelangsung pengen punya aplikasinya nih mbak, buat aku yang anaknya auditory gituu..
ReplyDeleteAku belum baca Divortiare, kak Niar.
ReplyDeleteTapi beberapa buku Ika Natassa seperti Antologi Rasa dan Critical Eleven, udah. Ternyata iya, Divortiare ini termasuk karya awal-awal Ika menulis yaa.. Dan diangkat ke layar lebar.
Kereen sekali.
Dan lebih keren karena bisa dinikmati di Storytel.
Aku ikuttaaann dengerin juga...kak Niar.