Cara Mengatasi Gangguan Tidur

Cara mengatasi gangguan tidur perlu diketahui oleh orang-orang jelang lansia dan lansia. Mengapa? Menurut sebuah penelitian oleh Surrey Sleep Research Centre di University of Surrey and Harvard Medical School, diperoleh data bahwa ketika orang diizinkan untuk tidur sebanyak yang diinginkan, orang tua rata-rata waktu tidurnya 1,5 jam lebih sedikit[1].

Ada berbagai sebab, di antaranya kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti gangguan kecemasan, rasa nyeri oleh arthritis kronis, gangguan pernapasan, penyakit jantung, demensia, dan gangguan ke kamar kecil. Biasanya kalau sudah terbangun lewat dini hari akan sulit tidur lagi. Hal seperti ini dialami oleh ibu saya.  

Saya pun kadang-kadang mengalaminya tetapi mereda jika sudah dipijat dan berzikir. Pernah pula – tapi jarang terjadi, saya masih merasakan gangguan tidur meskipun sudah dipijat oleh suami dan sudah pula berzikir.

Sebuah artikel membuat saya berpikir … disebutkan bahwa:

Dari penelitian oleh The National Sleep Foundation (NSF) disebutkan bahwa orang berusia 65 tahun tidur satu jam lebih sedikit daripada mereka yang berusia di bawahnya. Walaupun perbedaannya hanya satu jam, Natalie D. Dautovish, PhD, pakar lingkungan NSF mengatakan hal ini membuktikan waktu tidur berubah sesuai umur.  Lebih lanjut Dautovich mengatakan bahwa pada usia 50 tahun, seseorang akan lebih mudah terbangun saat malam dan ini memperpendek waktu tidur[2].

Waduh!

Usia kepala 5  ini in syaa Allah tak lama lagi saya jelang. Sepertinya perlu bersiap-siap jika hal tersebut terjadi pada saya. Nah, beruntung saya menghadiri webinar yang diselenggarakan oleh Deltomed bekerja sama dengan Ibu-ibu Doyan Nulis.

Webinar bertajuk Kesehatan dan Tidur Berkualitas Dimulai dari Tidur Berkualitas ini makin menambah wawasan saya mengenai pentingnya tidur berkualitas.

Oya, pada ngeh kan kalau gangguan tidur itu bukanlah hal yang normal?

Gangguan tidur adalah kelainan dari pola tidur yang biasanya dialami. Gangguan ini bisa menimbulkan penurunan kualitas. Dampaknya adalah pada kesehatan dan keselamatan orang yang mengalaminya.

 

Kebutuhan Tidur Berkualitas

 

Dr. (Cand) dr. Inggrid Tania, M.Si. (Herbal) – Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mengatakan bahwa kebanyakan orang dewasa membutuhkan 7 hingga 9 jam tidur di malam hari namun kebutuhan akan kuantitas tidur setiap individu bisa saja berbeda. Ada yang butuh 6 jam, ada pula yang butuh 10-11 jam tidur di malam hari.

Pada webinar yang berlangsung tanggal 18 Juni lalu, Dokter Inggrid juga mengatakan bahwa tidur yang berkualitas misalnya dapat tertidur dalam waktu 30 menit atau kurang , tidur malam tanpa terbangun di tengah malam atau hanya terbangun 1 kali lalu kembali dapat tidur kembali dalam waktu 20 menit setelah terbangun.

Dampak Kurangnya Kuantitas dan Kualitas Tidur

 

Sleep quality refers to how well you sleep, menurut Dokter Inggrid. Mengapa? Karena tidur mempengaruhi kesehatan kita. Kurangnya kualitas dan kuantitas tidur bisa menyebabkan hal-hal berikut:

• Menurunnya sistem imun tubuh.
• Menurunnya working memory yang kemudian rentan menyebabkan turunnya fungsi kognitif dan working memory span sebesar 38%.
• Moodiness hingga depresi.
• Memperbesar menyebabkan kecelakaan karena tidak fokus dalam melakukan sesuatu.
• Kesehatan kulit terpengaruh karena rentan mengalami penuaan dini.
• Meningkatkan selera dan kebiasaan makan junk food atau makanan tak sehat.

Pentingnya Kualitas Tidur

Lebih lanjut, Dokter Inggrid mengatakan bahwa yang lebih mempengaruhi kesehatan seseorang adalah kualitas tidur ketimbang kuantitasnya. Ketika tidur malam, di dalam tubuh kita terjadi detoksifikasi jika terganggu tidurnya maka proses ini juga terganggu.

Pentingnya kualitas tidur sudah dibuktikan melalui penelitian-penelitian, di antaranya:

• Kualitas Tidur lebih domin dalam mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan daripada kuantitas tidur (US National Sleep Foundation).
• Kualitas Tidur menjadi indikator yang lebih baik dalam menilai mood dan kepuasan hidup dibandingkan kuantitas tidur (US National Sleep Foundation).

 

Sumber: materi Dokter Inggrid.

Tentang Masalah Tidur

 

Prevalensi gangguan tidur di dunia: 5 - 15%. Sebesar 31 - 75% berkembang menjadi masalah insomnia kronik. Sebanyak 1/3 warga dunia kadang kadang mengalami insomnia dalam derajat yang bervariasi.

Dalam masa pandemi ini, terjadi juga gangguan tidur, lho. Sebanyak 22% orang menyatakan bahwa kualitas tidurnya memburuk karena adanya covid-19 karena merasa stres, ketakutan, dan kecemasan terhadap covid-19 (SleepHelp.org). Selain itu, penggunaan ponsel berlebihan selama ini, rasa khawatir, dan stres berakibat mengganggu kebiasaan dan kualitas tidur masyarakat di Asia Pasifik (APAC) selama pandemi, hal ini disebut denga Coronasomnia atau Covidsomnia.

 

Cara Mengatasi Gangguan Tidur

 

Bekerja di malam hari aktivitasnya berlawanan dengan biological clock juga bisa menyebabkan gangguan tidur. Saya mengaku nih sering menulis di malam hari karena aktivitas pekerjaan rumah sudah berkurang saat malam hari.

Dokter Inggrid menyampaikan cara-cara di bawah ini bisa membantu mengatasi gangguan tidur:

• Makanan yang kaya dengan zink dan magnesium.
• Sore hari berendam/mandi air hangat.
• Jangan minum kopi di malam hari.
• Konsumsi herbal yang dapat memperbaiki kualitas tidur.

 

Herbal untuk Atasi Gangguan Tidur

 

Sejumlah herbal telah diteliti, memiliki khasiat dalam mengatasi gangguan tidur, yaitu: valerian, lavender, hop, chamomile, hawthorn, St. John’s Wort, rosemary, dan passion flower.             

Passion Flower

Passion flower memiliki efek menekan aktivitas sistem saraf pusat dengan cara meningkatkan kadar GABA (gamma aminobutyric) dalam otak ðpunya sifat menenangkan (soothing) dan sedatif serta antinyeri analgetik ) ð membantu mengatasi ketegangan saraf, spasme otot, sakit kepala, neuralgia, gangguan cemas/ansietas dan insomnia. Selain itu, passion flower juga memberikan efek hipotensif ðmenurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

Valerian

Valerian memberikan efek menekan aktivitas sistem saraf pusat dengan cara mengikat reseptor GABA (gamma aminobutyric) dalam otak, melepaskan GABA dan menghambat degradasi GABA ðpunya sifat menenangkan (soothing) dan sedatif serta antispasmodik melemaskan otot yang spasme/tegang ), anti nyeri analgetik ðmembantu mengatasi ketegangan saraf, spasme otot, kolik usus, migrain, neuralgia, gangguan kecemasan, dan insomnia. Selain itu valerian juga memberikan efek hipotensif ð menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

Jahe

Jahe memberikan manfaat berikut ini bagi tubuh: efek antispasmodik melemaskan otot yang spasme/tegang ), anti nyeri analgetik, antiradang, termogenik memproduksi kalor dengan meningkatkan laju metabolisme basal), diaforetik merangsang pengeluaran keringat ), karminatif mengurangi gas dalam saluran cerna ), mencegah muntah antiemetik ) ð membantu mengatasi gejala masuk angin seperti meriang/demam, kembung , mual/muntah, nyeri kepala, pegal linu / kaku otot, ketegangan saraf, dan batuk pilek.

 

Kombinasi PASSION FLOWER, VALERIAN, dan JAHE dalam Antangin Good Night

 

Dokter Inggrid menutup presentasinya dengan menyampaikan bahwa passion flower, valerian, dan jahe dapat dikombinasikan untuk mendapatkan efek yang sinergistik dalam menginduksi tidur, meningkatkan total sleep time, memperbaiki kualitas tidur, serta membantu mencegah dan mengatasi efek buruk akibat kurang tidur seperti masuk angin dan penurunan imunitas tubuh.

Sumber: presentasi Pak Victor.

Apt. Drs. Victor S Ringoringo, S.E., M.Sc - Chief Business Development and R&D Deltomed Laboratories dalam sesi berikutnya menjelaskan dengan lebih detail mengenai pentingnya herbal dalam kemasan praktis (Antangin Good Night).

Sebelumnya, Pak Victor menjelaskan bahwa pada saat tidur lelap, Interleukin-1, Tumor Necrosis Factor (TNF) dan Natural Killer Cells (NKC) kadarnya tinggi di dalam darah dan menurun ketika bangun. Hal ini menunjukkan bahwa tidur yang berkualitas dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh.

Lebih lanjut, Pak Victor memaparkan bahwa Deltomed Laboratories sangat concern dengan khasiat, keamanan, dan kualitas Antangin Good Night. Antangin Good Night telah mendapatkan persetujuan dari BPOM terkait kualitas, efficacy dan safety melalui sertifikasi cara pembuatan obat tradisional yang baik yang sudah dimiliki oleh PT. Deltomed Laboratories.

Cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) adalah petunjuk yang menyangkut aspek produksi dan pengendalian mutu (quality control) obat tradisional yang meliputi seluruh rangkaian pembuatan obat tradisional – tujuannya adalah agar produk obat tradisional yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, sesuai dengan tujuan penggunaannya.

“PT. Deltomed Laboratories telah memiliki sertifikasi ini sehingga dapat dijamin setiap batch produksi Antangin Good Night berkhasiat dan berkualitas sama. Selain itu Deltomed Laboratories juga memiliki sertifikasi ISO 9001. Jadi ada dua sertifikat yang menjamin Antangin Good Night,” ujar Pak Victor.

Khasiat Antangin Good Night:

• Membantu mengatasi gangguan tidur sehingga tidur kita menjadi berkualitas.
• Membantu meredakan gejala masuk angin dan menghangatkan badan.

Dengan demikian total sleep time bisa cukup – 6 – 8 jam dan masuk dalam siklus 3 – 4 kali deep sleep dalam 1 malam tidur.

Aturan pakai Antangin Good Night:

2-4 tablet sebelum tidur. Secara normal, pemakaian bisa 2 tablet saja namun bagi yang berat badan berlebih bisa mengonsumsi hingga 4 tablet.

Ada variasi individu dalam bereaksi terhadap obat tradisional untuk mendapatkan efek yang diinginkan, yaitu hiper reactive (hanya membutuhkan dosis sedikit), normo reactive (kebanyakan seperti ini, menggunakan 2 tablet), dan ada yang hypo reactive (membutuhkan dosis yang lebih besar, yaitu sampai 4 tablet).

Pak Victor menyarankan konsumsi Antangin Good Night 2 tablet dahulu. Jika belum dirasakan reaksnya baru ditingkatkan menjadi 3 atau 4 tablet agar bisa menikmati kualitas tidur yang baik. Dokter Inggrid mengatakan passin flower memiliki profil keamanan yang baik. Efek samping sangat jarang terjadi. Efek samping lebih banyak terjadi pada obat penenang golongan benzodiazepin.

Dokter Inggrid menyarankan sebaiknya konsumsi Antangin Good Night jangan bersamaan dengan obat penenang dan obat anti depresi (MAO inhibitor). Untuk pemakaian jangka panjang: setiap 2 minggu beri jeda 2 hari, kemudian bisa lanjut 2 minggu lagi, jeda 2 hari, dan seterusnya.

Di Mana Mendapatkan Antangin Good Night

Antangin Good Night bisa diperoleh di apotek dan toko obat. Juga ada di market place seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, dan Jd.id. Harganya sekitar Rp. 5.000 per strip (berisi 4 tablet). Oya, silakan lihat di akun Instagram https://instagram.com/antangin_id.

Tentunya, jangan hanya berharap pada obat tradisional, Pak Victor menyampaikan untuk tetap memperhatikan nutrisi dan olahraga untuk hasil yang lebih baik.

By the way, sembari mendengarkan para nara sumber memaparkan presentasinya, jemari saya menelusuri akun resmi PT. Deltomed Laboratories di Shopee. Spontan saya memesan sejumlah Antangin Good Night berhubung saya penyuka herbal. Inginnya meningkatkan kualitas tidur dan meredakan gejala masuk angin yang saya rasakan.

Pesanan saya tiba kemarin dan saya sudah mencoba mengonsumsi 2 tablet Antangin Good Night. Perpaduan dari pijatan di punggung dengan pemusatan pada tulang punggung dam Antangin Good Night, in syaa Allah bisa meningkatkan kualitas tidur saya.

Makassar, 22 Juni 2021

---

[1] https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1758953/kenapa-makin-tua-makin-susah-tidur

[2] https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3183495/ini-gangguan-tidur-yang-sering-dialami-saat-berusia-50-tahun-ke-atas

Share :