Alasan saya adalah karena saya tak ingin mendengarkan
berbagai judgement dan komentar yang bisa menjatuhkan mental saya pun
meluruhkan harga diri saya. Tahulah, banyak orang yang seolah-olah perhatian tetapi
tak punya kemampuan olah rasa, olah pikir, dan olah kata dalam menanggapi
permasalahan hidup orang lain.
Alih-alih membantu, malah bikin tambah runyam. Bisa jadi
malah hubungan persahabatan atau kekerabatan jadi retak kan? Tipikal saya ini,
kalau ketemu orang yang tak bisa menjaga kata-katanya, tak peduli berapa
usianya, mendingan saya menjauh darinya.
Memang sih, terkadang orang tua sering kali menganggap sepele masalah
keterlambatan berbicara pada anak usia dini. Bahkan beberapa ada yang percaya mitos bahwa perkembangan
berbicara anak bisa saja terlambat karena perkembangan di bidang lain lebih cepat.
Namun
bukan berarti kita bisa menilai dan menghakimi orang-orang yang buah hatinya speech
delay dengan seenaknya, kan?
Psikiater Konsultan Anak dan Remaja, dr. Anggia Hapsari, SpKJ (K)
mengatakan bahwa perkembangan berbicara pada anak memiliki tolok ukur. Misalnya pada saat usia 12 – 13 bulan, anak seharusnya bisa
memiliki satu kosa kata baru selain “mama” dan “dada”.
“Tolok ukur perkembangan
bicara dan bahasa itu sebagai tolok ukur perkembangan kognitif mereka,
intelektual mereka. Jadi menentukan perkembangan pada tahap-tahap selanjutnya,” katanya saat ditemui di
Apple Bee Playground, Mal Taman Anggrek, Jakarta, Sabtu (31/8/2019).
Anak speech delay terbantu penanganannya oleh orang tua dan guru, juga lingkungan sekolah yang mengerti kebutuhan pembelajarannya. Foto: dokumentasi pribadi. |
Iya, sih, mirip seperti yang dikatakan oleh terapis
wicara yang saya temui. Ini malah kalau merunut ke belakang, Afyad itu
terlambat bicara karena terlambat perkembangan motoriknya. Afyad dulu tidak
melalui fase merangkak. Dia sukanya merayap dan ngesot.
“Mereka yang mengalami speech delay memiliki risiko terkena gangguan jiwa
juga depresi, ansietas/kecemasan. Bagi mereka semua perasaan itu nggak nyaman, tapi apa?
Mereka nggak bisa ngomong, sedihkah, marahkah, kecewakah, mereka nggak
bias ngomong gara-gara speech
delay,” ujarnya lagi.
Lah, mamaknya saja bisa kena gangguan jiwa karena
menghadapi aneka celotehan yang berujung pada hujatan dan penghakiman tanpa
dasar, apatah lagi si anak, kan? Mana pula sehari-harinya si mamak berusaha
jadi penerjemah yang sabar terhadap hal yang diungkapkan anaknya melalui verbal
yang sangat terbatas, bahasa tubuh, dan mimiknya.
Launching website www.dini.id. Foto Faidah Umu Sofuroh |
Ada banyak faktor penyebab speech
delay, salah
satunya faktor lingkungan yang deprivasi. Faktor ini dapat dilihat ketika
orang-orang di lingkungan mengharapkan sangat banyak pada kemampuan anak. Thank God, saya
tak melakukan ini justru yang di sekeliling saya yang “mengharapkannya” dalam
bentuk perhatian secara berlebihan.
“Contohnya, ada anak baru umur 3 tahun udah pakai 3 bahasa: Indonesia, Mandarin, Inggris. Kalau anak yang nggak ada gangguan itu nggak masalah, tapi anak dengan gangguan itu kacau balau,” imbuh Dokter Anggia.
Maksudnya, melatih anak mbok dipelajari juga
kondisi anaknya. Kalau ada gangguan yang menghambat penerapan 3 bahasa itu,
jangan dipaksakan. Pemaksaan seperti itu malah bisa mempengaruhi kemampuan kognitif anak ke
depannya.
Bisa pula tercipta dampak buruk lainnya. Seperti prestasi akademik menurun, anak menjadi pencemas tinggi,
atau
interaksi sosial
anak jadi memburuk. Alih-alih mendapatkan
“hasil anak yang jago tiga bahasa sekaligus di usia dini” yang ada malah kita
memanen berbagai gangguan yang menyebabkan penurunan, bukannya peningkatan.
Dokter Anggia menganjurkan melakukan pencegahan atau/dan
penanggulangan jika anak terdeteksi speech delay. Dia menganjurkan untuk sering mengajak buah hati bermain, bukan sekadar memberikan mainan. Maksudnya di
sini ada keterlibatan orang tua. Bermain yang dilakukan di dalamnya ada interaksi interaksi dua arah antara orang tua dengan anak.
Dengan interaksi dua arah itu, perkembangan kosa kata anak akan
terbantu. Pun perkembangan kecerdasan emosinya. “Ajak main sesering mungkin, bermain
yang bener-bener bermain,” anjuran Dr. Anggia.
Terlibat dalam permainan bersama anak. Foto: dini.id. |
Jangan fokus pada alat permain jika mendapati kata “bermain”
lho ya. Ada beberapa aktivitas lain yang bisa dilakukan dan disebut juga
sebagai “bermain”, yaitu
bercerita,
bernyanyi, bermain peran (role playing), ajak anak berinteraksi dengan anak sebayanya, dan berikan tanggung jawab sesuai dengan usia anak.
Masih menurut Dokter Anggia, tiap usia memiliki standard yang harus dilalui anak
agar anak terhindar dari problema speech delay.
“Latih anak untuk bisa mengucapkan kata-kata konsonan, misalnya, dilatih dengan flash card seperti itu,” pungkasnya.
Nah, semua cara itu bisa dilakukan orang tua sendiri.
Namun jangan menyerah kalau merasa segala upaya belumlah memadai dalam melakukan stimulasi dan intervensi.
Ada bentuk stimulasi lain yang bisa dilakukan
untuk anak yang speech
delay. Salah satu
Dini.id adalah startup yang khusus dirancang untuk memberikan program
stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak dengan memadukan antara teknologi,
ilmu psikologi, orang tua, dan tim ahli. Baru tahu juga saya adanya startup ini.
Saya membaca dari beberapa blog yang mengulasnya.
Coba simak beberapa program Dini.id ini:
- Sistem online assessment gratis di
website www.dini.id yang dapat mengidentifikasi keterlambatan
dan
potensi dalam
perkembangan anak.
- Kelas stimulasi dan intervensi sambil bermain yang
dilakukan di playground-playground mitra yang dirancang untuk mengaktifkan neuron dalam
otak sehingga meningkatkan perkembangan kognitif dan menjadi dasar perkembangan
tahap selanjutnya terutama untuk belajar.
- Program assesment, observasi, dan investigasi berkala yang disupervisi
oleh psikiater dan psikolog klinis untuk mengoptimalkan perkembangan anak
yang berbeda-beda dan unik.
Seminar dr. Anggia tentang speech delay.
Kalau melihat tanda-tanda adanya keterlambatan berbicara
pada anak, sebaiknya memang dilakukan assesment dulu untuk mengetahui
sebenarnya apa penyebab speech delay. Dari situ nanti bisa dicari
langkah tepatnya seperti apa sembari dilanjutkan dengan observasi dan
investigasi berkala.
Dengan stimulasi dan intervensi yang tepat dalam tumbuh kembang
anak, diharapkan speech delay yang
terjadi pada anak akan menghilang. Menyenangkannya, dengan adanya cara online,
orang tua tidak kesulitan lagi mencari lokasi yang menyediakan assesment,
observasi, dan investigasi offline. Mari manfaatkan kemudahan yang
disediakan teknologi.
Makassar, 16 Oktober 2019
Share :
masalah keterlambatan berbicara pada anak usia dini memang tidak bisa dianggap sepeleh.
ReplyDeleteBetul banget Mbak Anisa
DeleteTernyata Ada banyak faktor penyebab speech delay, terimakasih atas informasinya.
ReplyDeleteIya, cari tahu di website-nya untuk lebih jelasnya. Terima kasih :)
DeleteMengajak anak untuk bermain memang penting untuk membentuk interaksi yang baik bukan hanya sekedar membelikannya mainan.
ReplyDeleteBetul sekali
DeleteTernyata Dini.id memiliki beberapa program untuk mengatasinya ya Mbak.
ReplyDeleteIya, Mbak Sasa
DeleteMengetahui sebenarnya apa penyebab speech delay merupakan langkah awal untuk mengatasi masalah tersebut.
ReplyDeleteHarus dicari tahu apa akar permasalahannya
DeleteMemang sangat memantu dengan adanya cara online, orang tua tidak kesulitan lagi mencari lokasi yang menyediakan assesment, observasi, dan investigasi offline.
ReplyDeleteBenar banget
DeleteDengan adanya Dini.id ibu-ibu dengan balita bisa semakin memantau kemampuan anak terutama soal berbicara ya. Suka khawatir kan kalau anak usia tertentu masih telat ngomongnya. Bermanfaat banget nih untuk orangtua
ReplyDeleteIya, biar tak khawatir lagi, ibu-ibu jaman now bisa ke dini.id dulu
DeleteAku juga udah baca dan telusuri dini.id ini Mak.
ReplyDeleteDan beneran bisa banget bantu ortu utk atasi speech delay anak yaaa
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Alhamdulillah ya Mak, sebuah solusi yang memudahkan para ibu
Deletealhamdulillah anakku Dio dikira tadinya speech delay, karena dia terlambat jalan (usia 15 bulan baru titah)
ReplyDeletedan DIo ini hobinya sering main lego sendiri. ternyata di eyangnya Dio diajak ngobroool terus, ditanya, diajak main sambil nyanyi, jadi pada saat usia 2.5 tahun malah sangat lancar hingga sekarang tidak ada permasalahan berarti kecuali... nilai matematika yang jeblok terus xixixixii
Alhamdulillah ya Mak.
DeleteGpp, pasti ada yanglain menonjol dari Dio, ya Mak? :)
Berarti ini assesmentnya secara online, ya? Nanti setelah tau penyebabnya baru ditindaklanjuti sesuai kebutuhan, gitu ya.
ReplyDeleteIya, Mbak.
DeleteSalah satu penyebab keterlambatan bicara anak jaman now penyebabnya karena kurang diajak ngobrol sama orangtuanya. Lebih sering berhadapan sama gadget, bermain sendiri dan nonton film. Keterlibatan orang tua yang ceriwis itu penting lo. Sekarang ada Dini.id malah lebih gampang deteksinya ya mak
ReplyDeleteIya, jadi orang tua itu harus ceriwis juga ternyata :D
DeleteButuh banget startup seperti ini mba. Jadi banyak juga orangtua yang mengaku keuslitan anaknya karena speech delay, bisa terbantu ya mba. Apalagi informasinya sangat terpercaya
ReplyDeleteIya, butuh banget. Cerdas nih pendirinya.
DeleteAcung jempol aku pada yg membikin ini. Bener memang, anak yg pola tumbuh kembangnya rada beda dg anak umumnya, yang berat itu justru mendengar judgement dari sekitar. Akupun mengalami. Anakku sih gak terlihat speech delay, tapi pas dilakukan assessment, ternyata dia pola perkembangan bahasanya memang tak semestinya.
ReplyDeleteOh, afyad speech delay? Rashya juga nih... Ceritanya ada di blog ya? Cari ah...
ReplyDeleteMau cek dini.id juga nih... Makasih infonya mbak...
Speech delay memang PR buat orangtua. Dan kadang orang lain yang gak tahu tuh komentar aneh2 dan malah bikin kita down. Alhamdulillah sekarang ada Dini Id ya. Jadi bisa banyak bantu orang
ReplyDeleteTiap anak pertumbuhannya beda-beda. Tapi penting bagi kita orangtua untuk tahu speech delay dan bagaimana mengatasinya
ReplyDeleteMasalah Speech Delay memang harus di atasi sedini mungkin yah mak, orangtua juga harus waspada dengan perkembangan si kecil jika tidak sesuai dengan panduan tumbuh kembang anak. Jadi ingat dulu anakku usia 1,5 tahun belum juga bicara, langsung deh aku bawa ke klinik tumbuh kembang dan setelah diobservasi ternyata anakku mengalami delay karena bingung bahasa, ibuku yang mengasuhnya karena dulu aku bekerja sehari-hari pakai bahasa daerah tapi aku berkomunikasi pakai bahasa indonesia, akhirnya setelah sepakat fokus pada satu bahasa dulu, akhirnya anakku lancar bicara...Alhamdullilah.
ReplyDeleteSpeech delay memang tidak boleh disepelekan, namun orangtua juga jangan terlalu panik. Alhamdulillah sekarang ada Dini.id, semoga makin banyak orangtua yang memanfaatkan startup ini.
ReplyDeleteTeknologi membawa kita para ortu lebih mudah ya mba, aku baru tau tentang ini. Mbaaa, sama aku juga klo ada yg kata2nya kok gitu ya, lebih baik menjauh. Tidak mau terlalu dekat hehe. Semangat terus untuk kita..
ReplyDeleteSemoga aplikasi ini benar2 meluas infonya dan membantu para ortu mengindentifikasi speech delay
Teknologi semakin memudahkan orang tua dalam mengawal tumbuh kembang anak ya. Saya juga ada satu teman yang anaknya mengalami speech delay, seminggu dua kali harus terapi.
ReplyDeletememang banyak orang tua terutama yang baru banget jadi orang tua ga tau mbak tentang perkembangan bahasa anak. aku juga dulu gelagapan , bingung, ini anakku normal ga ya kemampuan bicaranya
ReplyDeletemembantu banget ya buat ortu dini.id ini
Bisa nih direkomendasi buat tetangga ku ya ttg Dini.id startup yang khusus dirancang untuk memberikan program stimulasi dan intervensi dalam tumbuh kembang anak ada teknologi, ilmu psikolognya
ReplyDeleteDengan startup Dini.id ini pasti banyak membantu para orangtua yg memiliki kendala speech delay pada anaknya,
ReplyDeletemkasih sharingnya ya mbak
pengen rekomendasikan dini.id ke teman2 yang punya balita.
ReplyDeleteBiar emaknya gak galau dan bertanya2 menghadapi perkembangan anak.
Berarti aplikasinya sudah bisa di download ya kak, sebagai calon ibu informasi ini sangat penting spya bsa mengontrol perkembangan anak nanti khususnya speech delay
ReplyDeleteWahh ini yg aku cari, dini.id, buat anakku yang ketiga. Karena wkt anak yg kedua aku bingung cari referensi untuk solved problem dari speech delay itu kemana. skrg ada dini.id bisa jadi referensi aku nih. Makasih sharingnya mba.
ReplyDeleteWah.. Baru tau sm startup ini. Cuss aku saranin ke temen aku ah. Mmg tiap anak itu kdg unik ya mba. Adek aku jg tipe yg speech delay dulu. Hampir 4 tahun baru bs ngomong. Tp Alhamdulillah langsung bisa semua. N ternyata penyebabnya krn dia enggak pede ngomong.
ReplyDeleteWah star up-nya membantu sekali maakk :D AKu baru tau ada ini di Surabaya. Kebetulan kapan hari temenku ada yang butuh soalnya dokter spesialis tumbang di Sby lg ngantri2 dan pengen tau dmn bisa konsul speech delay. Eh di manapun bisa kan ya? Gak mesti Jkt aja?
ReplyDeleteHarus dicek dulu juga ya mba beberapa faktor penyebab speech delay pada anak. Guru yang menangani ataupun ortu si anak perlu tau beberapa faktor penyebabnya agar mendapatkan terapi paling cocok dengan kenutuhan si anak.
ReplyDeleteAnakku yg pertama speech delay juga kok Mbak. Alhamdulillah sih sekarang udah ceriwis banget. Sedini mungkin orang tua harus melakukan deteksi terhadap tumbuh kembang anak. Bukan berarti yang dengan membandingkan sebayanya ya. Makasih Mbak Mugniar, perlu aku tengok juga ini dini.id
ReplyDeleteterkadang judgmen orang saat kita ceritakan justru lebih menyakitkan ya mba alih-alih harusnya bantu malah nyalah-nyalahin kan kezel hahhaa..
ReplyDeletesemoga hadirnya dini.id bisa membantu anak-anak speech delay untuk mendapatkan terapi yang oke