Sebenarnya
ini workshop parenting, ya kalau lihat dari namanya Ya iya, kalau dari
isinya juga memang faktanya kalau ini workshop-nya bertema parenting.
Kalau mau tahu apa hubungannya dengan elusan suami kepada istrinya, simak terus
ya tulisan saya ini. 😆
Well, hujan deras tak menyurutkan
semangat para peserta workshop parenting di Goedang Popsa pada tanggal
21 November lalu. Selain dihadiri oleh para jurnalis dan blogger, workshop ini
juga dihadiri oleh istri bupati Gowa, istri ketua DPRD Gowa, dan para istri
camat di Gowa.
LACTOGROW
saat ini sedang giat menyebarluaskan kampanye GROW HAPPY untuk mendukung anak
tumbuh bahagia. Pentingnya hal ini diperoleh setelah melakukan penelitian
mengenai kebahagiaan anak dan arti kebahagiaan bagi orang tua.
Studi
bertajuk Child Happiness menemukan bahwa anak merasa bahagia saat bemain
bersama orang tua. Kebahagiaan yang mereka rasakan itu dirasakan lebih
dibandingkan ketika bermain bersama saudaranya. Namun nyatanya ditemukan pula,
lebih dari 50% orang tua merasa belum cukup hadir dan terlibat dalam kegiatan
bersama buah hatinya. Responden yang terlibat dalam studi ini adalah 370 orang
tua dari 6 kota di Indonesia yang memiliki anak berusia 2 – 5 tahun.
Hubungan Antara
Keterlibatan Orang Tua, Kebahagiaan Anak, dan Pemenuhan Gizi
Gusti
Kattani Maulani (Lani) – Brand Manager Nestle LACTOFROW tampil sebagai pembicara pertama.
“LACTOGROW
percaya pentingnya kebahagiaan. Riset yang dilakukan LACTOGROW menunjukkan
bahwa ketika anak bahagia dia dapat menyerap nutrisi dan stimulasi dengan lebih
baik. Dan ketika orang tua bahagia, dia bisa memberi stimulasi dan kebahagiaan
untuk anak,” tutur Lani.
Tentang keterlibatan orang tua
Lani
mengajak hadirin untuk menyimak tawa anak-anak kita usai memutar sebuah video.
Apakah tawanya menunjukkan dia bahagia?
Kalau bersama dengan kita, apakah kebahagiaan anak
karena sekadar bermain atau karena orang tuanya
terlibat dalam permainan bersamanya?
Seberapa penting kebahagiaan anak?
Apa saja yang bikin anak bahagia?
Seberapa terlibat kita dengan anak?
Ketika nonton atau main bersamakah, misalnya?
Pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkannya, seharusnya membuat kita sebagai orang tua, berpikir
kembali, ya.
Lani
menceritakan kasus-kasus yang ditemui. Seperti tentang orang tua yang “merasa
tahu” anaknya nonton apa tetapi tidak tahu siapa saja tokoh dari film yang
ditonton anaknya. Orang tua membiarkan anak bereksplorasi tetapi tidak tahu apa
yang anak lakukan[1].
Ada
juga cerita tentang pasangan Titi Kamal dan Christian Sugiono yang telah
menerapkan pola asuh Grow Happy di sela-sela qulity time bersama
anam mereka. Titi dulu juga diasuh dengan pola seperti itu oleh orang tuanya
hanya saja dia belum memahami itulah yang dimaksud oleh LACTOGROW. Pesan
ayahnya yang masih diingat Titi adalah goal-nya yang bukan menekankan
pada “menjadi kaya” melainkan “menjadi bahagia dan tumbuh dalam kasih sayang”.
Dari
studi yang dilakukan LACTOGROW terungkap pula bahwa:
- Sebagian anak belum terpenuhi angka kecukupan gizi hariannya. Tiga dari 4 anak kekurangan asupan energi, lemak, dan zat besi.
- Lebih dari 90% anak kekurangan asupan kalsium dan asam folat.
- Ketidakcukupan asupan zat besi yang signifikan ditemukan di pedesaan.
Dalam salah satu slide-nya, Lani menunjukkan betapa berhubungannya keterlibatan orang tua dengan pemenuhan kebahagiaan dan gizi anak. Hal tesebut digambarkan dengan 3 lingkaran yang saling beririsan.
Untuk
gizi, LACTOGROW telah mengupayakan susu pertumbuhan yang dilengkapi HAPPY
NUTRI, yaitu nutrien yang terdiri atas: minyak ikan, kalsium, omega 3, omega 6,
12 vitamin, dan 7 mineral. Selain itu kampanye Let’s Grow Happy Together dilancarkan pula dengan berbagai cara di media
televisi, radio, Instagram, Facebook, hingga di mall dan toko. “Untuk bangun generasi yanglebih
bahagia dan lebih baik,” pungkas Lani.
Melatih Diri Menjadi
Orang Tua yang Bahagia Agar Anak Bahagia
Psikolog
Elizabeth Santosa, M.Psi, Psi, SFP, ACC (Lizzy) membawakan materi berikutnya yang
berjudul How to Raise the Happiest Kids in the World.
Pentingnya
Mengusahakan Kebahagiaan Anak
Lizzy
mengajak hadirin membuka kembali kusioner yang sebelumnya diminta panitia untuk
diisi. Di dalam kusioner itu tertera jenis-jenis perasaan positif dan negatif dalam
sepekan terakhir yang harus kami observasi.
“Emosi negatif itu tidak baik untuk anak. Kenapa? Segala yang negatif walaupun tidak dikeluarkan tetapi tersimpan itu berpotensi buruk pada anak,” ucap Lizzy.
"Menyogok anak dengan es krim itu salah," ucap Lizzy
Contohnya adalah karena alasan sayang, orang tua memberikan apapun yang diminta anak. Karena sering meninggalkan anak, orang tua “menyogok” anak dengan uang. Ke depannya anak yang selalu dituruti keinginannya berpotensi tumbuh menjadi anak manja. Ada lagi, jika orang tua terlalu paranoid sehingga anaknya tidak boleh ke mana-mana maka kelak anaknya bisa tumbuh menjadi orang yang tidak percaya diri.
“Apakah
itu semua yang dibutuhkan anak?” tanya Lizzy.
“Tidaaak!”
ibu-ibu yang hadir serentak menjawab.
“Apa
yang dibutuhkan anak?”
“Kasih
sayaaang.”
“Wah
ibu-ibu di sini pinter, ya?”
“Iyaa,
kan teorinya begitu. Praktiknya belum tentu!” 😊
Kalau anak lebih bahagia dia akan tumbuh jadi anak yang memiliki resiliensi (daya tahan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit). Seberapa dibutuhkannya resiliensi? Sangat!
Lizzy
mencontohkan, setiap hari kita bisa stres. Di jalanan saja, menghadapi orang
yang menyerempet kendaraan menjadi tantangan tersendiri. Belum lagi tantangan
lain dalam hidup yang bikin depresi semisal orang putus cinta membuat seseorang
merasa hidupnya sudah berakhir. Nah, kalau anak bahagia dia tak mudah rapuh
menghadapi apapun.
“Happy
parents, kalau anak bahagia, dia akan lebih tangguh menghadapi kehidupan di
masa depan,” tukas Lizzy.
Dari
penelitian Child Happiness yang dilakukan LACTOGROW, Lizzy menceritakan
bahwa anak-anak merasa bahagia ketika bermain dengan ayah atau ibunya. Mereka
tidak menyebutkan merek barang atau nama makanan yang membuat mereka bahagia.
Maka keterlibatan
orang tua ketika berkegiatan dengan anak itu penting.
Beberapa
tips diberikan Lizzy agar lebih terlibat dalam kegiatan anak:
- Bukan terfokus pada jenis aktivitas namun waktu kebersamaan.
- Tidak ada distraksi saat melakukan aktivitas bersama anak.
- Melakukan kontak mata saat bersama anak.
- Buatlah anak merasa dirinya yang paling penting.
- Memberikan makanan tepat waktu dan bergizi
- Mendukung kompetensi anak.
- Cukupi waktu tidur anak (tidur siang bagus tapi jangan sampai tidur siangnya 3 jam).
- Memberikan cinta tanpa syarat kepada anak.
- Menjadi orang tua yang bahagia sehingga bisa menularkan kebahagiaannya kepada pasangan dan anak.
Pentingnya
Mengusahakan Diri Terlebih Dulu Menjadi Orang Tua yang Bahagia
Tapi
ingat, kebahagian itu jangan dipaksakan. Kalau pasangan suami-istri tidak akur,
jangan memaksa diri tetap seatap demi anak. Sebab tinggal seatap itu orang
berbagi emosi yang sama. Kemarahan yang tak terungkapkan juga berbahaya untuk
anak.
“Sulit ingin bahagia jika tinggal di dalam rumah
yang ada satu saja anggota rumah itu tidak bahagia.
Tugas Anda adalah bahagia, suami bahagia, dan
anak bahagia,” imbuh Lizzy.
"Kita semua butuh pelukan," kata Lizzy
Jangan utamakan anak bahagia tetapi orang tua tak bahagia. “Terbalik piramidanya,” pungkas Lizzy. Jadi, kebahagiaan itu seharusnya bersumber dari orang tua yang menularnya kepada anak. “Kebahagiaan itu harus dari dalam diri sendiri. Tugas pasangan adalah menambahkan dosis, bukannya menjadi sumber,” kata Lizzy lagi.
“Jika ingin bahagia, setiap kali harus dilatih.
Jangan sekadar niat. Ada latihan-latihan
yang membuat kita bahagia,” ucap Lizzy.
Well,
kita harus tahu 4 hormon
di dalam tubuh yang bisa membangkitkan rasa bahagia. Orang yang sedih dan
depresi, di dalam dirinya ada yang kurang di antara hormon-hormon ini. Simak
ya, ada salah satunya yang menyangkut rasa bahagia dari elusan suami yang saya
tulis di paragraf awal.
Ingin bahagia, Bunda, Ayah? Stimulasi keempat hormon ini! Kata Lizzy, kebahagiaan harus diusahakan sendiri. Kitalah sumber kebahagiaan diri kita, bukan orang lain.
Ingin bahagia, Bunda, Ayah? Stimulasi keempat hormon ini! Kata Lizzy, kebahagiaan harus diusahakan sendiri. Kitalah sumber kebahagiaan diri kita, bukan orang lain.
4
hormon bahagia yang diproduksi di hypothalamus dan menimbulkan perasaan
bahagia itu adalah:
1.
Dopamin.
Kuesioner |
Hormon ini membuat kita merasa bahagia pada saat merasa sukses. Di antaranya dengan mengingat-ingat kejayaan zaman dulu. Hormon ini bisa dirangsang ketika diri merasa berguna. Kadang-kadang manusia salah, merasa berhasil ketika diakui dengan medali dan hadiah. Contoh salah yang diberikan Lizzy adalah merasa diri sebagai ibu rumah tangga yang tak berguna karena hanya mengerjakan perkerjaan rumah yang sama dari hari ke hari.
2.
Serotonin.
Hormon
ini membuat kita merasa bernilai. Orang depresi jika diberi obat anti depresan,
isinya adalah serotonin. Caranya adalah dengan berjemur di sinar matahari pagi
dan membantu orang lain. Membantu orang lain membuat diri kita merasa berguna.
Jadi, kalau sedih, lagi galau bantulah orang lain.
3.
Oksitosin
Oksitosin
membuat kita merasa nyaman. Perempuan yang oksitosinnya tinggi menjadi orang
yang ramah dan penyayang. “Kalau oksitosinnya kurang menjadi nenek Lampir
karena judes, tidak percaya kepada orang lain – apa-apa dicurigai,” ucap Lizzy.
Nah,
oksitosin itu didapatkan dari sentuhan, kasih sayang, dan pelukan. “Bapak-bapak
atau ibu-ibu yang judes di rumah kurang mendapatkan sentuhan,” tukas Lizzy. Ahya, saya ingat hormon ini juga yang dikeluarkan ketika melahirkan, ya. Pantasan saja saat menyusui dulu saya merasa bahagia.
Di
sini saya merasa berbahagia, tanda
tanya kenapa saya suka minta dielus suami saya dapatkan jawabannya di sini. Memang, sih ketika dielus itu
rasanya kayak ada rasa
hangat yang sangat nyaman menjalari perasaan saya. Saya suka minta kepada pak suami untuk sekadar
meletakkan tangannya di atas lengan atau kepala saya saja, tanpa digerakkan
atau sesekali digerakkan. Lalu saya diam, menikmati perasaan nyaman itu.
Setelah itu, bahagia sekali rasanya. Bahagia sesederhana itu!
Nah buat yang jomblo jangan lantas mendapatkan pembenaran ingin dipeluk lawan jenis ya. Mintalah belaian kepada orang tua kalian atau ponakan kalian. 😍
Oya,
menurut Lizzy, pemenuhan hormon ini dalam sehari kebutuhannya adalah 8 kali
pelukan/sentuhan. Jadi, kalau merasa masih kurang, pulanglah dan minta pasangan
atau anak di rumah merapel pelukan. 😅
4.
Endorfin
Endorfin
adalah hormon yang memberikan efek penahan rasa sakit. Membuat orang tidak
gampang mengeluh dalam mengatasi tantangan dan tekanan hidup. Endorfin ini
membantu endurance/daya tahan kita. Cara paling mudah memenuhi kebutuhan
kita akan hormon ini adalah berolahraga yang rutin. Hormon itu dikeluarkan setelah
berolahraga.
Pentingnya Kesehatan
Saluran Cerna
Pemateri
terakhir adalah dr.
Fatima Safira Alatas Ph.D., Sp.A(K) – dokter spesialis anak saluran cerna dan hati. Dokter Safira mula-mula menjelaskan
pentingnya 1000 hari pertama kehidupan anak (di masa pembuahan hingga 2
tahunan, ketika pembentukan organ-organ tubuh). Jika ada masalah, anak
mengalami periode kritis dalam tumbuh kembangnya, misalnya anak menjadi
kurus atau tulangnya tidak tumbuh dengan baik. Jika ada apa-apa saat 3 bulan
pertama kehamilan, bisa berdampak pada anak untuk seterusnya.
Hubungan antara otak dan saluran cerna.
Kalau
nutrisinya baik, periode emas dijaga maka saluran cerna anak akan
berkembang dengan baik dan sistem pertahanan tubuhnya juga baik. Yang penting
diperhatikan adalah perkembangan otak, kognitif, IQ-nya menjadi optimal.
Apakah
saluran cerna harus sehat?
Ya. Karena ada
hubungan timbal-balik
antara saluran cerna dan otak.
Kalau fungsi saluran cerna bagus, berarti
komposisi bakteri baik di dalamnya bagus,
pertumbuhan selnya bagus sehingga
daya tahan tubuh anak bagus,
tumbuh-kembangnya baik
maka fungsi otaknya baik.
Anak
yang terganggu saluran cernanya bisa menyebabkan gerakan motorik kasar dan
halus berkuran, menyebabkan anak stres dan mood-nya memburuk. Otak kita
dipengaruhi oleh kerja bakteri juga Kalau bakteri jahatnya lebih banyak, pasti
akan mengganggu perkembangan otak. Kalau bakteri baiknya banyak, otak anak akan
berkembang dengan baik pula.
Bagaimana
menjaga saluran cerna agar tetap sehat? Kalau bayi, berikan ASI hingga 2 tahun.
ASI akan menciptakan lingkungan asam di usus besar yang ideal untuk pertumbuhan
bakteri baik. Hal itu akan menjamin pertumbuhan imunitas anak. Ditunjang dengan
ASI eksklusif, kadar antibodi IDA dalam saluran cerna bayi akan bekerja dengan
baik terhadap infeksi bakteri patogen (bakteri jahat). Dengan saluran cerna
sehat diharapkan penyerapan nutrisi akan lebih baik sehingga anak tumbuh sehat.
Nah,
untuk anak di atas 1 tahun, faktanya: laju pertumbuhannya sedang
pesat-pesatnya, pengembangan kemandiriannya bertumbuh, kemampuan fisik,
intelektual, dan sosial berkembang pesat, berkembangnya regulasi internal
(mengetahui rasa lapar/kenyang dengan sendirinya), dan anak lebih fokus
mengeksplorasi hal baru. Maka harus ada treatment khusus.
Bagaimana
memberikan gizi untuk anak usia > 1 tahun?
Dengan
memberikan komposisi makanannya harus sempurna, seperti:
- Jangan berikan susu kental manis karena kebutuhan gula anak hanyalah < 10% dari total kalori.
- Jangan berikan banyak susu. Karena kebutuhan susu adalah maksimal 30% dari total kalori/hari atau 400 – 500 ml/hari.
- Protein 14,5 gram per hari (minimal 6 gr dari protein bermutu tinggi: 1 butir telur, 25 gr daging, 100 gr kacang hijau).
- Mikronutrien: vitamin, mineral, serat alamiah (jangan diganti dengan pil atau bubuk).
- Sumber energi utama (karbohidrat) 3 – 4 porsi/hari.
Bagaimana
cara menjaga saluan cerna supaya sehat?
- Jaga keseimbangan dari mikrobiota usus. Caranya adalah dengan mengurangi stres, cari me time.
- Konsumsi antibiotik jangan sembarangan. Penggunaan antibiotik itu spesifik, jangan dikonsumsi kalau bukan dari resep dokter.
- Konsumsi suplemen bila perlu.
- Makan makanan yang bervariasi. Karena mikrobiota usus terbentuk dari makanan-makanan tertentu. Kalau makanannya itu-itu saja maka mikrobiota usus kita itu-itu saja. Jika makanan bervariasi maka mikrobiota usus kita berkembang bagus dengan komposisi yang bagus dan efeknya pun berbeda-beda.
- Makanan makanan yang difermentasi karena kaya akan bakteri baik. Contohnya tempe, tahu, yogurt, keju.
- Kurangi pemanis buatan.
Bagaimana
supaya saluaran cerna anak baik?
Nah,
kita harus mengetahui dulu fungsi bakteri baik, yaitu: memproduksi biosurfaktan
(menghambat bakteri jelek menempel), memproduksi bakteriosin dan hidroksin
peroksida (menghambat dan membunuh bakteri jelek), dan regenerasi sel-sel usus.
Bakteri baik contonya adalah Bifido bacteria, Lactobacillus, dan Ecoli
(yang jenis bakteri baik ya, bukan bakteri jelek).
Nah,
kenapa saluran cerna harus sehat?
Karena saluran cerna kita tersusun oleh
40% dari jaringan kelenjar getah bening
yang diaggap terbanyak di badan.
Mulai dari tonsil/amandel hingga ke anus
yang mempunyai efek kekebalan tubuh dan
menghasilkan 80% antibodi di dalam tubuh kita.
Kalau saluran cerna tidak sehat, anak mudah sakit-sakitan.
Ini juga menjadi sumber probiotik.
Disiplinkan anak saat makan
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang jika diberikan dalam jumlah sesuai dan adekuat dapat memberikan manfaat kesehatan. Probiotik meningkatkan bakteri baik (seharusnya ada 85%) dalam usus sehingga saluran cerna menjadi sehat karena terjadi optimalisasi penyerapan nutrisi. Di samping itu probiotik juga bisa memperbaiki gizi anak dan dan optimalisasi pertumbuhan.
Apa
manfaat probiotik bagi tubuh?
- Mengurangi waktu diare.
- Mengurangi kembung.
- Mengatasi sembelit dengan meningkatkan gerakan peristaltik usus besar.
- Mencegah pertumbuhan bakteri jelek secara berlebihan.
- Mencegah kanker usus.
- Mencegah terjadinya kolik infantil (menangis terus-menerus pada bayi yang kadang-kadang disebut sebagai kesambet).
- Mengurangi nyeri perut.
Well,
kesimpulan dari
materi Dokter Safira diberikan pada slide terakhir. Sampai di sini
memang saya jadi tahu bahwa ada korelasi yang logis antara kesehatan saluran
cerna dengan kebahagiaan dan kecerdasan anak.
Anak yang mengonsumsi makanan yang
bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki
saluran pencernaan yang sehat, sehingga
dapat menyerap
nutrisi dengan baik.
Anak yang memiliki
selera makan dan pola tidur yang baik
dapat menunjangnya untuk
tumbuh dan berkembang
secara lebih
bahagia dan optimal.
Makassar, 29 November 2018
[1]
Penelitian dilakukan melalui kuesioner, in depth interview, dan focus
group discussion. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
berkontribusi pada kebahagiaan anak.
Share :
Tulisan yang sarat manfaat. Terima kasih sudah sharing. Saya jadi berasa hadir di acara ini 😍😍😍
ReplyDeleteTerima kasih sudah menyempatkan membaca, Kakak cantikku :)
DeleteAh, ada Ibu Lizzy. Saya suka ama belio. Enak jelasinnya. Trus info yang diberikan juga padat dan mudah dipahami :)
ReplyDeleteSuka dengan taglinenya.. let’s grow happy together. Harus semangaaat memang jadi orang tua yaaa
DeleteAku setuju banget kalau orangtua harus bahagia biar anak-anak juga bahagia. Kalau aku suka banget kepalaku dielus-elus gitu sama emakku. Soalnya nyaman banget.
ReplyDeleteIya, dielus-elus sama orang tua juga nyaman rasanya
DeleteBahagia. Satu kata yg sederhana namun sarat makna. Sudahkah kita dan keluarga kita bahagia? 🙂
ReplyDeleteNamun kadang2 orang harus berpikir keras untuk menjawabnya hehe
DeleteMakasih sharingnya,Mbak. Acara yang menarik dan ulasannya bermanfaat banget bagi ibu-ibu kayak saya. Masih terus belajar jadi ibu dan orang tua yang baik, bikin anak bahagia dunia akhirat
ReplyDeleteSama, Mbak. Saya pun harus terus belajar dan introspeksi diri. Selalu saja merasa ada yang kurang
DeleteBener banget orangtua yang bahagia akan pengaruh ke pengasuhan terhadap anak anaknya, terutama ibu ya yang rentan stres,harus waspada
ReplyDeleteNah benar ini. Ibu harus sekuat tenaga mengusahakan kebahagiaannya ya Mbak
DeleteSaya juga termasuk yang berprinsip kalau anak mau bahagia, maka orang tua harus bahagia dulu. Terutama ibunya, nih. Bukan bermaksud egois. Tetapi, bagaimana bisa menjalankan parenting dengan baik kalau orang tuanya udah gak bahagia
ReplyDeleteIya benar itu. Sama juga kalo mau mengajarkan anak keterampilan emosi, ibunya harus punya ya mana bisa mengajarkan itu kalo ndak cerdas emosional.
DeletePada dasarnya sentuhan itu bikin nyaman ya mbak, baik buat anak atau kita :) Panteslah istri suka diusa atau elus sama suami
ReplyDeleteEh iya. Berdayakan suami sendiri bisa ya Mbak. Ealah istilah apa itu :)
DeleteElusan orang terkasih memang bikin hati damai, bahkan sekedar menaruh telapak tangan di kepala pun bikin hati bahagia. Orang-orang yang gampang marah itu bisa aja karena kurang elusan ya mba, hihii
ReplyDeleteHihi iya, jablay ya :D
DeleteSelalu suka kalau dokter Lizzy yang menjelaskan. Karena penyampaiannya jelas sekali dan mudah di mengerti.
ReplyDeleteAnakku yg ke dua suka banget minum susu ini.
Mbak psikolog beliau, Mbak. Iya, saya pun suka dengan cara menyampaikannya
DeleteWadada... Kalau Bunda menulis pasti lengkap sekali. Jadi berasa hadir di Makassar.
ReplyDeleteHm, tapi kalo di Surabaya ada kegiatan ini pasti mau ya ikutan juga? :)
Deletecinta bisa membuat bahagia... bahagia bisa mengawetkan cinta.. lagtogrow bikin happy anak dan orangtua
ReplyDeleteQuote yang indah, Noorma :)
DeleteKeren nih mbak eventnya. Informasinya bermanfaat banget. Aku suka acara yang informatif dan edukatif kayak gini. Soalnyakan jadi orangtua ga ada sekolahnya
ReplyDeleteYes, benar banget. Belajarnya ya salah satunya dari kegiatan kayak begini ya Mbak. Dan baca-baca tulisan teman2 blogger.
DeleteIlmu di talkshownya lengkap banget mba, mulai dari psikologi anak sampai gizi semua dijelaskan yaa.. jadi mupeng pingin ada acara begini juga di jogja :)
ReplyDeleteSemoga di Jogja ada juga ya Mbak
DeleteAnakku yg umur 1th skrg gk mau minum Asi Perah, lbh banyak makan, susu uht msh mau tp gk banyak, minum ASI langsung kalo malem. Bismillah, semoga sehat selalu
ReplyDeleteAamiin semoga selalu sehat ya Mak Noe
DeleteIya ya mbak, orang tua khususnya ibu harus bahagia dulu, baru anaknya bisa bahagia. Kalau ortunya tertekan, maka ya susah ya nemenin anak main, dll.
ReplyDeleteTFS info dna tipsnya bagus banget mbak :D
Iya, bawaannya jadi bete dan jutek melulu ya. Hiks.
DeleteNah, seoal susu kental manis itu, semoga makin banyak ortu yg sadar kalo kandungan gulanya tinggi. Bahaya bs obesitas ya. Harusnya mmg klo mau kasih susu tambahan ya pikih yg dirancang khusus utk balita, seperti susu dg jargon grow them happy ini
ReplyDeleteIya, semoga sudah banyak yang sadar. Kemarin2 memang banyak yang rutin meminumkan ke anak-anak, terutama di kampung-kampung.
DeleteBener Mbak, anak itu akan bahagia ketika orang tua ikut bermain dengannya.
ReplyDeleteSaya aja masih inget banget waktu ibu saya nemenin main bekel. Walau mungkin ibu hanya sekali dua kali, main sama saya, tapi memori itu kekal sampai sekarang.
Saya jadi pengen main sama anak-anak juga. :)
Wah memang sebegitu kuatnya ingatan seperti itu ya Mbak? Begitu juga yang dikatakan mbak psikolog di acara ini. MEski hanya sebentar katanya tapi anak akan ingat terus.
DeleteBuat anak yg alergi susu aman ga ya ini?
ReplyDeleteKalo alergi dengan protein yang ada di dalam susu sapi ya baiknya milih susu soya, Mbak Ade. Mesti ditahu dulu sih ya kondisi anaknya.
Deletebener setuju, jika ortu bahagia maka anak insya Allah akan tumbuh kembang dengan bahagia
ReplyDeleteYEs, semoga kita semua menjadi orang tua yang bahagia ya Mbak
DeleteHormon chemical happiness ini memang sangat memberikan peranan yang penting dalam kehidupan setiap orang kak yah, saya juga udah pernah dengar sebelumnya. Baca tulisan kak Niar saya banyak belajar mempersiapkan diri ketika kelak sudah menjadi orang tua, tadinya saya fokus karir dlu, tapi klu sudah punya anak sepertinya harus lebih banyak waktu dengan anak yah kak
ReplyDeletePaling tidak ada quality time, sih Mbak. Begitu kata para nara sumber di sini. begitu pun pengalaman ibu-ibu yang punya karir di sektor publik :)
DeleteMbaa aku setuju banget kalau menjadi orangtua itu wajib berbahagia mba biar anak pun jadi bahagia mba :). Stimulasi pertumbuhan anak akan semakin baik jika dilaksanakan secara penuh dan didukung orangtua
ReplyDeleteYes, kudu wajib ya hukumnya, Mbak. Karena harus berusaha semaksimal mungkin untuk bahagia.
DeleteBagus sekali workshop parentingnya. Thank you sharingnya mba.
ReplyDeleteYEs, terima kasih juga sudah mampir ya Mbak
Deletebagus2 banget mba tips dari mba Lizzi, emang yang paling utama itu kasih sayang dan kebahagiaan anak. thanks for sharing mba :D
ReplyDeleteIntinya orangtua harus bahagia dulu sebelum mengharapkan anaknya bahagia. Begitu barangkali di..
ReplyDeleteKunci kebahagiaan keluarga itu adalah ibu. Aku ikut juga seminar parenting yang ada di Bandung. Keren dan berisi banget, apalagi narasumbernya oke. Beruntung ya bisa ikutan.
ReplyDeleteAh, saya setuju sekali mba soal ortu yang bahagia. Pertumbuhan anak secara fisik maupun psikis akan maksimal saat ortunya bahagia ketika mendampingi. Ortu yang marah2 melulu ataupun sedih terus menerus akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
ReplyDeleteSetuju banget, mba Niar.
ReplyDeleteAku suka banget curhat sama suami.
Meskipun doi jarang menimpali dengan kalimat-kalimat yang menenangkan, bliau cenderung memeluk dan menyalurkan rasa hangatnya.
Jadi berasa aman.
Akunyaa...
Dibiarkan introspeksi sendiri.
Ilmunya sangat berguna sekali... Memang anak bisa merasakan orangtuanya ya
ReplyDeletesangat menginspirasi sekali bun, terima kasih artikelnya, sangat berguna sekali...
ReplyDelete