SMADA 92 Peduli: Talkshow Deteksi Dini Kanker Serviks untuk Selamatkan Banyak Nyawa

“26 wanita meninggl setiap hari karena kanker serviks. Atau setiap jam 1 wanita meninggal setiap harinya,” dr. Trisnawaty Abbas, yang akrab disapa dokter Tilly – kawan SMA menunjukkan gambar bertuliskan hal tersebut saat kami sedang mempersiapkan sebuah acara. Acara yang dimaksud adalah talkshow bertema deteksi kanker serviks yang menjadi “penyakit jaman now” karena jumlah penderitanya yang terdeteksi semakin meningkat.


Kanker serviks menjadi perhatian teman-teman seangkatan (angkatan 92), alumni SMADA (SMAN 2) Makassar sehingga kami melaksanakannya pada tanggal 18 November lalu di lantai dua Sophie Makassar E-Training Center. Bersaing dengan kanker payudara yang menyerang banyak perempuan, kanker serviks menempati urutan puncak pada tahun ini.

Serviks atau yang biasa juga disebut leher rahim adalah bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Di Indonesia, lebih dari 70% pasien datang memeriksakan diri sudah dalam stadium lanjut (paling banyak stadium 3B). Kelompok usia yang paling banyak diserang adalah usia 36 – 55 tahun. Ini makanya menjadi perhatian kami, karena secara usia, kami sudah berada di rentang itu.

Registrasi
Ayatullah Rawatib - wakil sekretaris IKA SMADA Makassar Angkatan 92,
membuka acara
Virus yang menyebabkan penyakit ini timbul (dibahasakan oleh dokter Tilly sebagai “penyebab kanker serviks”) namanya adalah HPV (Human Papilloma Virus). Ada tipe-tipe HPV yang jika menginfeksi manusia maka berisiko tinggi menyebabkan kanker, seperti tipe 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58. Sementara itu, ada pula yang berisiko rendah, seperti tipe 6 dan 11. Yang berisiko tinggi ini menyebabkan aneka kanker di bagian genital, bukan hanya pada perempuan, namun juga pada laki-laki! Dari data yang di-share dokyer Tilly disebutkan bahwa “8 dari 10 perempuan dan laki-laki terinfeksi HPV”!

Penyakitnya seram-seram euy. Sebut saja kutil kelamin yang kini merupakan kasus infeksi seksual menular paling tinggi di Indonesia. Konon 1 kasus baru kutil kelamin terjadi setiap detik. Ada lagi kanker penis, kanker vagina, kanker vulva[1], dan kanker orofaring (daerah yang terletak secara langsung di belakang rongga mulut, melebar dari atap mulut hingga ke dasar lidah).

Dokter Trisnawaty Abbas

Dan yang mengejutkan, saudara-saudara, indikasi terinveksi HPV bukanlah hanya karena praktik hubungan seksual yang tidak sehat namun bisa terjadi karena bersentuhan antara mukosa[2] yang terinfeksi dengan mukosa yang sehat tapi ada lukanya. Fakta lainnya, kanker serviks ini tidak terjadi tiba-tiba, prosesnya bisa tahunan namun bisa juga singkat.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari kanker serviks?

Ini dia jawaban dokter Tilly:
  • Konsultasi berkala ke dokter. Tanyakan pada dokter mengenai infeksi HPV cara-cara pencegahannya.
  • Vaksinasi, sebagai pencegahan primer. Idealnya diberikan kepada perempuan yang belum aktif secara seksual namun dapat juga diberikan kepada yang sudah aktif (sampai usia 45 tahun). Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter karena vaksinasi bisa saja tidak memproteksi semua penerimanya.
  • Deteksi dini dengan pap smear secara berkala. Di Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada, deteksi dengan pap smear bantu mnurunkan kejadian kanker serviks sebesar 40 – 50%.

Salah satu tempat yang bisa didatangi untuk melakukan pap smear adalah Rumah Sakit Ibu & Anak “Sayang Bunda” di jalan Hertasning no. 52 (telepon 082348565807, chat WA: 08114160072). Pemberian vaksin dapat dilakukan di klinik Hilzha Asy-Syifa, Jl.Teuku Umar no.63A.


Sebagai pelengkap, dokter Tilly memutarkan film dokumenter tentang seorang perempuan yang memiliki julukan Lady Ganga. Lady Ganga ini seorang warrior kanker serviks berasal dari Eropa. Dia sangat mencintai India dan berjuang mengedukasi warga sekitar sungai Gangga soal deteksi kanker serviks. Film yang sangat mengharukan ini memperlihatkan bagaimana perempuan tegar itu menghabiskan sisa usianya dengan berjuang melawan kanker serviks sekaligus memberikan pemahaman kepada orang lain. Perjuangannya kemudian dilanjutkan oleh putrinya.





Well, acara berlangsung hingga kurang lebih pukul 12 lewat. Banyak door prize dibagikan kepada hadirin. Beruntung sekali, kami bisa melaksanakan kegiatan ini secara gratis dengan didukung sponsorhip seperti Sophie Makassar E-Training Center, Mamlala Kitchen, Rumah Sakit Sayang Bunda (jalan Hertasning), dan Guard Your Self (MSD). Terima kasih kepada semua sponsor dan pihak-pihak lain yang juga sudah mendukung namun tak bisa saya sebutkan namanya satu per satu di sini.

We were there to inspire

Makassar, 28 November 2017


Baca juga berita online tentang kegiatan ini:

Baca juga tulisan saya yang lain tentang kanker:

Baca juga cerita-cerita tentang alumni SMADA Makassar angkatan 92 lainnya:





[1] Vulva adalah bagian organ seksual eksternal wanita yang merupakan area yang mengelilingi lubang kencing (urethra opening) dan vagina. Organ seksual eksternal wanita lainnya meliputi labia minora dan majora (“bibir” dalam dan luar yang menutupi vagina), klitoris, dan kelenjar Bartholin yang ada di kedua sisi vagina (alodokter.com)

[2] Membran mukosa (jamak: mukosae) adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran ini melapisi berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar, dan organ internal (Wikipedia).


Share :

2 Komentar di "SMADA 92 Peduli: Talkshow Deteksi Dini Kanker Serviks untuk Selamatkan Banyak Nyawa"

  1. Jadi inget harus papsmear. Ditunda2 malah kelupaan. TFS Mba Niar. :)

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^