[MIWF 2014] Menjadi Pencerita yang Otentik

Di blog ini saya belum bercerita tentang Makassar International Writers Festival yang beberapa event-nya saya hadiri. Padahal sebenarnya saya sudah bercerita banyak di website Makassar Nol Kilo Meter. Pada dua tulisan berjudul [Jurnalisme di MIWF] Episode Tulisan Favorit dan [Jurnalisme di MIWF] Episode Penulis Favorit yang keseluruhannya tersusun atas lebih dari 2.000 kata, saya bercerita tentang topik jurnalisme yang dibahas di MIWF dan secara tak terduga saya bertemu penulis favorit saya di buku JurnalismeSastrawi.

Sementara event yang pertama saya hadiri (tanggal 4 Juni lalu) baru saya tuliskan sekarang. Event itu dibawakan oleh Gina S. Noer (Head of Content & co Founder of Plotpoint Publishing), bertajuk An Authentic Story Teller. Sepintas lalu terlihat sepertinya ini khusus untuk penulis fiksi padahal sebenarnya tidak. Bagi blogger macam saya, tajuk ini cocok karena blogger pun membawa identitas dirinya ke dalam tulisan dan sebaiknya identitas yang ditampilkannya itu otentik.

Mbak Gina ini orangnya smart, cantik, dan sederhana
Gina yang menulis skenario beberapa film populer seperti Habibie dan Ainun, Ayat-Ayat Cinta, dan Jelangkung 3 ini memulai materinya dengan memaparkan keadaan industri buku saat ini. Saat ini ada persaingan display di toko buku.Yang terpajang adalah yang memiliki konten otentik dan menarik. Yang dimaksud dengan otentik di sini adalah: “beda orang, beda karakter, beda cara berceritanya”.

Keadaan industri buku saat ini merupakan tantangan bagi mereka yang mau menerbitkan buku. Selain itu, ada pula dua macam hambatan berikut ini:
Setiap orang punya cerita tetapi tidak semua orang mampu bercerita
Banyak orang merasa mampu bercerita tapi tidak semua naskah layak terbit.

Bagaimana caranya agar mampu memenangkan persaingan dalam dunia penerbitan buku:

Jawabannya adalah LATIHAN! Gina mengutip dari Malcolm Galdwell yang ngetop dengan "10.000-Hours Rule"-nya: yaitu bahwa setiap orang akan mencapai keahliannya setelah melewati waktu (latihan) selama 10.000 jam.

Gina kemudian memaparkan beberapa hal yang penting diketahui untuk melatih diri menjadi otentik:

1.Tahu apa yang penting untuk diceritakan (harus bisa menjawab pertanyaan “Kenapa membuat tulisan itu?”).


2.Ingatlah bahwa cerita adalah karakter yang tumbuh dalam perubahan. Dalam sebuah cerita, seyogianya ada yang berubah dari sebuah karakter, bisa jadi tentang cara pandang tokohnya. Karena seperti juga hidup, krakter selayaknya bertumbuh. Setelah itu, pastikan diri, ingin ngomong apa dengan karakter yang berubah itu. Kemudian, harus diketahui betul, apa yang ingin dituliskan.

3.Perfect prectice makes perfect, caranya adalah dengan belajar teknik menulis yang baik. Perlu pula dicek premisnya, dengan cara sebagai berikut:
  • Plausibility : memiliki kemungkinan terjadi di kehidupan nyata.
  • Inherent conflict : sudah ada konflik alami yang terkandung di dalamnya.
  • Gut emotional appeal: memiliki hal yang menggerakkan hati.
  • Authenticity/otentisitas: sesuatu yang memang khas dari sang kreator. Penemuannya ada di dalam diri sendiri.
4.Teknik story spine ini bisa digunakan untuk membuat cerita mengalir:
  • Pada suatu hari …
  • Dan tiap harinya …
  • Sampai suatu hari  …
  • Dan oleh karena itu …
  • Dan oleh karena itu …
  • Sampai akhirnya …
  • Dan sejak hari itu …
Para peserta kemudian diminta oleh Gina berpasang-pasangan dan membuat cerita dengan story spine di atas.

5.Perhatikan titik-titik cerita berikut:
  • Rutinitas
  • Kontras
  • Konflik
  • Krisis
  • Resolusi
Buatlah semenarik mungkin sehingga membuat pembaca tertarik dengan ceritanya.

Berlatih membuat cerita menarik dan otentik
6.Pengembangan konten, dilakukan dengan menambah added value mengenai suatu hal ke dalam tulisan.

Di sesi pertanyaan, saya menanyakan pendapat Gina mengenai banyaknya penulis lokal yang ikut-ikutan memakai dialek Jakarta dan Jawa dalam gaya penulisan mereka (jujur saja, saya suka terganggu dengan hal ini. Apa ini karena mereka malu memakai dialek Bugis/Makassar atau menganggap dialek yang biasa didengar di tivi-tivi itu lebih keren? Padahal menyertakan dialek lokal dalam tulisan itu keren dan otentik, lho!).


Gina menanggapi, itu pun merupakan keprihatinannya. Ia banyak menerima naskah dari daerah tetapi menggunakan dialek Jakarta. Gina pun mengharapkan penulis tetap dengan kekhasannya sendiri, termasuk dalam gaya bahasa.

Terakhir, Gina berpesan agar penulis mengingat tanggung jawab moral sebelum dan setelah menulis.

Ingin berkenalan dengan Gina? Folow akun Twitternya: @ginasnoer.
Berminat kirim naskah? Kirimkan ke naskah@plotpointkreatif.com

Makassar, 4 Juli 2014





Share :

8 Komentar di "[MIWF 2014] Menjadi Pencerita yang Otentik"

  1. Banyak ilmu menulis yang di dapat ya mbak.

    ReplyDelete
  2. 'Ma kasih atas postingannya.. sangat bermanfaat utk blogger seperti saya yang masih pemula. Saya suka menulis tapi hasilnya amburadul he..he teu puguh ujung pangkalnya. Trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih ya sudah membaca. Kalau ttg menulis sih memang terkait latihan atau jam terbang. Lama2 juga lancar :)

      Delete
  3. Wah Makassar International Writers Festival ini menantang sekali. Pasti berkumpulnya para peserta yang berbakat, ahli dalam bidangnya. Luar biasa sekali. Saya pasti bengong aja kalau hadir di acara tersebut

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak juga blogger yang datang koq pak Asep, dan mereka (termasuk saya) tidak bengong. Sayang kan, kita bisa belajar malah dibikin bengong :) Kalo pak Asep hadir, pasti bisa menikmatinya :)

      Delete
  4. mbak mugniar sering ikut kegiatan ya, pantes saja ilmunya banyak untuk soal tulis menulis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo pas waktunya bisa diluangkan, Mbak. Dan kalo ajang internasional yang cuma setahun sekali kayak gini, saya benar2 mengusahakannya, bapaknya ndak boleh ke mana2 hehehe

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^