Seandainya Tidak Ngeblog, Saya Tak Tahu Kalau Menulis Itu Terapi

Dalam minggu ketujuh event komunitas blogger Anging Mammiri ini, saya harus menguraikan apa kira-kira di balik pengandaian “Seandainya Saya Tidak Ngeblog”. Maka tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh.

Sebenarnya tak ingin, namun karena terpaksa harus berandai-berandai tentang apa yang  terjadi jika saya tak ngeblog. Maka, setelah melalui pemikiran dan perenungan yang mendalam (ciee), inilah yang terjadi:

Saya tidak pernah tahu bahwa ngeblog itu asyik. Malah menurut saya lebih asyik dari travelling (pecinta travelling tidak boleh protes karena ini subyektifitas saya ya J)

Saya tidak menyeriusi menulis seperti sekarang (pede amat ya sekarang sedang serius? Ups, ini “serius” versi saya ya he he he). Saya pernah ngeblog dengan tersendat-sendat pada tahun 2006 – 2009, baru aktif dan lebih serius pada tahun 2011. Saya lebih suka mengaku sebagai blogger, bukan sebagai penulis. Karena bagi sebagian orang, ada syarat-syarat untuk menjadi penulis dan saya belum memenuhinya.

Saya belum punya buku yang terbit atas nama saya sendiri (buku solo) karena buku solo saya LAKON FRAGMENTARIS itu berisi kumpulan tulisan di blog. Terbitnya buku itu sebagai hadiah event Book Your Blog yang diselenggarakan oleh Leutika Prio. Kepada kawan-kawan di grup-grup menulis yang saya ikuti, saya katakan bahwa base saya ini di blog.


Saya lebih banyak menyimpan banyak hal sendiri. Termasuk hal-hal yang tidak mengenakkan dan hal-hal lain yang bermanfaat. Ini rawan depresi. Ngeblog menjadi tempat untuk mendokumentasikan keseharian saya dengan harapan kelak bisa dibaca anak-cucu saya sekaligus tempat saya buat refreshing setelah mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan. Saya menemukan passion yang amat besar di dunia blogging, tidak seperti menulis dengan cara lain. Blog adalah media yang tepat untuk melakukan terapi menulis.

Kenalan saya tidak bertambah sebanyak saat ini. Blog bagai “jendela” saya menembus dunia. Saya bergabung dengan 7 komunitas blogger. Berkat aktivitas blog walking, saya jadi “kenal” banyak blogger seantero Indonesia. Juga dalam interaksi komunitas blog di FB/milis/twitter. Rasanya akrab padahal kebanyakan dari mereka belum pernah saya temui. Jadi terasa akrab karena tulisan-tulisan di blog mereka menggambarkan kepribadian mereka. Saat bertemu dengan kawan blogger suasana akrab biasanya langsung terasa.

Saya tidak menghadiri berbagai acara bermanfaat yang menambah wawasan. Banyak tulisan dalam blog ini yang berisi kegiatan saya saat menghadiri acara-acara keren seperti Tudang Sipulung (kopdar) Anging Mammiri yang selalu hadir dengan tema-tema menarik yang berbeda pada setiap pertemuan, TedX Makassar, dan lain-lain. Semuanya berawal dari blog.

♫♪♫♪


Seperti yang saya tulis di atas, menurut saya blog adalah media yang tepat untuk melakukan terapi menulis. Yaitu terapi yang dilakukan untuk mengobati diri sendiri dari berbagai hal yang tidak mengenakkan. Menariknya, di buku Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis di mana sebuah tulisan saya dimuat di dalamnya, manfaat terapi menulis[1] dari segi kesehatan adalah meningkatkan dan memperbaiki:
  1. Suasana hati (mood)
  2. Fungsi sistem imun (kekebalan) tubuh
  3. Fungsi paru-paru (terkhusus pada penderita asma)
  4. Kesehatan fisik dan nyeri (terutama pada penderita kanker)
  5. Fungsi hati
  6. Menurunkan tekanan darah
  7. Mengurangi ketegangan berhubungan dengan harus kembali ke dokter
  8. Mengurangi jumlah hari harus dirawat di rumah sakit (terutama pada penderita fibrosis kistik)
  9. Meringankan keparahan rheumatoid arthtritis (radang sendi karena rematik)
  10. Mempercepat penyembuhan pasca operasi
  11. Mengurangi intensitas nyeri pada wanita dengan nyeri pelvis kronis (nyeri panggul yang menahun)
  12. Memperbaiki kesehatan psikologis
  13. Mengurangi gejala-gejala depresi
  14. Mengurangi dampak negatif pascatrauma
  15. Mempengaruhi respon imun penderita HIV
  16. Onset waktu tidur pada penderita gangguan tidur.

Pennebaker dan Beall (1986) merekomendasikan expressive writing[2] sebagai terapi, dengan cara:
  • Cukup dilakukan 15 menit namun teratur selama 4 hari berturut-turut.
  • Tuliskan pemikiran dan perasaan terdalam tentang pengalaman yang paling traumatis di sepanjang kehidupan. Bisa juga perasaan, permasalahan, dan emosi yang terpenting yang telah mengubah diri dan kehidupan.
  • Biarkan diri menjelajahi emosi dan pikiran yang terdalam melalui tulisan.
  • Boleh saja topik itu berisi tentang hubungan dengan orangtua, kekasih, atau sahabat. Boleh yang terjadi di masa lalu, masa kini, atau impian di masa depan. Boleh pula tentang imajinasi diri di masa mendatang, siapa diri kita di masa lalu, atau diri kita apa adanya saat ini. Boleh menuliskan berbagai permasalahan umum atau berbagai pengalaman, boleh sama, boleh berbeda, selama 4 hari menulis.


Terapi dengan teknik expressive writing ini terbukti bermanfaat secara signifikan 4 bulan kemudian, dengan cara-cara menulis yang etis tentunya.  

Membaca cara-cara di atas, memang blog merupakan media yang tepat, bukan? Mengapa? Karena cara-cara itu bisa segera diterapkan di blog, tampilannya bisa dikreasikan semenarik mungkin, dan bisa pula disimpan  lama, seabadi usia  dunia maya. Teman, trust me, “Ngeblog itu memang mengasyikkan.”  Ngeblog, yuk J

Makassar, 23 Mei 2013

Postingan ini disertakan dalam  #8MingguNgeblog Anging Mammiri

Silakan juga disimak:





[1] Menurut Baikie dan Wilhelm (2005), dengan menggunakan expressive writing, dinukil dari tulisan Dr. Dito Anurogo di buku Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis.
[2] Dinukil dari tulisan Dr. Dito Anurogo di buku Sembuh dan Sukses dengan Terapi Menulis.


Share :

21 Komentar di "Seandainya Tidak Ngeblog, Saya Tak Tahu Kalau Menulis Itu Terapi"

  1. yuuukkk :D
    dan yg pasti kalo ga ngeblog ga bisa coment disini.. hehe

    ReplyDelete
  2. Hayu... menemukan keasyikan dlm ngeblog, enjoy banget.

    ReplyDelete
  3. nggak bisa ngebayangi ekspresi anak cucu kita klo baca blog kita.. >.<

    hahhaa :D

    ReplyDelete
  4. Trust me it's work :D Halaah malah ngiklan. Setuju Mbak Niar, Saya maksain diri buat ngeblog akhir2 ini karena rasa-rasanya hanya ngebloglah yang akan menyembuhkan saya dari sifat malas menulis :D dan sejujurnya malah jadi fun.

    ReplyDelete
  5. nulis itu bikin ketagihan,,sedih senang bisa dituangkan, rasanya lega gitu ya mbk :D
    *aplge maen kseini lagsung fresh,,segerrrrrr

    ReplyDelete
  6. setuju kak niar ngeblog itu terapin jiwa :)

    ReplyDelete
  7. Mugniar, saya sudah lama tidak buka-buka blog, dan bener...rasanya ada yang hilang dari keseharian saya. Hehe, mungkin di saat yang tepat nanti, saya akan mulai bikin postingan lagi :D

    Trima kasih masukannya ya, bener-bener menginspirasi...

    ReplyDelete
  8. ngeblog itu banyak banget untungnya yah

    ReplyDelete
  9. Ngeblog i2 pastinya mengasyikkan tokh, bs tambah banyak temen juga :)

    ReplyDelete
  10. terapi menulis, ada tulisan saya juga di situ Mak ^^ Tosss...
    Wah, Mak keren! Blognya jadi buku.

    kalau saya gak ngeblog, saya gak akan bisa kenal siapa Mak Niar itu :) tidak bisa tukar pikiran dan belajar banyak hal dari Anda. Terima kasih banyak ya. Dengan ngeblog, mari jadi pribadi positif dan saling mengingatkan

    salam manis,
    arga litha

    ReplyDelete
  11. terapi jiwa dan memperluas silaturahmi...:D

    ReplyDelete
  12. eh, saya pernah melakoni terapi menulis itu loh bun... 4 hari...di diary tapi. Malu jika di posting. Alhamdulillah, psikisx trbantu. Dg izin Allah tentu...

    ReplyDelete
  13. dgn menulis mo gag mo kita jga harus membaca... hal inilah yg sya ska

    ReplyDelete
  14. Sepakat dengan isi tulisannya Mbak. Semoga menulis bisa menghindarkan kita dari berbagai penyakit..Trims infonya

    ReplyDelete
  15. Ngeblog emang bener-bener terapi jiwa ya mbak. rasanya legaaaa setelah menulis di blog :)

    ReplyDelete
  16. buatku juga nih.. dengan menulis itu bikin aku lupa bahwa aku sakit atau galau... bawaannya jadi optimis dan ceriaaaa

    ReplyDelete
  17. terapi menulis...makasih mbak ilmu barunya...semakin semangat untuk menulis nih...biar penyakit2 pada takut ma kita. :)

    ReplyDelete
  18. ngeblog itu menguras energi namun membuat hati fun,hehe

    ReplyDelete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^