Kalau
di tulisan berjudul Atas
Kehendak Tuan Mesin saya menuliskan salah satu tidak enaknya belanja di
mini market swalayan. Kali ini, supaya adil saya menuliskan pengalaman lain kala
berbelanja di mini market swalayan. Tapi kali ini swalayannya beda, letaknya
sekitar 50 meter dari swalayan yang saya ceritakan di tulisan terdahulu itu.
Saat
itu saya tertarik membeli deterjen
merek terkenal lagi berkualitas bagus yang sedang turun harga. Sejak beberapa
hari sebelumnya saya membacanya di spanduk depan swalayan itu. Sejak itu pula
saya sudah pasang niat untuk membelinya. Lumayanlah penghematannya bagi kami
yang sedang dalam kondisi harus berhemat ini.
Singkat
cerita, begitu masuk ke dalam swalayan, saya langsung bergerak memasukkan
sebungkus deterjen itu ke dalam keranjang belanja. Dan saat hendak membayar,
sang kasir bertanya kepada temannya, “Deterjen ini, dibayar harga normal atau pending?”
Sumber: http://koleksichicklit.wordpress.com |
Apa?
Saya
menajamkan pendengaran.
Seorang
pegawai perempuan mendekati sang kasir. Ia berkata kepada saya, “Ibu mau saya pending-kan tapi struknya tidak bisa
diambil. Atau mau bayar harga normal?”
“Maksudnya?”
tanya saya.
“Kalau
di-pending, nanti saya gabung dengan
struk lain sampai seharga empat puluh ribu. Tapi Ibu tidak bisa ambil
struknya,” jawabnya.
Walaaah
.. ada syaratnya toh? Duh, tak teliti saya ...
Mata
saya menelisik tulisan di depan deterjen
itu terpajang: “Syarat dan ketentuan berlaku”.
“Syaratnya
apakah?” tanya saya lagi.
“Belanja
empat puluh ribu, Ibu bisa menebus deterjen ini dengan lebih murah. Atau
barang-barang lainnya yang sudah ditentukan,” jawabnya lagi.
Belanjaan
saya tak sampai seharga itu.
“Kalau
di-pending, apa Saya bisa tetap bayar
seharga diskonnya?”
“Bisa
Bu, tapi struknya Kami yang simpan.”
“Ambil
... ambil saja, saya tak butuh, yang penting dapat diskon,” saya membatin.
Asyik
nih kalau begini, pihak swalayan yang menawarkan belanja diskon seperti ini
kepada pelanggan yang “syarat dan ketentuan”-nya tak mencukupi.
Pernahkah
belanja
asyik seperti ini, Kawan?
Makassar, 1 Oktober 2012
Silakan dibaca juga:
Share :
wah, pasti sering dialami emak2 nih, hehe
ReplyDeleteYah ... begitu deh hehehe
Deleteujung ujungnya apa tidak sama ya jatuh harganya, biasa ya wanita selalu jeli melihat harga dan iklan hehe...
ReplyDeleteMemang murah koq, Mas. Ya ... maklumlah, sebagai "Menteri Keuangan Dalam Negeri", harus seperti itu :D
Deletewaaa, baru tau aq :D
ReplyDeleteada pendingan sgala ^^
Pendingannya mungkin kebijakan di situ saja. Entah apa dari supervisornya atau pegawainya. Auk ah ... yang penting turun harga, hehehe
DeleteMakassarnya dimana nih? kebetulan aku juga di makassar :)
ReplyDeleteDi Rappocini .. salam kenal yaa :)
Deletewah, mau saya mak...!!
ReplyDeletepending gpp, yang penting diskon jalan terus.. :)
Hahay ... kita sevisi :D
DeleteHahaha sering juga liat kayak gitu,
ReplyDeletestruknya barengan biar bisa dapet gratis atau diskonan...
Asyik ya hehehe
Delete