Keceriwisannya Hari Itu

Setiap hari, ada saja ucapan-ucapan Athifah yang membuat mama tergelak juga tercenung berkali-kali.
Kemarin, saat papa membawa Afyad berjalan-jalan di sekitar rumah tanpa sepengetahuannya, ia protes.
Katanya, "Mama ... Papa pamer jalan-jalan sama Afyad."

Kata 'pamer' ini dipakai misalnya saat Affiq pulang dari sekolah dengan membawa makanan atau mainan baru yang belum pernah dicicipi atau dilihatnya. Dan yang dibawa Affiq hanya satu, ia tidak bisa atau tidak mau berbagi dengan adiknya.

Hampir pasti mereka ribut. Kalau sudah begitu, mama mengatakan pada Affiq, "Lain kali jangan pamer sama adikmu kalau tidak bisa dibagi!"



Maka kata 'pamer' pun menjadi bagian dari kosa kata Athifah.
Saat dilihatnya Afyad minum susu dan ia kepingin juga, ia mengatakan kepada mama, "Mama, Afyad pamer minum susu." Ini bentuk tidak langsung dari: "Mama, Saya minta susu."

Saat papa hendak keluar, Afyad merengek. Athifah berseru kepada papa, "Papa, Afyad sudah mulai kecewa sama Papa!"

Ia marah saat dari ruang makan mama meminta kakak Affiq mengambilkan sesuatu di kamar. Maunya, ia yang dimintai tolong. Sampai-sampai ia berkata, "Mama jahat!" Mama memarahinya. Tak lama kemudian ia menyesali perkataannya. Ia berkata, "Maafkan Saya ya Ma karena sudah bilang Mama jahat," ini dikatakannya dua kali. Padahal sebelumnya mama sudah mengatakan, "Iya."

Ketika papa beranjak hendak pergi, Athifah mengucapkan, "I love you Papa, hati-hati di jalan," seperti hari-hari lain.

Lalu saat mama sedang sibuk mengetik dan posting tulisan Memimpikan Jadi Blogger Seumur Hidup di blog untuk diikutkan lombanya pakdhe Cholik, Athifah protes karena bete menunggu giliran main komputer. Ia berkata, "Mama, kenapa lama sekali? Saya sudah mau pingsan ini ..."

Kemudian saat mama menyuapinya makan siang, ia mengeluh tangannya sakit. Mama berkata, "Itu kalau terlalu banyak main HP dan komputer." Athifah bertanya, "Kenapa bisa?" Mama menjelaskan, itu karena tangannya bergerak berulang-ulang saat memegang mouse dan memencet tombol HP. Athifah kemudian berujar, "Memang, di pikiranku hanya main saja"

Mama bertanya, "Kenapa di pikirannya Athifah hanya main saja?"
Ia menjawab, "Saya kan masih kecil. Kalau kakak Affiq, di pikirannya tidak boleh hanya main saja. Dia juga harus berpikir mengerjakan PR."

Saat mau tidur, ia berpesan kepada mama, "Lain kali kalau Saya mau tidur, Mama jangan ribut ya?" Mama hanya mengangguk pasrah sambil berkata, "Iya." Ini peringatan kesekian yang disampaikan Athifah. Sudah malam, mama tak ingin berdebat.

Makassar, 7 Maret 2012
Menggemaskan ....

Share :

36 Komentar di "Keceriwisannya Hari Itu"

  1. Hehehe.. perbincangan yang hangat. Saya membaca sambil membayangkan suasananya :)

    ReplyDelete
  2. anak-anak selalu membuat hangat suasana rumah ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak ... mudah2an selamanya jadi permata hati dan penyejuk hati :D

      Delete
  3. akupun mul bertanya tanya mbak. .. kenpa ya kok atifah bisa dewasa itu. . . .

    apa jangan-jagan pergalannya x ya mbak .. . hhehehe pagi mbak mugniar. . . . :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bergaulnya sama orang rumah saja koq, dia gak main di luar .. :)

      Delete
  4. Wah, sebuah komunikasi yang mengasyikkan dengan buah hati ya Mbak..
    salam sayang buat mereka ya Mbak...

    ReplyDelete
  5. Nabilang Pak Mario bede meskipun kelihatannya bermain, anak2 selalu serius. Jadi dunia anak memang bermain :D

    Ayo, athifah....main terus saja dek, xixixixi :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul. DUnia serius mereka adalah bermain :D

      Delete
  6. Penggunaan kata pamer, kok agak wagu ya kalau yang mengucapkan anak kecil. Masa pamer susu, harusnya kan pamer mainan atau apa gitu. Yah namanya juga anak-anak. Anaknya sudah pintar main hape sama komputer ya sob.
    Bisa berdebat sama mamany pula, itu kalau mamanya nggak bisa ngejelasin pertanyaannnya malah pusing tuh.

    Yang ane kagum, maaf ya ma karena bilang mama jahat itu lho. Ternyata punya sifat merasa nggak enak dan bersalah juga ya walaupun masih kecil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wagu itu apa ya mas?
      #Ora mudheng :D#
      Alhamdulillah, ini menyindir balik saya yang kadang2 masih keras kepala tak merasa bersalah padahal sudah melakukan kesalahan ..

      Delete
  7. Enakya, serasa punya ustad kecil d rumah yg selalu mengingatkan. Wlo kel, munkin kta kta yngf d keluarkan lbh tulus dan jauh dri dosa.. Mksh brbgi k bhagiaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ustadzah kecil, maksudnya?
      Iya :D
      aamiin.
      Terimakasih ya dah mampir ...

      Delete
  8. athifah....pinter banget sih....tapi jangan pingsan donk kalo lagi nungguin mama main komputer...hehehe...

    ReplyDelete
  9. Athifah bener kritis ya Mbak..menggemaskan banget kalimat-kalimatnya..Salam untuk athifah:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih mbak Ririe. Salamnya akan disampaikan ... :)

      Delete
  10. menggemaskan sekali si athifah itu mbak,pengen cubit pipinya nih,pinter bener deh...

    salam sayang buat athifah^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan dong tante, sakit :D
      Terimakasih salam sayangnya :)

      Delete
  11. mbak niar.kak athifa lucu bgt.hihihihi...

    ReplyDelete
  12. umi. . .jadiin buku ajah tuh kosakata athifah hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Blog kan sudah seperti dibukukan juga Kaito Kidd ... eh, boleh panggil Kaito atau Kidd saja?

      Delete
  13. Itu adalah duania anak. Masa kecil adalah masa emas bagi perkembangan otak, karena itu orangtua harus terlibat pada setiap aktifitas anak. Kita hendaknya memandang mereka sebagai insan yang siap dengan pengalaman baru dalam rangka menghadapi dunia masa depannya. Apa yang dilakukan Bundanya Fiqthiya adalah bagian dari pendidikan anak. Orang dewasa yang berhasil menghadapi dunia adalah sebenarnya dimulai dari seorang Anak yang berhasil melalui dengan baik setiap tahapan dalam kehidupannya. Ibaratnya seperti menaiki anak tangga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang2 kita orang dewasa mengacaukan tahapan yang mereka lalui itu hanya karena kita merasa lebih tahu dari mereka. Terimakasih sudah membaca, Kak :)

      Delete
  14. Athifaaaahhh...unyu banget..... hihihii......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe .. terimakasih sudah mampir, Idha :D

      Delete
  15. lucu banget mba, anaknya.. umur berapa? memang bahagia ya melihat perkembangan anak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lima tahun lima bulan, mbak :)
      Iya, sebuah kenikmatan ... :)

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^