Menulis .... Untuk Apa?


            Bagi orang yang senang melakukan kegemarannya dengan dalih hal itu menenteramkannya. Begitu pun bagi orang yang senang menulis, meski hal itu membuatnya memutar otak demi menemukan aksara yang tepat untuk makna yang hendak disampaikannya.
            Meski usia saya bukan termasuk ‘usia mula-mula’, saya termasuk penulis pemula (ehm, kalau sudah bisa dibilang penulis ..). Karena saya baru menyeriusi tulis-menulis di awal tahun ini. Dengan serius mengisi blog dan mencoba mengikuti lomba-lomba menulis yang bertebaran di dunia maya.

            Bagi saya, sebagian kejenuhan menghadapi rutinitas rumah seakan menguap ketika asyik menekan tuts-tuts keyboard komputer, merangkai kata untuk membentuk suatu tulisan. Beruntung di tahun ini banyak lomba sehingga saya bisa mengasah kemampuan menulis saya. Kalau pun tidak menang, tapi ikut dibukukan, alhamdulillah. Karena bisa berbagi ide, atau idealisme. Mudah-mudahan saja ada yang mendapat manfaat dari tulisan saya.
            Rupanya di dunia maya banyak orang seperti saya yang keranjingan berburu lomba. Tetapi ada pula yang tak setuju hingga ada istilah mirip pedagan asongan bagi yang ke sana ke mari berburu lomba. Tak mengapa, setiap orang berhak punya pendapatnya sendiri.
            Bagi saya, sekarang ngasong pun tak apa. Karena saya menulis tidak asal menulis. Apa yang saya tuliskan sekarang adalah hasil pembelajaran saya selama 37 tahun. Jika saya menulis tentang ibu mertua saya, saya bukan hanya menuliskan apa yang saya lihat secara kasatmata dari beliau tetapi saya juga menuliskan karakter beliau yang menyentuh saya, karakter yang saya sukai yang dalam kamus saya  merupakan hasil pembelajaran dan perenungan saya selama ini tentang karakter psoitif yang sarat makna. Jika saya ikut lomba “Ketika Buah Hati Sakit” (alhamdulillah tulisan ikut di dalam buku yang dihasilkan dan sedang dalam proses terbit ini), saya menuliskan bukan hanya pertentangan antara kami (saya dan suami) dan kedua orangtua saya dalam menghadapi anak kami sakit. Melainkan suatu bentuk olahan sikap/idealisme dan pengetahuan/pola pikir yang kami pelajari hingga di usia sekarang.
            Ketika saya menuliskan esai tentang Peran Wanita dalam Era Digital (yang alhamdulillah ikut dibukukan bersama 20 orang penulis lain), saya menuliskan hasil perenungan dan pemikiran saya mengenai peran ibu yang saya yakini harus saya pegang sampai saya mati. Di mana hasil perenungan dan pemikiran ini bukanlah sesuatu yang serta merta ada di ujung jemari ketika saya mengetikkan naskah itu, tetapi itu adalah olahan akal dan hati yang terbentuk dalam proses panjang pembelajaran saya sejak gadis hingga di usia saya sekarang.
            Pun ketika saya mengikuti lomba tentang pengalaman melahirkan anak pertama dan pengalaman menyusui (dan alhamdulillah keduanya sedang proses terbit). Pengalaman yang saya tuliskan bukanlah sekedar pengalaman biasa tanpa muatan apa-apa. Di dalamnya adalah perjuangan saya untuk bisa hamil beserta pembelajaran saya tentang kehamilan dan persalinan - yang tentu saja merupakan hal yang saya tekuni selama berbulan-bulan lamanya, dan juga pembelajaran saya tentang apa itu ASI, bagaimana itu menyusui dan serba-serbi menyusi lainnya sejak Affiq (yang sekarang sudah berusia 10 tahun) masih dalam kandungan hingga sekarang.
            Saya tak mengatakan diri saya hebat atau sempurna. Tidak. Saya sama sekali tidak hebat dan sempurna. Saya hanyalah sebatang rumput yang menancap di bumi, dan harus selalu menengadah ke langit mencari cahaya matahari, merindu air, juga menghirup udara. Saya hanya perempuan biasa yang senang menulis dan ingin berbagi. Semoga ada manfaatnya. Semoga ada berkahnya. Semoga pula ada ridha Allah ada di situ.
Makassar, 10 Agustus 2011


Share :

2 Komentar di "Menulis .... Untuk Apa?"

  1. iya bun,,,,saya juga sekarang jadi pedagang asongan berburu lomba di dumay..yg jelas bunda pastilbh banyak pengalaman nya dari tia nih,,bagi2 ilmu ya bun :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengalamann saya baru setahun ni Tia .. belum lama juga :D

      Delete

Untuk saat ini kotak komentar saya moderasi karena banyaknya komen spam yang masuk. Silakan tinggalkan komentar ya. Komentar Anda akan sangat berarti bagi saya tapi jangan tinggalkan link hidup. Oya, komentar yang kasar dan spam akan saya hapus ya ^__^