Showing posts with label Pengembangan Diri. Show all posts
Showing posts with label Pengembangan Diri. Show all posts

Rindu Papa

Rindu Papa - Adik saya, Mirna beserta keluarga kecilnya: suami, dan Ifa - anak perempuan semata wayangnya yang baru berusia 3 tahun, tinggal di Sorowako, kota kecil berjarak ± 700 km di arah timur laut kota Makassar. Sesekali mereka berlibur/cuti ke Makassar, seperti kali ini – di pertengahan Mei 2005. 

Setelah melepas penat sejenak usai bermobil selama 11 jam lebih, seperti biasa saya dan Mirna bertukar cerita tentang balita-ballita kecil kami. Ya, kami sedari kecil memang senang saling berbagi cerita karena hubungan kami sangat akrab, apalagi selisih umur kami hanya 15 bulan. Usia balita-balita kecil kami pun tidak beda jauh, hanya berselisih 11 bulan.
Baca selengkapnya

Saat Superioritas Diekspresikan dengan Tepat


Saat ini anak saya, Affiq (4 tahun) tengah minum 2 jenis susu yang dicampur, yaitu susu coklat dan rasanya manis sekali dan untuk mengimbanginya supaya tidak terlalu manis, saya mencampurnya dengan susu instan merk lain yang kurang terasa manisnya. Susu coklatnya masih ada, yang harus dibeli kali ini adalah susu putihnya. Maka pada suatu hari, sepulang Affiq dari sekolah, saya dan suami mengajaknya ke toko grosir sebelum pulang ke rumah.
Baca selengkapnya

Sisi Lain "Nge-Date-in BoNyok"

Saat ini, stasiun TV ramai dengan tayangan-tayangan Reality Show. Meskipun tidak menjadikannya tontonan favorit, kadang-kadang saya menjadi salah satu penikmatnya dengan alasan berikut: saya mencoba belajar dari apa saja, siapa saja, dan dari mana saja. Dan mencoba mengamati banyak sisi dari tayangan-tayangan itu. Minimal, buat melatih logika dan rasa.


BoNyok


Di minggu terakhir Februari sampai minggu pertama Maret 2006, secara tidak sengaja saya melihat tayangan “Nge-date-in Bonyok” di Global TV. Ya, saya katakan tidak sengaja karena tayangan itu muncul setelah rentetan film kartun dari Nickelodeon habis ditonton oleh anak saya, sementara saya masih menemaninya nonton. Pertama kali, saya tidak menontonnya sampai selesai, kemudian beberapa hari kemudian ternyata tayangan yang sama dimunculkan kembali pada waktu yang kurang lebih sama.

Saat durasi awal penayangannya, saya mengira peserta acara ini pasti tahu bahwa mereka akan menuai tanggapan pro maupun kontra. Dan sebagai manusia biasa yang mempunyai prinsip-prinsip sendiri, saya pun memiliki tanggapan tersendiri terhadap acara ini. Maksud saya membuat tulisan ini bukannya untuk membahas tanggapan saya mengenai benar-salah atau etis-tidaknya acara ini. Mengenai sikap saya, cukup menggambarkan jika saya mengatakan hal demikian:
Baca selengkapnya